PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2019 Cara pemeriksaan : 1) Pemeriksaan motorik. • Pasien diminta merapatkan gigi sekuatnya, kemudian meraba m . masseter dan m. Temporalis. Normalnya kiri dan kanan kekuatan, besar dan tonusnya sama. • Pasien diminta membuka mulut dan memperhatikan apakah ada deviasi rahang bawah, jika ada kelumpuhan maka dagu akan terdorong kesisi lesi. Sebagai pegangan diambil gigi seri atas dan bawah yang harus simetris.Bila terdapat parese disebelah kanan, rahang bawah tidak dapat digerakkan kesamping kiri. • Cara lain pasien diminta mempertahankan rahang bawahnya kesamping dan kita beri tekanan untuk mengembalikan rahang bawah keposisi tengah. 2) Pemeriksaan sensorik. Dengan kapas dan jarum dapat diperiksa rasa nyeri dan suhu, kemudian lakukan pemeriksaan pada dahi, pipi dan rahang bawah. 3) Pemeriksaan refleks. a. Refleks kornea ( berasal dari sensorik Nervus V). b. Refleks masseter / Jaw reflex ( berasal dari motorik Nervus V). c. Refleks supraorbital.