Anda di halaman 1dari 32

KEAMANAN VAKSIN CAMPAK

RUBELLA

Dr. Hindra Irawan Satari, dr.,


M.Trop.Paed
Chairman of National Committee
of AEFI
Apakah Campak?
Definisi: penyakit infeksi virus akut,
sangat menular yang ditandai dengan 3
stadium, yaitu stadium inkubasi,
prodormal dan erupsi

Penyebab : virus campak Myxovirus


Viridae Measles
Cara penularan : percikan ludah dan
melalui jalan napas.

Komplikasi berat : radang paru,


https://jdc325.wordpress.com/2011/04/25/european-immunization-
week/ radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, kematian
Gejala Campak?
Gejala :

- Demam,
- Bercak kemerahan ,
- Batuk, pilek,
- Konjungtivitis (mata merah)
- Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki .

BAB 2 3
Patogenesa Campak
• Virus campak berada di sekret
nasofaring dan dalam darah,
minimal selama masa tunas dan
dalam waktu yang singkat
sesudah timbulnya ruam
• Virus tetap aktif minimal 34 jam
pada temperatur kamar, 15
minggu dalam pengawetan beku,
virus tidak aktif pada pH rendah
• Penularan campak terjadi secara
droplet melalui udara sejak 1 – 2
hari sebelum timbul gejala klinis
hingga sampai 4 hari setelah
timbul ruam
• Awal mula virus berdiam di
jaringan limfatik lokal 
menyebar ke pembuluh darah 
menimbulkan manifestasi klinis
Patogenesa Campak
Bahaya Penyakit Campak

• sakit berat  kematian


• tidak mau makan minum  gizi buruk
• diare berat
• infeksi paru (pneumonia)  kematian
• memperberat penyakit Tb paru
• radang otak
• Dapat menimbulkan wabah/KLB
KASUS CAMPAK RUTIN DAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK
INDONESIA, 2011-2016

Data sd 15 Oct 2016


Apakah Rubella?
Definisi: penyakit infeksi virus akut, sangat
menular yang biasanya berupa penyakit ringan
pada anak.

Penyebab : virus Rubella


Cara penularan : melalui saluran napas pada
saat batuk atau bersin

Komplikasi berat : bila menulari ibu hamil


pada trimester pertama atau awal kehamilan,
dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan
pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai
Sindroma Rubella Kongenital atau Congenital
Rubella Syndrome (CRS)
Courtesy of PGPKT
Gejala Rubella?
Gejala : Bila terjadi pada:
Anak sering hanya menimbulkan
- Demam ringan, gejala demam ringan atau bahkan
-Bercak kemerahan/rash tanpa gejala sehingga sering tidak
makulopapuler di kulit terutama di terlaporkan,
wajah, lengan dan kult kepala Wanita dewasa sering
mirip campak biasa karenanya menimbulkan arthritis atau
sering disebut campak Jerman, artharalgia
-Ruam hanya 2-3 hari dan hilang Wanita hamil terutama trimester 1
sendiri (disebut campak 3 hari) dapat mengakibatkan abortus atau
- Pembesaran kelenjar limfe di bayi lahir dengan CRS
belakang terlinga, leher belakang
dan sub oksipital .
10
Patogenesa Rubella
• Virus rubella dapat berkembang biak
di nasofaring dan kelenjar getah
bening regional, dan viremia terjadi
pada 4 – 7 hari setelah virus masuk
tubuh.
• Masa penularan diperkirakan terjadi
pada 7 hari sebelum hingga 7 hari
setelah rash
• Masa inkubasi rubella berkisar
antara 14 – 21 hari
• IgM rubella biasanya mulai muncul
pada 4 hari setelah rash dan
setelah 8 minggu akan menurun dan
tidak terdeteksi lagi, dan IgG mulai
muncul dalam 14-18 hari setelah
infeksi dan puncaknya pada 4
minggu kemudian dan umumnya
menetap seumur hidup.
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?

