Anda di halaman 1dari 12

PEMBAHASAN KASUS:

COMBUSTIO
Luka bakar merupakan
cedera yang disebabkan
oleh kontak dengan suhu
DEFINISI tinggi seperti api, air
COMBUSTIO
panas, listrik ,bahan kimia
dan radiasi, juga oleh sebab
kontak dengan suhu
rendah
ETIOLOGI

Etiologi luka bakar (Padila, 2012) :

1. Luka bakar suhu tinggi (thermal burn)


a. Gas
b. Cairan
c. Bahan padat (solid)
2. Luka bakar bahan kimia (hemical burn)
3. Luka bakar sengatan Listrik (electrical
burn)
4. Luka bakar radiasi (radiasi injury).
DERAJAT LB

Derajat I

Terjadi kerusakan hanya di


permukaan kulit, kulit
kemerahan, tidak ada bulla,
sedikit oedem dan nyeri, dan
tidak menimbulkan jaringan
parut setelah sembuh.
Derajat II

Terjadi kerusakan pada


semua lapisan epidermis
dan sebagian dermis.
Terdapat bula, sedikit
oedema, dan nyeri berat.
Derajat III

Terjadi kerusakan
pada semua lapisan
kulit dan terdapat
nekrosis, lesi tampak
putih, hilang sensasi
rasa pada kulit dan
akan menimbulkan
jaringan parut
setelah sembuh.
DERAJAT IV

Kulit tampak hitam seperti arang


akibat jaringan yang terbakar.
Kerusakan terjadi pada seluruh
kulit, jaringan subkutan dan
tulang akan hangus.
PENGKAJIAN KEGAWAT DARURATAN PASIEN
LUKA BAKAR:

Seluruh pasien trauma (KLL, luka


bakar, dll) wajib dilakukan
asesmen primer dan sekunder!

Primary Survey: (ABC)


1. Airway (pastikan tidak ada obstruksi)
2. Breathing (obs pergerakan dinding
dada)
3. Circulation (cek nadi,akral, CRT, cek
adanya hipotensi)
SECONDARY SURVEY: (DEFGHI)
1. Dissability (kaji GCS, adakah kelainan
neurologis)
2. Expose & Examine (buka seluruh pakaian, cek
semua bagian tubuh)
3. Full set of vital sign (K/U dan TTV)
4. Give Comfort
5. History & Head to toe(kaji riwayat)
6. Inspect Poserior surface (kaji tubuh bag
belakang)
PERHITUNGAN LUAS BAKAR
(Metode Rule Of nine)
DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Hipovolemia b/d kehilangan volume cairan
secara aktif
2. Gangguan pertukaran gas b/d keracunan
karbon monoksida dan inhalasi asap
3. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b/d
hipovolemia
4. Nyeri akut b/d kerusakan jaringan
5. Resiko infeksi b/d post de entry mikroorganisme
6. Kerusakan integritas kulit b/d suhu lingkungan
yang ekstrim (paparan api)
PERHITUNGAN CAIRAN PADA LB
 FORMULA BAXTER
 Formula Baxter : 4 cc x BB x %LB
Cara pemberian :
– 8 jam pertama 50% (sejak kejadian LB)
– 16 jam kedua 50%

Untuk anak-anak : 2 cc x BB x % LB = a cc
< 1 tahun : BB x 100 cc
1 – 3 tahun : BB x 75 cc
3 – 5 tahun : BB x 50 cc
Kebutuhan total = a x b , memakai lar RL :
Dextran = 17:3

Anda mungkin juga menyukai