Anda di halaman 1dari 38

COURSE DESIGN PROCESS

CONTENT

EVALUATION LEARNING COMPETENCY

STRATEGY
WHAT’S COMPETENCY?

Oleh:
Dr. H. Hamruni, M.Si

CENTER FOR DEVELOPING ISLAMIC EDUCATION (CDIE)


FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009
PENGERTIAN KOMPETENSI

Oliva (1992) : kompetensi seringkali dipahami dengan istilah


tujuan pembelajaran (instructional objectives)

McAshan mendefinisikan kompetensi sebagai “knowledge,


skills, and abilities or capacities that a persons achieves,
which become part of his or her being to the extent he or
she can satisfactorily perform particular cognitive, affective,
and psychomotor behaviors”.
(pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diperoleh
seseorang untuk dapat melakukan sesuatu dengan baik meliputi
perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik)

Kompetensi: seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung


jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
bidang tertentu (SK. Mendiknas 045/U/2002)
HIRARKI KOMPETENSI

1. Standar Kompetensi
2. Kompetensi Dasar
3. Indikator
STANDAR KOMPETENSI

Kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap


dan tingkat penguasaan yang diharapkan
dicapai oleh mahasiswa dalam mempelajari
suatu mata kuliah. Cakupannya meliputi
standar isi dan standar performance (kinerja)
STANDAR ISI:
Pengetahuan yang diperoleh mahasiswa

STANDAR PERFORMANCE
Apa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa
setelah mempelajari mata kuliah
KOMPETENSI DASAR

Pengetahuan, keterampilan, dan


sikap minimal yang harus dikuasai
dan dapat ditampilkan mahasiswa
INDIKATOR
Penjabaran dari Kompetensi Dasar
yang menunjukkan tanda-tanda,
perbuatan atau respon yang
dilakukan atau ditampilkan oleh
mahasiswa.
Merumuskan Indikator

1. Rumusannya menggunakan kata kerja


operasional: terukur, teramati, dan bisa dinilai.
2. Satu rumusan indikator hanya memuat satu
perilaku, obyeknya boleh lebih dari satu.
3. Dikembangkan sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan, potensi, dan peserta didik.
Contoh Kompetensi:

• Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat


menjelaskan hakikat Iman dan Ihsan.

• Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil, mahasiswa


dapat merumuskan 4 faktor keberhasilan
pembelajaran.

• Mahasiswa dapat membedakan prinsip-prinsip


Jabariyah dan Qadariyah tentang perbuatan manusia
dengan tepat.
The components of Competency

A–B–C–D
A udience. Who are the students that will
have this learning experience?

Get the level of instruction correct, eg.


“first year resident”-”first clinical year
student” – “patient”.
B ehaviour. What do you expect
the student should be able to do after
the learning experience.

“perform”, “determine”, “list”


Condition.
Under what circumstances are the
students expected to perform
this behavior?

“At the end of this session … “, “Given


numerical data …”
Degree.
To what extent are the students expected to perform
this behavior?

The acceptable standard is clarified to the student,


and to the teacher.

“With 95 % accuracy …”, “Within ten minutes …”,


1. Kenapa kompetensi harus dirumuskan?
Why Bother Writing Objectives ?

• To focus the instructor on what needs to be taught (avoids


rambling, or teaching irrelevant material).

• To focus student on what needs to be learned (avoid


learning irrelevant material).

• To identify the preferred method for teaching/ learning


(avoid lecturing if a lab is needed).

• To focus the content for an examination (helps to select


the best test or test items that will reflect the intent of the
learning exercise).
CHECKLIST
FOR AN OBJECTIVE

1. Is it derived from concept map ?

2. Is it expressed in terms of student behaviour ?

3. Can it be achieved ?

4. Should it be achieved ?

5. Can it be evaluated ?

6. Can students understand their learning expectations


with just this objective ?
CIRI-CIRI KOMPETENSI

1. Kompetensi memiliki fokus dan konteks, yaitu


kehidupan nyata dan berbagai peranan.
2. Kompetensi dibentuk melalui integrasi dan aplikasi
yang kompleks dari berbagai kemampuan.
3. Integrasi dan aplikasi merefleksikan pengetahuan, sikap
dan nilai, dan keterampilan secara seimbang.
4. Kompetensi ditandai dengan kinerja, bukan hanya
penguasaan pengetahuan, sikap dan nilai, serta
keterampilan saja.
Tiga hal yang harus ada
dalam pembelajaran berbasis
kompetensi

1. Kompetensi yang akan dikuasai

2. Strategi pembelajaran yang akan dipakai


untuk mencapai kompetensi tersebut

3. Teknik evaluasi yang digunakan untuk


mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi
JENIS DAN ELEMEN KOMPETENSI
(Versi SK. Mendiknas 045/U/2002)

1. Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas :


a. kompetensi utama
b. kompetensi pendukung
c. kompetensi lain yang relevan.

2. Elemen-elemen kompetensi terdiri atas :


a. landasan kepribadian;
b. penguasaan ilmu dan keterampilan;
c. kemampuan berkarya;
d. sikap dan perilaku dalam berkarya
e. pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai
dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Learning : Elemen Kompetensi: Kecakapan :
* to know MPK : Peng. Kepribadian * Personal
* to do MKK : Keilmuan & Ketr. * Berpikir Ras.
* to live MKB : Keahlian Berkarya * Sosial
together MPB : Perilaku Berkarya * Akademik
* to be MBB : Berkehid. Berkarya * Vokasional

Bagaimana kompetensi ini


dapat dimiliki oleh lulusan PT?

