Anda di halaman 1dari 31

Manejemen / pengelolaan sampah

Produk daur ulang SMKN 1


Tarumajaya
Komposter dan tong Cetakan pot dari sampah
sampah plastik
Maksud dan tujuan
• Mengajak siswa berpikir kritis dalam mengelola dan
mengatasi sampah
Apa itu sampah ??

Bagian dari sesuatu yang tidak dipakai,


tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang, yang umumnya berasal dari
kegiatan yang dilakukan manusia
(termasuk kegiatan industri). ( Soewedo,
1983)
Komposisi Sampah
• Sampah Organik
Sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos;
• Sampah Anorganik
Sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil
atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk lainnya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus
makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran,
HVS, maupun karton;
Tabel 1. Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Sumbernya
No Komponen Sumber Satuan Volume Berat (kg)
Sampah (liter)
1 Rumah Permanen /orang/hari 2,25 - 2,50 0,350-0,400

2 Rumah Semi Permanen /orang/hari 2,00 – 2,25 0,300-0,350

3 Rumah Non Permanen /orang/hari 1,75 – 2,00 0,250-0,300

4 Kantor /pegawai/hari 0,50 – 0,75 0,025-0,100

5 Toko/Ruko /pegawai/hari 2,50 – 3,00 0,150-0,350

6 Sekolah /murid/hari 0,10 – 0,15 0,010-0,020

7 Jalan Arteri sekunder /m/hari 0,10 – 0,15 0,020-0,100

8 Jalan Kolektor Sekunder /m/hari 0,05 – 0,10 0,010-0,050

9 Jalan Lokal /m/hari 0,05 – 0,10 0,005-0,025

10 Pasar /m2/hari 0,20 –0,60 0,100-0,300


Tabel 2. Timbulan Sampah di Beberapa Kota di
Indonesia

Kota Liter/Orang/hari Kg/orang/hari


Jakarta 2,60 0,65
Surabaya 2,40 0,60
Semarang 1,80 0,45
Bandung 3,30 0,83
Surakarta 3,20 0,60

Ujung Pandang 2,40 0,60


WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGHANCURKAN SAMPAH

JENIS SAMPAH LAMA HANCUR


Kertas 2-5 bulan
Kulit Jeruk 6 bulan
Doos Karton 5 bulan
Filter Rokok 10-12 tahun
Kantong Plastik 10-20 tahun
Kulit Sepatu 25-40 tahun
Pakaian/Nylon 30-40 tahun
Plastik 50-80 tahun
Alumunium 80-100 tahun
Styrofoam tidak hancur
Apa yang dapat kita lakukan ???
HAL YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK
MENGURANGI SAMPAH

REDUCE/
MENGURANGI

RECYCLE/
REUSE/MEMAKAI DAUR ULANG

REPLACE/
MENGGANTI

?????
Teknologi Pembuatan Kompos

• Pengomposan Secara Aerobik.


Paling banyak digunakan
Mudah dan murah untuk dilakukan
Tidak membutuhkan kontrol proses yang
terlalu sulit.
Dekomposisi bahan dilakukan oleh
mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri
dengan bantuan udara.

• Pengomposan Secara Anaerobik.


Memanfaatkan mikroorganisme yang tidak
membutuhkan udara dalam mendegradasi
bahan organik.
Komposter (alat pembuat
kompos)
Spesifikasi alat
• Alat dengan dimensi Tinggi: 90 cm, Diameter: 55 cm ini
terbuat dari bahan drum-plastik HDE. jenis bahan
plastik yang kuat hingga alat ini dapat bertahan
sekitar 10 tahun.
• Kapasitas suatu komposter Type L pada 0,12 m3 (120
liter) sampah atau setara 30 kg, akan mampu
mengolah sampah dari kurang lebih 10 rumah tangga
selama 12 hari proses dekomposisi. Bagi rumah tangga
Indonesia diketahui, setiap jiwa mengeluarkan sampah
sekira 2,6 liter per hari atau 15 liter per keluarga
rumah Indonesia dengan 5 jiwa/keluarga
Tata cara pengolahan sampah
organik
• Pertama, siapkan sampah organik rumah
tangga (sisa makanan, potongan sayuran,
kulit buah, sisa ikan dan daging) serta
usahakan bahan tersebut sudah berukuran
kecil-kecil (10-50 mm/ 5 cm). Kapasitas
komposter (Type L) dengan dimensi tinggi
dengan diameter (90 cm dan 55 cm) ini
berkapasitas +/- 0,12 m3 (kubik) atau setara
dengan 30 kg sampah organik
kedua

