Anda di halaman 1dari 41

PRESENTASI KASUS

G1P0A0 usia 23 tahun hamil 40 minggu 4 hari janin tunggal hidup intra uterin Inpartu Kala I Fase
Laten dengan PEB, CHF dan KPD 2 Hari

Pembimbing:
dr. Daliman, Sp. OG (K-FM)

Disusun oleh :
Firdausa Dwi ariyanti (G4A017044)
Dita Yulianti (G4A017045)
Mia Oktavia, M. P. (G4A017048)
PRESENTASI KASUS
G1P0A0 usia 23 tahun hamil 40 minggu 4 hari janin tunggal hidup intra uterin Inpartu Kala I Fase
Laten dengan PEB, CHF dan KPD 2 Hari

Pembimbing:
dr. Daliman, Sp. OG (K-FM)

Disusun oleh :
Firdausa Dwi ariyanti (G4A017044)
Dita Yulianti (G4A017045)
Mia Oktavia, M. P. (G4A017048)

2
pendahuluan
 Angka kematian ibu (AKI) dan angka  Di Indonesia preeklampsia berat dan
kematian bayi (AKB) di dunia masih eklampsia merupakan penyebab kematian
terbilang tinggi, menurut data World ibu berkisar 1,5 persen sampai 25 persen,
Health Organization (WHO) pada tahun sedangkan kematian bayi antara 45
2013, ada sekitar 800 ibu di dunia persen sampai 50 persen
meninggal setiap harinya akibat
komplikasi kehamilan dan persalinan.

 12,3% dari 4693 kasus kematian ibu hamil


berhubungan dengan preeklamsi atau
eklamsi (WHO, 2013).

3
Identitas pasien
‐ Nama : Ny. D
‐ Umur : 23 tahun
‐ Jenis kelamin : Perempuan
‐ Pendidikan Terakhir : SMP
‐ Alamat : Klapasawit RT 06 RW 02 Purwojati
‐ Agama : Islam
‐ Suku Bangsa : Jawa
‐ Status : Menikah
‐ Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
‐ Tanggal masuk RSMS : 30 April 2018 pukul 08.39 WIB
‐ Tanggal periksa : 2 Mei 2018 pukul 13.45 WIB
‐ No.CM : 02051787

4
ANAMNESIS
‐ Keluhan Utama
Hamil dengan tensi tinggi
‐ Keluhan Tambahan
Pengeluaran air ketuban sejak 2 hari yang lalu, kenceng kenceng dan pengeluaran idarah dari jalan lahir
‐ Riwayat Penyakit Sekarang
Tanggal 30 April 2018 pukul 08.30 WIB pasien datang ke VK IGD Rumah Sakit Margono Soekarjo rujukan
dari Puskesmas Purwojati dengan G1P0A0 usia 23 tahun hamil 40 minggu 4 hari dengan riwayat PEB.
Pasien mengeluhkan keluar air ketuban sejak 2 hari yang lalu, pengeluaran air ketuban dirasakan rembes.
Pasien juga mengeluhkan adanya kenceng kenceng namun jarang, dan pernah keluar lendir darah. Pasien
tidak mengeluhkan adanya pusing, pandangan kabur, nyeri ulu hati, mual dan muntah. Riwayat infeksi dan
keputihan sebelumnya juga disangkal oleh pasien. Pasien merasa khawatir terhadap kandungannya
sehingga pasien memutuskan untuk pergi ke Puskesmas Purwojati. Dari Puskesmas Purwojati pasien sudah
mendapat MgSO4 4 gram bolus. Saat ini pasien dalam infus RL 500 ml dengan MgSO4 8 gram drip dan
terpasang DC.

