

JOURNAL READING

Evaluation of three automated treponema

pallidum antibody assays for syphilis screening

Laura cintyadevi W
406172023
 IDENTITAS JURNAL

 Judul : Evaluation of three automated treponema

pallidum antibody assays for syphilis screening

 Penulis : Chang sheng xia, Zhi hong yue, Hui wang

 Penerbit : Department of clinical laboratory, peking

university

 Tahun terbit : 2018

 ABSTRAK

Keakuratan tes sangat penting untuk diagnosis serologi sifilis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi nilai-nilai uji sifilis Elecsys, tes Arsitek
sifilis, dan uji sifilis Mindray, sebagai tes skrining sifilis untuk wanita hamil
dan pasien dengan sifilis atau penyakit lainnya. Diagnosis pasien akhir
dibuat sesuai dengan hasil serologi sifilis, bukti klinis, dan riwayat medis
masa lalu.

Kata kunci: treponema pallidum, sifilis, Tolulized red unheated serum test (TRUST),
Chemiluminescent microparticle immunoassay (CMIA), Electrochemiluminescence
immunoassay (ELCIA), Treponema pallidum particle agglutination test (TTPA)
 PENDAHULUAN

S I F I L I S A D A L A H P E N YA K I T M E N U L A R S E K S U A L
K R O N I S D A N K O M P L E K S YA N G D I S E B A B K A N
OLEH TREPONEMA PALLIDUM.
PATOGENESIS
• Stadium dini

T. Pallidum masuk melalui mikrolesi atau selaput lendir

Jaringan bereaksi membentuk infiltrat sel radang di

perivaskuler

Enarteritis pembuluh darah kecil

Enarteritis
obliterans

Sifilis stadium I
PATOGENESIS
• Stadium dini

Kuman mencapai KGB regional secara limfogen

Penyebaran secara hematogen ke semua jaringan badan

Sifilis stadium II

Sifilis stadium laten

PATOGENESIS
• Stadium lanjut

Pada stadium laten, treponema dalam

keadaan dorman

Keseimbangan antara kuman dan jaringan

sekonyong-konyong erubah

Sifilis stadium III berbentuk guma

Sifilis dibagi menjadi
a. Sifilis Kongenital
b. Sifilis Akuisita ( didapat) 1. STADIUM I Stadium dini
2. STADIUM II menular
3. STADIUM III

Papul lentikular --> erosi  ulkus (bulat ,

Stadium I soliter , dasar jar. Granulasi warna merah)

Kondiloma lata , plaque muqueuses 

Stadium II menular
Roseola, papul ,pustul, krusta

Infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya

Stadium III melunak, dan dekstruktif
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan
T.S.S
T. Pallidum

NON TREPONEMAL TREPONEMAL

1. Tes Fiksasi Komplemen: WR (wasserman) 1. Tes mobilisasi :TPI

2. Tes fluokasi : Rapid Plasma Reagin (RPR), 2. Tes fiksasi komplemen : RPCF
Venereal Disease Research Laboratory 3. Tes imunofluoresence: FTA-Abs
(VDRL). ART, RST 4. Tes hemoglutisasi: TPHA
TERAPI
SIFILIS PENGOBATAN PEMANTAUAN SEROLOGIK

Primer & Penisilin G benzatin dosis 4,8 juta Pada bulan I, II, VI dan XII dan
sekunder unit secara IM (2,4 juta) dan setiap enam bulan pada tahun
diberikan 1x seminggu ke II
Penisilin G prokain dalam akua
dosis total 6 juta unit, diberik 0,6
juta unit/hari selama 10 hari

PAM (penislin prokain + 2%

aluminium monostrerat).
Dosis total 4,8 juta unit, diberikan
1,2 juta unit/kali diberikan 2x
seminggu
Dua pendekatan berbeda untuk diagnosis sifilis dengan serologis tes :

Algoritma tradisional Tes non-treponemal

• Rapid Plasma Reagin (RPR),
• Tolulized Red Unheated Serum Test
(TRUST)
• Venereal Disease Research
Laboratory (VDRL) tes.

Algoritma balik • The Elecsys sifilis assay

• The Arsitek sifilis assay
• The Mindray syphilis assay
Metode umum untuk sifilis skrining:

Electrochemiluminescence
The Elecsys sifilis assay
immunoassay (ECLIA) analyser

TpN15-TpN17-TpN47, berasal dari strain Nichols Treponema pallidum

Chemiluminescent magnetic
The Arsitek sifilis assay microparticle immunoassay
(CMIA) analyzer

Chemiluminescent magnetic
The Mindray syphilis
microparticle immunoassay
assay
(CMIA) analyzer
MATERIAL DAN METODE
SAMPEL : 584 Serum  diambil dari Peking University People’s
Hospital ( Desember 2016 – Februari 2017)

124 pregnant 8 suspected

452 various disease
women current syphilis

median = 42 tahun ( 20 – 93 tahun)

214 laki-laki , 370 perempuan

Analisis Laboratorium dan
Diagnosis Klinis
 Algoritma sebaliknya digunakan untuk diagnosis serologi sifilis

Semua serum reaktif

Sampel pertama dengan satu, dua
diuji dengan tiga atau tiga tes CIA
jenis antibodi dianalisis lebih lanjut
Treponema dengan tes semi-
pallidum kuantitatif
immunoassays. nontreponemal
(TRUST)

JIKA tidak dapat diselesaikan dalam satu hari, sampel serum disimpan pada 20 C
sampai pengujian berikutnya dimulai tidak dapat diselesaikan dalam satu hari,
sampel serum disimpan pada 20 C sampai pengujian berikutnya dimulai
Analisis Laboratorium dan
Diagnosis Klinis
. Diagnosis pasien akhir dibuat berdasarkan hasil serologi sifilis, bukti klinis,
dan riwayat medis masa lalu

SIFILIS

CIA reaktif / TRUST CIA reaktif / TRUST

reaktif nonreactive / TPPA
reaktif
 Analisis Statistik

• Menggunakan perangkat lunak statistik MedCalc

versi 11.4.2 (D JINN) dan perangkat lunak statistik
SPSS 16.0 (SPSS, Inc., Chicago, IL).
• Tes kappa dilakukan untuk mengevaluasi perjanjian
antara setiap pemeriksaan skrining sifilis dan
diagnosis pasien akhir.
Diagnosa serologi sifilis dengan algoritma
terbalik dan diagnosis pasien akhir:
Sampel serum (n = 584) diuji dengan tiga tes skrining

493 sampel tidak reaktif oleh ketiga tes skrining

23,1% (21/91) adalah TRUST reactive

91 sampel reaktif oleh CMIA / ECLIA
76,9% (70/91) adalah TRUST nonreactive

34 adalah TPPA reaktif

34 TPPA nonreaktif
2 TPPA tidak dapat ditentukan
DISKUSI
– Algoritma terbalik telah ditemukan untuk menunjukkan
kinerja yang unggul dibandingkan dengan algoritma
tradisional untuk diagnosis sifilis
– 3 tes antibodi Treponema pallidum otomatis umumnya
menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas tinggi, akurasi
yang luar biasa, dan perjanjian substansial cocok untuk
digunakan dalam skrining untuk sifilis
– kinerja tes sifilis Elecsys dan tes Mindray sifilis lebih unggul
daripada assay Arsitek sifilis.
 KESIMPULAN
Studi ini memiliki beberapa keterbatasan:
1. penelitian satu pusat
2. diagnosis pasien akhir berdasarkan hasil serologi
sifilis, bukti klinis, dan riwayat medis masa lalu,
mungkin tidak sepenuhnya benar