Anda di halaman 1dari 16

SUARA PARAU

Oleh :
dr. Rosmini,SpTHT-KL
 Suara serak bukanlah suatu penyakit melainkan
gejala dari suatu penyakit, umumnya
berhubungan dengan gangguan pita suara.

 Untuk menegtahi tentang kelainan suara, perlu


diketahui terlebih dahulu anatomi dan fisiologi
laring.
RONGGA LARING
Batas  Anterior :
 Superior  Perm post epiglotis
 aditus laring  Tuberkulum epiglotis
 Inferior:  Lig. Tiroepiglotika
 Sudut antara kedua
 tepi bawah kartilago
lamina
krikoid
 Kartilago krikoid
 Lateral :
 Arkus karttilago krikoid
 Membran
quadrangularis
 Kartilago aritenoid  Posterior:
 Konus elastikus  M. interaritenoid
transversus
 Arkus kartilaogo krikoid
 Lamina kartilago krikoid
ANATOMI LARING
 Laring berbentuk limas segitiga terpancung
 Terdiri dari :
 Tulang
 Tulang rawan
 Kelompok otot :
 Intrinsik : kelompok abduktor ,aduktor dan tensor
 Ekstrinsik: kelompok suprahioid dan infrahioid
 Pembuluh Limfe
 Superior korda vokalis  Lnn. Servikal dalam superior
 Inferior korda vokalis  Lnn. Prelaringeal

Lnn. Pretrakeal
Lnn Servikal Dalam Inferior
Lnn Mediastinum

 Pembuluh Darah:
 Cabang A Tiroid Superior  AV Laringis superior
 Cabanhg A. Tiroid Inferior  AV Laringis Inferior

 Syaraf N. Vagus beserta dua cabangnya :


 N. laringis superior  ramus ekterna dan interna
 N. laringis inferior  ramus anterior dan posterior
FUNGSI LARING

 1. Fungsi Proteksi
 2. Reflek Batuk

 3. Fungsi Respirasi dan sirkulasi

 4. Fungsi Emosi

 5. Fungsi Fonasi
 Suara parau digambarkan oleh pasien sebagai
suara yang kasar atau suara yang susah keluar
atau suara dengan nada lebih rendah dari suara
biasa / normal.

 Setiap keadaan yang menimbulkan gangguan


dalam getaran, ketegangan atau kedekatan
kedua pita suara (D dan S) akan menimbulkan
suara parau.
 Walaupun suara parau hanya merupakan gejala,
tetapi bila prosesnya berlangsung kronik
keadaan ini dapat merupakan tanda awal dari
penyakit yang serius di daerah tenggorok,
khususnya laring.

 Etiologi dari suara parau dapat berupa radang,


tumor (neoplasma), paralisis otot – otot laring,
kelainan laring seperti sikatrik akibat operasi,
fiksasi pada sendi krikoaritenoid dan lain – lain.
Radang laring
Radang akut biasana selain suara parau juga
disertai gejala lain seperti demam, malaise, nyeri
menelan.

Radang kronis spesifik misalnya akibat TB dan


Lues

Radang Kronik non spesifik dapat disebabkan


oleh sinusitis kronis, bronkitis kronis atau
penyalahgunaan suara (vocal abuse).
Tumor Laring
Dapat berupa tumor jinak atau ganas. Gejala
tergantung lokasi tumor, misalnya tumor pita
suara segera akan menimbulkan gejala suara
parau biasana pada tumor ganas tumbuh lebih
cepat dan menimbulkan gejala lain seperti
sumbatan jalan napas, penurunan berat badan
atau batuk darah.
Paralisa otot laring dapat disebabkan oleh
Gangguan persyarafan sentral : paralisis otot
bulbar, siringomielia, tabes dorsalis, multiple
sklerosis
Gangguan persyarafan perifer : struma, pasca
srtumektomi, limfadenopati koli, trauma leher,
tumor esofagus dan mediastinum, aneurisma
aorta, dan arteria subklavia kanan.
Paralisa motorik sering terjadi bersamaan
dengan paralisa sensorik oleh karena saraf
laring superior dan inferior bersifat motorik dan
sensorik.
Menurut lokasi  unilateral atau bilateral.
Menurut jenis otot  paralisa aduktor, abduktor
atau tensor.
Menurut jumlah otot yang terkena  sempurna
atau tidak sempurna.
PEMERIKSAAN KLINIS

Meliputi pemeriksaan status generalis (umum),


pemeriksaan THT termasuk laringoskopi direk
dan indirek

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Meliputi pemeriksaan laboratorium klinik,


radiologik, mikrobiologik dan patologi anatomi
PENATALAKSANAAN

 Penatalaksanaan suara serak diberikan sesuai


dengan diagnosis yang sudah ditegakkan. Oleh
karena itu sangat penting mengetahui penyebab
dan gejala-gejala kelainan laring sehingga
penatalaksanaan yang diberikan dapat sesuai.

Anda mungkin juga menyukai