Anda di halaman 1dari 36

KEJADIAN LUAR BIASA

Outline Presentasi
1. Definisi Wabah dan KLB
2. Kriteria Wabah dan KLB
3. Alur Identifikasi KLB
4. Penanganan KLB
5. Stakeholder KLB
Definisi
• KLB (Outbreaks) • Wabah
• Peningkatan kejadian penyakit • Kejadian suatu penyakit menular
melebihi ekspektasi normal secara yang meningkat secara nyata
mendadak pada suatu komunitas, melebihi keadaan lazim pada
dibatasi tempat dan periode waktu waktu dan daerah tertentu serta
tertentu. dapat menimbulkan malapetaka
• Wabah ditetapkan oleh menteri
kesehatan
YANG TERMASUK KLB (KEJADIAN
LUAR BIASA)

• Penyakit menular
• Penyakit tidak menular
• Kejadian bencana alam yang disertai dengan wabah penyakit.
KRITERIA KLB

Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu
kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
• Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal
• Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun
waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
• Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
• Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
Dalam buku Surveilens Epidemiologi Penyakit Menular yang ditulis oleh Prof. Dr. Umar,
suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria
sbb:
1. Timbulnya suatu penyakit/ kesakitan yang sebelumnya tidak ada/ tidak diketahui.
2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian 2 kali atau lebih dibandingkan periode
sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata/bulan dalam tahun sebelumnya.
5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan angka rata-rata/bulan dalam tahun sebelumnya.
6. Case fatality rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukkan 50%
atau lebih dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.
7. Proporsional rate (PR) penderita baru dari periode tertentu menunjukkan kenaikan 2
kali lipat atau lebih dibandingkan periode yg sama dlm kurun waktu/tahun
sebelumnya.
8. Beberapa penyakit khusus: kholera, DHF/DSS, SARS, avian flu, tetanus neonatorum.
9. Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis)
10. Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya
daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
ALUR IDENTIFIKASI KLB
1. Membuat laporan kewaspadaan (seluruh instansi atau lapisan
masyarakat)
2. Laporan tersebut disampaikan kepada lurah/kepala desa/fasilitas
pelayanan kesehatan secara lisan atau tertulis selambat-lamabtnya
24 jam
3. Isi dari laporan kewaspadaan
 Nama penderita/yang meninggal
 Golongan umur
 Tempat dan alamat kejadian
 Waktu kejadian
 Jumlah yang sakit dan meninggal
4. Laporan diteruskan kepada kepala puskesmas setempat
Kepala Puskesmas harus memastikan
KLB, jika KLB maka harus membuat:
• Laporan KLB
• Penyelidikan epdiemiologis
• Penanggulangan KLB
Laporan dikirim secara berjenjang kepada
Mentri berdasrkan pada formulir W1
Format
formulir W1
Penanggulangan KLB
• Kegiatan yang dilakukan secara terpadu oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat
• Meliputi
– Penyelidikan epidemiologi
– Penatalaksanaan penderita (pemeriksaan,
pengobatan, perawatan, isolasi)
– Pencegahan dan pengebalan
– Pemusnahan penyebab penyakit
– Penanganan jenazah akibat KLB
Dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan
Keswhatan (Permenkes) Nomor
1501/Menteri/Per/X/22010
Kegiatan pokok
• Menetapkan populasi rentan terhadap KLB penyakit
berdasarkan waktu dan tempat pada kelompok
masyarakat
• Melakukan upaya pencegahan melalui perbaikan faktor
risiko yang menyebabkan timbulnya kerentanan suatu
populasi
• Memantapkan pelaksanaan sistem kewaspadaan dini
(SKD) KLB penyakit
• Memantapkan keadaan kesiapsiagaan menghadapi
kemungkinan terjadinya KLB
• Penyelidikan dan penanggulangan pada saat terjadi KLB
Pelayanan pengobatan saat terjadi
KLB
• Mendekatkan upaya pelayanan pengobatan sedekat mungkin
dengan penderita, terutama dengan mendirikan pos-pos kesehatan
• Melengkapi pos-pos kesehatan dengan tenaga, obat dan peralatan
yang memadai, termasuk peralatan pengambilan spesimen jika
diperlukan
• Menyediakan saran pencatatan penderita berobat
• Menggalang peran serta pejabat dan tokoh setempat untuk
menjelaskan pada masyarakat tentang :
– KLB yang sedang terjadi, gejala penyakit dan tingkat bahayanya
– Tindakan anggota masyarakat terhadap penderita, termasuk rujukannya
– Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
– Upaya penanggulangan yang akan dilakukan oleh Puskesmas dan
Dinas Kesehatan, termasuk distribusi bahan-bahan pertolongan dan
penanggulangan KLB yang dapat dilakukan oleh masyarakat
Pencegahan perluasan KLB
• Pengobatan penderita sebagai sumber
penularan penyakit penyebab KLB
• Perbaikan kondisi lingkungan sebagai
sumber penyebaran penyakit
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
perbaikan gizi dan imunisasi
Contoh Penanggulangan KLB Malaria
Con’t
Con’t
Con’t
Con’t
Con’t
Con’t
Con’t
Stakeholder KLB
Pemerintah

Pemerintah
Daerah
Stakeholder
KLB Tenaga
Kesehatan

Masyarakat
Upaya Penanggulangan
KLB/Wabah
• Penetapan Daerah KLB
• Penetapan Daerah Wabah
• Penanggulangan Daerah Wabah
Penetapan Daerah KLB
• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
• Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
• Menteri
Penanggulangan KLB/Wabah
• Dilakukan secara terpadu oleh
pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat
• Guru sekolah
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pelaporan
• Tenaga Kesehatan atau masyarakat
• Kepala desa/lurah dan puskesmas
• Kepala dinas kabupaten/kota
• Bupati/walikota, gubernur, Menteri,
Direktur Jenderal
Pelaporan KLB
• Orangtua / penderita / orang yang serumah / kepala keluarga / ketua
RT / ketua RW / kepala Kecamatan
• Dokter / petugas kesehatan yang memeriksa
• Kepala stasiun kereta / kepala terminal / kepala asrama / kepala
sekolah / kepala unit kesehatan pemerintah dan swasta
• Nakhkoda kendaraan air dan udara
• Laporan disampaikan kepada lurah atau kepala desa dan atau
fasilitas kesehatan selambat-lambatnya 24 jam
• Kepala puskesmas yang menerima
laporan kewaspadaan segera memastikan
adanya KLB.
• Bila dipastikan telah terjadi KLB, kepala
puskesmas segera membuat laporan KLB,
melaksanakan penyelidikan epidemiologis,
dan penanggulangan KLB.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai