Anda di halaman 1dari 21

COLON IN LOOP

DAN

LOPOGRAFI
Sitaresmi Dutaning Sri Pawenang
42180287
Radiologi RS Bethesda
Colon In Loop

Teknik pemeriksaan secara radiologis dari usus besar dengan menggunakan


media kontras secara retrograde yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
anatomis dari kolon sehingga dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit
atau kelainan-kelainan pada kolon

Disebut juga barium enema atau fluoroscopy


INDIKASI KONTRAINDIKASI
■ Tumor ■ Dicurigai mengalami perforasi atau
■ Hemoroid interna obstruksi  no barium

■ Ileus ■ Alergi Kontras


■ Colitis ■ Hamil
■ Divertikel ■ Megakolon toksik
■ Polip ■ Kolitis pseudomembranosa
■ Volvulus ■ Biopsi rektum dalam tiga hari terakhir
■ Enteritis ■ Persiapan yang kurang baik
■ Perubahan kebiasaan BAB ■ Diare berat
■ Nyeri perut
■ Massa intraabdomen
■ Obstruksi
■ Melena
■ Kolitis
■ Intususepsi
■ Volvulus
JENIS KONTRAS
- Zat kontras barium sulfat → jika tidak ada
kontraindikasi atau tidak ada rencana operasi saluran
cerna dalam waktu dekat.

- Zat kontras water soluble → jika ada kecurigaan


perforasi, spasme colon, megacolon dll atau ada rencana
untuk endoskopi

Add a Footer 4
PERSIAPAN PASIEN

2 HARI sebelum pemeriksaan :


■ Makan dan minuman : yang benar benar cair tanpa ada gumpalan
■ pasien hanya makan makanan lunak dan rendah residu

1 HARI sebelum pemeriksaan


1. Pasien puasa makan dan minum pukul 20.00, kecuali untuk minum laksatif (jika tidak ada
kontraindikasi)
2. Pasien diberi laksatif oral → bisacodyl atau dulcolax
3. Pasien kemudian diberikan dulcolax suppositoria per anus pada pukul 05.00 keesokan harinya
4. Pasien datang pukul 07.30 → pemeriksaan

Add a Footer 5
SAAT PEMERIKSAAN PASIEN

■ Pakaian dan perhiasaan yg berbahan metal harus dilepas


■ Menggunakan pakaian yg disiapkan RS
■ Lembar inform consent di lengkapi
■ Tanyakan KEMBALI status kehamilan pasien
■ Sebelum pemeriksaan harus kosongkan kandung kemih

Add a Footer 6
PROYEKSI RADIOGRAF

1. Proyeksi Antero Posterior (AP)


– Kriteria Radiograf : seluruh kolon termasuk fleksura hepatica
2. Proyeksi PA
– Kriteria Radiograf : seluruh kolon, termasuk fleksura dan rectum
3. Proyeksi RPO (Right Posterior Oblique)
– Kriteria Radiograf : seluruh kolon, fleksura lienalis, colon descenden
4. Proyeksi RAO (Right Anterior Oblique)
– Kriteria Radiograf : seluruh kolon, fleksura hepatica, colon ascenden, sigmoid
dan sekum

Add a Footer 7
PROYEKSI RADIOGRAF

5. Proyeksi LAO (Left Anterior Oblique)


– Kriteria Radiograf : seluruh kolon, fleksura lienalis, colon ascenden
6. Proyeksi Lateral
– Kriteria Radiograf : daerah rectum dan sigmoid tampak jelas, rekto sigmoid
pada pertengahan radiograf
7. Proyeksi RPO (Right Posterior Oblique)
– Kriteria Radiograf : daerah sigmoid, rektosigmoid fleksura hepatica, colon
ascenden, sekum.

