• Mutasi genetik
• Teratogenik (radiasi sinar x, zat kimia, dll)
• Infeksi (TORCH, dll)
Klasifikasi
1. Polidaktili postaxial (Ulnar polidaktili)
pada kelingking
Duplikasi jari-jari berdasarkan stelling dan
turez,diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu:
a) Tipe I terdiri dari jaringan lunak yang
terhubung dengan tulang. Sering kali
tidak terdapat tulang, kartilago dan
tendon pada tipe ini.
b) Tipe II sebagian atau seluruh jari
terduplikasi dengan tulang normal,
kartilago atau komponen otot, hal itu
berhubungan dengan pembesaran atau
terpecah menjadi dua metakarpal atau
phalanx
c) Tipe III, seluruh jari dengan metakarpal
dan seluruh komponen soft – tissue
terduplikasi, tetapi tipe ini jarang terjadi.
2. Polidaktili preaxial (Thumb polidaktili) pada ibu jari
Wassel mengklasifikasikan polidaktili ibu jari menjadi 7 tipe,
diantaranya :
• tipe I, phalanx distal bercabang
( sangat jarang , 2 % )
• tipe II, phalanx distal berduplikasi ( 15 % )
• tipe III, phalanx proksimal bercabang
tetapi phalanx distal berduplikasi ( 6 % )
• tipe IV sering terjadi ( 43 % ), baik phalanx
proksimal maupun phalanx distal
berduplikasi
• tipe V ( 10 % ), metakarpal dari ibu jari
bercabang, dan kedua phalanx distal dan
proksimal berduplikasi
• tipe VI ( 4 % ) metakarpal ibu jari dan
kedua phalanx distal dan proksimal
berduplikasi
• tipe VII ( 20 % ) ibu jari memiliki 3 ruas
phalanx.
3. Polidaktili axial/central
Etiologis
• Congenital - neonatus
• Acquired - pendarahan subarachnoid, intraventrikular, trauma
infeksi (meningitis), tumor, komplikasi operasi atau trauma hebat di
kepala
ANATOMI
Ruangan cairan serebrospinal (CSS)
• sistem ventrikel
• sisterna magna pada dasar otak
• ruangan subaraknoid
Infeksi
Neoplasma
Perdarahan.
DIAGNOSIS
• Foto polos kepala lateral –disproporsi kraniofasial,
tulang menipis dan sutura melebar
• Pemeriksaan cairan serebrospinal – tanda peradangan
dan perdarahan baru atau lama,tekanan ventrikel.
• Ct scan kepala - gambaran hidrosefalus, edema
serebral, atau lesi massa seperti kista koloid dari
ventrikel ketiga atau thalamic atau pontine tumor.
Wajib pada proses neurologis akut
• MRI - gambaran dilatasi ventrikel atau adanya lesi
massa.
TATALAKSANA
Tiga prinsip utama
• Mengurangi produksi css
• Hubungan antara tempat produksi CSS dengan
tempat absorbs
• Pengeluaran liquor (CSS) kedalam organ
ekstrakranial.
TATALAKSANA
Terapi konservatif medikamentosa
• Bersifat sementara
• Mengurangi sekresi cairan dan pleksus choroid
- asetazolamit 100 mg/kgbb/hari; furosemid
1,2 mg/kgbb/hari
• Upaya meningkatkan resorpsinya - isorbid
• Ventriculoperitoneal shunting (VP shunt).
PROGNOSIS
Bonam
Bergantung pada
• Gangguan terkait
• Ketepatan waktu diagnosis
• Keberhasilan pengobatan
TERAPI: Pembedahan
KOMPLIKASI
Dapat mengakibatkan kaput cacat dan penyakit sendi degeneratif.
Kaput femur dapat terdistorsi secara permanen.
PROGNOSIS
-Prognosis penyakit Legg-Calve-Perthes sangat bervariasi. Kebanyakan
pasien memiliki prognosis baik.
-Semakin muda usia onset penyakit Legg-Calve-Perthes, semakin baik
prognosisnya, yaitu apabila onset terjadi dibawah 5 tahun, sedang pada
umur 5-7 tahun, dan prognosisnya jelek apabila terjadi setelah umur 7
tahun. -Prognosis tergantung dari kerusakan yang terjadi pada kaput
femur dan ada atau tidaknya subluksasi pada sendi panggul.
-Prognosis juga sebanding dengan tingkat keterlibatan gambaran radiologi.
• Merupakan suatu kondisi abnormalitas
pertumbuhan tulang pinggul termasuk
struktur oseus (seperti : Acetebulum,
proksimal Femur, kapsula dan jaringan lunak
lainnya)
– Subluksasi, tidak sempurnanya hubungan antara
permukaan artikular kepala femur dengan
Acetebulum
– Disokasi, hilangnya hubungan antara permukaan
artikular kepala femur dengan acetebulum
– Ketidakstabilan dari sendi hip
– Teratologik dislokasi/dislokasi antenatal