Anda di halaman 1dari 25

GIZI UNTUK TENAGA KERJA

dan PRODUKTIVITAS KERJA


Pertemuan 13
PENDAHULUAN
• Tenaga kerja ( NAKER ) merupakan
salah satu faktor produksi
• Setara dengan faktor produksi lain
seperti: modal, waktu, ketrampilan
dll
• Peningkatan produktivitas kerja
akan menguntungkan banyak
pihak
PENGERTIAN
• Gizi tenaga kerja adalah gizi yang
diperlukan oleh NAKER untuk melakukan
suatu pekerjaan sesuai dengan jenis dan
beban kerjanya
• Ilmu Gizi yang diterapkan pada
masyarakat NAKER dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf kesehatan NAKER
sehingga tercapai tingkat produktivitas
dan efisiensi kerja yang maksimal
PENYAKIT GIZI KERJA

• Merupakan penyakit gizi


sebagai akibat kerja atau
penyakit yang ada
hubungannya dengan
pekerjaan
PENYELENGGARAAN MAKAN
• Penyelenggaraan makan: suatu
rangkaian kegiatan penyedian makan di
perusahaan mulai dari perencanaan
menu  penyajiannya
• Yang perlu diperhatikan:
1.Kecukupan E dan zat – zat gizi
2.Pemilihan jenis bahan makanan
3.Sanitasi tempat pengolahan
4.Tempat penyajan
5.Waktu dan teknis penyajian
PRODUKTIFITAS
• Produktifitas merupakan sikap mental
yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari esok harus
lebih baik dari hari ini
atau
• Perbandingan antara output (keluaran /
jumlah yang dihasilkan) dengan input
(masukan / setiap sumber daya yang
digunakan).
FAKTON GIZI NAKERR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI NAKER

1. BEBAN KERJA

2. LINGKUNGAN KERJA

3. TENAGA KERJA ITU SENDIRI


1. BEBAN KERJA

• Tergantung jenis aktifitasnya:


1.ringan,
2.sedang dan
3. berat
2. LINGKUNGAN KERJA

Sebagai beban tambahan yang


meliputi :
1. fisik,
2. kimia,
3. biologi,
4. radiasi,
5. fisiologi
6. psikologi
3. NAKER ITU SENDIRI
1. ketidaktahuan,
2. gender,
3. umur,
4. keadaan fisiologis : bumil busui,
5. kebiasaan makan,
6. tingkat kesehatan ( tingginya penyakit
parasit dan infeksi, perhatian gizi yang
kurang )  akan terjadi salah gizi (
malnutrition ),
7. disiplin dan dedikasi.
FAKTOR – FAKTOR PENENTU
KEBUTUHAN GIZI
1. Ukuran tubuh (tinggi dan berat badan)
2. Usia
3. Gender
4. Kegiatan sehari – hari
5. Kondisi tubuh tertentu (wanita hamil
dan menyusui)
6. Lingkungan kerja
BUKTI ADANYA HUBUNGAN GIZI
DENGAN PRODUKTIFITAS KERJA
• 1960, Tuttle Hubert membuktikan bahwa
pekerja yang makan pagi sebelum bekerja
 memperoleh hasil > 28% dibanding
dengan yang tidak makan pagi

• 1973, Karyadi dan Basta meneliti buruh


pembuat jalan di 3 area di Jawa  buruh
yang anemia sedang dan berat ternyata
penampilan hasil HARVARD STEP TEST
buruk
…..lanjutan bukti adanya
• Penelitian di perkebunan karet
menunjukkan bahwa penyadap karet
yang anemia, mengumpulkan karet <
19% dan membersihkan area < 20%
dibanding dengan yang tidak anemia
• Setelah diintervensi dengan tablet basi,
jumlah karet yang dikumpulkan pekerja
yang semula anemia sama jumlahnya
dengan yang tidak anemia
…..lanjutan bukti adanya

• Penelitian di India menunjukkan bahwa


adanya hubungan antara hasil kerja
dengan kadar Hb ( dilakukan pada
pekerja laki – laki )

• Di Kenya penelitian pada pemetik teh,


ada hubungan antara kadar Hb dan
LILA dengan produktifitas kerja (
dilakukan pada pekerja perempuan )
…..lanjutan bukti adanya

• 1979, penelitian di Srilangka


menunjukkan bahwa setelah satu bulan
pemetik teh mendapat suplementasi
Fe, ternyata meningkatkan kadar Hb
dan produktifitas kerja.
• 1995 penelitian Adiningsih dkk,
produktifitas 4 jam NAKER perempuan
pelinting rokok berhubungan terbalik
dengan kadar total kolesterol dan IMT,
tetapi produktifitas berhubungan +
dengan asupan protein
…..lanjutan bukti adanya

• Penelitian membuktikan bahwa


kebiasaan tidak makan pagi dapat
mengakibatkan rendahnya kadar Hb

• Oleh karena itu, untuk mencapai


efisiensi kerja dan belajar selalu
dianjurkan “ BETTER BREAKFAST =
BETTER NUTRITION “
Faktor-faktor yg berkaitan dg produktifitas kerja

Keadaan Individu Tkt kesehatan & gizi


Aktifitas

Kesegaran Jasmani
Disiplin
Disiplin
Tkt penghasilan
Lingkungan &
Iklim kerja
Produktifitas Teknologi
Motivasi Kerja
Sarana Produksi

Sikap dan etos kerja Ketrampilan

Jaminan sosial Pendidikan

Manajemen &
kesempatan berprestasi
Pengaruh Lingkungan terhadap
kebutuhan gizi
• :SUHU DINGIN
1. Energi = / >
2. Lemak sedang / >
3. Makanan / minuman hangat

• SUHU PANAS:
1. Perlu penambahan cairan karena ada
kehilangan cairan
2. Penambahan untuk pekerja berat 2,8 l dan
pekerja ringan 1,9 l  kebutuhan sampai 4–5 l
…..lanjutan pengaruh lingkungan

• KETINGGIAN
1. Sukar bernafas ( acute montain sickness )
2. Saat akut asupan makanan < 25%
3. Asupan tinggi KH akan meningkatkan
metabolisme glukosa

• KERACUNAN
1. Zat kimia / polusi / radiasi
2. Pemberian susu untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan produktifitas kerja
KECUKUPAN ENERGI dan PROTEIN

Pekerja energi (kkalori) protein (gram)

Laki-laki Peremp Laki-laki Peremp


62kg/165 54kg/156 62kg/165 54kg/156
cm cm cm cm
Ringan 2800 2050 60 50

Sedang 3000 2250 60 50

Berat 3600 2600 60 50


Jumlah porsi (p) makanan pekerja laki-laki

Bahan Ringan Sedang Berat


makanan 2800 kal 3000 kal 3600 kal
Nasi 9 9 9
Sayuran 4 4 4
Buah 5 5 6
Tempe 4 4 4
Daging 3 3 3
Minyak 7 9 9
Gula 3 5 6
Jumlah porsi (p) makanan pekerja
perempuan
Bahan Ringan Sedang Berat
makanan 2050 kal 2250 kal 2600 kal
Nasi 5 6 8
Sayuran 3 3 3
Buah 4 4 4
Tempe 3 3 3
Daging 3 3 3
minyak 5 6 6
gula 2 2 2
MASALAG GIZI dan FAKTOR
PENYEBAB
1. Anemia gizi besi ( terutama NAKER wanita )
2. Asupan makanan kurang ( E, Protein, Ca, Fe,
vit A dan vit B1 )
3. 25% tadak makan pagi dan 39% tidak makan
siang
4. Lingkungan kurang sehat, penyakit infeksi,
stress ( panas, polusi )
5. Status kesehatan rendah karena infestasi
parasit  mengganggu penyerapan
6. Kurang waktu untuk istirahat
PENCEGAHAN dan
PENANGGULANGAN
1. Menyediakan makanan bergizi dan makanan
tambahan untuk pekerja berat

2. Menyediakan fasilitas istirahat yang memadai

3. Memberi pil besi terutama bagi NAKER


wanita sesuai anjuran
• 1 x/ seminggu selama 16 minggu (
pencegahan )
• 1 x sehari ( untuk pengobatan )

Anda mungkin juga menyukai