BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gula Darah
Gula sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa. Banyak dijumpai
madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Gula didapat dari hasil akhir pencernaan
zat pati, sukrosa, maltosa dan laktosa (Hertog Nursanyanto, dkk, 1992).
Gula dijumpai di dalam aliran darah (disebut kadar gula darah) dan
berfungsi sebagai penyedia energi bagi tubuh dan seluruh sel-sel jaringan
tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkisar 70-110 mg/dl.
Kadar gula darah dapat meningkat melebihi batas atau sebaliknya (Hertog
Nursanyoto,dkk. 1992).
Nilai Rujukan kadar gula darah dalam serum / plasma 75-115 mg/dl,
gula dua jam postprandial 140 mg/dl/2jam, dan gula darah sewaktu
Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
2. Metabolisme
4
5
1) Metabolisme Karbohidrat
lainnya.
yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah
gula.
Dalam hati terdapat enzim lain yang disebut glukokinase yang lebih spesifik
sebagai bentuk gula yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua
5
6
jaringan tubuh terutama dalam hati dan otot rangka (William F. Ganong,
1995) .
Gula darah dan zat-zat lain yang berasal dari makanan, setelah diserap
oleh dinding usus gula darah akan masuk dalam aliran darah kemudian masuk
CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa ke aliran darah ke dalam sel tubuh
yang memerlukan.
Sel - sel tubuh memerlukan gula darah sebagai sumber energi oleh sel.
Gula darah dari sirkulasi harus masuk ke dalam sel. Di dalam sel, zat
makanan terutama gula darah akan mengalami serangkaian proses kimia yang
rumit untuk menghasilkan energi. Agar gula darah dapat masuk dalam sel
Dengan masuknya gula darah dari sirkulasi ke dalam sel maka tidak
akan terjadi penumpukan gula darah dalam aliran darah. Secara umum
Hormon insulin ini dihasilkan oleh sel beta pulau langerhans pankreas.
gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga dalam gula darah
akan meningkat. Bila kadar gula darah ini sedemikian tinggi melebihi ambang
ginjal maka gula darah akan keluar bersama urin (glukosuria) (Pusdiknakes
RI, 1985).
6
7
1. Hormon Tiroid
peningkatan kadar gula darah dengan cara peningkatan penyerapan gula darah
2. Hormon Insulin
otot, dan bertanggung jawab terhadap nilai konstan gula darah (Sunita
Almatsier, 2003).
3. Hormon Epinefrin
efek mengubah adanya glikogen menjadi gula yang terutama ada di dalam hati
4. Hormon Pertumbuhan
ketogenesis. Hormon ini juga dapat menurunkan pemasukkan gula oleh hati
2003).
7
8
jejunum proksimal. Absorbsi akan terjadi pengikatan kadar gula darah untuk
sementara waktu dan akhirnya kembali pada kadar semula. Besarnya kadar
gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg berat badan tiap jam. Kecepatan
absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak tergantung pada jumlah gula
B. Antikoagulan
mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan diperiksa (Depkes RI, 2004).
Ca sangat penting dalam proses penggumpalan darah. Bila ion diikat maka
8
9
antara lain:
1) NaF
dengan kalsium yang tidak terion (Dewiesah, 1989). Florida digunakan dalam
1993).
dipertahankan. Untuk sampel yang disimpan pada suhu 15-25C stabil selama
(www.google.com/gula_darah/htm1).
9
10
K3EDTA digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut,
K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (Internasional
3) Citrat
citrat + 9 bagian darah. Secara komersial, tabung citrat dapat dijumpai dalam
kecepatan 1500 rpm dan dianalisa maksimal 2 jam setelah sampling. Natrium
4) Heparin
ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam
10
11
darah. Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel,
Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling
(www.google.com/gula_darah/htm1).
5) Oxalat
11
12
menjadi asam piruvat atau asam laktat ( atau keduannya ) (Arthur C. Guyton,
bagian sel yang membentuk cairan di luar mitokondria, yaitu sitosal. Enzim-
tubuh. Dalam serum atau plasma yang didinginkan pada suhu 20C gula akan
stabil dalam 24 jam, sedangkan pada suhu ruang sampel darah untuk
mengalami metabolisme kira-kira 7 mg/dl per hari. Jika sampel darah setelah
dikeluarkan dari dalam tubuh tidak segera dilakukan pemeriksaan, maka akan
ada dalam darah tersebut antara lain eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga
12
13
sehingga gula yang ada dalam sampel darah digunakan sebagai sumber
1984 ).
dalam tubuh, jika tidak segera dilakukan pemeriksaan akan terjadi penurunan
kadar. Dalam sampel darah mengandung eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga
sehingga gula yang ada dalam sampel darah digunakan sebagai sumber
makanannya. Proses reaksi enzimatis dari sel - sel tersebut diputus, dengan
penambahan NaF, sehingga sel - sel tersebut tidak bisa menggunakan gula
kadar gula darah dengan demikian dapat dihambat ( John Bernard Henry,
1984 ).
penundaan, akan tetapi jika ada hal yang mengharuskan untuk melakukan
13
14
laboratorium cukup jauh, atau ada hal yang darurat atau mendesak sehingga
F. Plasma
Gula darah dapat menggunakan bahan serum, plasma, dan whole blood
(Hardjoeno , 2003).
Gula dahulu disebut dengan kadar dalam darah lengkap, akan tetapi
serum. Serum mengandung lebih banyak air dari darah lengkap dan karena itu
serum lebih banyak gula dari darah lengkap. Sebagai faktor konversi 1,15
dapat dipakai untuk mengubah kadar gula dalam darah lengkap ke kadar
gula yang diukur didalam plasma 10 - 15% lebih tinggi daripada yang di
1. Plasma
Plasma merupakan bagian cair dari darah yang didapatkan dengan cara di
sentrifius dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit, sehingga sel-sel darah
terpisah dari darah. Antikoagulan yang sebelumnya sudah ada di dalam tabung
jernih warna kuning muda yang ada dibagian atas adalah plasma. Plasma
14
15
1. Metode Folin
alkali. Endapan CuSO4 yang dibentuk gula akan larut dengan penambahan
2. Metode Samogyi-Nelson
(Pusdiknakes, 1985).
3. Metode Ortho-Toluidin
asam kuat yang panas akan menghasilkan warna hijau yang dapat ditentukan
4. Metode Glukosa-Peroksidase
(Pusdiknakes, 1985).
15
16
5. Metode Glukosa-Oksidase
berwarna merah-violet.
Reaksi :
Glucoseoxidase
Glukosa + O2 + H2O Glukonik acid + H2O2
Peroxidase
2H2O2 + 4-Aminophenazone + phenol Quolnemin + 4H2O
Hal ini karena pada kondisi ini mempunyai liniaritas yang tinggi (>700
mg/dl), serta dipengaruhi oleh adanya fruktosa dan galaktosa dalam darah
(Pusdiknakes, 1985).
Gula Darah
1. Pre Analitik
b. Penundaan sampel .
2. Analitik
a. Reagen
16
17
2) Suhu penyimpanan.
b. Alat
c. Metode Penelitian
3. Pasca Analitik
I. Hipotesa
17