Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PENDINGIN

MESIN
Kelompok 1
DEDE AHMAD SUHADA
HERDIANSYAH
ERDI RIANSYAH
NUROHMAN
MUGHNY IKHSAN MUBAROK

KELAS XI TKR 5
SMKN 1 PALASAH
• Komponen sistem pendingin - Pada kendaraan bermotor entah mobil ataupun sepeda
motor, harus menyertakan sistem pendingin pada bagian mesin. Tujuannya untuk
menjaga suhu mesin karena mesin melakukan pembakaran yang menghasilkan panas,
panas yang dihasilkan ini berlangsung berkelanjutan sehingga akan meningkatkan suhu
mesin seiring bekerjanya mesin.

Dengan adanya sistem pendingin, maka suhu pada mesin pun dapat dijaga agar tidak
berlebihan.

Prinsip kerja sistem pendingin, adalah dengan memindahkan kalor dari komponen mesin
ke udara bebas. Proses pemindahan kalor inilah yang menuntut rangkaian beberapa
komponen.
• Secara umum, ada dua jenis sistem pendingin berdasarkan media
pemindahan panasnya yakni ;

Pendingin Udara, sistem pemindahan kalor melalui media udara.


• Pendingin air, sistem pemindah kalor menggunakan media air atau coolant.

Keduanya memiliki fungsi yang sama, hanya beda jangkauannya. Untuk


pendingin udara, cocok dipakai pada mesin-mesin kapasitas kecil seperti
motor. Sementara pada mesin mobil yang lebih tertutup, memerlukan media
air untuk memindahkan panas.
• 1. Radiator
Radiator adalah komponem berbentuk lempengan besi yang digunakan untuk mendinginkan air pendingin.
Prinsip kerja radiator adalah dengan memindahkan suhu dari air ke udara.
Dalam sebuah radiator akan ditemui beberapa bagian seperti
Upper tank, merupakan tanki untuk menampung air panas atau air dari mesin.
• Lower tank, merupakan tanki untuk menampung air yang sudah didinginkan dan siap dikirim kembali ke mesin.
• Radiator core, merupakan saluran berbentuk pipih yang menghubungkan ruang upper tank dan lower tank.
Jumlah core ini menentukan berapa daya pendinginan yang mampu diemban radiator.
• Sirip radiator, merupakan seng tipis yanh tersusun diantara beberapa core pada permukaan radiator. Sirip ini
digunakan sebagai penerima panas dari core sekaligus melepaskan panas ke udara yang melewatinya.

Radiator bekerja dengan memanfaatkan aliran udara yang melewati sirip-sirip radiator. Mekanismenya, air yang
memiliki suhu panas akan disalurkan ke radiator core. Disini panas akan berpindah ke radiator core dan langsung
disalurkan kesirip radiator, karena kedua bahan ini merupakan konduktor. Saat ada udara melewati sirip maka
panas akan berpindah ke aliran udara tersebut

2. Tutup radiator


Tutup radiator berfungsi sebagai penutup bagian upper tank radiator sekaligus menjaga tekanan udara
didalam sistem pendingin. Konstruksi tutup ini tidak seperti tutup botol atau tutup lain, karena ada
mekanisme pengatur tekanan maka ada bagian-bagian lain didalam tutup ini.
Bagian utama adalah pegas yang mendorong sebuah katup kearah bawah. Dalam posisi normal, pegas
ini akan mendorong katup sehingga katu bisa menutup saluran radiator. Sementara saat tekanan
didalam radiator meningkat, tekanan itu akan melawan pegas dan menyebabkan terbukanya katup.
Akhirnya udara bertekanan keluar dari dalam radiator dan tekanan menjadi lebih stabil.
Tekanan udara didalam sistem pendingin bisa berubah karena faktkr suhu air. Semakin tinggu suhu air
maka air tersebut semakin menguap dan meningkatkan tekanan udara didalam sistem.

3. Selang radiator

Fungsi selang radiator adalah untuk menyalurkan air dari mesin ke radiator dan kembali
ke mesin. Meski fungsinya hanya menyalurkan air, komponen ini tidak bisa disepelekan.

Selang radiator dituntut untuk fleksibel namun harus kuat menahan suhu air yang hampir
mendidih. Oleh sebab itu, selang radiator terbuat dari karet khusus yang didesain untuk
bertahan pada suhu tinggi namun fleksibel.

Terhitung ada sekitar tiga jenis selang pada sistem pendingin yakni ;

• Radiator inlet hose, adalah selang input radiator yang mengalirkan air panas dari mesin.
• Radiator outlet hose, adalah selang output radiator yang mengakirkan air bersuhu rendah
untuk disalurkan kembali ke water jacket.
• By pass hose, selang ini menjadi selang pembagi menuju beberapa komponen sekaligus.
Seperti untuk disalurkan ke reservoir tank atau heater.
4. Thermostat

Thermostat adalah komponen seperti valve yang berfungsi


mempercepat mesin mencapai suhu kerjanya. Cara kerja
thermostat adalah dengan menutup saluran menuju selang inket
radiator ketika mesin belum mencapai suhu kerja (±80 derjat
celcius) dan membukanya secara otomatis apabila suhu mesin
panas.

