Anda di halaman 1dari 23

SERVIKAL SINDROM

Dr. SITI HANAN DARODJAH, Sp.RM


I. Pendahuluan
 Servikal sindrom adalah suatu sindrom atau keadaan yang
disebabkan oleh iritasi atau kompresi pada radiks saraf servikal.
Sindrom ini ditandai dengan adanya rasa nyeri pada leher
(tengkuk) yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai radiks yang
terkena. Rasa nyeri yang dijalarkan disebut nyeri radikuler (rasa
nyeri berpangkal pada tempat perangsangan dan menjalar ke
daerah persarafan radiks yang terkena, sesuai dengan kawasan
dermatom)
 Nyeri tengkuk merupakan problem umum dalam masyarakat yang
diperkirakan dialami oleh ± 10 % populasi. Di Amerika Serikat
ditemukan nyeri tengkuk ± 7 % pada laki-laki dan ± 9,4 % pada
wanita, dalam periode tahun 1976 – 1980. Nyeri tengkuk lebih
sering ditemukan pada wanita dan frekwensinya lebih banyak
pada usia tua, perokok dan pekerja yang banyak mengalami
gangguan stress baik fisik maupun mental.
II. Gejala dan tanda
 Saraf servikal yang berperan dalam persarafan bahu,
lengan sampai jari-jari adalah saraf servikal yang
berasal dari segmen-segmen medula spinalis C5, C6,
C7 dan C8. Berdasarkan keterangan di atas, radiks-
radiks dari segmen inilah yang memegang peranan
timbulnya servikal sindrom.
 Servikal sindrom lebih memusatkan perhatian pada
fenomena atau gejala sensibilitas. Namun pada
kenyataannya gangguan terhadap radiks saraf spinalis
akan menimbulkan juga fenomena atau gejala motorik.
Keluhannya berupa rasa nyeri pada leher yang dapat
dijalarkan ke bahu dan lengan, nyeri suboksipital,
nyeri kepala dan gangguan seperti baal dan parestesia.
Gejala dan tanda dari gangguan masing-masing radiks
spinalis seperti terlihat pada skema dan gambar di bawah
ini.
Gejala dan tanda dari terganggunya masing-masing
radiks yang berperan dalam timbulnya servikal sindrom:

Radiks Nyeri dijalarkan Kelemahan otot- Gangguan Refleks tendon


dari leher ke otot sensibilitas

C5 Bahu bagian Supraspinatus Permukaan Refleks biseps


bawah dan lengan Deltoideus ventral lengan tidak terganggu/
atas bagian Infraspinatus atas dan bawah menurun
lateral
Biseps
C6 Bagian lateral Bisep Permukaan ibu Refleks biseps
(radial) lengan brakhioradialis jari dan tepi menurun/
bawah radial dari menghilang
lengan
C7 Bagian dorsal Triseps Permukaan jari Refleks triseps
lengan bawah telunjuk, jari menurun/
tengah dan menghilang
dorsum manus
C8 Bagian medial Otot-otot Jari kelingking Refleks biseps
lengan bawah tangan dan jari manis dan triseps
interosei tidak
terganggu
Dermatom servikal sampai sakrum
III. Etiologi
 Rangsangan pada radiks saraf servikal, dimana radiks anterior dan
posterior akan bergabung menjadi saraf spinal di foramen
intervertebralis sehingga letak gangguannya adalah pada atau dekat
foramen intervertebralis.

 Terdapat dua penyebab timbulnya servikal sindrom yaitu:


1. Foramen intervertebralis tetap utuh.
• Peradangan dari sarafnya sendiri misalnya radikulitis.
• Dorongan dari tumor, abses atau perdarahan oleh karena trauma
tumor.
• Radiks mengalami tarikan, misalnya pada trauma whiplash (pecut)
yaitu trauma oleh karena anggukan kepala yang intensif yang
didahului oleh tengadahan kepala, dimana radiks dorsalis C5, C6 dan
C7 teregang dan mengalami reksis.
• HNP servikalis yang paling sering terdapat diantara C5 dan C6 serta
antara C6 dan C7 sehingga menekan radiks C6 dan radiks C7.
2. Foramen intervertebralis menyempit.
▸ Terbentuknya osteofit atau eksostosis yang
masuk ke dalam foramen intervertebralis
sehingga dapat menekan radiks.
▸ Adanya penipisan dari diskus intervertebralis
sehingga keadaan ini akan mendekatkan jarak
kedua pedikel yang membentuk foramen
intervertebralis.
Namun demikian adanya penyempitan foramen

intervertebralis harus disesuaikan dengan


gejala dan tanda yang dikeluhkan oleh
penderita dan ditemukan dalam pemeriksaan.
IV. Diagnosa klinis
 Untuk menegakkan diagnosis servikal sindrom dapat dilakukan
berdasarkan gejala dan tanda.

 Untuk mengetahui adanya rasa nyeri tengkuk yang bersifat radikuler


dapat dilakukan tes-tes seperti berikut:

Tes kompres Lhermite. Yaitu penderita disuruh duduk kemudian


dilakukan kompresi pada kepalanya dalam berbagai posisi (miring
kanan, miring kiri, tengadah, menunduk). Hasil tes ini dinyatakan
positif bila pada penekanan dirasakan adanya rasa nyeri yang
dijalarkan.

Tes valsava. Yaitu penderita disuruh mengejan dengan epiglotis


tertutup. Hasil tes positif bila timbul rasa nyeri yang dijalarkan.

Tes Naffziger. Yaitu kedua vena jugulare ditekan kemudian


penderita disuruh mengejan. Hasil tes positif bila timbul rasa nyeri
yang dijalarkan.
V. Pemeriksaan Penunjang
 Pemerisaan laboratorium perlu dikerjakan bila ada
kecurigaan infeksi, tumor dan defisiensi vitamin B
12.
 Pemeriksaan radiologik yang diperlukan adalah X-
foto servikal anteroposterior, lateral dan oblik
kanan dan kiri, X- foto posisi fleksi dan ekstensi
dikerjakan bila ada kecurigaan instabilitas.
 Mielografi, CT scan, MRI dan EMG dilakukan atas
indikasi.
VI. Terapi
Merupakan kumpulan gejala, maka terapinya akan
bergantung pada etiologi yang didapat pada
pemeriksaan.
1. Bila penyebabnya adalah akibat dari trauma
whiplash, maka dengan istirahat akan menjadi baik
kembali.
2. Bila oleh karena spondilosis, maka dapat dilakukan
rehabilitasi medik.
3. Bila disertai dengan tanda-tanda medula spinalis
ikut terganggu dan pada pemeriksaan mielografi
didapatkan adanya tumor, maka dapat dilakukan
operasi.
VII. Ringkasan
 Servikal sindrom merupakan sindrom atau keadaan
yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi pada radiks
saraf servikal, ditandai dengan adanya nyeri pada
leher (tengkuk) yang dijalarkan ke bahu dan lengan
sesuai radiks yang terkena.

 Karena hanya merupakan suatu sindrom maka perlu


diketahui penyebabnya sehingga dapat dilakukan
pengobatan yang tepat.
LAPORAN KASUS
DENTITAS PENDERITA

Nama : Ny. N.G


Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pensiunan PNS (perawat).
Alamat : Gergaji, Semarang.
No CM : 507034
Masuk PRU : 10 Mei 2006
ANAMNESIS (Autoanamnesis 12 Juni 2006)

Keluhan Utama : Nyeri daerah leher menjalar ke bahu


kiri.
Lokasi : Leher menjalar ke bahu kiri.
Onset : ± 3 hari SMRS.
Kualitas : Nyeri terasa seperti kesetrum.
Kuantitas : ADL kadang terganggu nyeri.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Sejak ± 3 hari yang lalu os mengeluh nyeri pada leher yang
menjalar sampai bahu kiri. Semakin lama keluhan terasa
semakin berat. Nyeri dirasakan terutama saat menoleh ke
kiri. Nyeri tidak bertambah saat batuk, bersin dan
mengejan. Selama ini os minum Neuralgin dan diberi koyo.
Saat penderita periksa ke poli penyakit dalam untuk periksa
laboratorium, os mengemukakan keluhan ini ke dokter
pemeriksa. Oleh dokter pemeriksa, difoto servikal dan
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat trauma leher, hipertensi dan DM disangkal.
Riwayat Penyakit keluarga
Tidak ada keluarga sakit seperti ini.
Riwayat sosial ekonomi
- Os pensiunan perawat RSDK th 2000, suami pensiunan PNS.
- Uang pensiun os ± Rp.1.000.000 / bulan.
- Uang pensiun suami ± Rp. 1000.000 / bulan dan uang hasi
memberi les renang rata-rata perbulan ± Rp.500.000.
- Os memiliki 3 orang anak perempuan, 2 orang sudah
berkeluarga dan mandiri, 1 orang masih kuliah.
- Kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, tidak
mempunyai pembantu. Pekerjaan rumah tangga dibantu
anaknya (menyapu, mengepel, memasak), mencuci pakaian
menggunakan mesin cuci.
- Biaya pengobatan ditanggung ASKES. Kesan: cukup.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Baik.


