Anda di halaman 1dari 15

CLINICAL GOVERNANCE,

CLINICAL PRACTICE &


MANAGEMENT
Drg. Dwi Windu Kinanti Arti, M.MR
Permenkes

 Permenkes no 755 / Menkes / Per / 1V/ 2011


tentang Penyelenggaraan Komite Medik di RS
 Permenkes no 1438 / Menkes /Per/IX/ 2011
tentang Standard Pelayanan Kedokteran
 Good Clinical Practice  suatu standart kualitas
etika ataupun ilmiah internasional untuk merancang,
melaksanakan, mencatat dan melaporkan uji klinik
dengan melibatkan subyek penlitian.
Komite medik adalah
perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah
sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis
Pasal 4

Komite medik dibentuk dengan tujuan untuk


menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik agar mutu pelayanan medis
dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
Subkomite terdiri dari:
 subkomite kredensial yang bertugas menapis
profesionalisme staf medis;
 subkomite mutu profesi yang bertugas
mempertahankan kompetensi dan profesionalisme
staf medis; dan
 subkomite etika dan disiplin profesi yang
bertugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku
profesi staf medis.
Permenkes 1438 / 2010

Prinsip Dasar
 Standar Pelayanan Kedokteran meliputi
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
(PNPK) dan SPO
 PNPK merupakan Standar Pelayanan
Kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat
oleh organisasi profesi serta disahkan oleh
Menteri
SPK
 Standar Pelayanan Kedokteran disusunsecara
sistematis dengan menggunakan pilihan
pendekatan :
Pengelolaan penyakit dalam kondisi tunggal,
yaitu tanpa penyakit lain atau komplikasi;
Pengelolaan berdasarkan kondisi.
PNPK
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
 Penyusunan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK)
dilakukan untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi satu
atau lebih dari kriteria berikut :
 Penyakit atau kondisi yang sering atau banyakterjadi;

 Penyakit atau kondisi yang mempunyai risiko tinggi;

 Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi;

 Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman


dalam pengelolaannya.
PNPK
PNPK memuat pernyataan yang sistematis yang didasarkan
pada bukti ilmiah (scientific evidence) untuk membantu dokter
dan pembuatan keputusan klinis tentang tata laksana penyakit
atau kondisi klinis yang spesifik
PNPK harus dijadikan acuan pada penyusunan SPO difasilitas
pelayanan kesehtan.
PNPK harus ditinjau kembali dan diperbaharui sesuaidengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
atau kedokteran gigi
Pemerintah dan organisasi profesi melakukan sosialisasi setiap
adanya perubahan dan/atau perbaikan terhadap Pedoman
Nasional.
Standard Prosedure Operasional

 SPO disusun oleh staf medis pada fasilitas pelayanan


kesehatan yang dikoordinasi oleh Komite Medis dan
ditetapkan oleh Pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
 SPO harus selalu ditinjau kembali dan diperbaharui
sekurang-kurangnya 2(dua) tahun sekali sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran atau kedokteran gigi.
Standar Prosedur Operasional
1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan wajib memprakarsai
penyusunan SPO sesuai dengan jenis dan strata fasilitas pelayanan
kesehatan yang dipimpinnya.
2) SPO harus dijadikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatan
difasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan.
3) SPO disusun dalam bentuk panduan praktis (clinical practice
guidelines) yang dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinical
pathway), algoritme, protokol, prosedur atau standing order.
4) Panduan praktis klinis (PPK) harus memuat sekurang-kurangnya
mengenai pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisis, kriteria
diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi,
edukasi, prognosis, dan kepustakaan
BENTUK SPO

Panduan praktik klinis


(Clinical Practice Guideline)
Alur klinis
(Clinical Pathways)
Algoritme
Prosedur
Protokol
Standing Orders
PENDEKATAN PENGELOLAAN PASIEN
• Diagnosis kerja
• Gejala

Standar pelayanan :

Panduan Praktik Klinis


• Definisi dapat dilengkapi
• Anamnesis dengan
• Pemeriksaan fisis
Alur klinis
• Kriteria diagnosis Algoritme
• Diagnosis banding Protokol
• Pemeriksaan penunjang Prosedur
• Terapi Standing order
• Edukasi
• Prognosis
• Kepustakaan
Djoti - Atmodjo

Anda mungkin juga menyukai