Thermostat bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan lilin


khusus yang bereaksi terhadap suhu yang mengenainya.
5. Water jacket

Selubung air atau lebih familiar dikenal dengan water jacket berfungsi sebagai tempat untuk
menyerap panas mesin secara merata. Nama water jacket ini hanya sebuah istilah yang mengarah
ke saluran air disekitar mesin.

Water jacket berbentuk saluran air didalam blok dan head cylinder yang terisi dengan air. Saat
mesin menyala, panas yang dihasilkan oleh pembakaran akan meningkatkan suhu blok mesin dan
kepala silinder.

Karena ada air yang mengalir pada saluran ini, maka panas tersebut akan juga mengalir mengikuti
aliran air yakni ke arah radiator untuk didinginkan.
6. Reservoir tank

Tabung ini berfungsi untuk menyimpan air pendingin yang mengalami penguapan. Saat mesin dalam suhu
tinggi, air pendingin akan menguap dan berakibat pada peningkatan tekanan udara didalam sistem.

Untuk menstabilkan tekanan udara tersebut, air yang menguap akan disalurkan ke dalam sebuah tabung
melalui tutup radiator. Didalam tabung ini, uap air akan kembali diembunkan agar menjadi zat cair.

Uap yang sudah berubah wujud didalam reservoir dapat kembali disalurkan kedalam sistem pendingin ketika
tekanan didalam sistem mengalami kevakuman. Ini akan mencegah terjadinya pengurangan air pendingin.
7. Kipas pendingin

Kipas pendingin berfungsi untuk mendinginkan radiator. Prinsip kerja cooling fan yakni dengan
mengalirkan udara dari luar melewati sirip radiator. Kipas pendinghin ada dua macam yakni kipas
konvensional dan kipas elektrik.

Kipas konvensional akan digerakan oleh tenaga mesin melalui drive beltm sementara kipas elektrik
digerakan oleh motor listrik.
8. Pompa air

Fungsi pompa air hanya satu, yakni untuk mensirkulasikan air pendingin agar bisa berpindah. Pompa air
umumnya terletak didalam water jacket, ketika thermostat menutup pompa ini akan menimbulkan aliran air
didalam water jacket yang membantu meratakan panas mesin.

Ketika thermostat terbuka, pompa ini akan mengalirkan air dari water jacket menuju radiator untuk
didinginkan. Sama halnya dengan kipas pendingin, komponen ini juga ada dua versi. Versi konvensional
yang digerakan tenaga mesin dan versi elektrik yang digerakan oleh tenaga listrik.
9. Thermometer suhu

Thermmometer digunakan untuk mengukur suhu air pendingin. Nantinya hasil dari pengukuran ini
akan ditampilkan ke dashboard mobil. Tapi pada mobil-mobil modern, keberadaan thermometer ini
sudah digantikan oleh sensor ECT.
10. Engine heat indicator

Ini masih tergabung dalam thermometer suhu untuk mengetahui berapa suhu air pendingin mesin.
Tujuan dua komponen ini adalah untuk mencegah engine overheat, dengan menampikan berapa
suhu air pendingin di panel info display pada dashboard maka pengemudi akan tahu jika sistem
pendingin mengalami malfungsi.
TIPS PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL

Tips Perawatan Sistem Pendingin pada mobil. Ganguan pada system pendigin secara umum akan
berakibat meningkatnya suhu kerja mesin yang akhirnya akan mengganggu kinerja berkurang, bahan
bakar mesin.gangguan langsung yang dirasakan antara lain: tenaga berkurang, bahan bakar boros,
komponen-komponen mesin mengalami kerusakan pekerjaan perawatan berkala pada system
pendingin meliputi:
A.periksa keadaan atau ketinggian air pendingin

periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tank reservoir jika
ketinggian air kurang atau di bawah garis full maka tambahkanlah air sampai
garis FULL

B.periksa air pendingin


periksa keadaan air pendingin, kemungkinan yang sering terjadi adalah
terdapatnya karat dan kotoran,sehingga air pun dapat tercemar.
C.memeriksa system pendinginan
periksalah kemungkinan terjadi:
1.cek keadaan radiator dan slang radiator,bila ada kerusakan cepatlah
di atasi.
2.kerusakan pada klem selang radiator.
3.kisi-kisi radiator berkarat.
4.dan periksa pada, pipa radiator, pompa air, dan penguras.
D.memeriksa kerja tutup radiator
memeriksa kerja tutup radiator dengan menggunakan alat radiator cap
tester kita dapat mengetahui kondisi pegas dan katup vakum dari tutup
radiator. Apabila tekanan pada tutup radiator sudah di bawah angka
limitnya, atau jika secara fisik rusak maka gantilah.
Tekanan pembukaan katup:
Std:0,75 – 1,05 kg/cm2(bar)
Limit:0,6 kg/cm2(bar)
(sesuaikan dengan ketentuan manual)
E.memeriksa tali kipas
1.tali kipas di periksa secar visual kemungkinan terjadi: retak, perubahan
bentuk, aus atau telalu keras terkena oli atau paslin/grease.
2.persinggungan yang tidak sempurna antar tali dan puli
F.memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas
dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali pada kelenturan tali :
pompa air – alternator :7-11 mm
engkol – kompresor :11 – 14 mm
lakukan penyetelan pada tali kipas jika angka di bawah nilai limitnya dengan
sst penyetel tali kipas.
Tegangan tali kipas:
Baru: 100 – 150 lbs
Lama:60 – 100 lbs
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Anda mungkin juga menyukai