Definisi: sindrom kecacatan pada bayi


baru lahir yang meliputi kelainan pada
jantung dan mata, ketulian dan
keterlambatan perkembangan

Penyebab : ibu hamil terutama


trimestes 1 yang terinfeksi virus Rubella
Cara penularan : ibu hamil menulari
janin melalui placenta
Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan
<12 minggu risiko janin tertular 80-90%
Jika infeksi di kehamilan 15-30 minggu,
risiko janin tertular 10-20%
Pencegahan Penyakit
Campak dan Rubella
• ASI eksklusif
• Nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai
umur
• Kebersihan badan, lingkungan
• Hindari kontak terutama ibu hamil
• Imunisasi MR
– Dasar : umur 9 bulan
– Lanjutan : umur 18 bulan
– BIAS : kelas 1 SD/MI dan yang sederajat
– tambahan (kampanye MR)
Setelah imunisasi MR masih bisa
terkena penyakit campak dan rubella ?
• Ya, masih bisa tertular penyakit campak
• Tapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya

• Kalau belum diimunisasi campak :


– Lebih berat
– Lebih lama
– Berbahaya
• Maka perlu imunisasi tambahan
• Sedangkan Rubella, efikasi vaksin diperkirakan
mencapai 90-100% sesudah mendapat imunisasi
Pengobatan penyakit campak
dan rubella?
• Pasien campak dan rubella tanpa penyulit dapat
berobat jalan
• Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori
• Pengobatan bersifat simptomatik
• Penderita dengan usia di bawah 5 tahun perlu
diberikan vitamin A
• Istirahat yang cukup
Kampanye MR
• Agustus – September 2018
• Anak usia 9 bulan - < 15 tahun
• Walau imunisasi dasar dan lanjutan sudah lengkap
• Disuntikkan di lengan kiri atas
• Kontra indikasi:
– Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi
– Wanita hamil
– Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
– Kelainan fungsi ginjal berat
– Decompensatio cordis
– Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
– Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)
• Tunda :
– Sedang demam
– Sedang batuk pilek
– Sedang diare
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR
• Vaksin MR sangat aman
• Reksi Lokal:
– Nyeri di lokasi suntikan
– Bengkak di lokasi suntikan
– Merah di lokasi suntikan
• Reaksi sistemik:
– Demam (hari ke 5 dan 6 pasca imunisasi) selama 5 hari  beri obat penurun
panas
– malaise
– kulit bintik-bintik merah (hari ke 7 – 10 pasca imunisasi) selama 2 – 4 hari

• KIPI serius:
– Anafilaksis
• Penangulangan :
– Demam, nyeri : beri obat demam / nyeri
– Demam , gelisah : minum sering, baju tipis
– Kulit bintik-bintik merah : mandi, beri bedak
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR

• Pada sasaran yang lebih besar bisa terjadi reaksi


kecemasan berupa pingsan (bedakan dengan
anafilaksis)
• Reaksi kecemasan ringan ditandai oleh ekspresi
wajah yang penuh kecemasan dan pucat disertai
gejala-gejala hiperventilasi, sakit kepala ringan,
pusing, kesemutan di tangan dan sekitar mulut
• Pada pingsan tanda vital masih normal, bisa
diatasi dengan membaringkan penderita secara
terlentang
• KIPI yang koinsiden harus diwaspadai -->
penapisan status kesehatan anak penting
Bagaimana imunisasi rutin,
setelah kampanye MR?
• Imunisasi rutin : lanjutkan sesuai jadwal
– Untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh
– Untuk mempertahankan populasi yang kebal

• Imunisasi lebih banyak dari jadwal ?


