Tujuan Ibadah
• Tujuan Ibadah
• Tujuan ibadah sebenarnya adalah untuk kemaslahatan kita sendiri.
• Metode Pengajaran Ibadah
mengutamakan fiqih ibadah, tidak hanya berhenti pada ilmu ibadah. Meski
makna “fiqih” belakangan ini cenderung menyempit dalam perspektif umat
Islam, sebenarnya ia adalah hal yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya bisa
kita capai. Sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada diri seseorang, maka Dia
akan menjadikannya paham dalam urusan agama (yufaqqihhu fid diin)”
(HR Bukhari). Sehingga, fiqih yang dimaksud di sini tentu tak sebatas
ibadah berupa perbuatan fisik saja. Di dalamnya mencakup kandungan
kecintaan, rasa syukur, dan penuh perhatian kepada Allah.
POTRET KEGALAUAN
• Siapa yang mengenal Allah pasti mecintaiNYa
dan kadar kecintaan pd Allah berbanding lurus
dg kadar pengenalan sesorang kpdNYA
• Imama Hasan albasri: siapa yg mengenal Allah
pasti akan mencintaiNya siapa yg kenal dunia
pasti akam memilih zuzhud .
Ibadah dan kesyirikan
Ruang lingkup Ibadah
Syarat di terimanya ibadah
Bekerja adalah ibadah
• Para Sahabat memuji temannya dihadapan
Rasulullah saw krn kesungguhannya dalam
ibadah dan ketawakkalannyautk tdk bekerja
• Kt sahabat: tdk ada org setelah engkau ya
Rasulullah yg lbh tekun ibadah drpdnya
• R: siapa yg menopang kehidupannya
• S: kami semua yg menopangnya,
• R: kalian lebih ahli ibadah dibandingkan denganya
Sholat Adalah ibadah yang paling
utama
Pengertian shalat
• shalat secara bahasa adalah doa
• Menurut Hasbi Asy-syidiqi : secara hakiki shalat ialah berhadapan hati, jiwa dan
raga kepada Allah, secara yang mendatangkan rasa takut kepadaNya atau
mendhahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan
perkataan dan perbuatan.
• Menurut Imam Basyahri Assayuthi : shalat ialah salah satu sarana komunikasi
antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang di dalamnya
merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan
rukun yang telah ditentukan syara.
• Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa shalat adalah suatu pekerjaan yang
diperintahkan oleh Allah terhadap hambanya yang dimulai dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam.
Amal seorang hamba yang pertama kali di hisab pada hari kiamat
adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalannya
yang lain baik, tapi apabila rusak, maka rusaklah seluruh
amalannya
Qs. Maryam:59
KANAN KIRI
1. Khasyi’un ; sholat org yg 1. Kusaala; malas malasan dlm
shalat, kalau lg pengen
khusyu’ sholat kalau lg nd mau
2. Yuhaafidzuun; org ygbsll shalat dia nd sholat
memelihara wkt shalatnya 2. Sukaara; sesorang yg shalat
3. Daaimuun; org yg sll shalat 3. Saahuun: shalat sesorang yg
melalaikan shalatnya
walaupun di wkt2 mepet
Puasa
• QS.2:183
• Dari ayat di atas, paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikah. Pertama,
untuk menenangkan dan menenteramkan jiwa (litaskunu ilaiha). Ketenangan jiwa dan
pikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan
seseorang. Seseorang akan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan
berhasil manakala hati, pikiran dan jiwanya sudah tenang. Dengan menikah,
bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa muda, tertumpah sudah. Bahkan,
karena kini dia sudah mempunyai "tempat" khusus, gejolak itu tidak akan terlalu
membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda.
• . Rasulullah bersabda:
• Artinya: Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhuma,
bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: Sesungguhnya wanita itu baik ketika
menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk
syaithan (menggoda). Apabila salah seorang di antara
kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita,
maka segeralah datangi keluarganya, karena dengan
demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di
dalam dirinya
Kedua,
• dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah, cinta kasih
kepada keluarga. Setiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai
Ketiga,
• dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang, rahmah.
Sebagaimana rasa mawaddah, manusia juga mempunyai naluri untuk
menyayangi sesamanya. Sayang, rahmah, tidak sama dengan
mencintai. Sayang, rahmah, jauh di atas mencintai. Rasa sayang
biasanya muncul dari lubuk hati yang paling dalam. Ia lahir bukan
karena dorongan nafsu seksual, kebutuhan biologis atau hal-hal
lahiriyah lainnya. Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul
dan lama mengenal pasangannya.
Hikmah menikah
• Dengan menikah badan menjadi tenang, jiwa juga
damai, pandangan terpelihara dan kasih sayang bisa
diwadahi secara benar. Oleh karena itu, sejatinya orang
yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik
dalam jasmani, pandangan
• Untuk memperbanyak keturunan dan melanjutkan
kehidupannya
• Bahwa usia orang-orang yang sudah menikah lebih
lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum
menikah
• 1) Wajib, menikah wajib hukumnya bagi
seseorang yang memiliki syahwat besar dan
khawatir dirinya akan terjerumus pada perzinaan,
jika ia tidak segera menikah. Dengan pernikahan
akan dapat menjaga kehormatannya.
• 2) Mustahab (dianjurkan), menikah mustahab
hukumnya bagi seorang yang berhasrat, namun ia
tidak dikhawatirkan terjerumus pada perzinaan.
• 3) Makruh, menikah makruh hukumnya bagi
seorang yang belum berkeinginan untuk menikah
dan ia juga belum mampu untuk menafkahi orang
lain. Maka hendaknya ia mempersiapkan bekal
untuk menikah terlebih dahulu
• 4) Haram, Menikah haram hukumnya bagi
seorang yang akan melalaikan istrinya dalam hal
jima’ dan nafkah, atau karena
ketidakmampuannya dalam hal tersebut