Anda di halaman 1dari 14

REFARAT

PREEKLAMPSIA

Oleh:
Cut Ira Ayu Putri
18174080

Mentor:
dr. Lik Sumarni, Sp. OG
Latar Belakang

Hipertensi pada kehamilan merupakan tekanan


darah sistolik dan diastolik ≥140/90 mmHg.

Prevalensi di Amerika Serikat bekisar 6-10%. Prevalensi di indonesia berkisar 12,7%.

Hipertensi Preeklampsia- Hipertensi Hipertensi


Kronis Eklampsia Kronis dengan Gestasional
superimposed
preeklampsia
Tinjaun Pustaka

Definisi Preeklampsia  Hipertensi pada kehamilan


≥140/90 mmHg yang timbul setelah 20 minggu
kehamilan disertai dengan proteinuria 300mg
protein didalam urin selama 24jam atau ≥ 1+
dipstick dan edema.
EPIDEMIOLOGI Prevalensi preeklampsia di
Negara Berkembang seperti
China sekitar 4-18%.

Prevalensi preeklampsia di
Indonesia preeklampsia
Negara maju seperti AS, Kanada,
berkisar 75% dan preeklampsia
Eropa Barat sekitar 2-5%
berat berkisar 25%.
Primigravida

Faktor Usia Obesitas


Resiko
Faktor gizi Faktor
hormonal

Faktor Faktor
imun Genetik

Preeklampsia ringan  Preeklampsia Berat 


TD ≥140/90 mmHg, TD ≥160/110 mmHg,
Klasifikasi proteinuria kuantitatif ≥ proteinuria kuantitatif ≥
300 mg dalam 24 jam 5gr dalam 24 jam atau
atau kualitatif 1+/2+. kualitatif 3+/4+.
Patofisiologi
↑ resistensi ↑ Sensitivitas P.darah Iskemik plasenta dan
arteri uterina pada vasokonstriktor stres oksidatif

Pelepasan radikal bebas  hidroksil,


oxidized lipid dan sitokin

Sirkulasi maternal

↓ Prostasiklin dan ↑
Disfungsi endotel
tromboksan A2

Kerusakan Kerusakan sel glomerular 


Kerusakan
endotel otak  peningkatan permebilitas
endotel hepar 
kelainan membran basalis  kebocoran
Sindrom HELLP
neurologis  proteinuria
Diagnosis

Anamnesis  usia kehamilan > 20 minggu, sakit kepala didaerah


forntal, skotoma, diplopia, pengliatan kabur, nyeri didaerah
epigastrium, mual dan muntah-muntah.

Pemeriksaan Fisik  TD ≥140/90 mmHg,pemeriksaan TD dilakukan


2 kali dengan jarak waktu 4 jam  pemeriksa akan menemukan
takikardi, takipneu, edema paru, perubahan kesadaran.
Pemeriksaan Laboratorium  proteinuria  1. preeklampsia ringan
kuantitatif ≥ 300 mg perliter dalam 24 jam atau kualitatif +1/+2.
2. Preeklampsia berat kuantitatif ≥ 500 mg perliter dalam 24 jam atau
kualitatif ≥ +3.

Trombositopenia  < 100.000/microliter


Asam urat  meningkat diatas 6 mg/dl
Alkalin fosfatase  meningkat hingga 2-3 kali lipat
Laktat dehydrogenase  sedikit meningkat
Tekanan Darah 1. Tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan diastolik 90 mmHg
dengan 2 kali pengukuran jarak waktu 4 jam.
2. Tekanan sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 110 mmHg,
hipertensi dapat di konfir dalam waktu singkat (menit) untuk
pemberian terapi antihipertensi.
dan
Proteinuria Pengumpulan urin per 24 jam didapat protein ≥ 300 mg
Rasio protein atau kreatinin ≥ 0.3
Dipstick 1+

atau
Trombositopenia Jumlah platelet < 100.000/microliter
Gangguan ginjal Konsentrasi kreatinie serum > 1.1 mg/dl atau konsentrasi kreatinie
serum dua kali lipat meningkat pada tidak adanya penyakit ginjal
Fungsi hati Peningkatan konsentrasi transamin hati di darah sebanyak dua kali
terganggu lipat
Edema pulmonal
Gejala serebral atau
visual
Penatalaksanaan

Preeklampsia Tanpa Pemburukan

Istirahat Ditempat Tidur


istirahat dengan berbaring meningkat aliran darah ke
plasenta dan ke ginjal  meningkatkan filtrasi
glomeruli dan meningkatkan dieresis

Rawat Inap
Preeklampsia ringan perluh di rawat apabila tidak ada
perbaikan, ada satu atau lebih gejala preeklampsia berat.
Preeklampsia Berat

Tirah Baring

Infus ringer laktat yang mengandung 5% dekstrose 60-125 cc/jam

Pemberian MgSO4 :
1. dosis awal MgSO4 20% 4 gr i.m, dilanjutkan dengan
MgSO4 50% 5 gr i.m
2. Dosis pemeliharaan : MgSO4 50% 5 gr tiap 4 jam
sampai 24 jam

Antihipertensi :
1. bila sistole ≥ 180 mmHg atau diastole ≥ lebih 110 mmHg, injeksi satu ampul
Clonidin yang dilarutkan dengan 10 cc larutan  nifedipin 3 x 10mg.
2. Bila TD sistole < 180 mmHg dan diastole < 110 mmHg  nifedipin 2 x 10 mg.
Preeklampsia Berat

DOSIS PEMBERIAN

•Diasepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2


menit
Dosis awal
•Jika kejang berulang, ulangi pemberian
sesuai dosis awal

•Diasepam 40 mg dalam 500 ml larutan


Ringer laktat melalui infus
Dosis pemeliharaan •Depresi pernafasan ibu baru mungkin akan
terjadi bila dosis > 30 mg/jam
•Jangan berikan melebihi 100 mg/jam

Kortikosteroid untuk pematangan paru


1. Deksametason dosis 6 mg/12 jam selama 48 jam
2. Betametason dosis 12 mg/ 12 jam

Anda mungkin juga menyukai