Anda di halaman 1dari 51

KOMPILASI

PRAKTIKUM PK
DARAH LENGKAP
1. Hitung Eritrosit, Leukosit dan Trombosit
menggunakan kamar hitung
2. Evaluasi Hapusan Darah Tepi
3. Evaluasi Hapusan Sumsum Tulang
HITUNG ERITROSIT, LEUKOSIT
DAN TROMBOSIT
(MENGGUNAKAN KAMAR HITUNG)
KAMAR HITUNG
Kamar hitung yang digunakan: Kamar Hitung Improved Neubauer

• Kamar hitung
leukosit: area
bertanda W 1 -4

1 R R
2 • Kamar hitung
eritrosit: area
1 2 bertanda R1-5
R
3 • Kamar hitung
R R trombosit: area
4 5 bertanda W 1-4
(sama dengan
kamar hitung
3 4 leukosit)
HITUNG ERITROSIT
ALAT DAN BAHAN

Reagen yang digunakan


Larutan Hayem
(melisiskan semua
sel berinti)
pengenceran200x
Pipet pengencer yang
digunakan Pipet Thoma
eritrosit (pengaduk
berwarna merah)
Kamar Hitung Improved
Neubauer bertanda R1-5
Mikroskop
PIPET THOMA
CARA MENGHITUNG SEL DARAH

1. Hitung sel secara sistematis


(mengular)
2. Kriteria sel yg dihitung per kotak:
• Sel yg ada di dalam kotak
• Sel yg terletak/ menyinggung/
melekat di garis batas kiri dan atas,
bila garis batas berupa 3 garis
sejajar maka sel yg dihitung adalah
sel yg terletak/ menyinggung/
melekat di garis tengah batas
kiri dan atas
Ingat: yg dihitung sel yg di dalam kotak dan yg
menyinggung / terletak di garis batas kiri dan
atas dari kotak tersebut, kalau garis tepinya ada
3, yg dihitung yg terletak / menyinggung garis
tengah kiri dan atas!
2 3 4
1
PERHITUNGAN DALAM 1 AREA
KAMAR HITUNG
8 • Jumlah sel di kotak 1 = 7
7 • Jumlah sel di kotak 2 = 6
6 5
• Jumlah sel di kotak 3 = 3
• Jumlah sel di kotak 4 = 6
9 10 • Jumlah sel di kotak 5 = 3
11 12
• Jumlah sel di kotak 6 = 5 (buat sel yg
dikasi tanda kan ambigu, dia nyentuh garis
atas kotak 6 sama garis kiri kotak 5. nah, itu
16 terserah kalian mau dimasukkan ke
15 14 13 perhitungan kotak ke 5 atau ke 6)
• Jumlah sel di kotak 7 = 8
• Jumlah sel di kotak 8 = 8
• Dst sampai kotak ke 16, kemudian
dijumlahkan semua
Kurang lebih nanti waktu dilihat di mikroskop kaya gini
gambarnya
• Nilai normal bervariasi • Sebab kesalahan perhitungan

JUMAL ERITROSIT = 10.000 x N

N = jumlah total eritrosit pada 5 area (kotak


R1+ R2+ R3 + R4+R5)
HITUNG LEUKOSIT
• Kamar Hitung Leukosit
• Nilai normal

• Jumlahnya dipengaruhi oleh

• Reagen yang digunakan Larutan


Turk (melisiskan sel tidak Kalkulasi
berinti) pengenceran 20x 50 x N
• Pipet pengencer yang digunakan
Pipet Thoma Leukosit N = jumlah total leukosit pada 4
(pengaduk berwarna putih) area (kotak W1+ W2+ W3 + W4)
HITUNG LEUKOSIT

NB: Karena Larutan Turk


melisiskan sel tidak berinti,
maka eritrosit matur akan lisis,
sedangkan eritrosit berinti
(normoblas) tidak lisis
sehingga akan ikut terhitung
HITUNG TROMBOSIT
• Kamar hitung trombosit
• Nilai normal
menggunakan kamar hitung
150.000 – 400.000 / cmm leukosit

• Reagen yang digunakan Larutan


Rees Ecker (melisiskan sel
berinti, eritrosit tidak lisis karena
sebagai pembanding)
Kalkulasi
pengenceran 200x
500 x N
• Pipet pengencer yang digunakan
Pipet Thoma eritrosit
N = jumlah total trombosit pada 4
area (kotak W1+ W2+ W3 + W4)
HITUNG TROMBOSIT
EVALUASI HAPUSAN DARAH
TEPI
Definisi

Sedian hapus darah tepi


(peripheral blood smear/
peripheral blood film)
merupakan object glass yang
pada salah satu sisinya di lapisi
dengan lapisan tipis darah
vena, kemudian diwarnai
dengan pewarnaan (biasanya
Giemsa, Wright) dan
diperiksa di bawah mikroskop.
Indikasi Tujuan
pemeriksaan pemeriksaan

1. Jika salah satu atau 1. Menilai morfologi sel


keseluruhan dari 3
parameter sel darah darah (eritrosit, leukosit,
abnormal trombosit)
• Anemia/ Polisitemia 2. Mencari keberadaan
• Leukopenia / parasit
Leukositosis
• Trombositopenia /
Trombositosis
• Pansitopenia
2. Perdarahan
3. Curiga infeksi parasit
4. Curiga keganasan
Cara pemeriksaan

Sediaan hapusan darah tepi yang benar:


• Tipis
• Lebar meliputi keseluruhan dari objek glass
• Tidak bolong-bolong

• Berhenti di kurang lebih ¾ akhir objek glass


• Pemeriksaan HDT dilakukan di daerah yg dinamakan counting area
• Counting area kurang lebih terletak di 1/3 akhir dari hapusan darah
• Ciri counting area : eritrosit saling berdampingan dan tidak
bertumpukan
• Daerah pangkal (daerah yg lebih gelap): eritrosit saling bertumpukan
membentuk rouleaux / stacked of coin
• Daerah ujung (daerah yg lebih terang)
Ujung Pangkal
Pangkal

Counting area

Rouleaux
Note: Yang boleh ada
di darah tepi pada
bagian yang diberi
kotak merah,
band/stab dan
retikulosit boleh ada
di darah tepi dalam
Jumlah yang sedikit
EVALUASI ERITROSIT
SIZE (UKURAN)
• Evaluasi morfologi eritrosit • Bandingkan ukuran eritrosit
dengan perbesaran dengan inti limfosit kecil (cari
lapang pandang yg berisi limfosit
objektif 100x atau kecil)
(perbesaran 1000x ) + minyak • Ciri limfosit kecil: limfosit yg
emersi sitoplasmanya sedikit, inti sel
memenuhi hampir keseluruhan sel
• Evaluasi 3S (Size, • Normositer: ukuran eritrosit = inti
Staining, Shape) limfosit kecil
• Mikrositer: ukuran eritrosit < inti
limfosit kecil
• Makrositer ukuran eritrosit > inti
limfosit kecil
• Poikilositosis: ukuran eritrosit
bermacam-macam dlm 1 lapang
pandang
MIKROSITER

Lebih kecil dr inti


limfosit kecil

MAKROSITER

Yg ditunjuk panah
lebih besar dr
intilimfosit kecil
NORMOSITER

Limfosit kecil

Sama dgn inti


limfosit kecil
NORMOKROM
STAINING
(WARNA)

• Bandingkan
diameter central
pallor dg
diameter
eritrosit
• Normokrom:
diameter central HIPOKROM
pallor 1/3
diameter
eritrosit
• Hipokrom:
diameter central
pallor >1/3
diameter
eritrosit
SHAPE
(BENTUK)

Bentuk normal
eritrosit: bulat,
bikonkaf dengan
bagian tengah
terpulas lebih pucat
(central pallor)

Morfologi abnormal
yg lain bisa dicek
sendiri di atlas yah ☺ - Anisopoikilositosis = bentuk dan ukuran eritrosit bervariasi
Note: jika ditemukan retikulosit
Lihat apakah jumlahnya banyak
Atau tidak
Pelaporan evaluasi HDT:
Contoh pelaporan Anisopolikilositosis
Elliptocyte /ovalocyte (+)
Ovalocyte Sel polikromasia (+)
Tear-drop (+)

Setiap morfologi abnormal


eritrosit yg ditemukan
dalam lapang pandang
harus dilaporkan

Tear drop cell

Sel Polikromasia
(retikulosit)
Eritrosit imatur: lebih
besar, lebih unga,
central pallor (-) Jika terdapat 1 eritrosit dengan bentuk dan
ukuran berbeda (morfologi abnormal) sudah
bisa dikatakan anisopoikilositosis
Pelaporan Evaluasi
HDT:
mikrositer
Anisositosis
Sel polikromasi (+)
Bentuk normal ukuran berbeda

