Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI

• Vertebra terdiri dari 33 ruas antara lain


• 7 ruas vertebra cervicalis
• 12 ruas vertebra thoracalis
• 5 ruas vertebra lumbalis
• 5 ruas vertebra sacralis yang
membentuk os sacrum
• 4 ruas vertebra coccygealis yang
membentuk os coccygeus
Medulla spinalis

• terlindungi oleh ligament,


meninges, cairan serebrospinal,
dan vertebra itu sendiri.
• Panjang pada orang dewasa
42-45 cm dan berdiameter 2
cm pada regio pertengahan
torakal.
DEFINISI

Spondilitis tuberkulosis atau Pott’s disease adalah infeksi tuberkulosis


(TB) ekstrapulmonal yang mengenai satu atau lebih ruas tulang
belakang. Spondilitis tuberkulosis disebabkan oleh infeksi kuman
Mycobacterium tuberculosis.
Spondilitis tuberkulosa (TB) adalah infeksi granulomatosis dan bersifat
kronis destruktif yang di sebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosa
yang mengenai tulang vertebra. Dikenal juga dengan istilah Vertebral
Osteomyelitis.
ETIOLOGI

• Mycobacterium tuberculosis
• walaupun spesies Mycobacterium
yang lainpun dapat juga bertanggung
jawab sebagai penyebabnya antara lain
:
• Mycobacterium africanum (penyebab
paling sering tuberkulosa di Afrika
Barat)
• bovine tubercle baccilus
• non-tuberculous mycobacteria
(banyak ditemukan pada penderita
HIV)
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS

• Kuman TB  . menyebar secara hematogen melalui arteri intercostal


atau lumbal, atau melalui pleksus Batson’s  destruksi tulang
progresif  perkejuan  menghalangi proses pembentukan tulang 
tuberculos squestra  penetrasi ke korteks dan terbentuk abses
paravertebral  kifosis
DIAGNOSIS

• Trias TB
• Riwayat batuk lama (lebih dari 3 minggu) berdahak atau berdarah
disertai nyeri dada.
• Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa nyeri
yang menjalar.
INSPEKSI

• Langkah kaki pendek, karena mencoba menghindari nyeri di


punggung.
• Bila infeksi melibatkan area servikal maka pasien tidak dapat
menolehkan kepalanya
• Jika terdapat abses, maka tampak pembengkakan di kedua sisi leher.
Palpasi :
• teraba massa yang berfluktuasi dan kulit di atasnya terasa sedikit
hangat (disebut cold abcess, yang membedakan dengan abses
piogenik yang teraba panas).
• Dapat dipalpasi di daerah lipat paha, fossa iliaka, retropharynx, atau
di sisi leher (di belakang otot sternokleidomastoideus), tergantung
dari level lesi
Perkusi
• Pada perkusi secara halus atau pemberian tekanan di atas prosessus
spinosus vertebrae yang terkena, sering tampak tenderness.
• Salah satu defisit neurologis yang paling sering terjadi adalah
paraplegia yang dikenal dengan nama Pott’s paraplegia.
• Tekanan eksternal pada korda spinalis dan duramater
• Invasi duramater oleh tuberkulosa
• Type III / yang berjalan kronis
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap didapatkan leukositosis.
• Tuberculin skin test positif. dikatakan positif jika tampak area
berindurasi, kemerahan dengan diameter ≥ 10mm di sekitar tempat
suntikan 48-72 jam setelah suntikan.
• Uji kultur biakan bakteri dan BTA ditemukan Mycobacterium
tuberculosis
• Cairan serebrospinal akan tampak: Xantokrom
Radiologi
• Rontgen
• fase awal, akan tampak lesi
osteolitik pada bagian anterior
korpus vertebra dan osteoporosis
regional.
• Pada fase lanjut, Korpus menjadi
kolaps dan terjadi fusi anterior
yang menghasilkan angulasi yang
khas disebut gibbus.
Mielografi
• gambaran adanya penyempitan
pada kanal spinalis dan atau
tekanan terhadap medulla
spinalis.
CT-Scan
• MRI T1-weight menunjukkan
destruksi corpus vertebra C6-C7
disertai kompresi pada medula
spinalis
MRI
• Pada spondilitis tuberkulosa akan didapat gambaran dengan lingkaran
inflamasi dibagian luar dan sekuester ditengah yang hipointens ;
tetapi gambaran ini mirip dengan infeksi piogenik dan neoplasma
sehingga tidak spesifik untuk spondilitis tuberkulosa.
DIAGNOSIS BANDING SPONDILITIS
TUBERKULOSA
• Infeksi piogenik Adanya sklerosis atau pembentukan tulang baru pada
foto rontgen menunjukkan adanya infeksi piogenik
• Infeksi enterik (contoh typhoid, parathypoid). Dapat dibedakan dari
pemeriksaan laboratorium.
• Tumor/penyakit keganasan, Metastase dapat menyebabkan destruksi
dan kolapsnya corpus vertebra tetapi berbeda dengan spondilitis
tuberkulosa karena ruang diskusnya tetap dipertahankan.
• Scheuermann’s disease mudah dibedakan dari spondilitis tuberkulosa
oleh karena tidak adanya penipisan korpus vertebrae kecuali di bagian
sudut superior dan inferior bagian anterior dan tidak terbentuk abses
paraspinal.

Anda mungkin juga menyukai