Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK 3

INORA DIAN GUSTANTI 1711E2047


LAILA NAZAL QURANI 1711E2056
LIDIA GULTOM 1711E2057
MAILA QONITATUN 1711E2062
MARLEN TALAHATU 1711E2064
MOCHAMAD RUSDI 1711E2065
NESTRI WIDIANINGSIH 1711E2068
NILA SARINTA C 1711E2069
RENTA SIRINGO RINGO 1711E2083
Pemeriksaan HbsAg
Pemeriksaan anti HIV
Pemeriksaan anti dengue IgG/IgM
Pemeriksaan Narkoba
Pemeriksaan Torch
Pemeriksaan HbsAg
Metode : imunokromatograf

Tujuan : untuk mengetahui adanya virus hepatitis B


dalam serum penderita

Prinsip : imunokromatograf dengan prinsip serum


yang diteteskan pada bantalan sampel bereaksi dengan
partikel yeng telah dilapisi dengan anti HBs (antibodi).
Campuran ini selanjutnya akan bergerak sepanjang
strip membran untuk berikatan dengan antibody
spesifk. Pada daerah tes, sehingga akan menghasilkan
garis warna.
Secara umum metode Imunokromatografi untuk mendeteksi sebuah spesimen
dengan menggunakan dua antibodi.
Antibodi pertama berada dalam larutan uji dan kedua terdapat pada membran
berpori dari alat uji.
Antibodi Pertama dilabeli dengan lateks partikel atau partikel koloid emas
(antibodi berlabel).
Keberadaan antigen akan dikenali oleh antibodi berlabel dengan membentuk
ikatan antigen-antibodi. komplek ikatan ini kemudian akan mengalir karena
adanya kapilaritas menuju penyerap, yang terbuat dari kertas penyaring.
Selama aliran, kompleks ini akan dideteksi dan diikat oleh antibodi kedua
yang terdapat pada membran berpori, sehingga terdapat kompleks pada
daerah deteksi pada membran yang menunjukkan hasil uji.
Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Serum
3. Strip HBsAg atau strip ACON

Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Siapkan serum dalam tabung reaksi
3. Keluarkan strip HBsAg dari kemasannya
4. Celupkan kedalam serum, biarkan selama 15 menit
5. Amati hasil test yang terjadi
Interpretasi Hasil

Positif (+) : terdapat 2 garis pada daerah control dan test

Negatif (-) : terdapat satu garis pada kontrol

Invalid : tidak terjadi garis merah pada control test


Pemeriksaan anti HIV
Tujuan : Untuk mengetahui adanya antibodi HIV dalam
sample

Metode : Immunokromatograf / rapid test

Prinsip : Spesimen yang di teteskan pada ruang membran


bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan protein
A yang terdapat pada bantalan spesimen. Selanjutnya akan
bergerak secara kromatograf dan bereaksi dengan antigen
HIV rekombinan yang terdapat pada garis test. Jika
spesimen mengandung antibody HIV maka akan timbul
garis warna.
Prinsip Kerja
Alat dan Bahan
a.Alat : Pipet tetes, centrifuge, rak tabung, tabung k3, darah
lengkap(serum/plasma,whole blood)
b.Bahan : Reagen HIV/Buffer HI, sampel, strip HIV

Cara Kerja
1.Buka pembungkus test kit dan letakan pada permukaan datar
2.Beri nama pasien pada test kit yang digunakan
3.Tambahkan 10ul sample pada lubang A
4.Tambahkan 2 tetes buffer pada lubang B
5.Baca hasil setelah 15 menit penambahan buffer
6.Jangan baca hasil setelah 30 menit
Interpretasi hasil

Positif :
Positif HIV 1 jika muncul garis berwarna pada daerah test 1
Positif HIV 2 jika muncul garis berwarna pada daerah test 2
Positif HIV 1 dan atau HIV 2 muncul garis berwarna pada daerah tes 1
dan 2

Negatif : Hanya muncul satu garis berwarna di daerah control

Invalid : Jika tidak muncul garis merah pada control


Pemeriksaan anti dengue IgG/IgM
Tujuan : Mendeteksi awal infeksi virus dengue yang dapat
menyebabkan demam berdarah dengue dan dengue shock
syndrome

Metode : Rapid Test

Prinsip : Sample darah pasien yang mengandung anti dengue


IgG/IgM diteteskan pada lubang sample, anti dengue IgG/IgM
akan bereaksi dengan rekombinan virus dengue yang terdapat
dalam membran, membentuk kompleks antigen antibodi
kemudian kompleks antigeen antibodi tersebut akan bermigrasi
sepanjang membran kemudian akan mengikat antibodi dengue
IgG/IgM yang sfesifk yang terletak pada daerah “ M “ dan “ T “
membentuk kompleks antigen antibodi sehingga meenghasilkan
gariss berwarna merah.
Alat dan bahan
1.Alat : Pipet tetes, centrifuge, rak tabung, tabung k3, darah
lengkap (serum/plasma,whole blood)
2.Bahan : Sampel, diluen, strip anti IgG/IgM