Sel polikromasi/
Retikulosit)

normositer
EVALUASI LEUKOSIT
KESAN JUMLAH LEUKOSIT
Yang dievaluasi:
• Kesan jumlah • Evaluasi kesan jumlah hanya
• Memperlajari morfologi terdapat pada leukosit dan
abnormal trombosit
• Hitung jenis leukosit • Kesan jumlah dievaluasi
(Differential Count) dengan perbesaran objektif
10x (perbesaran 100x)
Contoh pelaporan Pelaporan:
Kesan jumlah leukosit meningkat

Perbesaran 100x (objektif 10x)


DIFFERENTIAL COUNT (HITUNG
MORFOLOGI LEUKOSIT JENIS LEUKOSIT)

• Evaluasi morfologi abnormal


leukosit (granula toksik,
hipersegmentasi neutrofil,
vakuolisasi dll)
• Evaluasi morfologi dengan
perbesaran objektif 100x
(perbesaran 1000x) + minyak
emersi
• Evaluasi dan pelaporan
bersamaan dengan differential
count (jadi waktu evaluasi diff
count/hitung jenis sekalian
evaluasi morfologinya)

• Eo (Eosinofil), Ba (Basofil), St (Stab


Neutrofil), Seg (Segmented Neutrofil),
Ly (Limfosit), Mo (Monosit)
• Jika terdapat sel yg ukurannya lebih besar dari sel matur, inti bulat = curiga sel
blast (sel muda)
• Ukuran sel muda > sel matur
Nukleus/Inti sel muda lebih renggang dari sel matur
• Sel blas <5% dari seluruh sel berinti (leukosit) = leukimia kronis
Sel blas >30% dari seluruh sel berinti = leukimia akut (disertai pansitopenia)
Jika didapatkan sel imatur /muda maka dapat ditulis dibawah kolom jumlah.
(Normalnya sel yang ada di hapusan darah tepi adalah matur)

• Nilai normal differential count :


Basofil : 0 – 1 (%)
Eosinofil : 1 – 3 (%)
Stab Neutrofil : 2 – 6 (%)
Segmen Neutrofil : 50 – 70 (%)
Limfosit : 20 – 40 (%)
Monosit : 2 – 8 (%)

• Differential count dapat menentukan adanya eosinofilia, basofilia, neutrofilia,


neutropenia, dll.

• Istilah khusus untuk neutrofil:


Shift to the left = adanya peningkatan proporsi neutrofil imatur/stab
Shift to the right = adanya peningkatan proporsi neutrofil matur/segmented
Tiap kolom kalo leukositnya Pelaporan: 4/1/5/59/27/4
dijumlah totalnya ada 10

• Setiap leukosit yang ditemukan dicatat


dalam tabel, jika jumlah leukosit dari
kolom 1 sudah mencapai 10, maka jika
kita menemukan leukosit lagi, leukosit
tersebut dicatat pada kolom ke 2,
begitu seterusnya sampai jumlah total
leukosit ada 100
Morfologi Leukosit Matur
Morfologi Leukosit Imatur
Morfologi Abnormal Leukosit
EVALUASI TROMBOSIT
KESAN JUMLAH TROMBOSIT
Yang dievaluasi:
• Kesan jumlah trombosit • Evaluasi kesan jumlah trombosit
dilakukan pada perbesaran
• Mempelajari morfologi objektif 100x (perbesaran 1000x)
abnormal trombosit
• Kesan jumlah trombosit

• Meningkat : Tombositosis
• Menurun : Trombositopenia
MORFOLOGI TROMBOSIT

Evaluasi morfologi trombosit


• Bentuk dan ukuran sama
(dalam batas normal)
• Ukuran berbeda-beda
(anisositosis)
• Ukuran trombosit = eritrosit
(giant trombosit)
• Trombosit yg melekat pada
eritrosit dikelilingi halo, (harus
Evaluasi: Kesan jumlah trombosit
dibedakan dg inclusion bodies) meningkat
EVALUASI HAPUSAN
SUMSUM TULANG
Kayae ini nice to know deh .-.
• Pembuatan hapusan sumsum tulang dilakukan untuk mendiagnosis
keganasan pada sistem hematologi (cth: leukimia)

• Identifikasi hapusan sumsum tulang dilakukan pada daerah yang


hiperseluler

Fragmen
Daerah hiperseluler
Megakariosit
TERIMAKASIH ☺
semoga coccyx diberi kemudahan dan kelancaran dalam
menjawab soal ujian dan hasil ujian yg memuaskan! Aamiin

SEMANGAT 17/18!!!!!
Jika ada yg ingin ditanyakan, kritik dan saran bisa hubungi saya ya

Anda mungkin juga menyukai