Kesadaran : GCS E4 M6 V5 (15).
Tanda vital : TD: 130/80 mmHg N : 80 x/ mnt.
RR: 20 x/ mnt. T : 37° C.
Status Internus : Dalam batas normal
Status Neurologis :
GCS : E4 M6 V5 (15).
Mata : Pupil isokor  3 mm / 3 mm, refleks cahaya + / +
Leher : Kaku kuduk (-).
Nervi Craniales : Dalam batas normal.

Motorik
Superior Inferior
Pergerakan + / + + / +
Kekuatan 5-5-5 / 5-5-5 5-5-5 / 5-5-5
Tonus N / N N / N
Trofi eutrofi eutrofi
Refleks Fisiologis +/+ +/+
Refleks Patologis - / - - / -

Sensibilitas : Dalam batas normal.


ROM Leher Kanan Kiri Nyeri
Ekstensi Full Full (-)
Fleksi Full Full (+)
Laterofleksi D-S Full Full (-)
Rotasi D-S Full Full (-)

Status lokalis leher & bahu Kanan Kiri


Deformitas (-) (-)
Tanda radang (-) (-)
Nyeri tekan (-) (-)
Spasme (-) (-)
Nyeri saat gerak (-) (+)
Tes Provokasi
Lhermitte : (+).
Valsava : (-).
Nafziger : (-).
Distraksi : (+).
Pemeriksaan penunjang
X foto servikal : - Spondilosis servikalis.
- Penyempitan diskus
intervertebralis C5-7

ASSESMENT
DK : Servikal sindrom.
DT : Radiks spinalis C5-7.
DE : Spondilosis servikalis.
TERAPI
a. Medikamentosa
b. Rehabilitasi Medik

REHABILITASI MEDIK
Fisioterapi
Assesment:
- Kontak, pengertian dan komunikasi baik.
- Nyeri yang menjalar dari tengkuk ke bahu kiri.
Program:
- MWD dan neck exercise.
- IR dan traksi servikal

Okupasi terapi
Assesment:
- Kontak, pengertian dan komunikasi baik.
- Nyeri yang menjalar dari tengkuk ke bahu kiri.
Program:
- Pemeliharaan ROM leher.
Sosial Medik

Assesment:
- Os pensiunan perawat RSDK th 2000, suami pensiunan PNS.
- Uang pensiun os ± Rp.1.000.000 / bulan.
- Uang pensiun suami ± Rp. 1000.000 / bulan dan uang hasil
memberi les renang rata-rata perbulan ± Rp.500.000.
- Os memiliki 3 orang anak perempuan, 2 orang sudah berkeluarga

dan mandiri, 1 orang masih kuliah.


- Kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, tidak mempunyai

pembantu. Pekerjaan rumah tangga dibantu anaknya (menyapu,


mengepel, memasak),mencuci pakaian menggunakan mesin cuci.
- Biaya pengobatan ditanggung ASKES. Kesan: cukup.

Program:
- Motivasi agar os mematuhi latihan dan saran yang diberikan.
Psikologi
Assesment:
- Kontak, pengertian, komunikasi dan motivasi baik,
keinginan sembuh tinggi, keluarga mendukung, emosi
stabil.
Program:
- Memberi dukungan mental kepada os.

Terapi Wicara
Assesment:
- Kontak, pengertian dan komunikasi baik.
-Tidak didapatkan gangguan bicara, menelan dan
nafas.
Program:
- Saat ini belum ada program.

Anda mungkin juga menyukai