Anda di halaman 1dari 15

GULA DARAH SEWAKTU

I.

1.1

PENDAHULUAN

latar belakang

Tubuh manusia mengandungi glukosa darah, atau yang biasa disebut


adalah gula darah. Glukosa darah adalah gula utama yang dihasilkan
oleh tubuh dari makanan yang dikonsumsi. Glukosa dibawa keseluruh
tubuh melalui pembuluh darah untuk menghasilkan energi ke semua sel
di dalam tubuh (American Diabetes Association, 2010). Glukosa
dihasilkan dari makanan yang mengandungi karbohidrat yang terdiri
dari monosakarida, disakarida dan juga polisakarida.
Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam
kaitannya dengan penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini
disebabkan karena
semua jenis
karbohidrat baik monosakarida,
disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan
terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan
berperan sebagai salah satu molekul utama bagi pembentukan energi
di dalam tubuh. Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu molekul D-Glukosa dan L-Glukosa.
Faktor yang menjadi penentu dari bentuk glukosa ini adalah posisi
gugus hidrogen (-H) dan alkohol (OH) dalam struktur molekulnya.
Glukosa yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat
dimanfaatkan oleh sistim tumbuh-tumbuhan, sedangkan sistim tubuh
manusia hanya dapat memanfaatkan
D- Glukosa. Di dalam tubuh
manusia glukosa yang telah diserap oleh usus halus kemudian akan
terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam
tubuh, glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di
dalam otot & hati namun juga dapat tersimpan pada plasma darah
dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Di dalam tubuh selain
akan
berperan sebagai bahan bakar bagi
proses
metabolisme,
glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja
otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh,
glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP
(adenosine triphosphate) yang merupakan molukel
molekul dasar
penghasil energi di dalam tubuh.
Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 50
75% dari total kebutuhan energi tubuh. Untuk dapat menghasilkan
energi, proses metabolisme glukosa akan
berlangsung melalui 2
mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses aerobik.
Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam
sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan

berjalan dengan mengunakan enzim ysebagai


mitochondria dengan kehadiran Oksigen (O ).

katalis

di

dalam

Karbohidrat akan dikonversikan menjadi glukosa di dalam hati dan


seterusnya berguna untuk pembentukan energi dalam tubuh. Glukosa
tersebut akan diserap oleh usus halus kemudian akan dibawa oleh
aliran darah dan didistribusikan ke seluruh sel tubuh. Glukosa yang
disimpan dalam tubuh dapat berupa glikogen yang disimpan di dalam
otot dan hati. Selain itu, glukosa juga disimpan pada plasma darah
dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Fungsi glukosa dalam
tubuh adalah sebagai bahan bakar bagi proses metabolisme dan juga
merupakan sumber energi utama bagi otak (Irawan, 2007).
Untuk mengetahui kadar glukosa darah, terdapat berbagai jenis tes
yang dapat menentukannya. Antara lain adalah tes gula darah puasa,
tes gula darah dua jam selepas makan (postprandial), tes gula darah
sesewaktu dan tes toleransi glukosa. Setiap tes ini mempunyai fungsi
dan tujuan tersendiri. Tes gula darah puasa dilakukan dengan
mengambil sampel darah sekurang-kurangnya delapan jam setelah
makan, yaitu dalam keadaan perut kosong kecuali meminum air putih.
Untuk tes gula darah dua jam selepas makan, darah diambil selepas
dua jam mengkonsumsi makanan seperti sarapan atau makan tengah
hari. Darah diambil kapan saja untuk melakukan tes gula darah
sesewaktu di mana tidak melihat waktu makan. Tes toleransi glukosa
pula dimulai dengan tes gula darah puasa, kemudian diberikan
minuman manis yang mengandungi kadar gula tertentu sebelum
sampel darah diambil (Yayasan Spiritia, 2010).
1.2

TUJUAN

Adapun tujuan dilakukannya percobaan pemeriksaan gula darah yaitu :


1. Mengetahui kadar glukosa darah pada saat puasa, sewaktu, dan
aktivitas
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
kadar gula darah
3. Membandingkan kadar glukosa darah pada saat puasa, sewaktu,
dan aktivitas
4.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang


terbentukdari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai
glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce LeeFever, 2007 ). Energi untuk
sebagian besar
fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa.
Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme
asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan
pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan
metabolit-metabolit
asam
yang
berbahaya
apabila
dibiarkan
menumpuk, sehingga kadar glukosa di dalam darah dikendalikan oleh
beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat dapat
mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam
keadaan puasa. ( Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson, 2004).
Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa,
secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak
melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan
kadar glukosa darah yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun
sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering
dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini.
Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik terlalu tinggi atau
terlalu rendah, menandakan terjadinya gangguan homeostatis dan
sudah semestinya mendorong tenaga analis kesehatan melakukan
pemeriksaan untuk mencari etiologinya. ( Ronald A. Sacher, Richard A.
McPherson, 2004 ).
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat
terkoordinatif melibatkan banyak enzim di dalamnya, sehingga terjadi
pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam
tubuh yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
1. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan
sehari-hari, dan sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadi
lemak. Fungsi dari karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai
bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk prosesproses metabolisme lainnya. ( William F. Ganong, 1995 )
Karbohidrat dalam makanan terutama adalah polimer-polimer hexosa,
dan yang penting adalah glukosa, laktosa, fruktosa dan galaktosa.
Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk D-isomer.
Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam
darah adalah glukosa. ( William F. Ganong, 1995 )
Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami
fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim

hexokinase, sebagai katalisator. Hati memiliki enzim yang disebut


glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti halnya
hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada
saat kelaparan dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi
membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa yang dapat disimpan,
terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama dalam
hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 1995 )
2. Metabolisme gula darah
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran
darah masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian
dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh
aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar gula
dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika
hormon insulin yang tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah
akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga glukosa darah
meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang
ginjal, maka glukosa darah akan keluar bersama urin ( glukosuria ).
( Depkes RI, 1999 )
Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula akan
melakukan proses pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung
terutama di dalam duodenum dan jejunum proksimal, setelah absorbsi
akan terjadi peningkatan kadar gula darah untuk sementara waktu dan
akhirnya kembali pada kadar semula baseline. ( Sylvia Anderson Price,
1996 )
Besarnya kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg BB tiap jam.
Kecepatan absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak tergantung
pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada. Untuk
mengetahui kemampuan tubuh dalam memetabolisme karbohidrat
dapat ditentukan dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). ( Sylvia
Anderson Price, 1996 )
Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki
enam atom karbon, secara enzimatik untuk menghasilkan dua molekul
piruvat yang memiliki tiga atom karbon. Glikolisis dapat terjadi di luar
tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari dalam tubuh, bila tanpa
zat penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel
darah seperti eritrosit, lekosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat
menyebabkan kadar glukosa darah menurun. Glikolisis juga dapat
terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan. ( Henry, 1984 )
Macam-macam pemeriksaan glukosa darah
1. Glukosa darah sewaktu

Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari


tanpa memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi
tubuh orang tersebut. ( Depkes RI, 1999 )
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang
dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan
pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah pemeriksaan yang
dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan.
( Depkes RI, 1999 )
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh.
Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di
dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam
nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam
glikoprotein dan proteoglikan (Murray R. K. et al., 2003).
Kadar glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat
glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa
serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Umumnya tingkat gula
darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-150
mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada
level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan (Henrikson J. E. et
al., 2009).
Ada beberapa tipe pemeriksaan glukosa darah. Pemeriksaan gula
darah puasa mengukur kadar glukosa darah selepas tidak makan
setidaknya 8 jam. Pemeriksaan gula darah postprandial 2 jam
mengukur kadar glukosa darah tepat selepas 2 jam makan.
Pemeriksaan gula darah ad random mengukur kadar glukosa darah
tanpa mengambil kira waktu makan terakhir (Henrikson J. E. et al.,
2009).
Metode yang digunakan dalam percobaan gula darah ini adalah metode
Glukosa Oksidase. Glukosa oksidase adalah suatu enzim bakteri yang
merangsang oksidasi dengan menghasilkan H2O2. Dengan adanya
enzim peroksidase oksigen dari peroksid ini dialihkan ke acceptor
tertentu menghasilkan suatu ikatan berwarna. Metode-metode
pemeriksaan glukosa oksidase/peroksidae :
1. Gluc DH
Prinsip : Glukosa dehydrogenase mengkatalisasi oksidase dari glukosa
sesuai persamaan sebagai berikut :

Jumlah NADH yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa.


Apabila glukosa di dalam urin atau liquor yang harus diukur, maka
dianjurkan menggunakan metode ini, karena lebih spesifik.
2. GOD PAP
GOD- PAP merupakan reaksi kolorimetri enzimatik untuk pengukuran
pada daerah cahaya yang terlihat oleh mata.
Prinsip : Glukosa oksidase (GOD) mengkatalisasi oksidasi dari glukosa
menurut persamaan berikut :

Hidrogen peroksida yang terbentuk dalam reaksi ini bereaksi dengan 4


aminoantipyrin ( 4 Hydroxybenzoic acid ). Dengan adanya
peroksidase (POD) dan membentuk N- ( 4- antipyryl ) P- benzoquinone
imine. Jumlah zat warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi
glukosa.
3. Gluco quant ( Heksokinase/ G6 DH )

4. GOD period ( Test combinatioan )

Presipitasi ringan yang terlihat pada larutan deproteinisasi tidak akan


mempengaruhi hasil pemeriksaan. (Pusdiknakes, 1985)

III. METODOLOGI PERCOBAAN


3.1 alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan ang digunakan pada percobaan pemeriksaan gula darah
ini adalah:
1. Glukometer beserta strip
2. Blood lancet
3. Kapas alkohol

3.2

prosedur percobaan

prosedur percobaan gula darah


1. menyiapkan 3 orang probandus. Probandus pertama disuruh puasa selama
12 jam sebelum percobaan dimulai. Probandus kedua dan ketiga tidak
puasa dan makan seperti biasa sebelum percobaan.
2. Memasang strip pada glukometer
3. Membersihkan jari ketiga orang percobaan yang akan ditusuk dengan
kapas alkohol, kemudian menusuk dengan lancet dan bersihkan 1 tetes
darah yang keluar pertama
4. Memasukkan satu tetes darah yang keluar selanjutnya ke zona reaksi
pada strip glukometer.
5. Menunggu beberapa saat sampai keluar hasil pada sampel
6. Pada probandus pertama, setelah diperiksa glukosa darahnya segera
diberi minum air glukosa pekat, dan dilakukan pemeriksaan glukosa
darahnya setiap setengah jam selama 2 jam.
7. Membuat grafik dan membandingkan hasilmya dengan probandus kedua.
8. Pada probandus ketiga, setelah dilakukan pemeriksaan, segera diberi
latihan fisik selama setengah jam, kemudian dilakukan pemeriksaan
glukosa darahnya kembali.

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data pengamatan
4.1.1 hasil pemeriksaan kadar glukosa darah orang pertama (Puasa) :
Nama
Lukman

Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah (mg/dl)


Awal
jam
1 jam
1 jam
2 jam
103
156
118
107
98

4.1.2 hasil pemeriksaan kadar glukosa darah orang kedua :


Nama

Radian

Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah


(mg/dl)
Awal
2 jam
156
74

4.1.3 hasil pemeriksaan kadar glukosa darah orang ketiga :


Nama

Asoly

Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah


(mg/dl)
Awal (sebelum
1 jam (sesudah
aktivitas)
aktivitas)
133
115

4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pembahasan kadar glukosa darah orang pertama (Puasa)
berdasarkan Asosiasi Diabetes Amerika (ADA), nilai rujukan glukosa
darah yaitu :
Glukosa Darah Puasa
Kadar Glukosa
Dari 70 hingga 99 mg/dL (3.9 to
5.5 mmol/L)
Dari 100 hingga 125 mg/dL (5.6 to
6.9 mmol/L)
126 mg/dL (7.0 mmol/L) ke atas
pada lebih dari sekali tes acak

Indikasi
Glukosa puasa normal
Glukosa puasa terganggu (pra
diabetes)
Diabetes

Berdasarkan hasil percobaan pada probandus pertama, Lukman,


tercatat nilai awal glukosa darah adalah 103 mg/dl. Data ini
menunjukkan bahwa hasil percobaan kadar glukosa darah Lukman
termasuk kategori glukosa puasa terganggu (pra diabetes). Kemudian,
probandus meminum air glukosa pekat, dan setelah jam diukur
kembali nilai glukosa darah yang menunjukkan nilai peningkatan yaitu

156 mg/dl. Nilai glukosa darah Lukman meningkat karena adanya


asupan karbohidrat berkonsentrasi tinggi yang diminum, sehingga
menambah volume glukosa di dalam darah. Setelah itu, setiap jam
diukur kembali nilai glukosa darah yang menunjukkan nilai penurunan
dari 118 mg/dl ke 107 mg/dl, dan dalam 2 jam terakhir nilai glukosa
darah turun ke nilai 98 mg/dl. Penurunan nilai ini menunjukkan bahwa
glukosa yang terdapat di dalam darah sebelumnya sudah diubah
menjadi ATP untuk energi metabolisme sel dan proses oksidasi.
4.2.2 Pembahasan kadar glukosa darah orang kedua
Berdasarkan situs www.guladarah.com ,Nilai rujukan untuk glukosa
darah sewaktu idealnya adalah 80-144 mg/dl, berada pada range
sedang apabila nilai berada 145-179 mg/dl dan berada pada kategori
buruk apabila nilai mencapai 180 mg/dl.
Pada percobaan glukosa darah probandus kedua, Radian, nilai awal
glukosa darah adalah 156 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa kadar
glukosa darah sewaktu Radian berada pada kategori sedang. Kemudian
setelah 2 jam, nilai glukosa darah diukur kembali dan menunjukkan
nilai 74 mg/dl. Perbedaan nilai yang cukup jauh ini menunjukkan bahwa
Radian menderita hipoglikemia atau kadar gula darah dibawah normal.
Penyebab nilai glukosa darah pertama bernilai 156 mg/dl adalah jarak
waktu pemeriksaan dan jam setelah makan terlalu dekat sehingga
kadar glukosa naik tetapi 2 jam kemudian kadar menurun hingga 74
mg/dl dibawah nilai normal yaitu 80-144 mg/dl.
4.2.1 Pembahasan kadar glukosa darah orang ketiga
Pada percobaan ketiga, probandus tercatat memiliki nilai awal glukosa
darah (sebelum aktivitas) 133 mg/dl dan diukur kembali 1 jam (setelah
aktivitas) yaitu 115 mg/dl. Bila dicocokkan dengan nilai rujukan, maka
nilai kadar glukosa darah probandus ketiga, Asoly, berada pada nilai
ideal glukosa darah sewaktu. Nilai glukosa darah Asoly pada jam
berikutnya mengalami penurunan karena adanya pengaruh aktivitas
yang dilakukan. Aktivitas olahraga yang dilakukan selama 30 menit
membutuhkan energi lebih yang harus dibutuhkan sel untuk
melaksanakan metabolisme dan oksidasi agar otot tubuh mampu
melakukan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, kadar glukosa dalam
darah diubah menjadi ATP sel, pengubahan tersebut menyebabkan
kadar glukosa darah mengalamai penurunan.
Peran hormon dalam mengatur konsentrasi gula darah
1. Insulin
Insulin adalah hormon yang bersifat anabolik yang mendorong
penyimpanan glukosa sebagai glikogen di hati dan otot, perubahan
glukosa menjadi triasilgliserol di hati dan penyimpanannya di jaringan
adiposa, serta penyerapan asam amino dan sintesis protein di otot

