Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

REFERAT
Pembimbing :
Dr .Setyo Utomo,Sp. JP. FIHA

Oleh :

MUHAMMAD EKO ANDRY SETYAWAN J51018510


RACHMAWATI DWIPUSPITAJ510181087

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Dr. Hardjono S Ponorogo
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2018
DEFINISI
• Hipertensi didefinisikan bila keadaan sistolik lebih dari sama dengan 140
mmHg atau tekanan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.
• Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuri akibat kehamilan,
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
• Hipertensi kronik adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah ditemukan
sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur kehamilan < 20 minggu
• hipertensi gestasional adalah timbulnya hipertensi dalam kehamilan pada
wanita yang tekanan darah sebelumnya normal dan tidak disertai proteinuri.
ETIOLOGI
• Invasi trofoblas abnormal
defisiensi plasentasi akibat kegagalan invasi trofoblas, Perubahan hanya terjadi
pada sebagian arteri spiralis segmen desidua, sementara arteri spiralis segmen
miometrium masih diselubungi oleh sel-sel otot polos. Diameter arteri spiralis
yang seharusnya meningkat 4 sampai 6 kali lebih besar dibandingkan wanita
tidak hamil, pada hipertensi pada kehamilan hanya berukuran 40%
dibandingkan pada kehamilan normal
• Teori stimulus inflamasi
peningkatan stres oksidatif -> produksi debris apoptosis dan nekrotik trofoblas
juga meningkat sehingga jumlah sisa debris trofoblas juga makin meningkat
menimbulkan beban reaksi inflamasi, Respon inflamasi ini menimbulkan gejala-
gejala hipertensi pada kehamilan pada ibu.
• Faktor imunologi
Pada plasenta hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan ekspresi HLA-G.
Berkurangnya HLA-G di desidua daerah plasenta, menghambat invasi trofoblas
ke dalam desidua. Invasi trofoblas sangat penting agar jaringan desidua
menjadi lunak sehingga memudahkan terjadinya dilatasi arteri spiralis. HLA-G
juga merangsang produksi sitokin, sehingga memudahkan terjadinya reaksi
inflamasi.
• Faktor nutrisi
kejadian hipertensi pada kehamilan dua kali lipat pada wanita yang sehari-hari
asupan asam askorbatnya kurang dari 85 mg.
• Faktor genetik
risiko insiden untuk hipertensi pada kehamilan 20 sampai 40 persen untuk anak
perempuan dari ibu dengan hipertensi pada kehamilan, 11 sampai 37 persen
untuk saudara perempuan, dan menjadi 22 sampai 47 persen ketika kembar.
EPIDEMIOLOGI
• komplikasi sekitar 7-10% seluruh kehamilan
• Dari seluruh ibu hamil, setengah sampai dua pertiganya didiagnosis
preeklampsi atau eklampsi
• etiologi yang tidak jelas
KLASIFIKASI
• Hipertensi kronik
• Preeklamsia-eklamsia
• Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia
• Hipertensi gestasional
FAKTOR RESIKO
1. Faktor maternal
• Usia maternal wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20
• Primigravida
• Riwayat keluarga
• Riwayat hipertensi
• Tingginya indeks massa tubuh
• Gangguan ginjal
MANIFESTASI KLINIS
PATOFISIOLOGI
• Teori kelainan vaskularisasi plasenta
• defisiensi plasentasi akibat kegagalan invasi trofoblas, Perubahan hanya
terjadi pada sebagian arteri spiralis segmen desidua, sementara arteri spiralis
segmen miometrium masih diselubungi oleh sel-sel otot polos.
• Disebut dengan kegagalan remodelling menyebabkan arteri spiralis menjadi
kaku dan keras sehingga arteri spiralis tidak mengalami distensi dan
vasodilatasi, sehingga aliran darah utero plasenta menurun dan terjadilah
hipoksia dan iskemia plasenta.
• Teori Iskemia Plasenta, radikal bebas
• Karena kegagalan Remodelling arteri spiralis akan berakibat plasenta
mengalami iskemia, yang akan merangsang pembentukan radikal bebas,
yaitu radikal hidroksil (-OH) yang dianggap sebagai toksin. Radikal hidroksil
akan merusak membran sel yang banyak mengandung asam lemak tidak
jenuh menjadi peroksida lemak. Periksida lemak juga akan merusak nukleus
dan protein sel endotel.
• Faktor imunologi
Pada plasenta hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan ekspresi HLA-G.
Berkurangnya HLA-G di desidua daerah plasenta, menghambat invasi trofoblas ke
dalam desidua. Invasi trofoblas sangat penting agar jaringan desidua menjadi lunak
sehingga memudahkan terjadinya dilatasi arteri spiralis. HLA-G juga merangsang
produksi sitokin, sehingga memudahkan terjadinya reaksi inflamasi.