Cara Kerja :
1.Pipet 10ul serum kedalam lubang sample
2.Teteskan 3-4 tetes diluent ke lubang bentuk bulat
3.Interpretasikan hasil pengujian setelah 15-20 menit
Interpretasi hasil :

Negatif :
Hanya tebentuk garis pada kontrol (C)

Positif IgM:
Terbentuk garis di C dan M

Positif IgG:
Terbentuk garis di C dan G

Positif IgG IgM :


Terbentuk garis di C,M,dan G
Pemeriksaan Narkoba
Tujuan :Untuk mendeteksi secara kualitatif ada tidaknya narkoba pada
sampel urin

Metode : Rapid ICT

Prinsip :Berdasarkan prinsip pemeriksaan Imunokromatograf


methamphetamine akan terbentuk garis merah jika terdapat narkoba jenis
mertham pethamin berdasarkan reaksi imunokromatograf di mana urine
yang mengandung narkoba berkaitan dengan obatconjugate untuk
mengikat antibody dalam strip. Urine yang mengandung obat(narkoba)
akan memberikan satu garis warna pada strip, sedangkan urine yang tidak
mengandung narkoba akan memberikan 2 garis warna pada strip.
Alat dan bahan
Alat : pot urine, pipet
Bahan : strip narkoba, urine

Cara kerja
1.Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.Celupkan strip kedalam tabung tersebut yang berisi
urine
3.Keluarkan kemudian baca hasilnya
Interpretasi Hasil
Positif : jika terbentuk satu garis
Negative : jika terbentuk 2 garis
Invalid : tidak terbentuk garis warna pada control
dan test
Pemeriksaan Torch
Tujuan : Untuk mengetahui adanya antibodi terhadap empat jenis organisme
tersebut,yaitu Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes
simplex.

Metode: ELISA ( Enzime Linked Immunosorbent Assay )

Prinsip: Plate (microwell) dilapisi oleh antibodi penangkap. Sampel


ditambahkan, danbeberapa antigen yang ada berikatan dengan
antibodi penangkap. Antibodi pendeteksi berlabel enzim mengenali dan
berikatan dengan antigen. Enzim bereaksi dengan substrat menghasilkan
produk yang berwarna.
Alat Dan
Bahan

Alat :
Microtiter. Microtiter ini berupa suatu papan plastik
dengan cekungan sebanyak 96 buah (8 cekungan ke
arah bawah dan 12 cekungan ke samping). Microtiter ini
terbuat dari bahan plistirena. Cekungan dari microtiter
memiliki tinggi sekitar 1 cm dan diameter 0,7 cm.
Micropipet
Bahan :
• Larutan standard (kontrol positif dan negatif).
• Sampel serum
• Cairan pencuci (buffer).
• Antibodi atau antigen yang tertaut dengan enzim signal.
• Substrat yang bersifat spesifik terhadap enzim signal.
Alat :

Mikrowell/Mikrotite
r
Washer (alat pencuci) pada
ELISA
CARA KERJA
Sampel (serum) Dituangkan 100 l serum, dan kontrol kedalam
well yang sesuai. Untuk reagen blanko,dituang
100 l pengencer sampel lalu homogenkan.

Dicuci 5x dengan buffer inkubasi 37 derajat C 30 menit


pencuci

Dituang 100 konjugat enzim Cuci dan jernihkan mikrotiter


pada tiap well dan inkubasi well 5x dengan buffer pencuci
pada 37O C selama 30 menit

+ 100 l reagen TMB kedalam


well, campur 10 detik
Plate ditutup dengan penutup 100 l larutan penutup
berwarna hitam dan inkubasi (HCl 1N)
37 o C 5 menit

Dicampur dengan
Baca Hasilnya pelan selama 30 detik.

Catatan :
Hal ini penting agar terjadi perubahan warna sempurna. Usahakan
tidak terdapat gelembung udara pada tiap well sebelum pembacaan
Hasil pemeriksaan
Bila IgG (-) dan IgM (-) Interpretasi hasil Sampel
Belum pernah terinfeksi dan beresiko untuk
terinfeksi. Bila sedang hamil, perlu dipantau
setiap 3 bulan pada sisa kehamilan (dokter
mengetahui kondisi dan kebutuhan
pemeriksaan anda). Lakukan tindakan
pencegahan agar tidak terjadi infeksi.

Bila IgG (+) dan IgM (-)


Pernah terinfeksi sebelumnya, bila
pemeriksaan dilakukan pada awal kehamilan,
berarti infeksinya terjadi sudah lama (sebelum
hamil) dan sekarang telah memiliki kekebalan,
untuk selanjutnya tidak perlu diperiksa lagi.

Bila IgG (+) dan IgM (+)


Kemungkinan mengalami infeksi primer baru
atau mungkin juga infeksi lampau tapi IgM nya
masih terdeteksi (persisten=lambat-hilang).
Teinfeksi sekunder (berulang) sehingga muncul
IgMpositif.
Interpretasi Hasil

Anda mungkin juga menyukai