5
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
‐ Penyakit jantung : disangkal ‐ Penyakit jantung : disangkal
‐ Penyakit paru : disangkal ‐ Penyakit paru : disangkal
‐ Penyakit DM : disangkal ‐ Penyakit DM : disangkal
‐ Penyakit Ginjal : disangkal ‐ Penyakit Ginjal : disangkal
‐ Penyakit Hipertensi : disangkal ‐ Penyakit Hipertensi : disangkal
‐ Riwayat Alergi : disangkal ‐ Riwayat Alergi : disangkal
‐ Riwayat penyakit hati : disangkal ‐ Riwayat penyakit hati : disangkal
‐ Riwayat alergi : disangkal ‐ Riwayat alergi : disangkal
‐ Riwayat asma : disangkal ‐ Riwayat asma : disangkal
‐ Riwayat keluhan yang sama : disangkal ‐ Riwayat keluhan yang sama : disangkal
‐ Riwayat tumor kandungan : disangkal ‐ Riwayat tumor kandungan : disangkal

6
ANAMNESIS
‐ Riwayat Menstruasi ‐ Riwayat Sosial Ekonomi
Menarche : 13 tahun Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Suami
pasien bekerja sebagai wiraswasta di salah satu took
Lama Haid : 7 hari
bangunan. Pasien masih tinggal serumah dengan orang
Siklus Haid : teratur, 1x/ bulan tuanya. Pasien mengaku sehari hari makan rutin 3 x
Diemenorrhea :- sehari dengan nasi, sayur dan lauk seadanya. Pasien
suka mengonsumsi gorengan dan teh manis. Pasien
Jumlah darah haid : normal (ganti pembalut 2-3 kali mengaku jarang minum susu. Riwayat merokok dan
sehari) minum minuman beralkohol disangkal oleh pasien

‐ Riwayat menikah
Pasien menikah selama 1 tahun

‐ Riwayat Obstetri
G1P0A0
1. Hamil ini

7
Pemeriksaan fisik
‐ Pemeriksaan Fisik Umum ‐ Status Generalis
Keadaan Umum : Sedang Pemeriksaan kepala
Kesadaran : GCS E4M6V5 (CM) Bentuk kepala : Mesocephal, simetris
Tekanan Darah : 160/110 mmHg, Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Nadi : 102 x/menit, reguler, kuat angkat refleks pupil +/+ normal, isokor, diameter 3/3 mm

Laju Pernapasan : 20 x/menit, simetris, reguler Telinga : discharge -/- deformitas -/-

Suhu : 36.6 ºC Hidung : discharge -/-, nafas cuping hidung -/-

Tinggi Badan : 152 cm Mulut : sianosis (-), lidah kotor -/-

Berat Badan : 85 kg Pemeriksaan leher

Status Gizi : cukup Trakea : deviasi trakea (-)


Gld Tiroid : tidak teraba
Limfonodi Colli : tidak teraba

8
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Thoraks
Paru
Inspeksi : Dada simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercosta (-), pulsasi
epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Vokal fremitus paru kanan = paru kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara Dasar vesikuler +/+ , Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tampak di SIC V 2 jari medial LMCS, kuat angkat (-)
Perkusi : Pekak, batas jantung kesan melebar
Auskultasi : S1>S2, regular, murmur (+) bising sistolik, gallop (-)

9
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ekstermitas
Superior : Edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis -/-
Inferior : Edema (+/+), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis -/-

Status Lokalis
Abdomen
‐ Inspeksi : cembung gravid, venektasi (-), Spider navy (-), striae gravidarum (-)
‐ Palpasi : TFU 32 cm
L1 : Bokong
L2 : Punggung kiri
L3 : Kepala
L4 : Divergen
‐ Auskultasi :
DJJ : 136 x/ menit
His : 1x / 10’ / 20” 10
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Genitalia
Regio Genitalia
Inspeksi : Rambut pubis tersebar merata, Edema vulva (-), Benjolan (-), Varises (-),
Fluor (-), Perdarahan(-)
Vaginal toucher
Dinding vagina : Licin, supel
Portio : Konsistensi kaku, posisi medioposterior
Pembukaan : 2 cm
Kulit ketuban : Tidak ada
Janin : Presentasi kepala, penurunan kepala hodge I
POD : Belum dapat dinilai
STLD :+
Air ketuban :+

