MATA KULIAH : ASKEB GADAR MATERNAL & NEONATAL DOSEN : SITI HADIJA BATJO, SSiT.,MPH TUGAS : MEMBUAT RESUME PREEKLAMSIA & EKLAMSIA A. PREEKLAMSIA Hipertensi terjadi pada 5-10% komplikasi kehamilan dan bersama-sama dengan perdarahan dan infeksi menjadi tiga penyebab kematian ibu hamil terbanyak. Hampir 16 % dari 3201 kematian ibu berasal dari komplikasi kehamilan terkait hipertensi. Preeklmasia adalah komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Preeklamsi terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Preeklamsia Ringan yaitu TD 140/90 mmHg atau lebih, tetapi kurang dari 160/110 mmHg, setelah kehamilan 20 minggu Proteinuria 0,3 gr/L dalam 24 jam atau +1-2 pada dipstick. Penatalaksanaan : rawat jalan dianjurkan ambulasi sesuai keinginan ibu, jangan merekomendasikan pembatsan garam selama kehamilan semata-mata untuk mencegah preeklamsia → lakukkan tes USG (pertumbuhan janin dan penilaian volume cairan ketuban) → tes laboratorium (darah lengkap, urin, fungsi ginjal, gula darah) → anjurkan ibu mengambil 75 mg aspirin setiap hari dari 12 mgg sampai kelahiran bayi → kunjungan setiap 1 minggu. 2. Preeklamsia Berat yaitu TD 160/110 mmHg atau lebih, setelah usia kehamilan 20 minggu, Proteinuria 5 gr dalam 24 jam atau +3-4 pada dipstick, Oliguria produksi urin kurang dari 500 cc dalam 24 jam sering dengan peningkatan kadar kreatinin serum. Keluhan subyektif : gangguan penglihatan, sakit kepala persisten, nyeri epigastrium, sindrom HELLP (Hemolisis, Peningkatan Enzim Hati, Jumlah Trombosit Rendah), Sianosis dan pembatasan pertumbuhan janin intrauterine. Penatalaksanaan : berikan oksigen → pasang akses IV → terapi Antihipertensi jika Tekanan Darah >160/110 mmHg → MgSO4 → penanganan definitive melahirkan janin. Catatan pemberian MgSO4 : Loading Dose : 4 gram (10 cc) MgSO4 40% dalam 100 cc NaCl habis dalam 30 menit (73 tetes/menit) dan Maintenance Dose : 6 gram (15 cc) MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer Laktat habis dalam 6 jam (28 tetes/menit) selama 24 jam. Bila ada kejang ulangan : berikan 2 gram MgSO4 40% (IV). Komplikasi : a. Wanita dengan riwayat PE memiliki risiko penyakit kardiovaskuler, termasuk 4x peningkatan risiko hipertensi, dan 2x risiko penyakit jantung iskemik, stroke, dan DVT di masa yang akan datang b. Risiko kematian wanita dengan riwayat PE lebih tinggi, termasuk disebabkan oleh penyakit serebrovaskuler B. EKLAMSIA Eklamsia adalah kejang yang tidak dapat dikaitkan penyebab lain pada wanita dengan preeklamsia. Kejang dan atau koma pada seorang wanita hamil yang preeklamtik, tidak ada penyebab kejang lainnya. 44 % dari pasien eklamsia post-partum tidak mempunyai riwayat PE sebelumnya. Pada Post-partum terjadi 24-48 jam dan pada Late post-partum eklamsia terjadi kejang > 48 jam sampai 4 minggu post partum. Penatalaksanaan : 1. Menjaga jalan nafas adalah mencegah tergigitnya lidah, cegah aspirasi dan pemberian oksigen 2. Menghentikan kejang/mencegah kejang (Drugh of choice MgSO4) Efek samping MgSO4 : tidak mempengaruhi kontraksi uterus baik spontan maupun dibuat (oksitosin), efek tokolitik 8-10 mg/L, viribilitas menurun sementara Efektifitas MgSO4 : dapat mempengaruhi kejadian eklamsia sampai 58 % dan tidak ada pengaruh buruk terhadap luaran perinatal. 3. Mengendalikan tekanan darah adalah mencegah ensefalopati hipertensi, perdarahan intraserebral,gagal jantung, infark miokard ,disfungsi retina dan solusio plasenta, turunkan TD dalam menit sampai 2 jam, 4. Manajemen cairan adalah Terapi cairan : RL / Ringer asetat 60-125 cc/jam 5. Manajemen persalinan adalah cara terbaik persalinan pervaginam dilakukan setelah stabilisasi (24-48 jam), SC indikasi obstetri (anestesia regional), Ergometrin tidak boleh diberikan (misoprostol tidak memiliki efek hipertensif dan tidak menghambat laktasi).