– Tidak berbahaya
– Untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh

• Imunisasi terlambat ? Tidak ada


istilah terlambat
– Asal belum terkena penyakitnya belum terlambat
Kalau banyak orang tua
menolak imunisasi ?
• Banyak bayi dan balita : kekebalannya rendah
• Mudah tertular penyakit berat dan berbahaya
• Sakit berat, cacat, meninggal
• Menyebarkan ke anak-anak lain  wabah !
• Kerugian masyarakat
– anak sakit, cacat, kematian
– Biaya pengobatan
– Gangguan jam kerja, jam sekolah
– Gangguan penghasilan keluarga dll
• Melanggar Hak-hak anak, UU Perlindungan Anak, UU
Kesehatan, UU Wabah
Ayo lindungi semua adik, anak, keponakan, cucu,
tetangga kita

• Dari penyakit menular yang berbahaya


• Yang bisa menyebabkan cacat atau mati
• Dengan Imunisasi Dasar dan Lanjutan yang
lengkap :
– Hepatitis B, Polio, BCG, DPT-HB-Hib, IPV dan MR
• Dan Kampanye MR
Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
Proses pemberian imunisasi HARUS memperhatikan:

a)keamanan, mutu, dan khasiat vaksin yang


digunakan; dan

b)penyuntikan yang aman (safety injection) agar tidak


terjadi penularan penyakit terhadap tenaga kesehatan
pelaksana pelayanan imunisasi dan masyarakat serta
menghindari terjadinya KIPI
Pengertian KIPI

semua kejadian medik yang terjadi setelah


imunisasi, yang menjadi perhatian dan
diduga berhubungan dengan imunisasi
Reff.
•Permenkes Penyelenggaran Imunisasi
•Causality assessment of adverse event following immunization (AEFI): 2013
•Global manual on surveillance of adverse events following immunization, 2014
Dasar Pemantauan KIPI
PMK : 12/2017
• Psl. 45 Setiap fasyankes yg menyelenggarakan imunisasi, wajib
melakukan pencatatan & pelaporan KIPI
• Psl. 31 Keamanan, mutu, khasiat vaksit & safety injenction
 untuk mencegah KIPI
• Psl. 32. KIE, Skrining (Sehat & Kontraindikasi)
• Psl. 42. Lap dugaan KIPI bisa dilaporkan masy/petugas kesehatan,
ditindak lanjuti lap dg pengobatan/perawatan jika perlu serta
investigasi oleh program dan kajian oleh komite independen
(Komnas, Komda dan Pokja PP KIPI)
 Pembiayaan pengobatan &n perawatan sesuai peraturan yg berlaku
• Psl. 40. Pembentukan Komite independen dan fungsi kajian laporan KIPI
serius/berat
• Psl. 40 Pelaporan melalui surveilans KIPI dan laman website keamanan
vaksin
Laman website keamanan vaksin

Website keamanan vaksin adalah Pusat pencatatan & pelaporan untuk


semua KIPI Non Serius serta kajian KIPI Serius/berat
secara online untuk seluruh wilayah Indonesia.

Website keamanan vaksin

KIPI Non Serius  Pencatatan dan pelaporan di Tingkat Puskesmas/Fasyankes


 yang melakukan adalah Tingkat Puskesmas
KIPI Serius/berat  Pencatatan & pelaporan serta kajian Komda (Provinsi) &
Komnas (Nasional)
 yang melakukan entri data pelaporan Tk Provinsi
 Akan dilakukan refresh training untuk Komda dan Pengola Program tk Prov
Pembaharuan Website Keamanan
Vaksin 2017

USER MULTI EMAIL


RESPONSIVE AKSES REPORTING
INTERFACE

Sta
rt

Fini
sh

PDF & SERIUS


INFORMATI MULTI EXCELL DAN NON
ON CENTRE LANGUAGE REPORT SERIUS
Alur Pelaporan KIPI Serius

Form KIPI Serius

Form Investigasi

30
Surveilans KIPI
Kurun waktu pelaporan KIPI
serius

31
Surveilans KIPI
Pesan
• Cakupan tinggi & merata, KIPI serius rendah,
persepsi masy thd keamanan vaksin tinggi 
• Feedback &Rekomendasi  cepat
• Cakupan tinggi & merata, KIPI serius rendah,
persepsi masy thd keamanan vaksin tinggi 
• KIPI merupakan konsekwensi normal dlm
penyelenggaraan imunisasi

Anda mungkin juga menyukai