Anda di halaman 1dari 10

1

Soal Studi Kasus


• Berdasarkan hasil E-PPGBM di PuskesmasYYY jumlah balita
= 445, Gizi buruk=51 anak (11,4%) Gizi Baik= 310 anak
(69,7%) dan Gizi Kurang 84 anak (18,9%)
• Balita gizi buruk dan gizi kurang kemudian dipetakan
ternyata kasus tersebut tidak menyebar pada semua desa
tetapi terkonsentrasi di 4 desa.
• Semua kasus Gizi Buruk dan Gizi kurang dilakukan
pengukuran BB dan TB atau PB dan Umur tanda-tanda
bahaya, serta diperiksa kesehatannya. Hasilnya
menunjukkan 16 anak Gizi Buruk perlu segera dirujuk untuk
perawatan, 35 anak Gizi Buruk diperlukan rawat jalan. 84
anak Gizi Kurang ditetapkan sebagai anak kurus yang
menjadi sasaran PMT Pemulihan dan inetrvensi lainnya.

2
Soal Studi Kasus
• Hasil rekap laporan rutin bulan Januari-Desember
tahun 2018 Puskesmas YYY di 4 desa tsb D/S = 45-
55%, cakupan N/D = 40-49%, K/S = 60-65%
cakupan ASI eksklusif 42-55 %, cakupan vitamin A
sebesar 70-72,5 %, cakupan imunisasi 70-78%,
masih banyak yang BAB di tempat terbuka.
• Hasil laporan pengkajian dari balita yang dirujuk
ke puskesmas, sebesar 82% ibu balita memiliki
pengetahuan yang kurang tentang pemberian
makanan balita dan sebagian besar balita berasal
dari keluarga ekonomi menengah ke bawah,dan 65
% balita memiliki riwayat pernah sakit lebih dari 3
kali dalam 3 bulan terakhir.

3
Lanjutan…
• Mayoritas penduduk di desa-desa tersebut sebagai
buruh tani atau pekerja bangunan di kota
• Di 4 desa tersebut dekat dengan pasar dengan bahan
makanan yang cukup lengkap. Jarak dari semua desa
menuju Puskesmas dapat ditempuh selama kurang
dari 45 menit dengan kendaraan bermotor.
• Di desa tersebut mayoritas beragama Islam, dan
memiliki pimpinan/tokoh agama/tokoh masyarakat
yang cukup disegani. Budaya pantangan dan
pemberian makan pada bayi secara dini.

• Buatlah Proses Asuhan Gizi berdasarkan kasus diatas


untuk tingkat masyarakat.

PAG pada Balita 4


Proses Asuhan Gizi
pada Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat

N/D = 40-49%,
Proporsi balita Gizi kurang = 18,9% dan proporsi balita
Antropometri Gizi Buruk= 11,4%

Laboratorium -

Fisik/ Klinis -
P  Akses pasar dengan bahan makanan yang cukup lengkap
 ASI eksklusif 42-55 %, cakupan vitamin A 70-72.5 %
Riwayat  Hasil laporan pengkajian dari balita yang dirujuk ke
puskesmas, sebesar 82% ibu balita memiliki pengetahuan
Gizi yang kurang tentang pemberian makanan balita
 Budaya pantangan makanan dan pemberian makanan
pada bayi terlalu dini

5
Proses Asuhan Gizi
pada Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat
 D/S = 45- 55%, K/S = 60-65% cakupan imunisasi
70-78%
 Kurangnya penerapan PHBS di keluarga, masih
banyak masyarakat yang BAB di tempat terbuka.
 Tingginya proporsi balita dengan riwayat penyakit,
65 % balita memiliki riwayat pernah sakit lebih dari
Riwayat 3 kali dalam 3 bulan terakhir.

P Klien  Daya beli masyarakat rendah, sebagian besar


balita berasal dari keluarga ekonomi bawah
 Geografis, akses ke Posyandu dan pelayanan
kesehatan cukup baik, Jarak dari semua desa
menuju Puskesmas dapat ditempuh selama
kurang dari 45 menitdengan kendaraan bermotor.
 Dukungan sosiobudaya, spiritual, cukup baik

PAG pada Balita 6


Proses Asuhan Gizi
pada Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat

Tingginya proporsi balita gizi buruk di 4 desa


Problem wilayah kerja Puskesmas YYY Tahun 2018
 Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
makan pada bayi dan anak
 Kurangnya penerapan PHBS
Etiologi
 Tingginya angka kesakitan pada balita
 Daya beli masyarakat rendah

D Sign/
Proporsi balita Gizi Buruk(BB/TB < -3 SD) sebesar
11,4%
Rendahnya cakupan N/D= 40-49%
Symptom 65 % Balita memiliki riwayat sakit > 3 kl dalam 1 bulan
terakhir
Diagnosis gizi:
Tingginya proporsi balita gizi buruk 4 desa di wilayah kerja Puskesmas YYY
Tahun 2018 (P) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian makan anak dan rendahnya daya beli (E) ditandai dengan
rendahnya N/D =40-49 % (S). PAG pada B 7
Proses Asuhan Gizi
pada Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat

 Menurunkan proporsi balita gizi buruk


Tujuan
dari 11,4% menjadi 7 % selama 1 tahun
Pemberian  Pemberian PMT pemulihan selama 90
Makan hari (pabrikan)

I Edukasi
 Penerapan kegiatan Positive Deviance
 Penyuluhan kepada ibu balita tentang
PMBA, manfaat PMT, PHBS,
Gizi Pemantauan pertumbuhan balita secara
rutin di Posyandu, PAUD/TK
 Penyediaan sarana dan media KIE

PAG pada Balita 8


Proses Asuhan Gizi
pada Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat

Melakukan koordinasi:
 Lintas program dengan :
• Dokter : pengobatan penyakit penyerta
• Bidan/KIA : distribusi PMT, penyuluhan PMBA
• Kesling : penerapan PHBS di keluarga
• Imunisasi: pencegahan penyakit
 Lintas sektor :

I Koordinasi
Asuhan Gizi
• Kepala Desa, Camat : Keikutsertaan JKN-
BPJS, pemberdayaan masyarakat
• PKK : penyuluhan PAUD/BKB dibantu kader
• Kemendes : alokasi dana desa untuk kegiatan
gizi
• Pertanian, Perikanan, Perternakan:
ketersediaan pangan bergizi
• Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama:
Penyuluhan di masyarakat
9
Proses Asuhan Gizi
pada Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat

Monitoring dan Evaluasi secara berkala untuk


memantau:
 Terselenggaranya penyuluhan PMBA, dll
 Tersedianya PMT sarana dan media KIE

ME  Pemantauan kenaikan berat badan selama diberikan


PMT, laporan asupan makan
 Cakupan balita Gizi Buruk dan Kurus yang mendapat
PMT (lokal/pabrikan)
 Turunnya proporsi balita Gizi Buruk

Selamat Berlatih untuk


Melaksanakan PAG….
PAG pada Balita 10

Anda mungkin juga menyukai