Sindrom
nefrotik • Berkembang pada perjalanan berbagai
sekunder penyakit yang berhubungan
• Yang termasuk golongan primer :
• sindrom nefrotik lesi minimal (MCNS = minimal change neph
rotic syndrome), 75% menyebabkan SN pada anak
• sindroma nefrotik dengan poliferasi mesangial difus
• sindroma nefrotik dengan glomerulosklerosis fokal
• Glomerulonefritis membranoproliferatif (MPGN) tipe I dan
II
• Glomerulopati membranosa
PATOFISIOLOGI
• SN terjadi karena perubahan str
uktur glomerulus
• kerusakan permukaan endotel
• kerusakan membrana basalis
• dan atau kerusakan podosit
oleh beberapa faktor yang m
empengaruhi
• Satu atau lebih mekanisme ini a
kan terjadi pada salah satu tip
e SN
MANIFESTASI KLINIS
• Bengkak (edema) adalah
gejala utama. Bengkak
terjadi pada :
• Wajah dan sekitar mata
(bengkak pada wajah)
• Lengan dan kaki, khususnya
kaki dan tumit
• Area belly
• (pembengkakan abdomen)
Unit Kerja Koordinasi Nefrologi. 2012. Konsensus tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada anak edisi
kedua. Jakarta: IkatanDokterAnak Indonesia.
Penatalaksanaan
• Perawatan di rumah sakit pada sindrom nefrotik rela
ps hanya dilakukan bila :
• edema anasarka yang berat atau
• disertai komplikasi muntah, infeksi berat, gagal
ginjal, atau syok
• Tirah baring tidak perlu dipaksakan dan aktivitas
fisik disesuaikan dengan kemampuan pasien
Unit Kerja Koordinasi Nefrologi. 2012. Konsensus tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada anak edisi
kedua. Jakarta: IkatanDokterAnak Indonesia.
Unit Kerja Koordinasi Nefrologi. 2012. Konsensus tata
laksana sindrom nefrotik idiopatik pada anak edisi
kedua. Jakarta: IkatanDokterAnak Indonesia.
Penatalaksanaan
• Terapi inisial
Unit Kerja Koordinasi Nefrologi. 2012. Konsensus tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada anak edisi
kedua. Jakarta: IkatanDokterAnak Indonesia.
Penatalaksanaan
• SN kambuh/relaps
• SN remisi yang mengalami proteinuria kembali ≥ ++ tetap
i tanpa edema, sebelum pemberian prednison, dicari lebih
dahulu pemicunya, biasanya infeksi
• Infeksi : diberikan antibiotik 5-7 hari proteinuria hi
lang : tidak perlu diberikan pengobatan relaps
• Bila sejak awal proteinuria ≥ ++ disertai edema, maka di
agnosis relaps dapat ditegakkan, dan prednison mulai dibe
rikan.
Penatalaksanaan
• SN relaps sering atau dependen steroid
• Steroid jangka panjang
• Pada anak yang telah dinyatakan relaps sering atau de
penden steroid
• setelah remisi dengan prednison dosis penuh, diteruskan
dengan steroid dosis 1,5 mg/kgbb secara alternating
• Dosis diturunkan perlahan/bertahap 0,2 mg/kgbb setiap 2
minggu
• Penurunan dosis tersebut dilakukan sampai dosis terkecil
yang tidak menimbulkan relaps yaitu antara 0,1 – 0,5 mg
/kgbb alternating
Penatalaksanaan
• Levamisol
• Levamisol terbukti efektif sebagai steroid sparing ag
ent
• Levamisol diberikan dengan dosis 2,5 mg/kgbb dosis tu
nggal, selang sehari, selama 4-12 bulan.
Penatalaksanaan
• Sitostatika
• Yang paling sering digunakan pada SN anak adalah
siklofosfamid (CPA) atau klorambusil
• Siklofosfamid dapat diberikan peroral dengan dosis 2-
3 mg/kgbb/hari dalam dosis tunggal maupun secara intr
avena atau puls
• CPA puls diberikan dengan dosis 500 – 750 mg/m2 LPB,
yang dilarutkan dalam 250 ml larutan NaCL 0,9%, diber
ikan selama 2 jam. 7 dosis dengan interval 1 bulan
• Klorambusil diberikan dengan dosis 0,2 – 0,3 mg/kg b
b/hari selama 8 minggu
• Pengobatan klorambusil terbatas karena efek toksik be
rupa kejang dan infeksi
Penatalaksanaan
• Siklosporin (CyA)
• dosis 4-5 mg/kgbb/hari (100-150 mg/m2 LPB)
• Dosis tersebut dapat mempertahankan kadar siklospori
n darah berkisar antara 150-250 ng/mL
• Pada SN relaps sering atau dependen steroid, CyA dap
at menimbulkan dan mempertahankan remisi, sehingga p
emberian steroid dapat dikurangi atau dihentikan, te
tapi bila CyA dihentikan, biasanya akan relaps kemba
li (dependen siklosporin)
Penatalaksanaan
• SN dengan Kontraindikasi Steroid
• sitostatik CPA oral maupun CPA puls
• Siklofosfamid per oral dengan dosis 2-3 mg/kg bb/hari
dosis tunggal selama 8 minggu
• CPA puls diberikan dengan dosis 500 – 750 mg/m2 LPB,
yang dilarutkan dalam 250 ml larutan NaCL 0,9%, diber
ikan selama 2 jam
• CPA puls diberikan sebanyak 7 dosis, dengan interval
1 bulan
Penatalaksanaan
• SN Resisten Steroid
• Pengobatan SN resisten steroid (SNRS) sampai sekarang bel
um memuaskan
• Pada pasien SNRS sebelum dimulai pengobatan sebaiknya di
lakukan biopsi ginjal untuk melihat gambaran patologi ana
tomi, karena gambaran patologi anatomi mempengaruhi progn
osis
Penatalaksanaan
• Obat imunosupresif lain yang dilaporkan telah digunaka
n pada SNRS adalah vinkristin, takrolimus, dan mikofen
olat mofetil
• Karena laporan dalam literatur yang masih sporadik dan
tidak dilakukan dengan studi kontrol, maka obat ini be
lum direkomendasi di Indonesia.
KOMPLIKASI
• Infeksi
• Kelainan koagulasi dan trombosis
• Pertumbuhan abnormal
• Perubahan hormon dan mineral
• Anemia
PROGNOSIS
• Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai
berikut :
• Menderita untuk pertama kalinya pada umur di bawah 2 tahun atau
di atas 6 tahun
• Disertai oleh hipertensi
• Disertai hematuria
• Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder
• Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal
• > 80% sindrom nefrotik primer memberi respons yang baik terha
dap pengobatan awal dengan steroid
• 50% di antaranya akan relapse berulang dan sekitar 10% tidak
memberi respons lagi dengan pengobatan steroid
TERIMA KASIH