Anda di halaman 1dari 25

MORBILI & RUBELLA

DEFINISI

Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan


oleh virus Measles. Nama lain dari penyakit ini adalah
rubeola atau campak.
Rubela adalah penyakit akut dan ringan yang
sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang
rentan disebabkan oleh virus Rubella, biasa dikenal
juga dengan nama campak jerman. Akan tetapi
yang menjadi perhatian dalam kesehatan
masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella
ini menyerang pada wanita hamil pada trimester
pertama.
EPIDEMIOLOGI
Setiap tahun melalui kegiatan surveilans
dilaporkan lebih dari 11.000 kasus suspect campak
dan dari hasil konfirmasi laboratorium, 12 – 39%
diantaranya adalah campak pasti (lab confirmed)
sedangkan 16 – 43% adalah rubella pasti. Dari tahun
2010 sampai 2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus
campak dan 30.463 kasus rubella. Jumlah kasus ini
diperkirakan masih rendah dibanding angka
sebenarnya di lapangan, mengingat masih
banyaknya kasus yang tidak terlaporkan, terutama
dari pelayanan swasta serta kelengkapan laporan
surveilans yang masih rendah.
EPIDEMIOLOGI

Di Indonesia dan beberapa negara lain,


penyakit rubella semakin menjadi masalah. Sejak
tahun 2010-2015 di Indonesia berdasarkan
pemeriksaan laboratorium terbukti 6.309 anak
terserang rubella, 77 % berumur kurang dari 15 tahun.
Virus rubella dapat menyerang janin di dalam
kandungan ibu, sehingga pada tahun 2015-2016 ada
556 bayi cacat dengan kelainan jantung (79,5%),
buta karena katarak (67,6%), keterbelakangan mental
(50%), otak tidak berkembang (48,6%), tuli (31,3%),
dan radang otak (9,5%).
PENYEBAB

Virus campak (MeV) adalah single stranded,


negatif-sense, enveloped (non-segmented) virus RNA
untai tunggal dari genus morbillivirus dalam keluarga
Paramyxoviridae. Manusia adalah Host alami virus;
pada hewan belum diketahui keberadaannya.
Virus penyebab rubella adalah virus yang
berasal dari keluarga togavirus, Genus rubivirus dan
termasuk golongan virus RNA. Virus rubella cepat mati
oleh sinar ultra violet, bahan kimia, bahan asam dan
pemanasan. Virus tersebut dapat melalui sawar
plasenta sehingga menginfeksi janin dan dapat
mengakibatkan keguguran atau congenital rubella
syndrome (CRS).
PENULARAN

Morbili (campak) & Rubella merupakan


penyakit yang sangat infeksius dan menular lewat
udara melalui aktivitas bernafas, batuk, atau bersin
yang ditandai dengan terjadi bercak merah/rash
makulopapuler. Pada bayi dan balita, morbili
(campak) dapat menimbulkan komplikasi yang fatal,
seperti pneumonia dan ensefalitis. Pada rubella
ditandai dengan demam ringan (37,2°C) dan
pembesaran kelenjar limfe di belakang telinga, leher
belakang dan sub occipital. Virus rubella dapat
melalui sawar plasenta sehingga menginfeksi janin
dan dapat mengakibatkan keguguran atau Cacat
bawahan lahir.
GEJALA PENYAKIT CAMPAK

Biasanya berupa demam tinggi, bercak


kemerahan pada kulit disertai batuk, pilek, dan mata
merah (konjungtivis).
GEJALA RUBELLA

Rubella pada anak sering hanya menimbulkan


gejala demam ringan atau bahkan tanpa gejala
sehingga sering tidak terlaporkan. Sedangkan rubella
pada wanita dewasa sering menimbulkan arthritis
atau arthralgia. Rubella pada wanita hamil terutama
pada kehamilan trimester 1 dapat mengakibatkan
keguguran atau bayi lahir dengan Cacat bawaan.
BENTUK KELAINAN CACAT BAWAAN
RUBELLA
PERLINDUNGAN TERHADAP CAMPAK
DAN RUBELLA
Tidak ada pengobatan untuk penyakit Campak
dan Rubella namun penyakit ini dapat dicegah.
Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan
terbaik untuk penyakit Campak dan Rubella. Satu
vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.
VAKSIN MR

Vaksin MR adalah kombinasi vaksin Campak


atau Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan
terhadap penyakit Campak dan Rubella.
Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi
dari WHO dan izin edar dari Badan POM. Vaksin MR
efektif untuk mencegah penyakit Campak dan
Rubella. Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih
dari 141 negara di dunia.
PENERIMA VAKSIN MR

Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9


bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama
kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR
masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan
pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1
SD/sederajat menggantikan imunisasi Campak.
KONTRAINDIKASI VAKSIN

• Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid,


imunosupresan dan radioterapi.
• Wanita hamil.
• Leukimia, anemia berat dan kelainan darah
lainnya.
• Kelainan fungsi ginjal berat.
• Gagal Jantung.
• Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi
darah.
• Riwayat alergi terhadap komponen vaksin
(neomicyn).
PENUNDAAN PEMBERIAN VAKSIN

• Demam.
• Batuk/Pilek.
• Diare.
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)

Tidak ada efek samping dalam imunisasi.


Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan
nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah
reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat
jarang terjadi.
KIPI
PENATALAKSAAN KIPI

• Sasaran dan orang tua/pengasuh diminta untuk


tetap di pos pelayanan imunisasi/sekolah selama
30 menit sesudah imunisasi dilaksanakan.
• Demam ringan, bengkak, nyeri di tempat suntikan
setelah imunisasi cukup diberi paracetamol sesuai
kebutuhan.
• Laporkan segera ke layanan kesehatan terdekat
bila anak anda:
• Kejang.
• Demam tinggi.
• Ruam/rash dibadan.
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
(MUI) NOMOR 4 TAHUN 2016
• Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah)
sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan
kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah
terjadinya penyakit tertentu.
• Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi
akan menyebakan kematian, penyakit berat, atau
kecacatan permanen yagn mengancam jiwa,
berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten
dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.

Anda mungkin juga menyukai