Anda di halaman 1dari 47

Gangguan Komposisi

Outline:
Gangguan Komposisi
1. Ketidakseimbangan Kalium
2. Ketidakseimbangan Kalsium
3. Ketidakseimbangan Fosfat
4. Ketidakseimbangan Magnesium
INGAT:
Cairan tubuh terbagi menjadi 2 kompartemen:
INGAT:
Komposisi Cairan Tubuh:
Gangguan Komposisi
Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang
ekstraseluler (ECF) dapat berubah tanpa disertai
perubahan yang jelas dari jumlah total dari
partikel-partikel yang aktif secara osmotik
sehingga mengakibatkan perubahan
komposisional.
1. Ketidakseimbangan Kalium
Ketidakseimbangan Kalium
• Kadar K+ serum normal adalah 3,5 - 5,5 mEq/L
• Kadar K+ dalam sel adalah 160 mEq/L

1. HIPOKALEMIA : kadar kalium serum <3,5 mEq/L


2. HIPERKALEMIA : kadar kalium serum ≥5,5
mEq/L
HIPOKALEMIA
PENYEBAB HIPOKALEMIA
ASUPAN K+ DARI MAKANAN YANG KEHILANGAN MELALUI GINJAL
MENURUN 1. Obat-obat diuretik (tiazid;
1. Pasien sakit berat yang tidak dapat furosemid)
makan dan minum melalui mulut 2. Beberapa penyakit ginjal
selama beberapa hari tanpa 3. Asidosis diabetik
penambahan suplemen K+ dalam
cairan infusnya 4. Tahap penyembuhan luka bakar
2. Kelaparan, makan roti panggang dan
berat
teh 5. Efek mineralokortikoid yang
3. Alkoholisme berlebihan
6. Antibiotika
KEHILANGAN MELALUI SALURAN 7. Deplesi Magnesium Mg2 +
CERNA
1. Muntah yang berkepanjangan KEHILANGAN YANG MENINGKAT
MELALUI KERINGAT PADA UDARA PANAS
dan penyedotan nasogastrik
Orang yang berkeringat banyak karena
2. Diare, penyalahgunaan laksatif penyesuaian terhadap panas
kronis
BERPINDAHNYA K+ KE DALAM SEL
3. Ileostomi, fistula 1. Alkalosis metabolik
4. Adenoma vilosa kolon 2. Penanganan ketoasidosis diabetik
dengan insulin dan glukosa
GAMBARAN KLINIS: HIPOKALEMIA
GEJALA DAN TANDA HASIL LABORATORIUM
1. CNS dan Neuromuskular: 1. K+ serum <3,5 mEq/L
• Gejala awal tak jelas: lelah; tidak enak
badan 2. pH serum > 7,45; peningkatan
• Parestesia bikarbonat serum
• Refleks tendon dalam menghilang
• Kelemahan otot generalisata
2. Pernapasan: otot-otot pernapasan
lemah, napas dangkal
3. Saluran cerna: Menurunnya motilitas
usus besar: anoreksia, mual, muntah,
ileus
4. Kardiovaskular:
• Hipotensi postural
• Disritmia
• Perubahan-perubahan pada EKG
2. Ginjal: Poliuria, nokturia
Penanganan
• Tujuan utama adalah mencegah
ketidakseimbangan kalium.
• Asupan kalium yang cukup (makanan yang
