Anda di halaman 1dari 17

Peran Bioetika Kedokteran dalam

Meningkatkan Kepatuhan Berobat PADA


Pasien TB

MIRA NUR INDAH


102014133
A3
Skenario 11

 Perempuan 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk darah.


Setelah melakukan anamnesis secara rinci, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang lengkap, dokter menegakkan diagnosis
Tuberkulosis Paru. Dokter mengharapkan pasien tersebut berobat sampai
sembuh.
Istilah yang Tidak Diketahui

Rumusan Masalah
Perempuan 25 tahun didiagnosis TB paru dan dokter mengharapkan
pasien tersebut berobat sampai sembuh.
Mind Map

Etika dalam
Pemberian
Obat

RM
Pemberian
Meningkatkan
Obat yang
Kepatuhan
Rasional
Obat
(WHO)
Bioetika

 Bios  kehidupan
 Ethos  norma-norma / nilai-nilai moral.

 Bioetika  studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh


perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro
maupun makro, masa kini dan masa mendatang.
Etika

 Etika mencoba memberikan kriteria rasional bagi orang untuk menentukan


keputusan atau bertindak dengan suatu cara diantara pilihan cara yang
lain
 Dokter harus mengidentifikasi gejala yang dialami pasien dan penyebab
yang mendasarinya, sehingga dapat menentukan diagnosa suatu
penyakit dan memberikan pengobatan secara rasional.
Komunikasi yang Baik
Yang terjadi
Tujuan
/dirasakan bila Efek samping
diberikan
obat dimakan

Menerangkan obat
Memperhatikan
apa yang tertulis
Eksposisi reaksi pasien atau
pada resep yang
keluarganya
akan diberikan

Menanyakan kpd
Mempersilahkan
pasien sudah Menerangkan
pasien mengambil
paham dgn prosedur
keputusan sendiri
penjlsan
Pengobatan Obat yang Rasional

 Menurut WHO (1987), pemakaian obat dikatakan rasional jika memenuhi


kriteria :
 Sesuai dengan indikasi penyakit
 Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau
 Diberikan dengan dosis yang tepat
 Cara pemberian dengan interval waktu yang tepat
 Lama pemberian yang tepat
 Obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu yang terjamin dan aman
Pemberian Obat yang Rasional
Membuat diagnosis yang spesifik
• bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien untuk mengatasi gejalanya

Mempertimbangkan implikasi patofisiologi dari diagnosis pasien


• informasi cukup dan mudah dimengerti  meningkatkan kepatuhan minum obat

Memilih terapi spesifik secara objektif


• didasarkan pada patofisiologi dari penyakit

Memilih obat pilihan


• berdasarkan karakteristik dari pasiennya dan gejala klinisnya

Menetapkan regimen dosis yang tepat


• Regimen dosis sangat ditentukan oleh farmakokinetik obat di dalam tubuh pasien

Membuat rencana pengawasan pengobatan dan menetapkan titik akhir pengobatan


• Menjelaskan macam efek obat yang akan diawasi termasuk dari hasil laboratorium serta tanda dan gejala yang
harus dilaporkan pasien

Membuat rencana program edukasi pasien


• mengulang, memperjelas, dan menekankan informasi yang disampaikan ke pada pasien mengenai
pengobatannya
Kepatuhan Berobat

 Kepatuhan adalah tingkat perilaku penderita dalam mengambil suatu


tindakan pengobatan, misalnya dalam menentukan kebiasaan hidup
sehat dan ketetapan berobat
 Ketidaktaatan meningkatkan risiko berkembangnya masalah kesehatan,
memperpanjang dan memperburuk kesakitan.
Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan
Faktor petugas
Faktor obat
Faktor penderita
Faktor pendidikan

Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan


Pemahaman tentang instruksi
Kualitas interaksi / Komunikasi penderita dan dokter
Keluarga
Kepribadian
Ciri-ciri kesakitan dan ciri-ciri pengobatan
Cara Meningkatkan Kepatuhan

 Memberikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya


kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan.
 Mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus
dilakukan demi keberhasilan pengobatan.
 Menunjukkan kepada pasien kemasan obat yang sebenarnya.
 Memberikan keyakinan kepada pasien akan efektivitas obat dalam
penyembuhan.
Tabel 1. Regimen Pengobatan Antituberkulosis yang
Dianjurkan
Kategori Kasus Paduan obat yang diajarkan keterangan
I TB paru BTA +, BTA -, Lesi 2 RHZE / 4 RH atau
luas 2RHZE / 6 HE
*2Rhze / 4R3H3
II - Kambuh - RHZES / IRHZE / sesuai hasil uji resistensi atau Bila streptomisin
RHZES / IRHZE / 5RHE alergi dapat diganti
- 3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15 – kanamisin
- Gagal pengobatan 18 ofloksasin, etionamid, sikloserin atau 2RHZES /
IRHZE / 5RHE

II TB paru putus obat Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum
obat dan keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini
atau *2RHZES / IRHZE / 5R3H3E3

III TB paru BTA -, lesi minimal 2RHZE / $RH atau


6RHE atau
*2RHZE / 4R3H3
IV Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi + obat lini 2 (pengobatan
minimal 18 bulan)

IV MDR TB Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup

Longo D, Fauci A, Kasper D, Hauser S, Jameson J, Loscalzo J. Harrison’sprinciples of internal medicine ed.18. USA: McGraw Hill Professional;
2011.h.1340-53.
Permasalahan Kepatuhan
Pengobatan pada Pasien TB
 Faktor struktural dan ekonomi
 Faktor pasien
 Kompleksitas regimen
 Dukungan dari petugas pelayanan kesehatan
 Cara pemberian pelayanan kesehatan
 Akses mendapatkan obat
Kesimpulan

 Dalam keinginan dokter untuk membuat pasien sembuh dibutuhkan etika


dalam pengobatan. Selain etika dalam pengobatan, pemberian obat
secara rasional juga diperlukan agar terapi bisa berjalan dengan baik,
tidak sia-sia, dan berhasil. Selain itu pasien juga harus turut serta dalam
pengobatan penyakitnya yaitu dengan mematuhi pengobatan yang
diberikan oleh dokter dan yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai