Anda di halaman 1dari 33

Physiology tidur

Drg.Nursiah Nasution Mkes


Apa itu tidur

• Definisi dr tidur yg sehat adalah adalah kuantitas dan kualitas


dari tidur yg diperlukan untuk menjaga kesigapan
selama bangun (selama tidak tidur).
• Pola tidur diatur oleh saraf pusat di otak yang bernama Super
Chiasmatic Nucleus.
• Pola tidur pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu
• NON REM : tidur dng gerakan mata tdk cepat atau yg dikenal
dng Non Rapid eye Movement .
• REM : adalah Rapid eye movemen atau REM.
• Pd orang dewasa tidur NON REM berganti dng tidur REM
terjadi setiap 1,5 jam.
• Tidur NON REM biasanya terjadi pertama menjelang tidur dlm
wkt 75 - 80 % dr waktu tidur.
• Tidur NON REM dibagi dlm 4 tahap & sejalan dng kedalaman
tidur.
• Tidur REM memakan waktu 20 -25 % tidur orang dewasa .
• Tidur REM bertanggung jawab terdapat rasa lumpuhnya otot
otot
• Penyebab dari tidur
1. Biasanya adalah siklus circardian.
2. Aging proses.
3. Sikap orang tua .
Tidur :suatu fenomena dasar yg penting dr
kehidupan. 1/3 kehidupan manusia
dijalankan dng tidur.
Keluhan tidur umumnya berupa:
• waktu tidur yg kurang,
• mudah terbangun malam hari,
• bangun pagi lebih awal,
• rasa mengantuk sepanjang hari dan sering
tertidur sejenak.
Banyak hal menyebabkan penurunan kualitas
tidur pd usia lanjut al :
• perubahan irama sirkadian,
• adanya penyakit medik,
• psikiatrik,
• efek samping obat 2 an
• kebiasaan tidur yang buruk.
Fisiologi tidur
• Fisiologi tidur dpt diterangkan melalui gambaran aktivitas sel
2 otak selama tidur.
• Aktivitas tsb dpt direkam melalui gelombang otak pd
elektroensefalogram (EEG), gerakan mata pada
elektrookulogram (EOG) & tonus otot pd elektromiogram
(EMG).
• Pencatatan variabel tsb dikenal sbg polisomnografi.
• Pd EEG dpt tergambar fase yg terjadi pd proses tidur.
• Fase sadar merup. dominasi aktivitas alfa voltase rendah,
sangat cepat kemudian akan masuk fase mengantuk berupa
gel. alfa campuran 8-12 spd.
• Fase tidur normal terdiri dr 2 tipe :
• NREM 4 stadium dan REM.
• Tidur NREM merup. bagian terbesar wkt tidur
normal, kira 2 75% yg terdiri dr stadium 1 :
5%, 2 : 45%, 3 : 12%, 4 : 13% dan REM 25%.
• Tidur REM ditandai oleh gerakan bola mata konjungasi yg
cepat pd semua arah gerak krn gerakan twiching otot mata.
• Di luar gerakan ini mata tenang.
• Refleks tendon melemah / hilang, tekanan darah &
pernafasan meningkat & pd pria disertai ereksi penis.
• 1 Tidur REM dan NREM secara bergantian selama hampir 80-
100 menit. Tidur REM dpt berulang dlm wkt kurang dr 10
menit dng durasi yg semakin lama.
• Dlm semalam, siklus tidur REM & NREM dpt terjadi sebanyak
4-6 siklus.
• Peran neurotransmiter dlm regulasi tidur blm jelas
diketahui.
• Diduga siklus tidur-bangun merup. hasil interaksi
nukleus-2 di batang otak, formasio retikularis dan
korteks serebri.
• Sistem ini diatur oleh neurotransmiter yg dihasilkan
oleh nukleus raphe dan locus coeruleus di batang
otak.
• Nukleus raphe menghasilkan serotonin.
• Kerusakan nukleus coeruleus menurunkan kadar
serotonin shg tbl gangguan tidur.
• Bl bila locus coeruleus yg menghasilkan norepinefrin
dipacu, akan menurunkan tidur REM &
meningkatkan keadaan terjaga (tidur REM dipelihara
oleh mekanisme adrenergik).
• Sys limbik sbg pusat emosi juga berhub dng keadaan
terjaga/bangun, mungkin berhub dng ansietas &
depresi yg dpt mengganggu tidur.
• Sys dopaminergik & asetilkolin diduga juga berperan
dlm mekanisme tidur.
Fisiologi tidur pd usia lanjut
• Pola tidur bangun berubah selama hidup
sesuai dng bertambahnya usia.
• Pd masa neonatal, tidur REM > 50% wkt tidur
total, lama tidur sekitar =/>18 jam .Jl wkt tidur
menurun cepat shg pada usia 1 tahun lama
tidur 13 jam, 30% merup tidur REM.
• Anak2 menggunakan 10-13 jam utk tidur, 30%
berupa tidur REM.
* Dewasa muda membut. 7-8 jam tidur,
NREM 75% dan REM 25%.
• Distribusi ini relatif tetap sampai usia tua
namun tidur REM berubah dng latensi yg
cenderung terjadi lebih awal.
• Gel.otak berubah sesuai dng pertambahan
usia.
• Pd usia lanjut tidur NREM stadium 1 & 2
cenderung meningkat, aktivitas gel. alfa
menurun, sementara pd stadium 3 & 4
aktivitas gel. delta menurun / hilang.
• Shg kondisi terjaga yg dpt tbl 2-4 kali selama
tidur normal pd dewasa muda, pd orang tua
akan meningkat.
• Orang tua lebih mudah terjaga oleh stimulasi
internal atau eksternal & lebih menyolok pd
pria dibandingkan wanita.
• Narkolepsi / jatuh tertidur sebentar pd siang hari
juga meningkat frekuensinya pd usia tua.
• Kontinuitas tidur berkurang shg menurunkan
efisiensi tidur 20% dibandingkan dewasa muda.
• Walau sebenarnya rata2 wkt tidur total pd usia lanjut
hampir sama dng dewasa muda, tapi orang tua lebih
banyak menghabiskan wkt di tempat tidur, selain krn
efisiensi tidur yg berkurang, juga karena merasa lebih
letih dan merasa harus lebih banyak tidur.
• Pada usia lanjut juga terjadi perubahan siklus
sirkadian.
• Dewasa muda umumnya mengantuk pada jam 10-11
malam lalu tertidur selama 8-9 jam, terbangun
sekitar jam 6-8 pagi.
• Pada usia lanjut jam biologik menjadi lebih pendek,
fase tidur lebih maju, sehingga orang tua memulai
tidur lebih awal dan bangun lebih awal pula.
• Selain itu orang tua sering terbangun pd malam hari
shg bangun pagi terasa tak segar, siang hari
mengalami kelelahan dan lebih sering tertidur
sejenak.
• Waktu tidur malam tampak lebih kurang shg mereka
merasa mengantuk sepanjang hari.
• Gejala ini sering disalah-artikan sebagai kecemasan
atau depresif. Walaupun demikian perlu dibedakan
dng gangguan tidur spesifik krn gangguan medis /
psikiatrik ttt.
• Perub keadaan hormonal yg berjalan sesuai
siklus sirkadian seperti pola tidur juga berubah
sesuai usia.
• Terjadi penurunan sekresi hormon
pertumbuhan, prolaktin, tiroid dan kortisol.
• Hormon2 itu dikeluarkan tu selama tidur
gelombang lambat/dalam.
• Demikian juga sekresi melatonin berkurang.
• Hormon ini berperan dlm mengontrol irama
sirkadian.
• Sekresinya tu pd malam hari, berhub dng rasa
mengantuk.
• Sekresinya juga dihambat dng adanya
pemaparan lampu2 pd malam hari.
Gerak bola mata cepat

• "Tidur ada stadium, tidur dangkal & tidur dalam," Saat mulai
tertidur sampai 1 - 1,5 jam kemudian, stadium tidur dangkal
berubah menjadi dalam.
• Saat mencapai tidur dangkal kedua kalinya, bola mata
bergerak cepat (REM Sleep) 15 - 20 menit, kmdn masuk lagi
ke stadium tidur yg lebih dlm.
• Setelah lewat 1 - 2 jam, tbl kembali tidur REM tahap 2, 15 -
20 menit.
• Selama 7 - 8 jam tidur bisa 4 - 5 kali tidur REM.
• Tidur REM bbrp kali harus terjadi selama tidur.
Kalau tdk, tidur berikutnya akan kacau.
• Seandainya selama 2 mg selalu terbangun /
dibangunkan dlm stad tidur REM, 2 mg berikutnya
badan menuntut tidur REM lebih banyak atau
sering mengantuk.
• Kalau dlm keadaan normal tidur REM hanya 25% dr
seluruh 7 jam tidur, bl selama 2 mg terganggu,
membut. sampai 65%.
• Tidur REM ini memberikan ciri bbrp
gangguan jiwa ttt. Orang depresi, tidur REM
yg 4 - 5 kali selama 7 jam, bergeser > dekat
dng awal tidur.
• Pd lansia, tidur REM bergeser dekat pagi hari.
• Saat tidur terjadi perub gelombang listrik otak.
• Wkt melek, frekuensi gel otak tinggi.
• Dlm keadaan istirahat & memejamkan mata, otak
mengeluarkan gel alfa dng frek 8 - 13 Hz.
• Menuju stadium tidur lebih dlm, gel otak akan
memperlambat diri, menjadi 3-7 Hz. Gel ini disebut
gel theta.
• Selanjutnya, bila tidur sangat dlm, timbul gel delta,
1 - 4 Hz.
• Semakin banyak gel kecil / detik, semakin
lelap & tenang tidur seseorang.
• Pd meditasi, gel delta justru dicari krn
membawa ketenangan sangat tinggi.
• Bl terjadi sebaliknya, tidur akan kurang lelap.
Otak dan otot saling merangsang

• Gangguan tidur / insomnia menunjukkan betapa


aktivitas tidur itu penting.
• Sebab, "Semua orang memang perlu tidur (di
malam hari) sesuai kebut," “Bl tdk, otak akan
menyuruh kita tidur di siang hari."
• Normal, orang dewasa membut wkt tidur 7 - 8 jam
semalam. Para lansia sering kurang dari itu. Tidak
heran, kurang tidur dalam semalam saja terasa
kurang segar, apalagi selama sebulan
• Dng tidur seseorang melakukan pembersihan diri dr
"sampah penyebab kelelahan".
• Dlm sehari produk "sampah" yg berasal dr seluruh kegiatan
otot tubuh - sebagian besar terdiri atas dioksida & as laktat -
menumpuk dlm darah dan memp efek toksik pd saraf,
menyebabkan rasa lelah dan mengantuk.
• Selama tidur "sampah" ini dimusnahkan, shg saat bangun
tubuh terasa segar.
• Tp puncak rasa segar, baru dirasakan ssd 2 jam.
• Rasa kantuk berkaitan dng hipotalamus dlm otak.
• Dlm keadaan badan segar & normal, hipotalamus ini bekerja
baik shg mampu memberi respons normal thdp perub tubuh
maupun lingkungannya.
• Namun, setelah badan lelah usai bekerja keras seharian,
ditambah jam rutin tidur serta sesuatu yg bersifat
menenangkan di sekelilingnya, seperti suara burung
berkicau, angin semilir, kasur dan bantal empuk, udara
nyaman, dll., kemampuan merespons tadi berkurang shg
menyebabkan seseorang mengantuk.
• Sebenarnya tidur tdk sekadar mengistirahatkan tbh, tp juga
otak, khususnya serebral korteks, yakni bagian otak
terpenting atau fungsi mental tertinggi, yg digunakan utk
mengingat, memvisualkan serta membayangkan, menilai
dan memberikan alasan sesuatu.
• Tes yg pernah dilakukan terhdp bbrp ratus pria yg bersedia
menjadi sukarelawan utk tdk tidur selama berhari2
menunjukkan, setelah 4 - 8 hari, tdk terjadi kemerosotan
fisik yg berarti.
• Bl dlm 24 jam tdk tidur, gejala gangguan mental serius sudah
terlihat, seperti cepat marah, memori hilang, timbul
halusinasi, ilusi, dll.
• Meski begitu, dng tidur kembali keesokan harinya
sma gangguan itu hilang.
• Malah ada ahli menyatakan, mendingan orang tdk
makan & minum dp tdk tidur.
• Tes lab pd hewan, mereka bisa bertahan hidup
tanpa makan & minum sampai 20 hari, tp tdk tidur
hanya bertahan tdk lebih dr 5 hari.
• Sejumlah ahli yg memonitor aktivitas tubuh menuju
tidur menambahkan, saat tidur pikiran & otot2 kita
saling merangsang.
• Ketegangan otot menyebabkan korteks terus aktif
sedangkan ketegangan otak menyebabkan otot
terus aktif.
• Kelelahan mengurangi irama kerja otot, dmkn juga
di kala beristirahat, shg sma ini akan menurunkan
kegiatan dlm korteks.
• Terganggu tidur / insomnia berarti kerja
pikiran & otot tdk berjalan seiring.
• Pikiran kita akan sulit tertidur bila otot masih
tegang.
• Sebaliknya, sulit bagi otot utk tertidur bl
pikiran masih terjaga, tegang, dsb.
• Menurunnya aktivitas dlm korteks akan
membiarkan otot2 kita semakin rileks. Begitu
rangsangan antara pikiran dan otot menurun, kita
akan mengantuk lalu tertidur.
• Saat tidur, jantung akan berdetak lebih lamban,
tekanan darah menurun, dan pembuluh-pembuluh
darah melebar.
• Suhu badan turun sekitar 0,50 * F (… ? *C) tetapi
perut dan usus tetap bekerja.

Anda mungkin juga menyukai