Anda di halaman 1dari 24

REFKAS

Aziz Rakha Dinarjo (301015401)

Advisor : dr. Hj. Nur Anna C.S, Sp.PD, FINASIM


Sementara klasifikasi sumber nyeri pinggang
bawah (NPB) menurut Macnab (2007) dapat
dibagi atas beberapa jenis yaitu:
Klasifikasi Nyeri LBP
1. Viserogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang


bersumber oleh adanya kelainan pada organ
dalam (viseral) seperti gangguan ginjal, usus, dan
lain-lain.

2. Neurogenik

Merupakan NPB yang bersumber dari adanya


penekanan pada saraf punggung bawah.
3. Vaskulogenik

Merupakan NPB yang bersumber dari adanya


gangguan vaskuler disekitar punggung bawah.

4. Spondilogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang


bersumber dari adanya gangguan pada struktur
tulang maupun persendian tulang punggung
bawah.

5. Psikogenik

Merupakan nyeri punggung bawah yang


bersumber dari adanya gangguan psikologis
pasien
Pemeriksaan Fisik
Tulang Belakang

4
5
6
7
8
9
PX Ginjal
Palpasi Ginjal (Renal)

1. Atus Posisi pasien dengan tidur terlentang


2. Untuk pemeriksaan ginjal abdomen prosedur tambahannya dengan melakukan palpasi Ginjal
Kanan: Posisi di sebelah kanan pasien.
3. Tangan kiri diletakkan di belakang penderita, paralel pada costa ke-12, ujung cari menyentuh
sudut costovertebral (angkat untuk mendorong ginjal ke depan).
4. Tangan kanan diletakkan dengan lembut pada kuadran kanan atas di lateral otot rectus,
minta pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-dalam di
bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (tentukan ukuran, nyeri tekan
ga).
5. Pasien diminta membuang nafas dan berhenti napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan
bagaimana ginjal kembali waktu ekspirasi.
6. Dilanjutkan dengan palpasi Ginjal Kiri: Pindah di sebelah kiri penderita, Tangan kanan untuk
menyangga dan mengangkat dari belakan.
7. Tangan kiri diletakkan dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot rectus, minta
pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kiri dalam-dalam di bawah
arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (normalnya jarang teraba).
11
Perkusi Ginjal
Faktor Resiko Hiperurisemia

1. Nutrisi. ( diit Tinggi Purin)


2. Obat-obatan diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida)
3. Riwayat keluarga
4. Usia Laki – laki dewasa berusia ≥ 30 tahun dan wanita setelah menopause atau
berusia ≥ 50
5. Jenis kelamin
6. Hipertensi
7. DM (Diabetes Melitus).
Terapi Non Farmakologis Pada Pasien Hiperurisemua
Penyebab Hiperurisemia

1. Kelebihan produksi asam urat


Peningkatan produksi asam urat terjadi akibat peningkatan
biosintesa purin dari asam amino untuk membentuk
inti sel DNA dan RNA, atau terjadi karena asupan
makanan yang kaya protein atau mengandung asam
nukleat dalam jumlah
berlebih, atau sebagai hasil pemecahan sel yang rusak
akibat gangguan penyakit

2. Terhambatnya pembuangan asam urat oleh tubuh


Gangguan Fungsi Pada Ginjal
Pengertian Gout Athritis
Beda Hiperurisemia dan Gout Athrithis
Terapi Yang Dipilih Pada Hiperurisemia
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Indikasi Indikasi :
Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran ≤ 2.5
Operasi cm
Fungsi ginjal masih baik

Endourologi =

Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukan alat
pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan
evakuator Ellik. Indikasi untuk batu <3cm
Indikasi operasi:

Tindakan Operasi  Batu > 20 mm


1. Nefrolitotomi  Obstruksi sedang / berat
2. Ureterolitotomi  Batu di saluran kemih proksimal
3. Sistolitomi  tidak tersedia alat litotripsor, ESWL
4. Uretrolitotomi  batu ginjal di kaliks bila sudah hidrokaliks

5. Pielolitotomi  gangguan fungsi ginjal

 batu pelvis yang menyebabkan hidronefrosis, infeksi, nyeri hebat


 konservatif tidak berhasil (6-8 minggu)
Jenis-Jenis Batu Ginjal
1) Batu kalsium
Kalsium adalah batu yang paling banyak menyebabkan BSK (70%-80%). Dijumpai
dalam bentuk batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat atau campuran. Terbentuknya batu
terkait kadar kalsium yang tinggi di dalam urine atau darah dan akibat dari dehidrasi, overdosis
vit D, gangguan kelenjar paratiroid, kanker, penyakit ginjal. Batu kalsium terdiri dari dua tipe
:
 Whewellite (monohidrat): batu padat, konsentrasi as. oksalat tinggi pada air kemih.
 Kombinasi kalsium - magnesium menjadi weddllite (dehidrat): kuning, mudah hancur
1) Batu asam urat
Terjadi pada 5-10% penderita dengan komposisi asam urat. biasanya berusia > 60
tahun. Batu asam urat dibentuk hanya oleh asam urat. Gout arthritis, mieloproliferative,
penggunaan kemoterapi, obat urikosurik sulfinpirazone, thiazide, salisilat.pasien obesitas,
alkoholik, diet tinggi protein, hiperurikosurik dan dehidrasi berpeluang besar menderita BSK
ini, karena meningkatkan ekskresi asam urat sehingga pH air kemih menjadi rendah. Ukuran
batu bervariasi dari kecil, besar hingga membentuk staghorn (tanduk rusa). Batu asam urat ini
adalah batu yang dapat dipecah dengan obat. 90% berhasil dengan kemolisis.
1) Batu struvit (magnesium-amonium fosfat)
Batu struvit disebut juga batu infeksi, terbentuknya batu ini disebabkan adanya ISK.
Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan kuman pemecah urea atau urea splitter yang dapat
menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea
menjadi amoniak. Kuman yang termasuk pemecah urea di antaranya adalah : Proteus spp,
Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus. Ditemukan sekitar 15-
20% pada penderita BSK ditandai dengan kadar amoniak urin tinggi, sering terjadi pada wanita
daripada laki-laki. Pada batu struvit volume air kemih yang banyak sangat penting untuk
membilas bakteri dan menurunkan supersaturasi dari fosfat.

2) Batu Sistin
Batu Sistin terjadi saat kehamilan, disebabkan gangguan ginjal, kelainan metabolism
sistin yaitu kelainan absorpsi sistin di mukosa usus.. Merupakan batu yang jarang dijumpai
dengan insiden 1-2%. Reabsorbsi asam amino, sistin, arginin, lysin dan ornithine berkurang,
pembentukan batu terjadi saat bayi. Disebabkan faktor keturunan dan pH urine asam.4
Pembentukan batu dapat terjadi karena urine sangat jenuh, individu yang memiliki riwayat batu
sebelumnya, individu yang statis karena imobilitas. Batu lainnya : batu xantin (defisiensi enzim
Cara Melakukan Tayamum
That’s all. Thank you! 

Anda mungkin juga menyukai