Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK II

BULAN ANJENI
DHILLAH ADHELIYAH
NIRMALA SULTHON S. PUTRI
SITI RAVITA NOVIA
SUCI ARUM MELATI

ALKALOID
DEFINISI ALKALOID

Alkaloid adalah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan


heterosiklik dan terdapat pada berbagai tumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan
senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam
nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid.
Dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan
dengan alkaloid termasuk dalam golongan ini.
JENIS JENIS ALKALOID

 Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine,


guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.
 Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina
 Golongan Tropane: atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine
 Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina,
strychnine, brucine, veratrine, cevadine
 Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine,
narceine), sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine,
oxyacanthine
JENIS JENIS ALKALOID

Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)


Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin
Golongan Indola:
 a. Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin
b. Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic acid
c. Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine
d. Yohimbans: reserpine, yohimbine
e. Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine
f. Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-hydroxymitragynine
g. Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine
h. Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine
JENIS JENIS ALKALOID

9. Golongan Purine:
i. Xantina: Kafein, teobromina, theophylli
10. Golongan Terpenoid:
j. Alkaloid Aconitum: aconitine
k. Alkaloid Steroid (yang bertulang punggung steroid pada struktur yang bernitrogen):
-) Solanum (contoh: kentang dan alkaloid tomat) (solanidine, solanine, chaconine)
-) Alkaloid Veratrum (veratramine, cyclopamine, cycloposine, jervine, muldamine)
-) Alkaloid Salamander berapi (samandarin)
-) lainnya: conessine
11. Senyawa ammonium quaternarys: muscarine, choline, neurine
12. Lain-lainnya: capsaicin, cynarin, phytolaccine, phytolaccotoxin
CARA
MENDAPATKAN
SENYAWA
ALKALOID
ISOLASI ALKALOID
Satu-satunya sifat kimia alkaloida yang paling penting adalah kebahasaannya. Metode pemurnian
dan pencirian ialah umumnya mengandalkan sifat ini, dan pendekatan khusus harus dikembangkan
untuk beberapa alkaloida (misalnya: rutaekarpina, kolkhisina, dan risinina) yang bersifat biasa. Umumnya
isolasi bahan bakal sedian galenik yang mengandung alkaloida dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Dengan menarik menggunakan pelarut – pelarut organik berdasarkan azas keller, yaitu alkaloida
disekat pada pH tertentu dengan pelarut organik. Prinsip pengerjaan dengan azas keller yaitu alkaloida
yang terdapat dalam suatu bakal sebagai bentuk garam, dibebaskan dari ikatan garam tersebut menjadi
alkaloida yang bebas. Di tambahkan basa lain yang lebih kuat.
PENARIKAN ALKALOID
Alkaloid dapat diisolasi melalui metode ekstraksi antara lain :

1. Soxhletasi
Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat

khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Di sini sampel

disimpan dalam alat soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panaskan,

yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang

selanjutnya mengekstraksi sampel.


Prinsip soxhletasi :
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam
klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu
alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul
cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan
penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat
melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak
berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang
diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
Keuntungan metode ini adalah :
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Keuntungan metode ini adalah : Kerugian metode ini adalah:

a. Dapat digunakan untuk a. Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul
sampel dengan tekstur yang pada wadah di sebelah bawah terus-menerus dipanaskan
sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh
lunak dan tidak tahan terhadap panas.
pemanasan secara langsung.
b. Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan
b. Digunakan pelarut yang melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga
lebih sedikit dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan
volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.
c. Pemanasannya dapat diatur
c. Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok
untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang
terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena seluruh alat
yang berada di bawah kondensor perlu berada pada
temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.
2. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan
jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Ekstraksi refluks digunakan untuk
mengektraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan.

Prinsip refluks:
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas
bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada
kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas
bulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya
berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan
sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Keuntungan metode ini adalah : Kerugian metode ini adalah :

Digunakan untuk mengekstraksi


Membutuhkan volume total
sampel-sampel yang mempunyai
pelarut yang besar dan
tekstur kasar dan tahan
sejumlah manipulasi dari
pemanasan langsung.
operator.
CONTOH TANAMAN MENGANDUNG ALKALOID

Punica granatum Piperis nigri

Anda mungkin juga menyukai