Childhood Leprosy
Epidemiologi
• Berdasarkan klasifikasi Ridley-Jopling, kusta terbagi
menjadi 5 tipe, yaitu
• 1. tuberculoid(TT)
• 2. borderline tuberculoid (BT),
• 3. mid-borderline(BB),
• 4. borderline lepromatous (BL) and
• 5. lepromatous(LL).
• WHO mengklasifikasikan kusta hanya menjadi 2 kategori
besar berdasarkan jumlah lesi pada kulit, yaitu Pausibasiler
(PB) dan Multibasiler (MB)
Klasifikasi
• Secara umum, reaksi kusta pada anak sangat jarang untuk
anak dibawah 15 tahun. Mayoritas riset melaporkan
frekuensi yang cukup rendah untuk reaksi kusta pada
anak yaitu sekitar 1,36% sampai 8,33% .
• Reaksi kusta tipe 1 adalah kasus yang paling banyak
ditemukan pada anak, yang berhubungan dengan
kerusakan saraf. Kerusakan saraf yang parah dapat
menyebabkan kecacatan seperti foot drop, wrist drop, dan
clawing
Reaksi Kusta
• Diagnosis kusta sendiri ditentukan berdasarkan tanda
tanda kardinal kusta, yaitu anestesi pada lesi kulit,
membesar/menebalnya saraf perifer, dan pada slit skin
smear ditemukan BTA positif
• Untuk mendapatkan dengan mudah, mati rasa yang
dialami oleh pasien anak, dapat dilakukan pemeriksaan
sensasi suhu.
• Jain et al menemukan keterlibatan saraf tepi pada 186
pasien dari total 306 anak yang telah dievaluasi dengan
lebih dari satu penebalan saraf, n. Ulnaris yang paling
sering diserang.
Diagnosis
• Kar dan Job mendapatkan bahwa anak anak dengan
penebalan saraf mempunyai peluang 6,1x lebih besar
untuk mengalami cacat dibandingkan anak tanpa
penebalan saraf.
• Di penelitiannya, dari 275 anak dibawah umur 15 tahun,
10,5% kasus mengalami kecacatan, dengan beberapa
faktor resiko yaitu, keterlambatan diagnosis, lesi kulit
multipel, MB, slit skin smear positif, berbagai jenis saraf
yang diserang, dan keadaan reaksi saat didiagnosis.
Resistance
• Kebanyakan kasus relaps di penelitian ini cenderung
mengarah ke kelompok anak usia 12-15 tahun. Hampir
80% kasus relaps terjadi selama pengobatan PB, dan
70%nya telah menerima pengobatan dari institusi lain
sebelumnya.
Relapse
• Diagnosis kusta pada anak dinilai sulit dibandingkan pada
dewasa. Pada kasus yang meragukan, dianjurkan untuk
dilakukan pengamatan untuk beberapa bulan, tetapi pada
daerah endemis, seharusnya ditangani sedini mungkin.
• Orang tua seharusnya berhati-hati terhadap kedua tipe
reaksi kusta, sehingga pengobatan kusta dapat mencegah
terjadinya kecacatan yang disebabkan oleh kerusakan
saraf pada reaksi kusta tipe 1 dan komplikasi sistemik
pada reaksi tipe 2. Seluruh anggota keluarga seharusnya
diperiksa apakah terinfeksi kuman lepra dan segera
ditangani.
Conclusion