Anda di halaman 1dari 13

Asuhan Kebidanan Kehamilan

PRE
EKLAMSIA
Kelompok 7 Kelas A.2

Dosen : Vepti Triana Mutmainah, S. SiT., S.Tr. Keb.,


M.Kes
ANGGOTA
KELOMPOK 7 :
1.Rianti Tundru 10.Sarti Puji Rahayu
2.Rifkah Zahidah 11.Sasmi Vinda
3.Rina Anitasari Aryski
4.Robbiatul Adawwiyah 12.Serly Lusiana
5.Rosadi Sanggul S 13.Serli Yulitasari
6.Rosidah 14.Sela Aryanti
7.Rosula Helina 15.Setiawati
8.Rury Kania Dewi 16.Shelvi Theri
Setiawan Agustin
9.Sandi Oktari 17.Silvia Redina Putri
18.Sindi Aditia
PENDAHULUA
N
Berdasarkan data dari WHO tentang angka kematian ibu diseluruh dunia,
t er dapat 5 keadaan obst et r ik yang menjadi penyebab kemat ian yaitu
ibu
perdarahan post partum, sepsis, preeklampsia-eklampsia, jalan lahir sempit, dan
aborsi.
Angka kejadian terjadinya preeklampsia diperkirakan 3,2 % disetiap angka kelahiran.
Sindrom preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuria sering tidak
diketahui atau tidak diperhatikan.
Untuk menurunkan angka kematian karena eklampsia ini, menurut Kemenkes
2022
melakukan pelayanan (ANC)minimal 6x dengan rincian 2x di Trimester 1, 1x di
Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat
kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3.
DEFINIS
I
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada
wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi,
edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda -
tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih.(Nanda, 2012)
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20
minggu kehamilan disertai dengan proteinuria
(Prawirohardjo, 2008)
EPIDEMIOLOG
I
Angka kejadian preeklampsia – eklampsia berkisar
antara 2% dan 10% dari kehamilan di seluruh dunia.

Angka kejadian dari preeklampsia di Indonesia sekitar


7- 10% bukti bahwa preeklampsia merupakan penyebab
kematian nomor 2 bagi ibu hamil, sedangkan nomor 1
penyebab kematianibu di Indonesia adalah akibat
perdarahan
ETIOLOG
I
Belum ada teori pasti penyebab terjadinya preeklampsia, tetapi
penelitian menyimpulkan sejumlah faktor resiko yg mempengaruhi, pre eklamsie
antara lain :
Primigravida Diabetes melitus
Primipaternitas Hydroamnion
Umur yang ekstrim Riwayat preeklampsia sebelumnya
Kehamilan kembar Obesitas
Penyakit trofoblas
KLASIFIKASI PRE
EKLAMSIA
Pre Eklamsia : timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema
pada umur keamilan 2 0 minggu. (nugroho, 2011)
Pre Eklamsia Berat : komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
pertensi 160/110mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau edema pada
kehamilan 2 0 minggu atau lebih
TANDA DAN
PRE
GEJALA
EKLAMSIA
P reeklampsia ditegakkan berdasar atas timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah kehamilan
2 0 minggu. Hipertensi: sistolik/diastolic ≥ 140/90
mmHg atau kenaikan
30mmHg dngn interval pemeriksaan 6 jam
Proteinuria: ≥ 3 0 0 mg/24 jam atau ≥ 1 + dipstick
(Sarwono,2013)
Edema: edema local tidak dimasukkan dalam kriteria
preeclampsia, kecuali edema pada lengan, muka, dan perut,
edema generalisata.
PRE EKLAMSIA
1.Td sebesarBERAT
> 160/110 mmHg sedikitnya pada dua kali
pemeriksaan
2. Protein Uria > 5 gram dalam 24 jam atau > 3+ pada dipstick
3. Oliguria < 4 0 0 ml/24 jam
4. Gangguan visus dan serebral : nyeri kepala, pandangan kabur
5. Nyeri epigastrium pada kuadran kanan atas
6. Edema paru
7. Trombositopenia (trombosit <100.000mm)
8. Oligohidroamnion, pertumbuhan janin terhambat
9.Gangguan fungsi hepar, peningkatan S G O T S G P T
PENATALAKSANAA
N terjadinya kejang eklampsia
Mencegah
Persalinan pasien dalam waktu yang
tepat Mendeteksi dan menangani
komplikasi yang menyertai preeklampsia
M enurunkan morbiditasdan mortalitas
janin dan ibu
PENANGANA
N dengan melakukan pengawasan
Kehamilan < 37 minggu masih bisa dengan rawat
jalan tetapi
tetapi 2x seminggu,
jika tidak memungkinkan pasien
dianjurkan inap sampai keluhan
rawat turun,atau
diastolic tekanan untuk
di anjurkan darah
control 2x dalam
seminggu, untuk memantau tekanan darah, urine,
keadaan janin.
K ehamila > 37 minggu dapat
n dipertimbangkan bila terdapat tanda-
terminasi tandapre eklamsia
berat.
CARA PEMBERIAN
T ersedia
MGSO4
Syarat pemberian MgSO4
antidotum
Cara pemberian MgS04
Loading Dose : 4 gram larutan MgSO4 dan larutkan dengan 10
M gSO 4 bila terjadi ml akuades Berikan larutan tersebut secara perlahan I V
intoksinasi yaitu
selama 15-20 menit, jika akses intravena sulit, berikan masing-
calcium glukonas
masing 5 g MgSO4 I M di bokong kiri dan kanan
Reflek patella (+)
Maintenance Dose : 6 gram MgSO4 (15 ml larutan MgSO4
RR < 16xpm
Produksi Urine > 100cc dalam 4 40%) dan larutkan dalam 500 ml larutan Ringer
jam sebelumnya Asetat, lalu berikan secara I V
Laktat/Ringer dengan kecepatan 28
tetes/menit selama 6 jam, dan diulang hingga 24jam setelah
persalinan atau kejang berakhir (bila eklampsia)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai