Vibrio

Karakteristik Umum
• Gram negatif, basil berlekuk (comma shaped)
• Memiliki polar flagella
• Fakultatif anaerob
• Memfermentasi glukosa
• Dapat tumbuh pada media MacConkey
• Oxidase positif
• Tidak membentuk spora
• Habitat utama: air payau atau air asin
• Bukan merupakan flora normal
• Transmisi melalui
• air-, bahan makanan-,daging-, makanan laut yang
terkontaminasi
• Paparan mukosa/ kulit yang tidak intak dengan air
yang terkontaminasi
• Fecal-oral
 Genus Vibrio
Nama Saat Ini Nama Sebelumnya
Vibrio cholerae
 Taksonomi
Famili Vibrionaceae
I. V. cholerae dgn Ag O1, enterotoksin ⊕ (V. cholerae O1)
~ classic epidemic cholera.
2 biotipe : cholerae dan el tor
II. V. cholerae dgn ag O1, enterotoksin kolera klasik Θ
(V. cholerae O1 atipikal/nontoksigenik)
III. V.cholerae, tak aglutinasi dlm antisera O1 namun
tidak berbeda dgn group O1 secara biokimia & genetik
(V.cholerae non O1 / non aglutinating vibrios = NAG

Ketiganya secara genetik sama

Perbedaan uji 2 biotipe Vibrio cholerae O1 :

Biotipe classic Biotipe Eltor

Uji VP - +
Hemolisis erythrosit - +
Uji Kepekaan Polymixin B resisten sensitif
Uji aglutinasi SDM ayam - +
 Morfologi

• Batang Gram Θ (0.5 x 1.5-3 m)

 comma/curve bacilli (pd isolasi awal)
• Motil : single polar flagella (sheated)
• Tak berspora.
 Fisiologi
Sifat biokimia & ciri kultur :
• Fakultatif anaerob
• Suhu optimal 18-37°C
• pH optimal 7.0; toleran sampai pH 9.0, peka
terhadap asam (pH  6.0)!!!
• oksidase ⊕, katalase ⊕
• Tumbuh pada Agar Mac Conkey suhu 35oC
• Media Enrichment :
• APW (Alkaline Peptone Water) pH 8.4
• Media Selektif :
• TCBS (Thiosulfate citrate bile sucrose agar)
 koloni kuning (meragi sukrosa)
 Struktur Antigen dan Faktor Virulensi
Struktur Antigen Faktor Virulensi:
• Common H ag • Enterotoksin
• Ag O • Adherens
serogrup O1: • Hemolisin/ Sitotoksin
• biotipe eltor & cholerae
• serotipe : Ogawa, Inaba, Hikojima

serogroup O1 dan O139 : ~ outbreak

Serogroup lain :
sporadic & milder forms of diarrhea &
have limited epidemic potential
 Manifestasi Klinis
Epidemiologi
• Serogroup O1  classic
epidemic cholera  7
pandemik (biotipe cholera,
biotipe el tor)
• Serogroup O139  wabah
kholera di India & Bangladesh
(1992-1993)
• Keduanya menghasilkan
cholerae toxin  Ag O1 &
O139 merupakan ciri
epidemiologi & virulensi yg
penting
• Transmisi : faecal-oral
(peran lalat), makanan laut
yang tercemar, terutama
shellfish, air terkontaminasi,
sanitasi buruk (~ human
carrier)
 Manifestasi Klinis

 masa inkubasi kholera klasik : 2-3 hari

diare akut profus (+ fleck of mucous)
: rice water stool (darah / sel2 radang Θ) o/V.cholerae O1;
biotipe eltor : lebih ringan.

 V. cholerae non O1 : diare lebih ringan (cholerae-like disease)

: kehilangan cairan tdk sebanyak kolera klasik;
juga dpt menyebabkan infeksi lain : infeksi luka, infeksi saluran
nafas, septisemia

 Terapi: Rehidrasi dan Antimikroba

 Prevensi
• adequate sewage treatment & water
purification system (misal : khlorinasi)

• memasak shellfish sampai matang

• hati-hati makan sayuran mentah dan

buah (unpeeled)

• deteksi & terapi carrier

 Vibrio
parahaemolyticus
•Morfologi & Fisiologi
- struktur & ciri pengecatan = Vibrio spp
- pH optimal 7.6 – 9.0
- hallophilic: perlu  2% NaCl u/growth
(u/sintesa protein dan regulasi osmotik)

• Struktur Antigen: Ag O (12), ag K (59)

•Determinan patogenesitas
- hemolisis (diperankan oleh 4 faktor: heat stable direct haemolysin,
heat labile direct haemolysin, phospholipase A, lysophospholipase
- pili, haemagglutinin (~ adherens)
 Manifestasi Klinis
Epidemiologi
• V. parahaemolyticus terdapat pada air payau atau asin
dpt diabsorbsi dlm. chitin ~ shellfish & zooplankton
• kebanyakan wabah : ~ seafood mentah / kurang
matang

Manifestasi Klinis
• Pada umumnya self limited disease, namun dpt mirip
kholera: diare cair & eksplosif, dgn. sedikit darah/
mukus
• Inkubasi diare : 12-24 jam
• Dpt terjadi septisemia (Px dgn underlying disease) dan
infeksi luka, pneumonia dgn bacteremia (~ pekerjaan)

Terapi: Rehidrasi dan Antimikroba

 Koleksi dan Pengiriman Specimen
Vibrio spp
• Specimen:
• faeces (lebih utama)
• swab rektal (fase diare akut)
• Medium transport: Cary-Blair, Amies
• Simpan dan kirim spesimen dalam medium
transport dalam 24 jam.
• Spesimen ditolak bila:
• dalam medium transport > 3 hari (4oC)
• swab rektal kering
Pemrosesan Spesimen (1)
V. cholerae

Uji biokimia
Uji Serologi
Triple sugar
iron (TSI)

Sampel Inkubasi Inkubasi

faeces/ 24 jam, 35 oC 24 jam, 35 oC
swab
rektal Blood agar plate
(BAP)

• Alkaline peptone Thiosulfate citrate

water/APW (pH:8)
• APW + 3% NaCl (u/
halofilik, contoh: V.
parahaemolyticus
bile salts sucrose
(TCBS)
• Tes Oksidase: (+)
• Pengecatan Gram:
Kokobasil, Gram
V. parahaemolyticus negative,
Uji Biokimia Vibrio spp
 Pemrosesan Spesimen (2)

• Uji kepekaan antibiotik

 Referensi
• Tille, P., 2015. Bailey & Scott's diagnostic microbiology. Elsevier Health
Sciences.
• Departemen Mikrobiologi FK Universitas Airlangga, 2014. Buku Ajar
Pemeriksaan Mikrobiologi pada Penyakit Infeksi. Sagung Seto