“HUBUNGAN FAKTOR GENETIK DENGAN KEJADIAN STUNTING”
(THE RELATIONSHIP BETWEEN GENETIC FACTORS AND THE INCIDENCE OF
STUNTING)
TIM PRO/PRO TEAM
Tim Pro Ke-1 : Assalamualaikum, terimakasih kesempatan yang diberikan kepada tim pro. saya vivin herlinda sebagai pembicara pertama, …. pembicara kedua dan … pembicara ketiga. langsung saja saya masuk pada mosi debat kali ini yaitu "hubungan faktor genetik dengan kejadian stunting". Baik, menurut saya faktor genetik itu mempengaruhi kejadian stunting, seperti yang dikatakan direktur gizi masyarakat kementerian kesehatan republik Indonesia yaitu bahwa genetik menyumbang faktor resiko sebesar dua puluh enam persen. meskipun menyumbang hanya dua puluh enam persen hal itu tetap saja mempengaruhi. kemudian karna seringkali faktor genetik tidak dianggap sebagai faktor kejadian stunting, contohnya tubuh anak yang pendek hanya dianggap sebagai keturunan, akan banyak orang-orang yang tidak melakukan apa apa untuk mengatasinya. padahal bisa jadi kondisi tersebut adalah stunting yang membutuhkan perawatan medis intensif. Sehingga kami dari tim pro setuju jika faktor genetik itu ada hubungan dengan kejadian stunting. terimakasih. saya serahkan kepada tim kontra. Pro Team 1st : Thank you for the opportunity given to the pro team. I'm Vivin Herlinda as the first speaker, … the second speaker and .... the third speaker. I immediately entered the debate motion this time, namely "the relationship between genetic factors and the incidence of stunting". Well, I think genetic factors influence the incidence of stunting, as said by the director of public nutrition at the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, namely that genetics accounts for twenty-six percent of risk factors. even though it accounts for only twenty-six percent it still affects. Then because often genetic factors are not considered a factor in stunting, for example, a short child's body is only considered as a descendant, many people will not do anything to overcome it. Even though this condition could be stunting which requires intensive medical treatment. so we from the pro team agree that genetic factors are related to stunting. thanks. I leave it to the counter team. Tim Pro Ke-2 : Pro Team 2nd : Tim Pro Ke- 3 Novi Indriana : Baiklah, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya, saya Novi Indriana, pembicara ke-3 dari tim pro. Memang benar bahwa kejadian stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak memadai dalam waktu yang lama. Hal ini terjadi karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Namun kita juga tidak bisa memungkiri bahwa stunting terjadi akibat faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup yang tidak baik. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya oleh pembicara 1 dan pembicara 2 tim pro bahwa stunting merupakan penyebab tinggi badan anak yang stunting dan merupakan ancaman besar bagi kualitas masyarakat Indonesia. faktor genetik menyumbang 26 persen, tentu saja ini mempengaruhi, apalagi jika orang berpikir bahwa faktor genetik tidak mempengaruhi, misalnya tubuh anak pendek hanya dianggap turun temurun, banyak orang tidak akan melakukan apa-apa meskipun kondisi ini mungkin memerlukan perawatan medis yang intensif, jadi kami dari tim pro masih sepakat bahwa ada hubungan genetik dengan kejadian stunting. Pro Team 3rd Novi Indriana : Alright, thanks for the opportunity given to me, I'm Novi Indriana, the 3rd speaker from the pro team. It is true that the incidence of stunting is a chronic nutritional problem caused by inadequate nutritional intake for a long time. This happens because of food intake that is not in accordance with nutritional needs. But we also cannot deny that stunting occurs as a result of genetic, environmental and lifestyle factors that are not good As previously stated by speaker 1 and speaker 2 of the pro team that stunting is the cause of stunted children's height and is a major threat to the quality of Indonesian society. genetic factors account for 26 percent, of course this affects, especially if people think that genetic factors do not affect, for example a short child's body is only considered hereditary, many people will not do anything even though this condition may require intensive medical treatment, so we from the pro team still agree that there is a genetic relationship with the incidence of stunting. TEAM KONTRA/OPPOSING TEAM Tim konta ke-1 Afni : Tim kontra ke- 2 Pradewi : Oke baik terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya, saya Pradewi selaku pembicara kedua dari tim kontra. Disini saya ingin menanggapi pernyataan kelompok tim pro mengenai kejadian “Stunting disebabkan oleh factor genetic”. Hal inni sangat tidak kami setujui dikarenakan dari kenyataan pada masyarakat dan penelitian yang dilakukkan beberapa ahli menyatakan bahwa kejadian stunting ini disbebakan oleh factor kurangnya asupan gizi atau nutrisi serta kebiasaan lingkungan. Karena stunting ini merupakan kurangnya gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi atau nutrisi dalam waktu yang lama. Sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu juga perilaku atau kebiasaan lingkungan dapat mempengaruhi gizi. Perilaku lingkungan yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi seperti diare dan kecacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini tejadi dalam waktu yang lama maka dapat menyebabkan kejadian stunting. Sekian menurut kelompok kami, terima kasih Opposing team 2nd Pradewi: Ok, thank you for the opportunity given to me, I am Pradewi as the secobd speaker from the counter team. Here I want to respond to the statement of the pro team group regarding the incidence “stunting caused by genetic factors”, we strongly disagree with this because of the reality in the community and research conducted by factors lack of nutritional intake or nutrition and habits Environment. Because stunting is a chronis lack of nutrition caused by lack of nutrition of nutrition for a long time so that It can inhibit growth and development. In addition, environmental behavior or habits can affect nutrition. Bad environmental behavior can cause infectious diseaded such as diarrhea and worms which can interfere with the digestive process in the process if absorption of nutrients, if this condition occurs for a long time it can cause stunting. That’s all according to our group, thank you. Tim Kontra ke- 3 Ayu Nur Rahma : Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya, saya ayu nur rahma sebagai pembicara terakhir dari tim lawan, Kami tidak setuju dengan anda tim pro tentang faktor genetic mempengaruhi stunting karena factor ini bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi stunting. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi stunting yaitu factor tidak langsung seperti pendidikan, kemiskinan, social budaya, pola asuh dan kesehatan lingkungan sedangkan, factor langsung yaitu asupan makanan dan penyakit infeksi. Jadi kesimpulan dari tim kami factor genetic tidak mempengaruhi stunting seperti yang disampaikan pembicara 1 dan 2 bahwa stunting merupakan kurangnya gizi kronis yang di sebabkan kurangnya asupan gizi dan nutrisi dalam jangka waktu yang lama. Sekian dari kelompok kami, terima kasih
Opposing Team 3rd Ayu Nur Rahma :
Thank you for the time given to me, I am Ayu Nur Rahma as the last speaker of the opposing team. We disagree with the team pro opinion about genetic factors affecting stunting, because this factor is not the only one thing can affect stunting. There are 2 factors that influence stunging, namely indirect factors such as education, poverty, socio-culture, parenting and environmental health. While, direct factors are food intake and infectious diseases. So that conclusion of our team is genetic factors do not affect stunting as stated by the 1 st and 2nd counter teams that stunting is a chronic malnutrition caused by a lack of nutrition in the long time. That’s all from our team, thank you.