11
Pemeriksaan


Pemeriksaan Darah Lengkap RS Margono Soekardjo tanggal 30 April 2018

penunjang Hematologi
Hb
Hasil
12,1
Nilai Rujukan
11.7-15.5
Leukosit 15680 H 3600-11.000
Ht 38 35-47
Erit 4.5 3.8-5.2
Trombosit 273.000 150.000-440.000
PT 8.9 L 9.3-11.4
APTT 33,7 29-40,2
Ur 13,8 L 14.38-38.52
Cr 0,69 0.55-1.02
GDS 65 <=200
SGOT 17 15-37
SGPT 17 14-59
Natrium 138 134-146
Kalsium 4,2 3.4-4.5
Clorida 105 96-108
Kalium 12 8,5 8,5-10,1
Pemeriksaan Pemeriksaan Urinalisis RS Margono Soekardjo tanggal 30 April 2018


Urinalisis Hasil Nilai Rujukan

penunjang Warna
Kejernihan
Kuning
Jernih
Kuning muda-tua
Jernih
Bau Khas Khas
Urobilinogen Normal Normal
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Berat jenis 1.015 1.010-1.020
Eritrosit 10 Negatif
pH 6,5 4,6-7,8
Protein urine Negatif Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Eritrosit 2-5 Negatif
Leukosit 0-1 Negatif
Bakteri 5-10 Negatif
13
Pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan EKG tanggal 30 April 2018

14
Diagnosis Tata laksana
G1P0A0 usia 23 tahun hamil 40 1. Lanjutkan Protap MgSo4
minggu 4 hari janin tunggal hidup 2. PO Nifedipin 3 x 10 mg bila TD ≥ 160/110
intra uterin Inpartu Kala I Fase Laten 3. PO Dopamet 3 x 500 mg bila TD ≥ 140/90
dengan PEB, CHF Suspek 4. Drip Oksitosin 5 IU dalam RL 500 ml
Regurgitasi Mitral dan KPD 2 Hari berikan mulai dari 8 tpm, 12 tpm, 16 tpm,
20 tpm naikan tiap 30 menit
5. Inj ampicillin 4 x 1 gram
6. Rawat VK
7. Evaluasi 6 jam

15
Follow up
Senin, 30 April 2018, pukul 08.39 WIB
VK IGD
S A P
Hamil dengan tensi tinggi, kenceng G1P0A0 usia 23 tahun hamil 40 - Lanjutkan protap MgSO4
kenceng, pengeluaran air ketuban dari minggu 4 hari janin tunggal hidup - PO Nifedipin 3 x 10 mg bila tekanan
2 hari yang lalu intrauterine inpartu kala I fase laten darah > 160/110 mmHg
dengan PEB, CHF, KPD 2 hari - PO Dopamet 3 x 500 mg bila tekanan
O darah > 140/90 mmHg
KU/Kes: Sedang/CM - Drip oksitosin 5 IU dalam RL 500 ml
TD: 160/ 110 mmHg mulai dari 8 tpm, 12 tpm, 16 tpm, 20
N: 102 x/menit, tpm naikkan tiap 30 menit
RR: 20x/menit, - Inj Ampicilin 4 x 1 gram
S: 37 ºC - Rawat VK
DJJ : 138x/menit - KTG Print
His : 1x / 10’ / 20” - EKG Print
VT: Pembukaan 2 cm, KK (-), Kepala - Konsul kardiologi
turun H1

16
Senin, 30 April 2018, pukul 13.00 WIB
VK IGD
S A P
Hamil dengan tensi tinggi, kenceng kenceng, G1P0A0 usia 23 tahun hamil 40 Instruksi TS kardiologi:
pengeluaran air ketuban dari 2 hari yang lalu minggu 4 hari janin tunggal hidup - Jika kondisi pasien tidak sesak,
O intrauterine inpartu kala I fase persalinan pervaginam dengan
KU/Kes: Sedang/CM laten dengan PEB, CHF, KPD 2 peringan kala II
TD: 160/ 100 mmHg hari - Inj. Furosemide 1 amp saat kala III
N: 122 x/menit, - Digoxin 1 x ½ tab
RR: 22x/menit, - Metildopa 3 x 500 mg
S: 36.5 ºC
- Nifedipin 3 x 10 mg
DJJ : 152x/menit
- Ro thoraks setelah persalinan
His : 2x / 10’ / 20”
VT: Pembukaan 3 cm, KK (-), Kepala turun H1

Senin, 30 April 2018, pukul 14.00 WIB


VK IGD
S A P
Pasien merasa sesak, kenceng kenceng (+) G1P0A0 usia 23 tahun hamil 40 - Pro SCTP Cito
O minggu 4 hari janin tunggal hidup
KU/Kes: Gelisah/CM intrauterine inpartu kala I fase
TD: 146/ 80 mmHg laten dengan PEB, CHF, KPD 2
N: 130 x/menit, hari dan fetal distress
RR: 34x/menit,
S: 36.5 ºC
DJJ : 165x/menit
His : 3x / 10’ / 35”
VT: Pembukaan 4 cm, KK (-), Kepala turun H1,
caput (+), portio kaku
17
Kardiotokografi ny. d

18
Senin, 30 April 2018, pukul 17.30 WIB
ICU
S A P
Pasien merasa lemas pasca melahirkan P1A0 usia 23 tahun post SCTP + -Ceftriaxon 2 x 1 gram
O IUD a.i. fetal distress dengan PEB, -Ondansentron 3 x 4 mg
KU/Kes: Lemah/somnolen CHF dan KPD 2 hari dengan -Tramadol 3 x 100 mg
TD: 138/74mmHg anemia -Dopamet 3 x 500 mg
N: 127 x/menit, -Nifedipin 3 x 10 mg
RR: 21x/menit, -Digoxin 2 x ½ tab
S: 37,1 ºC -Infus PCT
Urine output: 200 cc/ 6 jam -Cek darah lengkap post operasi
Janin lahir pukul 16.24 WIB
Jenis kelamin: Laki-laki
BB: 3350 gram
PB: 50 cm
LK: 34 cm
LD: 31 cm
Anus: (+)
Kelainan: (-)

19
Pemeriksaan Darah Lengkap RS Margono Soekardjo tanggal 30 April 2018 (Post operasi)
Hematologi Hasil Nilai Rujukan
Hb 10.7 L 11.7-15.5
Leukosit 18910 H 3600-11.000
Ht 34 L 35-47
Erit 4,1 3.8-5.2
Trombosit 252.000 150.000-440.000
Total protein 5,61 L 9.3-11.4
Albumin 1,86 L 29-40,2
Globulin 3,75 H 14.38-38.52
Ureum 12,1 H 0.55-1.02
Kreatinin 0,63 <=200
GDS 124 15-37
Natrium 137 14-59
Kalium 4,1 134-146
Klorida 104 3.4-4.5
Kalsium 8L 96-108

20
Selasa, 1 Mei 2018
ICU
S A P
Pasien pasca melahikan dengan keluhan nyeri P1A0 usia 23 tahun post SCTP + -Ceftriaxon 2 x 1 gram
bekas operasi IUD a.i. fetal distress dengan PEB, -Ondansentron 3 x 4 mg
O CHF dan KPD 2 hari, leukositosis, -Tramadol 3 x 100 mg
KU/Kes: Sedang/CM anemia (H-1) -Dopamet 3 x 500 mg
TD: 140 / 80 mmHg -Nifedipin 3 x 10 mg
N: 113 x/menit, -Digoxin 2 x ½ tab
RR: 26 x/menit, -DC Balance Cairan
S: 36.5 ºC
-Diet Sesuai TS Gizi
SpO2 100%
-Pengawasan KU, PPV, TTV, BAK, BAB
Diuresis 500 cc/6 jam

Rabu, 2 Mei 2018


ICU
S A P
Pasien pasca melahikan dengan keluhan nyeri P1A0 usia 23 tahun post SCTP + - Ceftriaxon 2 x 1 gram
bekas operasi IUD a.i. fetal distress dengan PEB, -Ondansentron 3 x 4 mg
CHF dan KPD 2 hari, leukositosis, -Tramadol 3 x 100 mg
O anemia (H-2) -Dopamet 3 x 500 mg
KU/Kes: Sedang/CM -Nifedipin 3 x 10 mg
TD: 128 / 72 mmHg -Digoxin 2 x ½ tab
N: 112 x/menit, -Amniparen 500 mg
RR: 17 x/menit, -Clinoleic 250 mg
S: 36. ºC -Clindamycin 3 x 300 mg
SpO2 100% -Ranitidine 3 x 1
Diuresis 500 cc/6 jam 21 -DC Balance cairan
-Diet sesuai TS Gizi
-Pengawasan KU, TTV, PPV, BAK, BAB
Kamis, 3 Mei 2018
HCU MATERNAL
S A P
Pasien pasca melahikan dengan keluhan nyeri P1A0 usia 23 tahun post SCTP + -Tramadol 3 x 100 mg
bekas operasi berkurang IUD a.i. fetal distress dengan PEB, -Dopamet 3 x 500 mg jika TD ≥ 140/90
O CHF dan KPD 2 hari, leukositosis, mmHg
KU/Kes: Sedang/CM anemia (H-3) -Nifedipin 3 x 10 mg jika TD ≥ 160/110
TD: 126 / 75 mmHg mmHg
N: 101 x/menit, -Digoxin 2 x ½ tab
RR: 23 x/menit, -Clindamycin 3 x 300 mg
S: 36.3 ºC
-Ranitidine 3 x 1
SpO2 100%
Diuresis 500 cc/6 jam

Jumat, 4 Mei 2018


Bangsal Flamboyan
S A P
Pasien pasca melahikan dengan keluhan nyeri P1A0 usia 23 tahun post SCTP + - Asam folat 3 x 1
bekas operasi berkurang IUD a.i. fetal distress dengan PEB, -Bicnat 3 x 1
CHF dan KPD 2 hari, leukositosis, -Ferous Sulfat 2 x 1
O anemia (H-4) -Dopamet 3 x 500 mg jika TD ≥ 140/90
KU/Kes: Sedang/CM mmHg
TD: 130 /90 mmHg -Nifedipin 3 x 10 mg jika TD ≥ 160/110
N: 105 x/menit, mmHg
RR: 20 x/menit, - Mobilisasi duduk
S: 36.5 ºC - Boleh pulang, kontrol ke poli kebidanan
dan kandungan 1 minggu
22
TINJAUAN PUSTAKA
Daftar masalah
1. Preeklampsia berat
2. Chf
3. Fetal distress
4. Ketuban pecah dini
Preeklampsia berat (PEB)
Hematologi: trombositopenia (<100.000/ul),
hemolysis mikroangiopati
Ditemukan
pertama pada
Proteinuria + Hepar: Peningkatan SGOT dan SGPT, nyeri
usia kehamilan
> 20 minggu epigastrik

Neurologis: sakit kepala persisten, skotoma


Ada
penglihatan
TD ≥160/110
keterlibatan
mmHg
organ lain Janin: pertumbuhan janin terhambat (IUGR),
PEB oligohidramnion, fetal distress

Paru: edema paru dan/atau gagal jantung


kongestif

Ginjal: oliguria (≤ 500 ml/24 jam), kreatinin ≥ 1,2


mg/dl
Faktor risiko peb
Primigravida Hidrops fetalis

Kehamilan ganda Bayi besar

Diabetes melitus Obesitas

Riwayat Preeklampsia atau eklampsia


Hipertensi essensial kronik
sebelumnya

Riwayat keluarga pernah preeclampsia atau


Mola hidatidosa
eklampsia sebelumnya
Etiopatogenesis peb
Invasi trofoblas abnormal

Faktor imunologis

Faktor endotel

Faktor nutrisi

Faktor genetic
Etiopatogenesis peb
Tata laksana peb Manajemen ekspektatif

Modifikasi makanan dan gaya hidup

Obat antihipertensi

Manajemen ekspektatif

Pencegahan Kejang  MgSO4

Terminasi kehamilan
komplikasi peb prognosis peb
Eklamsia dan preeklamsia menyebabkan sekitar 63.000
Kerusakan permanen neurologis  Kejang kematian ibu per tahun di dunia. Berdasarkan
berulang, perdarahan intracranial penelitian, pasien memiliki risiko tinggi untuk mengalami
kematian pada usia kehamilan 20-28 minggu (Mackay,
Gagal ginjal akut 2001).

Kematian janin mencapai 13-30% yang disebabkan


HELLP karena kondisi prematur dan komplikasi lainnya seperti
infark plasenta, abrupsio plasenta, IUGR, dan hipoksia
janin (Gabbe, 2007).
Perubahan hematologi, DIC

Janin  IUGR, oligohidramnion, fetal


distress

Kematian ibu atau janin


Congestive heart failure (chf)
Gagal jantung kongestif adalah sindrom klinis yang kompleks yang dapat berasal dari gangguan struktural
maupun fungsional jantung yang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan ventrikel dalam pengisian dan
ejeksi darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Kriteria Framingham
Kriteria mayor Kriteria Minor
Distensi vena jugularis Edem ekskremitas
Orthopnea atau nocturnal dispnea Batuk malam hari
Ronkhi paru (>10 cm diatas basis Sesak pada aktivitas
paru)
Kardiomegali Hepatomegali
Gallop S3 Efusi pleura
Tekanan vena sentral >12mmHg Takikardi (>120x/menit)
Disfungsi ventrikel kiri pada
pemeriksaan ekokardiografi
Edem paru akut
31
Patofisiologi chf

32
Patofisiologi
chf

33
Tata laksana
chf

34
FETAL DISTRESS Fetal Distress atau Gawat Janin Gawat janin (fetal distress) didefinisikan sebagai keadaan
hipoksia atau asidosis janin intrauterine yang dapat menyebabkan kematian janin bila tidak
dilahirkan. Gawat janin juga merupakan istilah yang sangat luas menggabarkan beberapa
keadaan yang mungkin ditemui sebelum terjadinya hipoksia janin.

1. Penghantaran oksigen yang rendah oleh karena


anemia berat
2. Perdarahan akut, seperti pada plasenta previa dan

Etiologi solusio plasenta


3. Obstruksi aliran utero-plasenta

fetal distress 4. Disfungsi plasenta


5. Malformasi sistem kardiovaskular
6. Infeksi pada ibu maupun infeksi intrauterine
7. Ibu dengan hipertensi kronik, diabetes, asma, dan
serangan kejang
35
1. Anamnesia
Penegakan diagnosis 2. Pemeriksaan denyut jantung janin

fetal distress 3. Pemeriksaan USG


4. Non stress Test (NST)

Tata laksana fetal distress


Resusitasi Intra uterin

Tokolitik

Akhiri persalinan

36
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini atau Premature Rupture of the Membranes(PROM) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
secara spontan sebelum proses persalinan atau pada saat belum inpartu yang terjadi pada akhir kehamilan atau
jauh sebelumnya dan ditunggu satu jam belum inpartu

Etiologi Faktor risiko


1. Infeksi  korioamnionitis 1. Multiparitas
2. Overdistensi uterus 2. Usia ibu yang tua
3. Malposisi / malpresentasi janin 3. Riwayat KPD sebelumnya
4. Serviks inkompeten 4. Merokok

37
Patofisiologi kpd

38
Penegakan diagnosis kpd

Anamnesis

Inspeksi  Inspekulo

Pemeriksaan Dalam (VT)


Pemeriksaan laksmus (Nitrazin)

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan lab/mikroskopis

USG
39
Tata laksana kpd

40
terimakasih

41

Anda mungkin juga menyukai