Anda di halaman 1dari 38

PENGARUH MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN


MANAJEMEN LABA TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK
(Studi Empiris di Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2017)

Oleh:
FATIMAH KRIS RESITARINI
20150420023
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pajak merupakan •Indonesia berada di •Perlunya pengawasan dari •Perbedaan dengan


sumber pendapatan peringkat 11 dalam Corporate Governance penelitian terdahulu:
negara yang paling kasus penghindaran •Motivasi perusahaan dalam - Objek penelitian
besar. Tahun 2017 pajak melakukan agresivitas pajak - Tahun pengamatan
85,63% •Kasus Panama Papers - Profitabilitas - Penambahan
- Leverage variabel
- Manajemen laba

•Kewajiban perpajakan Munculnya Penelitian kompilasi


UUD 1945 Pasal 23 A tindakan (Ramdhan dkk, 2017) dan
•At-taubah : 29 agresivitas pajak (Nurhandono,F., 2017)
BATASAN MASALAH
Menggunakan variabel mekanisme corporate
01 governance namun indikator yang digunakan
hanya komite audit dan komisaris independen

Objek penelitian perusahaan sektor


02 pertambangan yang terdaftar di BEI pada
tahun 2014-2017
RUMUSAN MASALAH
01 Apakah komite audit berpengaruh terhadap agresivitas pajak?

Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap


02 agresivitas pajak?

03 Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak?

04 Apakah leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak?

Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap agresivitas


05 pajak?
TUJUAN 01
Untuk menguji secara empiris pengaruh komite audit
terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor
pertambangan yang telah terdaftar di BEI pada tahun
PENELITIAN 2014-2017.

Untuk menguji secara empiris pengaruh komisaris


02 independen terhadap agresivitas pajak pada
perusahaan sektor pertambangan yang telah terdaftar
di BEI pada tahun 2014-2017

Untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas


03 terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor
pertambangan yang telah terdaftar di BEI pada tahun
2014-2017

Untuk menguji secara empiris pengaruh leverage


04 terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor
pertambangan yang telah terdaftar di BEI pada tahun
2014-2017

Untuk menguji secara empiris pengaruh manajemen


05 laba terhadap agresivitas pajak pada perusahan sektor
pertambangan yang telah terdaftar di BEI pada tahun
2014-2017
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Referensi penelitian selanjutnya Manfaat Praktis
dan menambah pengetahuan bagi
pembaca Bagi direktorat
jendral pajak

Bagi wajib pajak


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
RERANGKA TEORI
Teori agensi
Agresivitas Pajak
Menurut Jensen dan
Tindakan perusahaan
Mecking (1976)
untuk memperkecil
hubungan antara agent
besarnya pajak yang
dengan principal.
harus dibayarkan

Teori akuntasi Positif


Menurut Watts dan Zimmerman (1986)
teori ini menggambarkan perilaku
manajemen dan pembuat laporan
keuangan dalam menentukan pilihan
prosedur akuntansi yang akan digunakan
dengan tujuan tertentu.
PENURUNAN HIPOTESIS

Komite audit bertugas untuk


mengawasi dan mengontrol SEPRINI (2016)
proses pelaporan akuntansi H1 : KOMITE AUDIT MIDIASTUTY, DKK
dan keuangan perusahaan BERPENGARUH (2017)
tersebut. Semakin banyak NEGATIF TERHADAP
pihak yang mengawasi AGRESIVITAS PAJAK
pelaporan akuntansi dalam
perusahaan tersebut. FAHRIANI (2016)
-
Diharapkan dapat
meminimalisir tindakan
agresivitas pajak.
PENURUNAN HIPOTESIS

Komisaris independen
merupakan pihak yang Timothy (2010)
memiliki wewenang untuk Amril, dkk (2014)
mengawasi kinerja H2 : KOMISARIS Fadli (2016)
perusahaan INDEPENDEN Novitasari (2017)
Secara langsung BERPENGARUH
Semakin banyak jumlah NEGATIF TERHADAP
komisaris independen dalam Tiaras dan Wijaya
AGRESIVITAS PAJAK.
perusahaan tersebut maka - (2015)
diharapkan tindakan
agresivitas pajaknya pun
semakin sedikit.
PENURUNAN HIPOTESIS

Banyaknya laba yang dimiliki Agusti (2014)


perusahaan tersebut dapat Prasista dan Setiawan
memengaruhi tindakan H3 : PROFITABILITAS (2016)
agresivitas pajak yang BERPENGARUH Midiastuty, dkk (2017)
dilakukan oleh perusahaan. POSITIF TERHADAP
Apabila profitabilitas AGRESIVITAS PAJAK.
perusahaan tersebut tinggi Nugraha (2015)
-
maka agresivitas pajak yang
dilakukan oleh perusahaan
tersebut juga tinggi.
PENURUNAN HIPOTESIS

Leverage merupakan tingkat Nugraha (2015)


utang yang dimilki perusahaan Fadli (2016)
yang digunakan sebagai modal
pembiayaan operasional
perusahaan tersebut.
H4 : LEVERAGE
Apabila utang perusahaan BERPENGARUH
tersebut tinggi otomatis beban POSITIF TERHADAP
bunganya juga tinggi. Beban AGRESIVITAS PAJAK.
Agusti (2014)
bunga tersebut akan - Tiaras dan Wijaya
mengurangi besarnya pajak (2015)
yang diterima oleh perusahaan.
PENURUNAN HIPOTESIS

Tiaras dan Wijaya


(2015)
Manajemen laba merupakan Fadli (2016)
tindakan yang dilakukan oleh Arief, dkk (2016)
manajer dengan cara H5 : MANAJEMEN LABA Novitasari (2017)
memperkecil atau melebihkan BERPENGARUH
laba yang didapatkan dari POSITIF TERHADAP
kondisi yang sesungguhnya. AGRESIVITAS PAJAK. Amril, dkk (2014)
Apabila manajer melakukan
manajemen laba yang tinggi
- Putri (2014)

maka tindakan agresivitas


Pajaknya pun semakin tinggi.
Kerangka Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian

Objek Penelitan
Teknik PengambilanSampling
Perusahaan Sektor Pertambangan
yang telah terdaftar di BEI pada 1. Perusahaan Sektor
tahun 2014 sampai 2017 Pertambangan yang terdaftar di
BEI pada tahun 2014 sampai
Jenis dan Sumber Data
2017.
Data sekunder yang bersumber 2. Laporan keuangan yang
di BEI (www.idx.co.id) disajikan lengkap, meliputi
variabel yang diteliti yaitu komite
audit, komisaris independen,
Teknik Pengumpulan Data
profitabilitas, leverage, dan
Teknik Dokumentasi. manajemen laba.
3. Perusahaan yang mengalami
laba positif selama tahun
pengamatan.
Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dependen

Agresivitas Pajak

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒊𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒕𝒂𝒙 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒏𝒔𝒆


𝑬𝑻𝑹 =
𝑷𝒓𝒆𝒕𝒂𝒙 𝒊𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
Variabel Independen

Komite Audit Leverage


Jumlah komite yang ada 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
DER =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
di perusahaan tersebut.

Profitabilitas
Komisaris Independen 𝐸𝐵𝐼𝑇
Jumlah komisaris 𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
independen yang ada
di perusahaan tersebut.

Mananjemen Laba

𝑇𝐴𝑡 = ∆𝐶𝐴𝑡 − ∆𝐶𝑎𝑠ℎ𝑡 − ∆𝐶𝐿𝑡 + ∆𝐷𝐶𝐿𝑡 − 𝐷𝐸𝑃𝑡


Uji Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji kualitas data 4. Uji Autokorelasi

Analisis Regresi Uji Signifikansi simultan Uji Parameter Individual


berganda (Uji F) (Uji t)

Uji Hipotesis dan Uji koefisien


Analisis Data Determinasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Ringkasan Proses Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah


Perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam BEI selama 4
164
periode yaitu 2014-2017.
Laporan keuangan yang tidak memenuhi variabel penelitian. (0)
Perusahaan pertambangan yang mengalami kerugian selama
(96)
tahun pengamatan.
Total Sampel 68
Data Outlier (16)
Jumlah data sampel yang diolah 52
UJI STATISTIK DESKRIPTIF
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinieritas

Nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka


Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 dapat dikatakan data tersebut tidak terkena
data berdistribusi normal. multikolinieritas
3. Uji Autokolerasi

Nilai Durbin Watson terletak di antara -2 sampai +2, maka tidak terjadi
autokorelasi

