TINNITUS
Terdiri dari:
• Labyrinthus osseus (labirin tulang)
• Labyrinthus membranaceus (labirin
membranosa)
Telinga Dalam
Organon corti (OC) terletak di atas membran basilaris dari basis ke apeks, yang
mengandung organel penting untuk mekanisme saraf pendengaran perifer.
Terdiri bagi tiga bagian sel utama yaitu sel penunjang, selaput gelatin penghubung dan
sel-sel rambut yang dapat membangkitkan impuls saraf sebagai respon terhadap getaran
suara.
Kelainan
somatik
daerah
Sebab lain leher dan Kerusakan
•NIHL rahang n.
•Presikusis Vestibuloko
•Sindrom meniere klearis
Kelainan vaskuler
Infeksi • Atherosklerosis
•Rubella • Hipertensi
•Neurosyphilis • Malformasi kapiler
•Meningitis • Tumor pembuluh
darah
Etiologi
Gangguan
konduksi Metabolik
Kelainan
Gangguan neurologis
mekanik •Multiple
sclerosis
Obat-obatan
• Analgetik Psikogenik
• Antibiotik •Depresi
• Kemoterapi •Anxietas
• Diuretik
Patofisiologi
• Tinnitus -> aktivitas elektrik pada area auditoris
yang menimbulkan perasaan adanya bunyi
• Impuls yang ada bukan berasal dari bunyi
eksternal yang ditransformasikan, melainkan
berasal dari sumber impuls abnormal di dalam
tubuh pasien sendiri.
• Impuls abnormal itu dapat ditimbulkan oleh
berbagai kelainan telinga.
Spontaneous
otoacoustic
emmissions • Merupakan sinyal akustik kecil dihasilkan oleh
(SOAEs) aktivitas elektrik-mekanik dari OHCs di cochlea
dan diperbanyak ke kanalis akustikus externus.
• SOAEs diproduksi oleh koklea dapat
dipersepsikan sebagai tinnitus, oleh karena itu
disebut juga tinitus koklea mekanik.
• SOAEs biasanya tidak dapat didengar, tapi dapat
menjadi didengar bila ada ketidak stabilan.
Discordant
theory
• OHCs lebih rentan dbanding IHC terhadap
suara dan agen ototoxic.
• Peningkatan input afferent dari IHCs dapat
berperan signifikan dalam pembentukan
tinnitus.
• Hilangnya motilitas OHCs -> ↓pengaturan
sensitivitas IHCs -> input suara virtual
(aktivitas normal yang tidak dapat terdengar)
-> tinnitus
• OHCs >rusak IHCs -> eksitasi dari IHCs tapi
tidak dari OHC yang rusak -> disinhibisi dari
neuron di Dorsalis Cochlea Nuclei (DCNs) ->
tinnitus.
• Normalnya ada gap kecil antara cillia IHCs -
membran tektorial-> OHCs rusak dan IHCs
intak-> membran tektoria bisa menyentuh
cillia IHCs -> IHCs terdepolarisasi -> tinnitus
Klasifikasi Kelainan vaskuler; AVM
- ANAMNESIS
- PEMERIKSAAN FISIK
- PEMERIKSAAN LAB
Penegakan
Diagnosis • Anamnesis
– Lokasi
– Karakteristik tinnitus
– Ritmis/pulsatil?
• Penentuan derajat keparahan tinnitus
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan audiometri
Anamnesis
Tinnitus
Penilaian
derajat
keparahan
tinnitus
Ringkasan panduan dalam diagnostik tinitus
Pernyataan Tindakan Kekuatan
Anamnesis dan Klinisi seharusnya melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang terarah untuk Direkomendasikan
pemeriksaan fisik evaluasi awal pasien dengan tinitus primer untuk menentukan identifikasi dan
managemen segera dalam meringankan tinitus
Pemeriksaan Dilakukan bila pasien dengan tinitus unilateral, menetap (≥ 6 bulan), atau berkaitan Direkomendasikan
audiologi segera dengan gangguan mendengar
Pemeriksaan Klinisi dapat melakukan pemeriksaan audiologi awal secara komprehensif pada Pilihan
audiologi rutin pasien dengan tinitus
Pemeriksaan Klinisi seharusnya tidak melakukan pemeriksaan radiologis kepala dan leher pada Sangat
radiologis pasien dengan tinitus, terutama untuk mengevaluasi tinitus, kecuali pasien tersebut direkomendasikan
memiliki satu atau lebih gejala berikut: tinitus yang terlokalisir pada satu telinga,
tinitus pulsatil, abnormalitas neurologis fokal, atau kehilangan pendengaran
asimetris
Terapi Tinnitus
TERAPI
• Psikologis
• Stimulasi auditorik
• Farmakologis
• Stimulasi otak
Terapi psikologis
1) Konseling dan psikoedukasi
Melalui konseling, pasien diberikan informasi, nasihat, dan penguatan untuk dapat mengatasi
konsekuensi tinitus, seperti stres emosional, gangguan tidur, sulit konsentrasi, dan gangguan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari
2)Implan koklea
Implan koklea ditemukan bermanfat pada pasien tinitus akibat gangguan pendengaran sensorineural
dengan cara mengembalikan input auditorik ke sistem pusat pendengaran