rangka. Insulin meningkatkan sintesis albumin dan protein darah


lainnya oleh hati dan meningkatkan penggunaan glukosa sebagai bahan
bakar dengan merangsang transpor glukosa ke dalam otot dan jaringan
adiposa. Insulin juga bekerja menghambat mobilisasi bahan bakar.
Pelepasan insulin ditentukan terutama oleh kadar glukosa darah,
terjadi dalam beberapa menit setelah pankreas terpajan oleh kadar
glukosa yang tinggi. Ambang untuk pelepasan insulin adalah sekitar 80
mg/dl. Kadar tertinggi insulin terjadi sekitar 30-45 menit setelah makan
makanan tinggi karbohidrat. Kadar insulin kembali ke tingkat basal
seiring dengan penurunan kadar glukosa darah, sekitar 120 menit
selepas makan (Cranmer H. et al.,2009)
Insulin disintesis oleh sel pada pankreas endokrin yang terdiri dari
kelompok mikroskopis kelenjar kecil, atau pulau Langerhans, tersebar
di seluruh pankreas eksokrin. Perangsangan insulin oleh glukosa
menyebabkan eksositosis vesikel penyimpanan insulin, suatu proses
yang bergantung pada ion K+, ATP, dan ion Ca2+. Fosforilasi glukosa
dan metabolisme selanjutnya mencetuskan pelepasan insulin melalui
suatu mobilisasi Ca2+
Hasil kerja insulin adalah insulin melawan fosforilasi yang dirangsang
oleh glukagon, insulin bekerja melalui jenjang fosforilasi yang
merangsang fosforilasi beberapa enzim, insulin menginduksi dan
menekan sintesis enzim spesifik, insulin bekerja sebagai faktor
pertumbuhan dan memiliki efek perangsangan umum terhadap sintesis
protein, dan insulin merangsang transpor glukosa dan asam amino ke
dalam sel (Aswani V., 2010).
intrasel. Pulau Pankreas dipersarafi oleh sistem autonom, termasuk
cabang nervus vagus, yang membantu mengkoordinasi pelepasan
insulin dengan tindakan makan (Aswani V., 2010).
2. Glukagon
Glukagon berfungsi untuk mempertahankan ketersediaan bahan bakar
apabila tidak tersedia glukosa makanan dengan merangsang pelepasan
glukosa dari glikogen hati. Glukagon merangsang glukoneogenesis dari
laktat, gliserol, dan asam amino, dan, bersama dengan penurunan
insulin, glukagon memobilisasi asam lemak dari triasilgliserol adiposa
sebagai sumber bahan bakar alternatif. Bekerja terutama di hati dan
jaringan adiposa dan hormon ini tidak memiliki pengaruh terhadap
metabolisme otot rangka (Cranmer H. et al., 2009).
Pelepasan glukagon dikontrol terutama melalui supresi oleh glukosa
dan insulin. Kadar terendah glukagon terjadi setelah makan makanan
tinggi karbohidrat. Karena semua efek glukagon dilawan oleh insulin,
perangsangan pelepasan insulin yang disertai tekanan sekresi glukagon
oleh makanan tinggi karbohidrat, lemak, dan protein yang terintegrasi
(Cranmer H. et al., 2009)

Glukagon disintesis oleh sel pada pankreas endokrin yang terdiri dari
kelompok mikroskopis kelenjar kecil, atau pulau Langerhans, tersebar
di seluruh pankreas eksokrin. Hormon tertentu merangsang glukagon
seperti katekolamin, kortisol, dan hormon saluran cerna tertentu
(Aswani V., 2010 ) .
3. Hormon-hormon lain

Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi gula darah, seperti dilansir


onlymyhealth, Jumat (28/12/2012) antara lain:
1. Makan makanan manis
Ketika seseorang terlalu banyak makan makanan yang mengandung
terlalu banyak gula, tubuhnya akan memproduksi lebih banyak insulin
untuk memproses gula tersebut. Hal ini dapat menyebabkan lebih
banyak membran seluler yang membuka untuk penyerapan glukosa
darah ke dalam sel.
Sehingga glukosa akan diserap ke dalam sel dan otomatis berpengaruh
terhadap konsentrasi glukosa dalam tetes darah hingga menyebabkan
lonjakan gula darah.
2. Resistensi insulin
Orang yang mengalami resistensi insulin, hanya sedikit membran sel
yang terbuka sehingga tidak mampu mendeteksi insulin dengan baik.
Sehingga, glukosa serta insulin akan tetap utuh dalam darah sementara
beberapa sel akan kekurangan asupan glukosa.
3. Gangguan pada pankreas
Sel-sel pankreas berfungsi melepaskan insulin dalam darah tetapi selsel ini dapat melemah jika jumlah insulin yang diproduksi berlebihan,
misal karena terlalu banyak makan makanan manis.
Ketika sel-sel pankreas kelelahan, sel-sel tersebut tidak mampu
menghasilkan insulin yang diperlukan untuk memproses glukosa,
bahkan dalam tingkat normal sekalipun. Hal inilah yang menyebabkan
ketidakseimbangan gula darah.
Agar terhindar dari bahaya diabetes karena gula darah yang tidak
stabil, Anda perlu mengukur kadar gula darah dengan alat glucose
meter. Uji gula darah Anda sebelum makan dan beberapa jam setelah
makan.

Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks diserap perlahan


dalam sel. Jadi Anda perlu menguji glukosa darah 3-4 jam setelah
makan makanan berkarbohidrat tinggi untuk menilai dampaknya. Hal
ini dapat memberitahu Anda bahwa makanan yang baru saja Anda
makan dapat mempengaruhi kadar gula darah atau tidak. Sehingga
Anda akan lebih selektif dalam memilih makanan. Kita perlu untuk
mengurangi ukuran porsi makan untuk mencegah obesitas. Obesitas
juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko
diabetes.
Untuk tes kadar gula darah puasa, dibutuhkan waktu minimal 8 jam
sampai 12 jam karena pada saat itulah set point pencernaan selesai.
Orang yang tidak menderita diabetes, dalam 8 jam blood stream akan
kembali normal, sedangkan penderita diabetes dalam waktu 8 jam,
tingkat kadar glukosanya masih terlalu tinggi.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan pemeriksaan gula darah yang telah dilakukan,


diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Glukosa darah adalah gula utama yang dihasilkan oleh tubuh dari
makanan yang dikonsumsi.
2. Glukosa dibawa keseluruh tubuh melalui pembuluh darah untuk
menghasilkan energi ke semua sel di dalam tubuh.
3. Hormon ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah
yang adekuat
4. Metabolisme yang terjadi dalam tubuh yang mempengaruhi kadar
gula darah yaitu metabolisme karbohidrat dan metabolisme gula
darah.
5. Dalam keadaan puasa kadar gula darah normalnya dapat
dipertahankan dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl.
6. Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa,
secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak
melebihi 170 mg/dl.
7. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi glukosa darah
antara lain makanan manis, resistensi insulin, gangguan
pankreas, dan hormonal.

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal.unimus.ac.id diakses pada 10 Maret 2013 pukul 16.00 WIB
Open Access Repository USU. Diakses pada 10 Maret pukul 18.00
WIB
www.guladarah.com . Diakses pada 11 Maret pukul 20.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai