Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN PERUNDANGAN

KESEHATAN KERJA

Dr.Mariaman Tjendera,M.Kes

UNIBA 2017
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang merupakan pengganti UU No. 10/2004, jenis dan
hierarki peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut :

1.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2.Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3.Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4.Peraturan Pemerintah;
5.Peraturan Presiden;
6.Peraturan Daerah Provinsi
7.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

UNIBA 2017
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
"tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja,
atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber
bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2;termasuk tempat
kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang
berhubungan dengan tempat kerja tersebut;

UNIBA 2017
UU No.1 Tahun 1070 BAB II. RUANG LINGKUP
Pasal 2.

(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau instalasi yang
berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau barang yang :
dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau
bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya
atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
d. dilakukan usaha : pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil
hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam lainnya, batu-batuan,
gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan
air, dalam air maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda,
terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara atau getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;
o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi atau telepon;
p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang menggunakan alat
teknis;
q. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
r. diputar film, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang memakai peralatan,
instalasi listrik atau mekanik.
UU No.1 Tahun 1970 Bab III.
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA.
Pasal 3.
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-
kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis,
peracunan, infeksi dan penularan;
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan
barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi.
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja :
Pasal 8
1. Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan
badan………….
2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua TK……secara
berkala pada dokter yg ditunjuk oleh pengusaha dan
dibenarkan oleh direktur
3. Norma-norma mengenai pengujian………………

Pasal 15
1. Pelaksanaan … lebih lanjut dengan peraturan
perundangan.
2. Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1) dapat
memberikan ancaman pidana atas pelanggaran
peraturannya dengan hukuman kurungan selama-lamanya
3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,-
(seratus ribu rupiah).
3. Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran.

UNIBA 2017
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NO.
Per:02/Men/1980
TENTANG
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA DALAM PENYELENGGARAAN
KESELAMATAN KERJA

Pasal 1
Yang dimaksud dengan:
1. Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan.

2. Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu


tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.

3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh


dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.

4. Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan telah memenuhi syarat
sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Trans-migrasi dan Koperasi No. per
01/men/1976 dan syarat-syarat lain yang dibenarkan oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja.
Permenakertrans No. Per. 01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan
Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan

Pasal 1
Setiap perusahaan diwajibkan untuk mengirimkan setiap dokter
perusahaannya untuk mendapatkan latihan dalam bidang Hygiene
perusahaan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Pasal 2
Yang dimaksud dengan dokter perusahaan ialah setiap dokter yang
ditunjuk atau bekerja diperusahaan yang bertugas dan atau
bertanggung jawab atas Hygiene perusahaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

Permenakertrans No. Per. 01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan


Hiperkes Bagi Paramedis Perusahaan

UNIBA 2017
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
NO. 03/MEN/1982
TENTANG PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Pasal 2

Pasal 2 : Tugas pokok pelayanan Kesehatan Kerja meliputi :


(1)Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus.
(2)Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja.
(3)Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.
(4)Pembinaan dan pengawasan terhadap seni-tair.
(5)Pembinaan dan pengawasan terhadap perlengkapan untuk kesehatan tenaga
kerja.
(6)Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja.
(7)Pertolongan pertama pada kecelakaan.
(8)Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas
Pertolongan Pertama Pada kecelakaan.
(9)Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan di tempat kerja.
(10)Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
(11)Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan
tertentu dalam kesehatannya.
(12)Memberikan laporan berkala tentang Pelayanan Kesehatan Kerja kepada
pengurus.
Permenaker No 15 Tahun 2008 tentang P3K ditempat kerja

Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P3K pada :


a. tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih sesuai jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
b. tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung bertingkat sesuai
jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
c. tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah pekerja/buruh dan
potensi
bahaya di tempat kerja.

Keputusan Dirjen Binawas No.Kep. 53/DJPPK/VIII/2009 tentang


Pedoman Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas P3K di Tempat
Kerja

UNIBA 2017
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Nomor Kep. 22/Djppk/V/2008 Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja
1.Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
2. Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja :
a. Syarat lembaga. b. Syarat personil. c. Syarat sarana. d. Rujukan pelayanan kesehatan
kerja. e. Manajemen kesehatan kerja.
3. Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan sendiri oleh
perusahaan.
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui pihak di luar
perusahaan.
4. Jenis-Jenis Program/Kegiatan dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Kerja
a. Upaya kesehatan promotif. b. preventif. c. kuratif. d. rehabilitatif.
5. Tindak Lanjut Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
a. Monitoring
b. Evaluasi
c. Pelaporan
d. Pengawasan
6. Mekanisme Pengesahan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
UNIBA 2017
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan sendiri oleh
perusahaan :
a. Jumlah tenaga kerja 1000 orang atau lebih
b. Jumlah tenaga kerja 500 orang sd 1000 orang tetapi memiliki tingkat risiko
tinggi
(penentuan tingkat risiko suatu perusahaan/tempat kerja mengacu pada
standar atau peraturan perundangan yang berlaku).

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja melalui kerja sama dengan pihak di


luar
perusahaan dapat dilaksanakan untuk perusahaan yang memiliki tenaga kerja
kurang dari 1000 orang;
Nomor

UNIBA 2017
Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan penaggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja,
dengan melaksanakan :
1. Mengembangkan kebijakan
2. Mengkomunikasikan kebijakan
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga pekerj dengan HIV/AIDS dari
tindak dan prilaku diskriminatif
4. Menerapkan prosedur K3

Pengusaha dilarang melakukan test HIV untuk diagnose sebagai prasyarat


suatu proses rekrutmen atau kelannjutan status pekerja atau kewajiban
pemeriksaan kesehatan rutin
Test HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela dengan persetujuan
tertulis pekerja

Surat Keputusan Dirjen Binawas No,KEP,20/PKK/VI/2005 tentang


Petunjuk Teknis Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja.

UNIBA 2017
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Per. 11/Men/VI/2005 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikiotropika dan Zat Adiktif
lainnya di Tempat Kerja
Dengan :
• Menetapkan Kebijakan
• Penyusunan dan pelaksanaan program
• Melibatkan pekerja, serikat pekerja dan pihak ke tiga atau ahli dibidang
tsb
• Mengkomunikasikan kebijakan
• Melaksanakan program penyuluhan, Pendidikan dan latihan
• Program bantuan konsultasi
• Evaluasi program

Pengusaha dapat meminta pekerja/buruh yang diduga menyalahgunakan


narkotika, psikotropika dan zat adiktif Iainnya untuk melakukan tes dengan
biaya ditanggung oleh perusahaan.

Bila tes positip :


 Bantuan konsultasi
 Perawatan atau rehabilitasi
 Tindakan disiplin bila tidak bersedia mengikuti program
 Melapor kepada Kepolisian bila ditemukan memiliki dan mengedarkan
UNIBA 2017
Napza
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992
TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM


JAMINAN SOSIAL NASIONAL

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011


TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

BPJS Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan.


BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam menyelenggarakan
program: a. jaminan kecelakaan kerja; b. jaminan hari tua; c. jaminan
pensiun; dan jaminan kematian.

UNIBA 2017
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja

Memuat Ketentuan :
1. Menghindari bahaya keracunan
2. Penularan penyakit atau timbulnya penyakit
3. Kebersihan dan ketertiban
4. Dapur, kamar makan dan alat keperluan makan
5. Ergonomi
6. Ruang udara atau cubic space
7. Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup
8. Menghindari gangguan debu,gas, uap dan bauan yang tidak
menyenangkan
9. Penanggulangan sampah
10. Persyaratan kakus (WC)
11. Kebutuhan loker (tempat penyimpanan pakaian)
12. Kadar penerangan

UNIBA 2017
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• Paragraf 5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ; Pasal 86 ;
(1) Setiap TK pekerja/buruh mempunyai hak utk memperoleh
perlindungan atas : a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, b. Moral dan
Kesusilalaan dan c. perlakuaan sesuai harkat martabat manusia serta
nilai –nilai agama

PP No. No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,


Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.

Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja

UNIBA 2017
PP No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan
dan Penggunaan

Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja

Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat


Kesehatan, Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja

Permenaker No.Per.02/Men/1980 tentang Pemkes TK dlm


Penyelenggaraan Keselamatan Kerja

Permenakertrans No. Per. 01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan


Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan

Permenakertrans No. Per. 01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan


Hiperkes Bagi Paramedis Perusahaan

UNIBA 2017
Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja

Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor


Penyakit Akibat Kerja

Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan


Kerja.

Permennaker No. Per. 03/Men/1985 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes

Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentang Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida

Kepmenaker No. Kepts. 333 tahun 1989 tentang Diagnosis Dan


Pelaporan Penyakit Akibat Kerja

UNIBA 2017
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor Per. 25/Men/XII/2008 Tentang Pedoman Diagnosis Dan Penilaian
Cacat Karena Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja

Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan


Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.

Surat Keputusan Dirjen Binawas No,KEP,20/PKK/VI/2005 tentang


Petunjuk Teknis Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia


Nomor: Per. 11/Men/VI/2005 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika Dan Zat
Adiktif Lainnya Di Tempat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi


Nomor Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja

UNIBA 2017
SE Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang Perusahaan Katering yang Mengelola
Makanan bagi Tenaga Kerja
• Setiap perusahaan katering yang mengelola makanan pada perusahaan harus
terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Depnaker
Harus memenuhi persyaratan Tenaga Kerja,Pimpinan Perusahaan,
Kesehatan Makanan,Pengelolaan Makanan,

Surat Edaran Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang Pengadaan Kantin dan
Ruang Makan
• Semua Perusahaan yang memperkerjakan buruh antara 50 sd 200 org supaya
menyediakan ruang tempat makan diperusahaan
• Semua Perusahaan yang memperkerjakan buruh antara lebih dari200 org
supaya menyediakan kantin diperusahaan
• Acuan pelaksanaannya PMP No.7 tahun 1964 pasal 8

Instruksi menteri Tenaga Kerja RI No.Ins.03/M/BW/1999 tentang Pengawasan


Terhadap Pengelolaan Makana di Tempat Kerja
Pemeriksaan jasa Boga harus memenuhi persyaratan Tebaga Kerja, Kesehatan Bahan
dan penyimpanan makanan,sanitasi dan fasilitas Pengolahan Makanan

UNIBA 2017
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor Per. 11/Men/VI/2005 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika,
Psikiotropika dan Zat Adiktif lainnya di Tempat Kerja

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik


Indonesia Nomor : Kep. 68/Men/Iv/2004 Tentang Pencegahan Dan
Penanggulangan HIV/AIDS Di Tempat Kerja

Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan


Pengawasan Ketenagakerjaan No. Se.07/Bw/1997 Tentang Pengujian
Hepatitis B Dalam Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
• dianjurkan kepada semua Perusahaan/instansi untuk tidak melakukan
pengujian serum HbsAg sebagai alat seleksi pada pemeriksaan awal
maupun berkala.

UNIBA 2017

Anda mungkin juga menyukai

  • Pembahasan To CBT Try Out 2
    Pembahasan To CBT Try Out 2
    Dokumen311 halaman
    Pembahasan To CBT Try Out 2
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus KPD
    Laporan Kasus KPD
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus KPD
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Aterosklerosis
    Aterosklerosis
    Dokumen2 halaman
    Aterosklerosis
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Kulit Micin Dong
    Kulit Micin Dong
    Dokumen9 halaman
    Kulit Micin Dong
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus KPD
    Laporan Kasus KPD
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus KPD
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Gigitan Ular Berbisa
    Gigitan Ular Berbisa
    Dokumen12 halaman
    Gigitan Ular Berbisa
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Gigitan Atau Sengatan Binatang Berbisa
    Gigitan Atau Sengatan Binatang Berbisa
    Dokumen6 halaman
    Gigitan Atau Sengatan Binatang Berbisa
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Cover Bedah
    Cover Bedah
    Dokumen1 halaman
    Cover Bedah
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Gigitan Ular Berbisa
    Gigitan Ular Berbisa
    Dokumen12 halaman
    Gigitan Ular Berbisa
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Cover Bedah
    Cover Bedah
    Dokumen1 halaman
    Cover Bedah
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Aterosklerosis
    Aterosklerosis
    Dokumen2 halaman
    Aterosklerosis
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Ulang Baru Onya
    Bab 1 Ulang Baru Onya
    Dokumen19 halaman
    Bab 1 Ulang Baru Onya
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Kejahatan Seksual Tentiran
    Kejahatan Seksual Tentiran
    Dokumen31 halaman
    Kejahatan Seksual Tentiran
    sarah raja
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Dokumen7 halaman
    Kuesioner Penelitian
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Sonya
    Abstrak Sonya
    Dokumen2 halaman
    Abstrak Sonya
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Olah DDta Onya World
    Olah DDta Onya World
    Dokumen4 halaman
    Olah DDta Onya World
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • TTT
    TTT
    Dokumen25 halaman
    TTT
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen1 halaman
    Abstrak
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Tyyyyyyyyyy
    Tyyyyyyyyyy
    Dokumen4 halaman
    Tyyyyyyyyyy
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ayi PPT Logbook
    Tugas Ayi PPT Logbook
    Dokumen9 halaman
    Tugas Ayi PPT Logbook
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Akhirnya Bayiku Lahir
    Akhirnya Bayiku Lahir
    Dokumen16 halaman
    Akhirnya Bayiku Lahir
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Epistaksis
    Epistaksis
    Dokumen29 halaman
    Epistaksis
    Intania Fadilla
    Belum ada peringkat
  • Akhirnya Bayiku Lahir
    Akhirnya Bayiku Lahir
    Dokumen16 halaman
    Akhirnya Bayiku Lahir
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Tugas Epidemiologi Ai
    Tugas Epidemiologi Ai
    Dokumen9 halaman
    Tugas Epidemiologi Ai
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat
  • Soal Reproduksi 81-90
    Soal Reproduksi 81-90
    Dokumen4 halaman
    Soal Reproduksi 81-90
    Sari Rahmana Evasha
    Belum ada peringkat