kaya kalium atau penambahan garam kalium)
HIPERKALEMIA
PENYEBAB HIPERKALEMIA
EKSKRESI K+ TIDAK MEMADAI BERPINDAHNYA K+ KELUAR DARI
SEL MENUJU ECF
1. Gagal Ginjal (akut dan kronik) 1. Asidosis metabolik (seperti
2. Insufisiensi adrenal: pada gagal ginjal)
• Hipoaldosteronisme 2. Kerusakan jaringan (luka bakar
• Penyakit Addison yang luas, cedera remuk yang
berat, perdarahan internal)
3. Diuretik hemat Kalium (contoh
Spironolakton) ASUPAN YANG BERLEBIHAN
1. Pemberian cepat larutan IV yang
mengandung K+
2. Pemberian cepat transfusi darah
yang disimpan
3. Makan pengganti garam pada
pasien – pasien gagal ginjal
GAMBARAN KLINIS: HIPERKALEMIA
GEJALA DAN TANDA HASIL LABORATORIUM
1. Neuromuskular: K+ serum > 5,5 mEq/L
• Kelemahan otot yang tidak begitu kentara
biasanya merupakan tanda awal
• Kelemahan otot asenden yang
berkembang menjadi paralisis flaksid
pada tungkai bawah, dan akhirnya pada
badan dan lengan (berat)
• Parestesia pada wajah, lidah, kaki, dan
tangan
2. Saluran cerna: mual, kolik usus, diare
3. Ginjal: Oliguria yang berlanjut menjadi
anuria
4. Kardiovaskular:
• Disritmia jantung, bradikardia, blok
jantung komplet, fibrilasi ventrikel atau
henti jantung
• Perubahan EKG (selalu terjadi jika K+
serum= 7-8 mEq/L)
Penanganan
3 metode yang digunakan dalam penanganan kegawatan
hiperkalemia berat (> 8 mEq/L) adalah:
1. 10 ml kalsium glukonat 10 % IV diinfuskan secara perlahan
selama 2-3 menit dengan pemantauan EKG; efeknya
terlihat dalam waktu 5 menit tapi hanya bertahan sekitar
30 menit
2. 500 ml glukosa 10 % dengan 10 U insulin reguler akan
memindahkan K+ ke dalam sel; efeknya terlihat dalam
waktu 30 menit dan dapat bertahan selama beberapa jam
3. 44-88 mEq natrium bikarbonat IV akan memperbaiki
asidosis dan memindahkan K+ ke dalam sel; efeknya
terlihat dalam waktu 30 menit dan dapat bertahan selama
beberapa jam
2. Ketidakseimbangan Kalsium
2 Peran Fisiologis Kalsium (Ca2+ ):
1. Mempertahankan integritas struktural dari
skeleton
2. Berperan dalam banyak proses sel yang
penting (seperti: kontraksi otot rangka dan
otot jantung)
Ketidakseimbangan Kalsium
• Kadar Ca2+ serum normal adalah 9,0 – 10,5 mg/dL (atau
sekitar 4,5 - 5,5 mEq/L)
• Ca2+ plasma berada dalam 3 bentuk:
a) Berikatan dengan protein (terutama albumin) (40%)
b) Kompleks dengan ligan berukuran kecil (fosfat, sitrat dan
sulfat) (13%)
c) Ca2+ terionisasi (47%)

1. HIPOKALSEMIA : kadar kalium serum < 9,0 mg/dL (4,5


mEq/L)
2. HIPERKALSEMIA : kadar kalium serum > 10,5 mg/dL (5,5
mEq/L)
HIPOKALSEMIA
PENYEBAB HIPOKALSEMIA
DEFISIT PTH KELAINAN METABOLISME VITAMIN D
1. Hipoparatiroidisme : 1. Defisiensi
• Asupan tidak memadai
• Idiopatik • Pemajanan sinar matahari kurang
• Pasca Bedah • Penyakit malabsorbsi
2. Gangguan 25-hidroksilasi di hati
2. Hipomagnesemia • Penyakit hati alkoholik
FAKTOR – FAKTOR LAIN 3. Gangguan hidroksilasi ginjal
• Gagal ginjal kronik
1. Alkalosis
• Hipoparatiroidisme
2. Hipoalbuminemia
• Rakitis hipofosfatemik
3. Hiperfosfatemia
• Pseudohipoparatiroidisme
4. Hipokalsemia neonatal
• Rakitis bergantung vitamin D tipe I
5. Metastasis osteoblastik
4. Gangguan respon terhadap 1,25
6. Karsinoma tiroid medular (OH)2D3
7. Pankreatitis akut • Obat antikonvulsan
8. Obat (kemoterapi, fosfat, darah sitrat • Rakitis bergantung vitamin D tipe II
buffer, diuretik, dsb)
GAMBARAN KLINIS: HIPOKALSEMIA
GEJALA DAN TANDA
HASIL LABORATORIUM
1. Kardiovaskular:
• Perubahan EKG 1. Ca2+ serum total < 8,5 mg/dL
• Disritmia
• Penurunan sensitivitas pada digitalis 2. Ca2+ serum ionik < 4,5 mg/dL
2. Neuromuskular:
• Parestesia (sirkumoral,tangan, kaki)
• Refleks hiperaktif
• Tetani
3. Sistem saraf pusat:
• Perubahan mood, gangguan memori, konfusi
• Kejang konvulsif
4. Gastrointestinal:
• Diare, tinja lunak
• Malabsorbsi dan steatore
5. Kulit:
• Kulit kering, bersisik
• Rambut kasar, kering
• Kuku rapuh
5. Okular:
• Katarak
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan hipokalsemia fokus pada
perbaikan keseimbangan kalium dan
mengatasi penyakit yang mendasari.
HIPERKALSEMIA
PENYEBAB HIPERKALSEMIA
HIPERPARATIROIDISME KELAINAN METABOLISME VITAMIN D
1. Hiperparatiroidisme Primer 1. Sarkoidosis
2. Hiperparatiroidisme Sekunder: 2. Tuberkulosis
• Gagal Ginjal Kronis ENDOKRIN
• Malabsorbsi vitamin D 1. Hipertiroidisme
KEGANASAN 2. Insufisiensi Adrenal
1. Tumor padat tanpa metastasis MOBILISASI LAMA
tulang: karsinoma squamosa
paru, kepala, dan leher; OBAT-OBATAN
karsinoma ovarium, ginjal 1. Diuretik Tiazid
2. Tumor padat dengan metastasis 2. Litium
tulang: karsinoma payudara 3. Intoksikasi Vitamin A
3. Tumor hematologik: Mieloma 4. Intoksikasi Vitamin D
multipel, Limfoma, Leukemia akut 5. Intoksikasi 1,25 (OH)2D3
6. Sindrom susu alkali
GAMBARAN KLINIS: HIPERKALSEMIA
GEJALA DAN TANDA 5. Ginjal:
• Poliuria
1. Kardiovaskular: • Nefrolitiasis
• Hipertensi • Nefrokalsinosis
• Perubahan EKG • Gagal ginjal
 Disritmia 6. Skeletal:
 Bradikardi
• Resorpsi tulang
 Blok Jantung
• Peningkatan sensitivitas pada digitalis • Pembentukan kista tulang
2. Neuromuskular: • Erosi subperiosteal di tulang panjang
• Kelemahan otot generalisata • Osteitis fibrosa kistik
• Refleks tendon dalam menurun 7. Kulit:
• Kalsifikasi metastatik dalam jaringan lunak • Pruritus
3. Sistem saraf pusat: 8. Okular
• Gangguan konsentrasi, konfusi • Keratopati pita
• Perubahan tingkat kesadaran: letargi →stupor
→ koma
4. Gastrointestinal: HASIL LABORATORIUM
• Polidipsi
• Anoreksia 1. Ca2+ serum total >10,5 mg/dL
• Mual dan Muntah
• Penurunan berat badan
• Konstipasi
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan hiperkalsemia fokus pada
mengatasi penyakit yang mendasari.
3. Ketidakseimbangan Fosfat
Ketidakseimbangan Fosfat
• Kadar Fosfat serum normal adalah 2,5 – 4,5
mg/dL (atau sekitar 1,8- 2,6 mEq/L)

1. HIPOFOSFATEMIA: kadar fosfat serum < 2,5


mg/dL
2. HIPERFOSFATEMIA: kadar fosfat serum > 4,5
mg/dL
HIPOFOSFATEMIA
PENYEBAB HIPOFOSFATEMIA
PENURUNAN ASUPAN ABSORBSI PERPINDAHAN DARI ECF KE DALAM
USUS SEL DAN TULANG
1. Defisiensi fosfat dalam diet 1. Alkalosis respiratorik
2. Penyalahgunaan antasid 2. Nutrisi parenteral total
3. Berbagai keadaan malabsorpsi 3. Ketoasidosis diabetik
4. Defisiensi vitamin D 4. Infus glukosa insulin
5. Sindrom perbaikan nutrisi
PENINGKATAN KEHILANGAN
MELALUI URINE 6. Luka bakar berat
7. Sindrom tulang lapar
1. Hiperparatiroidisme
8. Putus alkohol
2. Penyakit tubulus ginjal
GAMBARAN KLINIS: HIPOFOSFATEMIA
GEJALA DAN TANDA 6. Sistem saraf pusat
1. Hematologi • Iritabilitas
• Disfungsi eritrosit dan hemolisis
• Parestesia
• Disfungsi leukosit
• Disfungsi trombosit • Disartria
2. Neuromuskular: • Konfusi
• Kelemahan
• Kejang Koma
• Rhabdomiolisis
3. Kardiovaskular: 7. Skeletal (efek jangka-panjang)
• Kardiomiopati • Osteomalasia atau rakitis
• Penurunan curah jantung
• Hipotensi
4. Insufisiensi pernapasan HASIL LABORATORIUM
• Asidosis respiratorik
1. Ringan: fosfat serum 1,5-2,5
• Hipoksia
5. Ginjal mg/dL
• Peningkatan ekskresi kalsium 2. Berat: fosfat serum 1,0 mg/dL
• Peningkatan sintesis 1,25 (OH)2D3 atau kurang
• Asidosis metabolik
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan hipofosfatemia terutama
bersifat preventif
• Dapat dipulihkan dengan cepat terutama
mengatasi penyakit yang mendasari.
HIPERFOSFATEMIA
PENYEBAB HIPERFOSFATEMIA
REDISTRIBUSI DARI ICF KE ECF
PENURUNAN EKSKRESI FOSFAT 1. Kemoterapi untuk pengobatan
GINJAL neoplasma
1. Gagal ginjal 2. Asidosis respiratorik atau
metabolik
2. Hipoparatiroidisme 3. Rhabdomiolisis
3. Penyakit Endokrin 4. Hemolisis
• Akromegali PENINGKATAN ABSORBSI ASUPAN
• Insufisiensi adrenal USUS

• Hipertiroidisme 1. Berlebihnya pemakaian enema


atau laksatif yang mengandung
4. Terapi bifosfat fosfat
2. Fosfat I.V
3. Intoksikasi vitamin D
• Pengobatan vitamin D
• Sarkoidosis
• Tuberkulosis
GAMBARAN KLINIS: HIPERFOSFATEMIA
• Beberapa gejala dan tanda dapat disebabkan
oleh keadaan hiperfosfatemia saja
• Bila timbul gejala, biasanya dapat
dihubungkan dengan hipokalsemia yang
menyertai.
• Peningkatan akut kadar fosfat serum
cenderung menyebabkan terjadinya
penurunan akut kadar kalsium serum.
Penatalaksanaan
• Ditujukan kepada penyakit yang mendasari.
4. Ketidakseimbangan Magnesium
Ketidakseimbangan Magnesium
• Kadar Magnesium serum normal adalah 1,8 – 3,0 mg/dL
(1,5- 2,5 mEq/L)
• Mg2+ plasma berada dalam 3 bentuk:
a) Berikatan dengan protein (35%)
b) Kompleks dengan ligan berukuran kecil (fosfat, sitrat, dll)
(15%)
c) Mg2+ bebas (55%)