Add a Footer 8
Proyeksi Antero
Posterior (AP) dan PA

Add a Footer 9
RAO (Right
Anterior Oblique)

Add a Footer 10
LAO (Left
Anterior Oblique)

Add a Footer 11
Lateral

Add a Footer 12
Teknik pemasukan media kontras
a). Metode kontras tunggal

Pemeriksaan hanya menggunakan BaSO sebagai mediakontras. Kontras dimasukan melalui anus,
kemudian mengisi rectum, colon sidmoid, colon descendence, colon transversum,colon ascendence,
dan caecum.

b). Metode kontras ganda 1 tingkat


Colon diisi dengan BaSO4 sebagian kemudian diisikan udarauntuk mendorong BaSO agar melapisi
colon.c.

c) Metode kontras ganda 2 tingkat

1. Tahap pengisian : Colon diisi dengan BaSO sampai kedua fleksura terisi atau sampai
pertengahan colon transversum.
2. Tahap pelapisan : Menunggu 1-2 menit agar barium melapisi bagian mucosacolon3.
3. Tahap pengosongan : Pasien diminta untuk melakukan BAB4.
4. Tahap pengembangan : Dipompakan udara kedalam colon sebanyak 1800-2000
ml, pengisisan udara tidak boleh berlebihan karena dapatmenimbulkan komplikasi.
Contohnya brakikardi, wajah pucat,reflux fagal, dan keringat dingin.
Proses Pemeriksaan
Pasang Kateter ke anus dan Pasien diminta untuk
Pasien posisi supine dan
Kontras mulai dimasukkan berbaring ke arah kiri untuk
dilakukan foto polos
(pasien akan merasa ingin dilakukan foto setelah
sebelum pemberian kontras.
BAB tapi diminta menahan kontras dimasukkan

Setelah selesai Pasien kembali pada posisi


pemeriksaan kantong supine untuk dilakukan foto
Pompa (sekitar 10x pompa)
barium diturunkan pada polos abdomen ke-3 dan ke-
sehingga usus besar
posisi yang lebih rendah dari 4 pada tahap ini kontras
mengalami distensi
meja pemeriksaan agar zat diharapkan mengisi seluruh
kontras keluar. bagian dari usus besar.

Setelah selesai, pasien


. Setelah itu pasien dibawa diedukasi agar banyak
Pasien difoto kembali
ke kamar mandi kemudian minum air putih dan makan
(double contrast)
kateter dilepas berserat untuk menurunkan
risiko konstipasi
EXPERTISE

Aspek yang dinilai antara lain :


■ Pasase kontras
■ Besar, bentuk dan posisi kolon
■ Mukosa (penilaian lebih optimal pada pemeriksaan dengan double contrast)
■ Adanya filling defect atau bayangan tambahan.

Add a Footer 15
Lopografi

■ Lopografi adalah teknik pemeriksaan usus besar manusia, terutama bagian akhir
usus besar, dengan menggunakan kontras yang dimasukkan dari lubang buatan di
perut (Colostpmy). Sinar-X kemudian akan menangkap gambar usus sehingga
situasi usus besar dapat diamati.
■ Tujuan pemeriksaan ini adalah melihat anatomi serta menemukan kelainan-
kelainan pada dinding maupun rongga usus besar. Biasanya dokter
merekomendasikan pemeriksaan ini bila dokter mencurigai kondisi seperti polip,
tumor, maupun kelainan bawaan tertentu
■ Lopografi disebut juga colostomy Barium Enema..
Indikasi KontraIndikasi
Divertikulosis = timbulnya kantungbernama Perforasi
divertikula dalam usus besar
Refleks Vagal
Karsinoma kolon= tumbuhnya sel-sel ganas
Obstruksi
dipermukaan dalam usus besar/rectum
Diare akut
Abses Anorektal= kumpulan nanah didaera
h anus/dubur
Atresia Ani= salah satu jenis cacat/kelainan
sejak lahir yang mengalami
gangguanbentuk rectum sampai
lubang anus yang tidak sempurna
Hasil Pemeriksaan

Foto Polos Abdomen PA


Foto Rontgen Kontras
(Lopografi)
Foto Colon in Loop

AP - Supine Lateral

Anda mungkin juga menyukai