Lidah • Kotor ( - )
PENATALAKSANAAN
•IVFD RL 28 tpm
•Observasi DJJ, HIS, tanda vital ibu dan kemajuan
Persalinan
Hari, Tanggal Perjalanan Penyakit Rencana Terapi
F
OLLOW Jam S: keluar air-air dari jalan lahir P : IVFD RL ; 28 tpm
Jum’at 12/10/2018
U
P 18.00 WITA
O: TD: 110/60 mmHg, N: 80x/m, P: 20x/m, S: 36,4oC
DJJ: 140x/m
His 3x (20”, 25”, 30”)
TBJ : 2912 gr.
Observasi DJJ, His,
Tanda Vital ibu dan
Pem.Luar: kemajuan persalinan
L1 : 2 jari dbw proc.xyphioideus
L2 : PUKI
L3 : Kepala
L4 : Kepala belum masuk PAP
PDV:
Vulva/vagina dalam batas normal
Porsio: Lunak, tipis
pembukaan 3 cm,
Ketuban Merembes
Presentase kepala (+)
UUK sdn
Panggul kesan cukup
Pelepasan air-air, lendir, dan darah
23. 45 WITA Bayi lahir spontan, presentasi kepala, langsung Cek fundus uteri, lanjut oxy 10 iu
menangis, tidak cacat, JK (L), BBL (2900 gr), PBL (47 im., jepit dan jahit tali pusat, IMD,
cm), A/S 7/9 PTT.
23.55 WITA Plasenta lahir kesan lengkap, ruptur perineum grade II, Masase fundus uteri, hecting
perdarahan (+), kontraksi uterus baik
inkompetensi serviks
abnormalitas uterus
Trauma
Aterm
Kematian Sel Terprogram
Aktivasi Enzim Katabolik
Ketuban Pecah
(kolagenase)
kontraksi uterus dan
peregangan berulang
KPD
Ada proses patologis yang
mendasari, mis:
• peradangan &/ infeksi selaput
dan dpt berasal dari vagina
Ketuban Pecah
• Kekurangan tembaga dan asam
askorbik
• Polihidramnion
• inkompeten serviks
• solusio placenta
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Keluarnya air-air dari vagina,
tanda-tanda lain persalinan
Inspekulo
• melihat adanya cairan ketuban
yang keluar dari cavum uteri
Vaginal touche
• tidak dianjurkan kecuali pasien diduga inpartu,
karena meningkatkan insidensi korioamnionitis,
post partum endometritis, infeksi neonatus,
memperpendek periode laten
Nitrazin test
• Pengukuran pH vagina dengan kertas
lakmus
tes pakis
• Kristalisasi Cairan Amnion di kaca objek
(min 10 menit), dilihat dibawah mikroskop
USG
• Melihat oligohidramnion
Diagnosis ketuban pecah dini pada kasus
ini:
• anamnesis : keluar air-air jernih, tidak
berbau dari kemaluan yang dirasakan
sejak ±12 jam yang lalu, sedikit-sedikit;
• Kemudian pasien merasakan nyeri perut
tembus belakang disertai keluarnya
lendir dan darah dari kemaluan.
• Pemeriksaan Dalam vagina :
didapatkan Pelepasan air-air, lendir dan
darah
• USG obstetrik yang menunjukan
oligohidramnion dan usia kehamilan
berdasarkan BPD-FL yaitu ± 37-38
minggu.
PENATALAKSANAAN
Penilaian awal
Memastikan diagnosis
Menentukan usia kehamilan
Evaluasi infeksi maternal atau janin.
Pertimbangkan butuh antibiotik/tidak
terutama jika ketubah pecah sudah lama
Dalam kondisi inpartu, ada gawat janin atau
tidak
KPD
dirawat di RS untuk diobservasi
(minimal 48 jam)
Jika air ketuban tidak keluar lagi
BOLEH PULANG
Jika persalinan kala aktif,
korioamnionitis, gawat janin →
TERMINASI
Usia Gestasi Penatalaksanaan
< 32 minggu • Rawat inap
• Beri steroid, antibiotik, observasi kondisi ibu
dan Janin
32-37 minggu • Belum inpartu: steroid, profilaksis antibiotik,
observasi tanda infeksi dan kesejahteraan janin
• Sudah ada tanda inpartu: berikan steroid,
antibiotik intrapartum profilaksis, induksi
setelah 24 jam
>37 minggu evaluasi infeksi, pertimbangkan pemberian
antibiotik jika ketuban pecah sudah lama,
terminasi kehamilan (pertimbangkan pemberian
induksi)
Kehamilan > 37 minggu, induksi oksitosin atau
misoprostol 25μg-50μg intravaginal tiap 6 jam
maksimal 4 kali.
Bila ada tanda infeksi berikan antibiotik dosis
tinggi dan diterminasi. Bila gagal,
pertimbangkan SC.
PENATALAKSANAAN PADA KASUS:
•IVFD RL 28 tpm
•Cefotaxime 1 Amp/12 Jam
•Observasi DJJ, tanda vital ibu
•Bed rest
•Pasang kateter urine tetap
DIAGNOSIS BANDING:
Darah, air mani, bakteriosis vaginalis bersifat
alkali sehingga dapat memberikan hasil positif
palsu.
KOMPLIKASI:
kelahiran kurang bulan, sindrom gawat napas,
kompresi tali pusat, khorioamnionitis, abruption
plasenta, infeksi maternal/neonatus, hipoplasia
pulmonal ,sampai kematian janin,
Semakin lama KPD, semakin besar
kemungkinan komplikasi yang terjadi