Anda di halaman 1dari 4

Preeklampsia dengan gejala berat

•  Evaluasi di kamar bersalin dalam 24 – 48 jam


•  Kortikosteroid untuk pematangan paru, Magnesium sulfat
profilaksis, antiipertensi
•  USG, evaluasi kesejahteraan janin, gejala dan pemeriksaan
laboratorium

•  HT berat, tidak terkontrol


ekspektatif : •  Gawat janin Iya Lakukan

•  Eklampsia •  Solusio plasenta Persalinan


•  Edema paru •  IUFD setelah stabil
•  DIC •  Janin tidak viabel

Komplikasi perawatan Terhambat •  Pemberian


ekspektatif: •  Severe olygohydramnion Iya Kortikosteroid

•  Gejala persisten •  Reversed end diastolic flow pematangan paru


•  Sindrom HELLP •  KPP atau inpartu •  Persalinan
•  Pertumbuhan janin •  Gangguan renal berat setelah 48 jam

Perawatan ekspektatif:
• Tersedia fasilitas perawatan maternal dan neonatal
Intensif
• Usia kehamilan : janin viabel – 34 minggu
• Rawat inap
• Stop magnesium sulfat dalam 24 jam
• Evaluasi Ibu dan janin setiap hari

• Usia kehamilan ≥ 34 minggu

• KPP atau inpartu Iya

Lakukan
• Perburukan maternal - fetal
persalinan

• Adanya salah satu gejala kontraindikasi perawatan


Ekspektatif
Kriteria teriminasi kehamilan pada preeklampsia berat (POGI, 2016)

Terminasi kehamilan
Data maternal Data janin
Hipertensi berat yang tidak terkontrol Usia kehamilan 34 minggu
Gejala preeklampsia berat yang tidak berkurang
(nyeri Pertumbuhan janin terhambat
kepala, pandangan kabur, dsbnya)
Penuruan fungsi ginjal progresif Oligohidramnion persisten
Trombositopenia persisten atau HELLP
Syndrome Profil biofisik < 4
Edema paru Deselerasi variabel dan lambat pada NST
Eklampsia Doppler a. umbilikalis: reversed end diastolic flow
Solusio Plasenta Kematian janin
Persalinan atau ketuban pecah

1. PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH KEJANG


Cara kerja magnesium sulfat belum dapat dimengerti sepenuhnya. Salah satu
mekanisme kerjanya adalah menyebabkan vasodilatasi melalui relaksasi dari otot polos,
termasuk pembuluh darah perifer dan uterus, sehingga selain sebagai antikonvulsan,
magnesium sulfat juga berguna sebagai antihipertensi dan tokolitik. Magnesium sulfat
juga berperan dalam menghambat reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA) di otak, yang
apabila teraktivasi akibat asfiksia, dapat menyebabkan masuknya kalsium ke dalam
neuron, yang mengakibatkan kerusakan sel dan dapat terjadi kejang

MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA


Alternatif I Dosis awal MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit
Segera dilanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) 6 g dalam larutan Ringer
Asetat / Ringer Laktat selama 6 jam
Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan MgSO4 (40%) 2 g IV selama 5
menit
Dosis Pemeliharaan MgSO4 1 g / jam melalui infus Ringer Asetat / Ringer Laktat yang diberikan
sampai 24 jam postpartum
Alternatif II Dosis awal MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit
Dosis pemeliharaan Diikuti dengan MgSO4 (40%) 5 g IM dengan 1 ml Lignokain (dalam spuit
yang sama)
Pasien akan merasa agak panas pada saat pemberian MgSO4
Sebelum pemberian Frekuensi pernafasan minimal 16 kali/menit
MgSO4 ulangan, Refleks patella (+)
lakukan pemeriksaan: Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir
Hentikan pemberian Frekuensi pernafasan < 16 kali/menit
MgSO4, jika: Refleks patella (-), bradipnea (<16 kali/menit)
Siapkan antidotum Jika terjadi henti nafas:
 Bantu pernafasan dengan ventilator
 Berikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml dalam larutan 10%) IV perlahan-
lahan sampai pernafasan mulai lagi
Regitz-Zagrosek V, Blomstrom LC, Borghi C, Cifkova R, Ferreira R, Foidart JM, et al. ESC guidelines on
the management of cardiovascular diseases during pregnancy: The task force on the
management of cardiovascular diseases during pregnancy of the European Society of
Cardiology (ESC). Eur Heart J. 2011;32:3147-97
Task Force on Hypertension in Pregnancy, American College of Obstetricians and
Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. Washington: ACOG. 2013
Podymow T, August P.2008. Update on the use of antihypertensive drugs in pregnancy

Guyton A.C. and J.E. Hall 2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC

Cnningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. 2014 Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2012. Pengantar Kuliah Obstetri untuk .Jakarta : EGC

Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Keempat. Jakarta: BP-SP, 2013.

Wibowo N, Irwanda R, Frisdiantiny W, et all. 2016. PNPK PreEklamsi. POGI

Anda mungkin juga menyukai