Anda di halaman 1dari 12

RJP

 Contoh Skenario
Laki-laki 60 Tahun dibawa ke IGD dengan nyeri dada sebelah kiri, saat diperiksa
oleh dokter tiba-tiba pasien tidak sadar.
1. Lakukan penatalaksanaan pada pasien!

 Penyebab Henti Jantung


PRIMER SEKUNDER
Gagal Jantung Asfiksia akibat sumbatan jalan nafas atau
apneu
Tamponade Jantung Kehilangan darah yang cepat
Miokarditis Anoksia alveolar (akibat edema paru akut)
Kardiomiopati Hipertrofi Hipoksemia berat (akibat pneumonia atau
edema dan konsolidasi paru/shock lung)
Fibrilasi Ventrikel, akibat: Acut Brain Insult ( Yang mengakibatkan
- Iskemi Miokard kegagalan pusat nafas, hipotensi berat dan
- Infark Miokard apneu )
- Tersengat Listrik
- Gangguan elektrolit
- Obat-obatan
Syok Sepsis
CHECK LIST

 Cardiorespiratory Arrest Out Of Hospital


Aspek Aspek yang Dinilai 0 1 2
Ketrampilan yang
Dilakukan
Cek Respon 1. Membangkitkan respon verbal dengan
rangsang suara/panggil  rangsang
raba/ditepuk
Call for Help 2. Meminta bantuan orang lain untuk
mengambilkan AED dan menelpon
ambulan
Circulation 3. Cek nadi A. Carotis Communis
4. Pastikan area dada terbuka dan terbebas
dari bahan yang melekat ( Baju )
5. Melakukan kompresi dada 30 kali

Airway 6. Melakukan pembukaan jalan napas dengan


cara head tilt – chin lift atau jaw thrust
apabila penderita ada riwayat cedera leher
Breathing 7. Berikan nafas bantuan dengan mouth to
mouth
8. Melakukan RJP 30:2 sampai 5 siklus atau
sampai bantuan datang membawa
AED/tim medis RS datang
Cek Irama 9. Menyalakan AED
10. Memasang perekat/bantalan elektroda di
apeks jantung dan di parasternal kanan
11. Menghentikan kompresi  AED
menganalisa irama jantung secara
otomatis.
- Apabila tombol shock tidak
berkedip-kedip 
UNSHOCKABLE  Lanjutkan
kompresi dada 30:2 selama 5
siklus
- Apabila tombol shock berkedip-
kedip  SHOCKABLE  Beri
shock
Defibrilasi 12. Memastikan diri sendiri dan penolong lain
bebas “I’m clear, you’re clear, everybody
are clear”
13. Berikan shock dengan menekan tombol
shock
Ulangi RJP 14. Langsung berikan kompresi 30:2 selama 5
siklus
Cek Irama 15. Hentikan kompresi
16. Evaluasi irama jantung  AED
menganalisa irama jantung secara otomatis
dst… ( tergantung algoritma shockable /
unshockable )
Jika Pasien 17. Cek nadi karotis, hitung frekuensi nadi
ROSC
18. Periksa pernapasan pasien dengan melihat
pengembangan dada, hitung RR
19. Jaga patensi airway dan nilai apakah napas
cukup adekuat  pertimbangkan bisa
dilakukan recovery position/tidak
 Cardiorespiratory Arrest In Hospital
Aspek Aspek yang Dinilai 0 1 2
Ketrampilan yang
Dilakukan
Proteksi Diri 1. Memakai handgloves
Cek Respon 2. Membangkitkan respon verbal dengan
rangsang suara/panggil  rangsang
raba/ditepuk
Call for Help 3. Meminta bantuan perawat/tim medis untuk
mengambilkan defibrilator dan alat
resusitasi
Bilang : “Tolong ambilkan obat
emergensi, alat defibrilator dan panggilkan
tenaga medis lain”
Circulation 4. Cek Nadi A. Carotis Communis
5. Pastikan area dada terbuka dan terbebas
dari bahan yang melekat ( baju )
6. Melakukan kompresi dada 30 kali

*Usahakan kaki sejajar dengan dada


pasien ( Naik ke atas bed )

Airway 7. Melakukan pembukaan jalan napas dengan


cara head tilt – chin lift atau jaw thrust
apabila penderita ada riwayat cedera leher.
Breathing 8. Berikan napas bantuan dengan bag valve
mask

*Kalo pas OSCE, diomongin aja “VTP 2


kali dilakukan oleh petugas medis lain”

9. Melakukan RJP 30:2 sampai 5 siklus atau


sampai bantuan datang membawa
defibrilator.

*Kalau defibrilator sudah datang atau


sudah ada defibrilator  Hentikan RJP 
Langsung cek irama
*Tapi kalau OSCE tetap lakukan 5 siklus
dulu baru cek irama

Cek Irama 10. Menyalakan dan memasang defibrilator

*Defibrilator datang  Cek irama dulu 


Setelah tau irama shockable ( VF/PVT )
RJP sambil bilang “Isi daya 360 J (
Monofasik ) / 200 J ( Bifasik )”, sebelum
isi daya diberi gel dulu  Ambil pedal
defibrilator  Shock Jika tiba2 kaki
pasien bergerak  Cek nadi  ROSC,
dan kirim ke ICU

*Setelah defib, cek nadi dulu secara cepat


baru lanjut kompresi lagi

*Jangan lupa sebelumnya, pura-pura


menyalakan alat defib

11. Letakkan pedal di apeks jantung dan di


parasternal kanan
12. Menghentikan kompresi  cek irama
jantung.
- Apabila UNSHOCKABLE 
Lanjutkan kompresi dada
- Apabila SHOCKABLE 
Lakukan Defibrilasi
Defibrilasi 13. Tetap melanjutkan kompresi dada sambil
mempersiapkan defibrilator
14. Berikan jelly pada kedua pedal, letakkan
pedal di apeks jantung dan di parasternal
kanan
15. Setel defibrilasi 360 J untuk alat
monofasik atau 200 J untuk alat bifasik
16. Mencharging defibrilator
17. Memastikan diri sendiri dan penolong lain
bebas “I’m clear, you’re clear, everybody
are clear”
18. Berikan shock dengan menekan tombol
charge di kedua gagang
Ulangi RJP 19. Langsung berikan kompresi 30:2 selama 5
siklus
Cek Irama 20. Hentikan kompresi
21. Evaluasi irama jantung yang terlihat di
monitor dst… ( tergantung algoritma
shockable/unshockable )
Jika Pasien 22. Cek nadi karotis, hitung frekuensi nadi
ROSC
23. Periksa penapasan pasien dengan melihat
pengembangan dada, hitung RR
24. Jaga patensi airway dan nilai apakah napas
cukup adekuat  Rujuk ke ICU/ICCU

Anda mungkin juga menyukai