Anda di halaman 1dari 22

Vertigo e.

c Intoksikasi Solven
Akibat Kerja
Ani Ratna Juwita
10201136
Identifikasi Istilah

Tidak ada
Rumusan masalah
 Laki-laki 30 tahundengan keluhan sering pusing sejak 1 bulan
terakhir, selainitu pasien sulit konsentrasi saat bekerja dan
sulit untuk tidur.
Diagnosis klinis
 lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku.
 bila perlu lakukan: pemeriksaan penunjang /tambahan &
rujukan informasi ke spesialis lain.
Pemeriksaa neurootologi
• Uji Dix Hallpike
• Tes kalori
Vertigo
• Vertigo adalah suatu kondisi medis yang
ditandai dengan sensasi seseorang bahwa
lingkungan di sekitar dirinya bergerak atau
berputar.
• Etiologi: Vertigo dapat timbul pada lesi atau
gangguan fungsi labirin, nervus vestibularis,
batang otak atau lobus temporalis
• Klasisikasi vertigo: perifer dan sentral
GEJALA VERTIGO VERTIGO VESTIBULER
VESTIBULER TIPE SENTRAL
TIPE PERIFER

1. Bangkitan vertigo. Lebih mendadak. Lebih lambat.


GEJALA VERTIGO VERTIGO VESTIBULER TIPE
VESTIBULER TIPE SENTRAL
PERIFER

2. Derajat vertigo. 1. Bangkitan vertigo. Berat.


Lebih mendadak. Ringan.
Lebih lambat.

3. Pengaruh gerakan2. Derajat


kepala. vertigo. +
Berat. Ringan. -
3. Pengaruh gerakan kepala. + -

4. Gejala autonom (mual-


4. Gejala autonom (mual- ++
++ + +
muntah, keringat dingin).
muntah, keringat dingin).
5 . Gangguan pendengaran tinitus, tuli. + -

6. Tanda fokal otak. - +


5 . Gangguan pendengaran tinitus, tuli. + -

6. Tanda fokal otak. - +


Patofisiologi vertigo
• Rasa pusing atau vertigo disebabkan oleh
gangguan alat keseimbangan tubuh yang
mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi
tubuh yang sebenarnya dengan apa yang
dipersepsi oleh susunan saraf pusat.
Pajanan yang dialami
Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya.
Beberapa pajanan -> 1 penyakit atau lebih.
Lakukan anamnesis (lebih bernilai bila ditunjang data
obyektif): deskripsi pekerjaan secara kronologis, periode
waktu kerja masing-masing, apa yang diproduksi, bahan yang
digunakan dan cara bekerja.
Kandungan dalam lem
 Toluen: substansi utama yg di kenal sbgbau lem &
pelarut dan thinner untuk perekat dan cat.
 Efek: Keterpajanan terhadap konsentrasi relatif
tinggi pada air, antara 10-30.000 ppm dapat
menyebabkan mabuk, kebingungan dan koma
dalam beberapa menit
 Benzen dan xylen: keterpajanan kronik, benzen
dapat menyebabkan depresi sum-sum tulang dan
anemia aplastik fatal, tetapi hal ini tidak
memperlihatkan keterpajanan singkat terhadap
penggunaan pelarut.
Apa ada hubungan pajanan dengan
penyakit
 Lakukan identifikasi pajanan
 Evidence based: pajanan-penyakit
 Pendapat pekerjaan: apakah keluhan/gejala ada hubungan
dengan pekerjaan.
 solven terpapar kulit dan kemudian Cara Solven Masuk Ke
Tubuh

 Solven bisa masuk ke dalam tubuh tenaga kerja dengan cara

 - inhalasi : yaitu tenaga kerja menghirup uap dan asap dari


solven

 - kulit: yaitu diabsorbsi oleh tubuh

 - digestive: yaitu tenaga kerja tanpa sengaja menelan solven


Jumlah pajanan cukup
 Perlu mengetahui patifisiologi penyakit & bukti
epidemiologis.
 Dapat dengan pengamatan kualitatif -> cara kerja, proses
kerja, bagaimana lingkungan kerja.
 Masa kerja.
 Pemakaian alat pelindung sesuai/tepat?
 Pajanan benzene dan toluene juga dapat
menurunkan kadar leukosit. Pajanan 50 ppm
toluene dapat meningkatkan induksi
lipopolisakarida
Faktor individu
 Status kesehatan fisik: atopi/alergi, riwayat penyakit dalam
keluarga, kebiasaan berolahraga
 Status kesehatan mental
 Higiene perorangan
Faktor di luar pekerjaan
 Hobi
 Kebiasaan: merokok
 Pajanan dirumah
 Pekerjaan sambilan
Diagnosis okupasi
 Pasien ke puskesmas dengan keluhan sering pusing sejak 1
bulan terakhir dan sulit konsentrasi saat bekerja dan sulit
untuk tidur itu merupakan penyakit akibat kerja karena
intoksikasi solvent.
Dampak Negatif Pelarut Bagi
Kesehatan
 Depresi SSP: terakumulasi di dalam material lemak
pada dinding syaraf dan menghambat transmisi
impuls. Pada permulaan seseorang terpapar, maka
fikiran dan tubuhnya akan melemah. Pada
konsentrasi yang sudah cukup tinggi, akan
menyebabkan orang tidak sadarkan diri.
Manifestasi klinis dimulai dengan disorientasi,
perasaan pusing, dan euphoria
 Iritasi
 Interaksi
Penatalaksaan
Pencegahan
• Primer
penyuluhan, olahraga, perubahan perilaku
• Sekunder
melalui peraturan dan adminnistrasi,
melalui teknis  APD
• Tersier
MCU
Pencegaha intoksikasi solven
• Training dan penyuluhan tentang bahaya solven terhadap tenaga kerja
harus diberikan secara teratur dan di refresh setiap tahun

• Pastikan bahwa tenaga kerja paham tentang bahaya solven dan tindakan
pencegahan supaya tidak terpapar solven, serta mengetahui prosedur bila
terjadi emergency

• Data MSDS harus dimiliki dan dipahami oleh tenaga kerja, begitu pula lavel
yang tertempel di wadah solven.

• Jika perluh ganti dengan bahan yang bukan solven atau solven yang lebih
aman

• Konntrol uap solven dengan cara: gunakan peralatan ventilasi yang ada
dengan optimum, pakailah respiratoryang sesuai dengan solven tersebut.

• Cuci tangan yang bersih setelah bekerja dengan solven, sebelum makan
dan minum.
Kesimpulan
 Pasien ke puskesmas dengan keluhan sering pusing sejak 1
bulan terakhir dan sulit konsentrasi saat bekerja dan sulit
untuk tidur itu merupakan penyakit akibat kerja karena
intoksikasi solvent. Hal ini dapat dibuktikan karena pasien
bekerja di pabrik sepatu bagian produksi sebagai perekat
bagian bawah sepatu dengan lem dan tidak menggunakan
alat pelindung diri, pasien bekerja 8 jam perhari dan
bekerja sudah 10 tahun lamanya.

Anda mungkin juga menyukai