4. Uji Heteroskedastisitas

Metode Gletjser dengan sig > 0,05, maka terbebas dari Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi

2. Uji Stattistik F

Apabila nilai sig. F < 0,05 maka terdapat pengaruh variabel


independen terhadap variabel dependen.
3. Uji Statistik t

Apabila nilai sig < 0,05 dan koefisien searah dengan hipotesis,
maka hipotesis diterima.
PENURUNAN HIPOTESIS
Ringkasan Hasil Penurunan Hipotesis

Kode Hipotesis Hasil

H1 Komite audit berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak Ditolak

Komisaris independen berpengaruh negatif terhadap


H2 Ditolak
agresivitas pajak.

H3 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak. Diterima

H4 Leverage berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak. Ditolak

Manajemen Laba berpengaruh positif terhadap agresivitas


H5 Ditolak
pajak.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Komite Audit terhadap Agresivitas Pajak

Komite Audit Agresivitas pajak Fahriani (2016)


&
Kusuma dan Firmansyah
(2018)

Nilai Sig 0,069 > 0,05


dengan arah koefisien
regresi positif.

H1 ditolak : Komite Audit tidak berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak


PEMBAHASAN
2. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Agresivitas Pajak

Komisaris Independen Agresivitas Pajak Puspita da Harto (2014)

Nilai Sig 0,206 > 0,05


dengan arah koefisien
regresi negatif.

H2 ditolak : Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak


PEMBAHASAN
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Agresivitas Pajak

Agusti (2014), Prasista


Profitabiitas Agresivitas Pajak dan Setiawan (2016), &
Andhari dan Sukartha
(2017)

Nilai sig 0,002 < 0,05


dengan arah koefisien
regresi positif

H3 diterima : Profitabilitas berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak


PEMBAHASAN
4. Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak

- Tiaras dan Wiaya


Leverage Agresivitas Pajak (2015)
- Richardson dan
Lanis (2015)

Nilai sig 0,373 > alpha 0,05


dengan arah koefisien
regresi negatif.

H4 ditolak : Leverage tidak berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak


PEMBAHASAN
5. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Agresivitas Pajak

Manajemen Laba Agresivitas Pajak


Putri (2014)

Nilai sig 0,678 > alpha 0,05


dengan arah koefisien
regresi positif

H5 ditolak : Manajemen Laba tidak berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak


BAB V
SIMPULAN, SARAN, DAN
KETERBATASAN PENELITIAN
KESIMPULAN
 Berdasarkan karakteristik perusahaan didapatkan sampel 17
perusahaan dan jumlah data 54 dengan regresi linier berganda.
 Berikut hasil penelitian :
Kode Hipotesis Hasil
Komite audit berpengaruh negatif terhadap
H1 Ditolak
agresivitas pajak
Komisaris independen berpengaruh negatif
H2 Ditolak
terhadap agresivitas pajak.
Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
H3 Diterima
agresivitas pajak.
Leverage berpengaruh positif terhadap
H4 Ditolak
agresivitas pajak.
Manajemen Laba berpengaruh positif
H5 Ditolak
terhadap agresivitas pajak.
Saran
1. Peneliti selanjutnya
dapat menggunakan
Penelitian
seluruh jenis
3. Dapat menambah
perusahaan tidak variabel moderating
hanya terpaku pada ataupun intervening
perusahaan untuk penelitian
pertambangan agar selanjutnya, seperti
dapat menggambarkan pengungkapan CSR
praktik agresivitas atau variabel
pajak secara lainnya.
keseluruhan.
2. Peneliti selanjutnya
dapat menambah
variabel independen
lainnya seperti ukuran
perusahaan, likuiditas
atau faktor lainnya
karena masih terdapat
76,8 % variabel lain
yang belum dijelaskan.
Keterbatasan Penelitian
Perusahaan yang digunakan hanya perusahaan
01 pertambangan, sehingga tidak menggeneralisasikan
tindakan agresivitas pajak yang dilakukan
perusahaan.

Penelitian ini hanya mampu menjelaskan 23,3 %


02 sehingga belum mampu menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi tindakan agresivitas pajak.

Jumlah perusahaan pertambangan relatif sedikit


03 dan banyaknya perusahaan yang mengalami
kerugian pada tahun pengamatan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai