β - glukuronidase
Diabsorpsi di Obat Usus
usus
glukuronil Empedu
Darah Hati Obat glukuronida
transferase
Dari sifat farmakologis obat dan
metabolitnya dapat menyebabkan
penurunan atau kenaikan toksisitas
senyawa induk.
Enzim-enzim yang berperan dalam
toksifikasi metabolik kebanyakan adalah
enzim-enzim fase pertama.
Meskipun ada pula yang membutuhkan
partisipasi reaksi fase kedua.
KARSINOGENESIS
TERATOGENESIS
TOKSISITAS PARU-PARU
TOKSISITAS LIVER
TOKSISITAS GINJAL
Hidrokarbon polisiklik aromatik merupakn
kumpulan bahan kimia lingkungan yang ada
dimana-mana dan dilaporkan menyebabkan
kanker pada banyak spesies mamalia.
Senyawa ini relatif tidak berbahaya dan inert
secara kimiawi,tetapi metabolitnya secara
biologis aktif dan karsinogen kuat.
Beberapa obat bahan kimia dapat
berinterferensi dengan proses
perkembangan embrio dan jika diberikan
pada tahap kritis erganogenesis dapat
mengakibatkan malformasi pada embrio.
Dalam hal ini metabolisme adalah prasyarat
untuk mengekspresikan teratogenitas
siklofosfamida.
Dalam hal ini penting untuk ditekankan
pentingnya metabolisme dalam
menghasilkan metabolit toksik.
Serta kehadiran enzim fase pertama dan
fase kedua menentukan toksisitas organ
yang selektif dari obat dan bahan kimia.
Banyak diantara obat dan bahan kimia yang
beracun terhadap hati dan mengakibatkan
nekrosis hepatik.
Contoh hepatoksin adalah parasetamol
yang dalam dosis tinggi memicu nekrosis
hepatik. Aktivitas metabolik dibutuhkan
parasetamol untuk menunjukan
toksisitasnya..
Banyak obat menunjukan toksisitas selektif
terhadap ginjal,seperti sulfonamida. Efek
beracun dari sulfonamida adalah
kristalluria,yaitu pengendapan metabolit
sulfonamida terasetilasi yang kurang larut
dalam saluran tubular urine,terutama urine
yang bersifat asam.