1. HIPOMAGNESEMIA : kadar magnesium serum < 1,5 mEq/L


2. HIPERMAGNESEMIA : kadar magnesium serum > 2,5
mEq/L
HIPOMAGNESEMIA
PENYEBAB HIPOMAGNESEMIA
ASUPAN YANG MENURUN PENINGKATAN KEHILANGAN MELALUI URINE
1. Defisiensi magnesium dalam diet 1. Nekrosis tubular akut (fase diuretik)
2. Kelaparan atau malnutrisi 2. Ketoasidosis diabetik
3. Alkoholisme kronis 3. Hiperparatiroidisme
4. Hipoparatiroidisme
4. Nutrisi parenteral total atau cairan IV
5. Deplesi fosfat
tanpa penggantian magnesium
6. Aldosteronisme
7. Sindrom hormon antidiuretik yang
KEHILANGAN MELALUI SALURAN CERNA tidak sesuai
1. Sindrom malabsorpsi 8. Setelah transplantasi ginjal
9. Obat-obatan (alkohol, diuretik,
• Sprue nontropis aminoglikosida, amfoterisin B,
siklosporin, antineoplastik, intosikasi
• Fistula biliaris vitamin D)
• Insufisiensi pankreatik kronis
ENDOKRIN
2. Muntah lama atau penyedotan
nasogastrik 1. Hipertiroidisme
3. Diare lama 2. Insufisiensi Adrenal
GAMBARAN KLINIS: HIPOMAGNESEMIA
3. Gastrointestinal:
GEJALA DAN TANDA • Anoreksia, mula dan muntah
1. Neuromuskular: • Ileus paralitik
• Kelemahan otot, fatigue 4. Kardiovaskular:
• Disfagia • Takikardi
• Parestesia • Disritmia
• Otot Kram, Berkedut • Perubahan EKG
• Tremor nyata 5. Metabolik:
• Tanda Chvostek • Hipokalemia
• Tanda Trousseau • hipokalsemia
• Refleks tendon dalam hiperaktif
2. Sistem Saraf Pusat : HASIL LABORATORIUM
• Apatis, depresi, memori buruk
• Delirium ringan hingga berat 1. Magnesium serum <1,5
• Vertigo dan ataksia mEq/L
• Kejang konvulsif
• Koma
Penatalaksanaan
• Dilakukan untuk mengoreksi
ketidakseimbangan magnesium dan
menemukan serta mengobati penyakit yang
mendasari.
HIPERMAGNESEMIA
PENYEBAB HIPERMAGNESEMIA
• Hipermagnesemia jarang terjadi.
• Penyebabnya adanya penurunan ekskresi
ginjal (pasien gagal ginjal) atau peningkatan
asupan magnesium (minum obat yang
mengandung magnesium, misalnya: antasid)
GAMBARAN KLINIS: HIPERMAGNESEMIA
• 1,5-2,5 mEq/L : Normal
• 3-5 mEq/L : Kemerahan di wajah dengan sensasi
panas dan haus; kelemahan otot; menurunnya
refleks tendon dalam; mual dan muntah
• 5-9 mEq/L : Letargi, mengantuk; vasodilatasi
perifer, hipotensi; meningkatnya kelemahan dan
paralisis semua otot; penyesuaian pernapasan;
tidak ada refleks tendon dalam, perubahan EKG
• 10-12 mEq/L : Koma
• 15-20 mEq/L : EKG:Blok Jantung; Henti Jantung;
Henti Nafas
Penatalaksanaan
• Pencegahan pemberian obat yang
mengandung magnesium pada penderita
gagal ginjal.
Referensi
• Sylvia Anderson Price, Lorraine M. Wilson.
Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, Vol.1 Edisi 6, EGC, Jakarta, 2015

Anda mungkin juga menyukai