• masukan sampah organik ukuran kecil


kedalam wadah pencampuran seperti
container plastik atau “jolang” atau ember.
Kemudian campurkan penggembur (bulking
agent) semisal dedak halus, abu serta serbuk
gergaji maupun sediaan penggembur yang
tersedia di toko semisal Green Phoskko®
sebanyak 3 % bahan organik atau setara
dengan 0,9 kg untuk setiap 30 kg sampah
organik dan aduk hingga merata.
ketiga
• saat terjadinya proses penyerapan penggembur (balking agent) kedalam
bahan sampah, dilain tempat (baskom atau ember ke2) disiapkan larutan
mikroba, aktivator kompos dan dekomposer seperti orgadec, Green Phoskko®
Compost -Activator. Caranya, ambil 6 sendok makan mikroba aktivator
kompos - kalau ada tambah gula pasir 1 sendok makan atau molases 1 sendok
makan dan larutkan dalam air sebanyak 10 – 15 liter. Aduk hingga merata
dengan beberapa kali mengaduknya serta kemudian bisa langsung disiramkan
kepada tumpukan bahan atau sampah tadi yang telah diaduk dengan
penggembur (langkah 2 diatas tadi) secara perlahan, sedikit demi sedikit atau
terlebih dahulu simpan 2-4 jam akan lebih baik lagi.
keempat
• setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup
air (kalau tumpukan sampah organik dalam wadah tadi
digenggam tidak menetes namun jika diperas masih
ada airnya), masukan bahan kompos tadi kedalam
komposter. Beberapa hari kemudian akan terjadi
reaksi panas sampai 70 derajat Celsius, jika ada bisa
diukur dengan menggunakan thermometer. Pada saat
terjadinya reaksi panas usahakan membuka komposter
agar terjadi dekomposisi sempurna
kelima

• pada hari ke 5-6, reaksi dekomposisi dalam komposter akan selesai dan saat
tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah
disiapkan sebagaimana langkah 1 sampai 3 diatas. Atau, jika dianggap perlu,
pada hari ke-7-9, jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau
dianggap sudah dingin, dapat dikeluarkan atau dipanen bahan kompos dari
dalam komposter bagian bawah (yang terlebih dahulu matang). Bahan kompos
tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat
teduh agar kena angin serta tutup dengan karung kemasan untuk diangin-
anginkan. Maka dalam beberapa hari kemudian (umumnya 3-5 hari) bahan
kompos yang asalnya basah akan menjadi kering dan gembur. Lalu, jika untuk
dijual, ayak hingga terpisahkaan antara butir kecil dengan bahan butir ukuran
besar. Sebenarnya, kompos berukuran besar bisa ditumbuk atau digunakan
bagi tanaman pekarangan.
Bahan Tambahan/aktivator
untuk pengomposan

• Mikroorganisme/Bakteri
• Pemanfaatan Cacing untuk
membuat Kompos (Vermikompos).
Beberapa manfaat kompos dalam
memperbaiki sifat tanah adalah:

• Memperkaya bahan makanan untuk tanaman


• Memperbesar daya ikat tanah berpasir
• Memperbaiki struktur tanah belempung
• Mempertinggi kemampuan menyimpan air
• Memperbaiki drainase dan porositas tanah
• Menjaga suhu tanah agar stabil
• Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat
hara
• Dapat meningkatkan pengaruh pupuk buatan
DAUR ULANG KERTAS
PEMILAHAN KERTAS
PERENDAMAN
PENGHANCURAN
PENCAMPURAN
PENCETAKAN
PENJEMURAN
PENGANGKATAN KERTAS
PRODUK
Hasil produk daur ulang kertas
KOLASE

Suatu teknik seni menempel berbagai macam


materi selain cat,seperti kertas, kain, kaca,
logam dan lain sebagainya kemudian
dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak)
atau teknik lainnya (Susanto, M., 2002:63).
Pembuatan pot dari steroform
Pembuatan pot dari steroform

Tahap pencetakan Tahap pencetakan


Pembuatan pot dari steroform
Manfaat yang dapat diperoleh dari
pengelolaan sampah antara lain:

1. Menghemat sumber daya alam


2. Menghemat energi
3. Mengurangi uang belanja
4. Menghemat lahan TPA
5. Lingkungan asri
(bersih,sehat,nyaman)
KESIMPULAN

TAHAP-TAHAP YANG BISA KITA LAKUKAN :


SOSIALISASI KEPADA SISWA MELALUI POSTER,
SLOGAN TENTANG MANFAAT KEGUNAAN 4R
MEMISAHKAN DAN MENYEDIAKAN TEMPAT SAMPAH
YANG BERBEDA SESUAI DENGAN JENIS SAMPAH
MEMPRAKTEKKAN SECARA LANGSUNG BAGAIMANA
MENGOLAH SAMPAH MENJADI SESUATU YG
BERMANFAAT.

Anda mungkin juga menyukai