• Teori adaptasi kardiovaskular


Pada kehamilan normal pembuluh darah refrakter terhadap bahan vasopresor.
Refrakter berarti pembuluh darah tidak peka terhadap rangsangan vasopresor atau
dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih tinggi untuk menimbulkan respon
vasokonstriksi. Refrakter ini terjadi akibat adanya sintesis prostalglandin oleh sel
endotel. Pada hipertensi pada kehamilan terjadi kehilangan kemampuan refrakter
terhadap bahan vasopresor sehingga pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap
bahan vasopresor sehingga pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi dan
mengakibatkan hipertensi dalam kehamilan.
• Faktor genetik
risiko insiden untuk hipertensi pada kehamilan 20 sampai 40 persen untuk anak
perempuan dari ibu dengan hipertensi pada kehamilan, 11 sampai 37 persen
untuk saudara perempuan, dan menjadi 22 sampai 47 persen ketika kembar.
• Teori stimulus inflamasi
peningkatan stres oksidatif -> produksi debris apoptosis dan nekrotik trofoblas
juga meningkat sehingga jumlah sisa debris trofoblas juga makin meningkat
menimbulkan beban reaksi inflamasi, Respon inflamasi ini menimbulkan gejala-
gejala hipertensi pada kehamilan pada ibu.
DIAGNOSIS
Anamnesis

• Riwayat hipertensi
• Riwayat penyakit parenkimal ginjal
• Riwayat penyakit vaskular ginjal
• Riwayat penyakit sekarang
• Pusing
• Gangguang penglihatan
• Sesak napas
• Nyeri Epigastrium
• Lemas
• Odema Tungkai/Ekstermitas bawah

Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan tanda tanda vital


• Odema ekstermitas bawah/tungkai
• Ada bunyi tambahan pada jantung
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding hipertensi dalam kehamilan sangat banyak, di antaranya
• DM pada kehamilan
• Glomerulonefritis akut dan kronis
• Hipertiroidisme
• Hiperparatiroidisme
• Sindrom nefrotik
• Kardiomiopati peripartum
• Sindrom Cushing
• SLE (Systemic Lupus Erythematosus)
• Ensefalopati hipertensif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah
Elektrolit Blood Urea Nitrogen Kreatinin serum
perifer lengkap

Protein urin
Enzim liver Gula darah sewaktu
Asam urat dengan dipstick dan
(SGOT/SGPT) (GDS)
spesimen urin 24 jam

EKG dan Electroencephalograp


Chest X-Ray
echocardiography hy
PENATALAKSANAAN
Penurunan Tekanan Darah
Nama obat Dosis Keterangan
Nifedipin 4 x 10-30 mg peroral (short Dapat menyebabkan
acting) hipoperfusi padaibu dan janin
1 x 20-30 mg peroral (long bila diberikan sublingul
acting)

Nikardipin 1 ug/kgBB/menit IV (dapat


titrasi)
Metildopa 2 x 250-500 mg peroral (max
2000 mg/hari)
Keterangan :
1. Target penurunan MAP 20%
2. Obat Golongan ACE Inhibitor seperti captopril dan angiotensin type 1 reseptor
blocker seperti valsartan di kontraindikasikan pada ibu hamil
Pemberian MgsO4 untuk preeklampsia berat dan
eklampsia
Dosis Pemberian
Dosis awal 4 g MgSO4 Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan
dengan 10 ml aquades
Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 5-10 menit
Jika akses IV sulit, memberikan masing masing 5 g MgSO4 (12,5 ml
larutan MgSO4 40%) IM di pantat kiri dan kanan

Dosis rumatan 6 g MgSO4 Ambil larutan MgSO4 6 g (15 ml larutan MgSO440%) dan larutkan
dalam 500 ml larutan Ringer Lactat/Ringr Asetat. Lalu berikan secara IV
dengan keceptatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan diulang sehingga
24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila eklasmpsia)
Pembrian Diazepam untuk preeklampsia berat dan
eklampsia
Dosis Pemberian

Dosis awal Diazepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2 menit, jika kejang


berulang, ulangi pemberian sesuai dosis awal

Dosis pemeliharaan Diazepam 40 mg dalam 500 ml larutan Ringer Lactat melalui


infus.
Depresi pernafasaan ibu baru mungkin terjadi bila dosis 30
mg/jam. Jangan berikan melebihi 100 mg/ jam
PENCEGAHAN
• makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah:
• Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi
• Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium
• Makanan dan minuman dalam kaleng
• Makanan yang diawetkan
• Protein hewani yang tinggi kolesterol
• Bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
• Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol
KOMPLIKASI
• Komplikasi jangka pendek yang paling signifikan pada hipertensi dalam
kehamilan adalah komplikasi serebrovaskuler (seperti perdarahan serebral),
komplikasi kardiovaskuler (seperti edema pulmoner), dan komplikasi renal.
• Perempuan dengan kerusakan organ target akibat hipertensi kronik memiliki
risiko tinggi untuk mengalami edema pulmoner, ensfealopati hipertensif,
retinopati, perdarahan serebral, dan gagal ginjal akut.
PROGNOSIS
• Prognosis hipertensi dalam kehamilan cukup baik apabila hipertensi
menghilang setelah terminasi kehamilan.
• Namun, apabila hipertensi menetap, dapat timbul berbagai komplikasi jangka
panjang.
• Untuk
EDUKASI
• pemahaman gejala dan penatalaksanaan
• meliputi monitoring kehamilan
• obat-obatan hipertensi
• pemberian magnesium sulfat
• pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin

Anda mungkin juga menyukai