Tangguh & Siap Terhadap Problema Hidup &


Kehidupan (Lahir Batin)
Makna Silabus
• Dokumen tertulis (kurikulum dalam makna
sebagai rencana)

• Garis besar, pokok-pokok isi tentang apa dan


bagaimana menyampaikan pengalaman
belajar kepada peserta didik untuk suatu mata
pelajaran dan tingkat/jenjang tertentu

• Istilah-istilah terkait: GBPP, satpel


PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN
SILABUS

• Relevansi
• Fleksibel
• Kontinuitas
• Praktis
• Efektivitas
• Konsistensi
• Adekuasi
• Ilmiah
KOMPONEN SILABUS

• Elemen kompetensi
• Jenis Kompetensi
• Materi pembelajaran
• Hasil belajar
• Indikator pencapaian
• Pengalaman belajar
• Sistem penilaian
• Alokasi waktu
• Sumber bahan/alat
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
SILABUS BERBASIS KOMPETENSI

• Identifikasi elemen kompetensi


• Rumuskan kompetensi
• Tentukan hasil pembelajaran
• Kembangkan indikator keberhasilan
• Tentukan materi pembelajaran
• Pilih pengalaman belajar
• Kembangkan sistem penilaian
• Tentukan alokasi waktu
• Sumber belajar
CONTOH FORMAT SILABUS
Prodi/Jurusan :
Mata kuliah :
Kode mata kuliah :
Elemen kompetensi :
SKS :
Jenis kompetensi :
Hasil belajar :
Indikator keberhasilan :

Materi Pengalaman Penilaian Alokasi Sumber bahan


pembelajaran belajar waktu
Strategi Implementasi

1. Pendekatan digeser dari teacher centered ke student


centered.

2. Iklim belajar digeser dari pemaknaan Individual ke


sosial (tugas, kerja kelompok, dsb.).

3. Tanggung jawab digeser dari dominasi guru ke


partisipasi dan aktivitas siswa dengan memanfaatkan
multi resources dan media teknologi.

4. Evaluasi berbasis mastery learning, program


remedial, dan student support service.
KERUCUT PENGALAMAN BELAJAR

Yang kita ingat Modus

10% ….. Dengar


Verbal

20% …..
Dengar

30% ….. Lihat Visual

50% ….. Lihat dan dengar

70% …..
Katakan

90% ….. Katakan dan lakukan Berbuat


PERBEDAAN ANTARA PEMBELAJARAN KBK DENGAN KONVENSIONAL

CIRI-CIRI KBK KONVENSIONAL

Kompetensi yang dibutuhkan Penguasaan materi


APA
di masyarakat pembelajaran

BAGAIMANA Berpusat pada peserta didik Berpusat pada guru

Penguasaan kompetensi Pokok bahasan ke pokok


KAPAN
sebelum ke yang berikutnya bahasan berikutnya

Mempersyaratkan penguasan
Penilaian dengan kriteria
BILAMANA suatu kompetensi dengan
PAN
kriteria tinggi (PAP)
Tahap Pendahuluan
Tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki
penyajian materi yang akan diajarkan
 Penjelasan deskripsi singkat materi
 Manfaat dan relevansi materi
 Kompetensi

Waktu : 5% dari waktu kegiatan belajar mengajar yang


digunakan
Tahap Penyajian

 Proses belajar mengajar yang utama dalam suatu


pengajaran

 Mencakup :
 Uraian (Explanation) : verbal & non verbal
 Contoh (Example) & Non contoh (Non Example)
 Latihan (Exercise)

 Waktu : 80 – 90% dari waktu kegiatan belajar mengajar yang


digunakan
Tahap Penutup
 Tahap akhir dari suatu kegiatan belajar mengajar

 Mencakup :
 Pelaksanaan tes hasil belajar : terpadu / berkala
 Umpan balik
 Tindak lanjut

 Waktu : 10 – 15 % dari waktu kegiatan belajar mengajar


yang digunakan
EVALUASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

MENGAPA TES BERBASIS PERFORMANSI ?

 Evaluator memperoleh deskripsi kemampuan dasar


peserta didik

 Effective evaluation of student performance is central


to the successful conduct of this competency based
curriculum

 Meminimalkan kesalahan pengukuran, baik acak


maupun spesifik
PENGERTIAN

• A performance test is an instrument to help the


instructor judge whether or not the student can
actually perform the tasks in a job-like setting to
some minimum level of acceptability (Blank, 1982)

• A performance assessment is a procedure in which


you use work assignments or tasks to obtain
information about how well student has learned
(Mehrens dan Lehmann).
PENGEMBANGAN TES BERBASIS PERFORMANSI

1. Merumuskan aspek-aspek performansi yang akan


dinilai
2. Menetapkan prioritas, proses atau produk
3. Mengembangkan butir-butir soal
4. Menetapkan butir-butir soal yang merupakan
kunci
5. Menetapkan standar minimal penguasaan
kemampuan
6. Menyusun petunjuk pelaksanaan evaluasi
7. Membuat draft dan uji coba
IMPLIKASI KBK

1. Siswa; kreatif dan inovatif, suasana kompetitif,


menghormati dan menghargai civitas akademika,
mengikuti berbagai perubahan di masyarakat, dan
sense of belongingness.

2. Stakeholder; kesadaran arti penting pendidikan,


fasilitasi warga, dan pertemua rutin.

3. Madrasah/guru; proaktif, etos kerja, fasilitasi


siswa
KESIAPAN MADRASAH MENERAPKAN KBK

 Pemahaman KBK dan sistem penilaiannya

 Pemahaman tentang peserta didik

 Kemampuan melakukan evaluasi

 Komitmen sekolah

 Kemampuan melayani
DEMIKIAN SAJIAN INI DISAMPAIKAN
SEMOGA BERMANFAAT

TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai