Anda di halaman 1dari 44

PENGANTAR

PENGISIAN DAN
PEMANFAATAN
KOHOR
Dinas Kesehatan Provinsi Riau

Pertemuan Pembahasan Pengisian Kohort


Bayi dan Balita

Angkasa Garden, 26 s/d 28 Juni 2019


PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
(PASAL 11 UU 32/2004)

URUSAN PEMERINTAHAN

Absolut Concurrent
(Mutlak Urusan Pusat) (Urusan Bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

- Hankam Wajib/Obligatory Pilihan/Optional


- Moneter (Pelayanan Dasar) (Sektor Unggulan)

- Yustisi SPM Contoh: Contoh:


- Politik Luar Negeri Kesehatan, Pertanian, Industri,
Pendidikan, Perdagangan,
- Agama Lingkungan Pariwisata,
Hidup, Pekerjaan Kelautan, dsb.
Umum,
dan Perhubungan
PP 38/2007 Pasal 7 Ayat 1

URUSAN WAJIB (Kesehatan) adalah urusan pemerintahan


yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah
provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan
dengan pelayanan dasar (kesehatan)

PP 38/2007 Pasal 7 Ayat 2 b  Kesehatan

PELAYANAN DASAR (kesehatan) adalah jenis pelayanan


publik (kesehatan) yang mendasar dan mutlak untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial,
ekonomi dan pemerintahan.

PP 65/2005 Pasal 1 Ayat 8


SPM
BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA
(PERMENKES 43/PER/MENKES/VII/2016)

12 JENIS PELAYANAN DASAR


1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil sesuai standar
yan antenatal
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru lahir
4. Pelayanan Kesehatan Balita
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan
Dasar
6. Pelayanan Kesehatan pada usia Produktif
SPM
BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA
(PERMENKES 43/PER/MENKES/VII/2016)

12 JENIS PELAYANAN DASAR


7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
9. Pelayanan Kesehatan Diabetus Melitus
10. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan
Jiwa Berat
11. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberkulosis
(TB)
12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko
terinveksi HIV
INDIKATOR KESEHATAN BAYI & BALITA

 Kunjungan Neonatal
 Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
 Kunjungan Bayi
 Pelayanan Kesehatan Balita
KUNJUNGAN NEONATAL
Pengertian
Cakupan kunjungan neonatal adalah
pelayanan kepada neonatus pada masa 6 jam
sampai dengan 28 hari setelah kelahiran
sesuai standar.

Standar pelayanan minimal:


 Satu kali pada 6-48 jam (KN 1)

 Satu kali pada 3-7 hari (KN 2)

 Satu kali pada 8-28 hari (KN 3)


Pelayanan dalam Upaya Penurunan Angka Kematian Neonatal
Saat lahir Hari ke-1 Hari ke-3 8-28 hari
Petugas: Petugas: Petugas: Petugas:
•Manajemen • Kunj Neonatal 1 • Kunj Neonatal •Kunj Neonatal 3
Asfiksia menggunakan 2 menggunakan
BBL/Resusitasi MTBM menggunakan MTBM
•Pemeriksaan • Konseling MTBM •Konseling
segera setelah lahir perawatan bayi baru • Konseling perawatan bayi
•Inisiasi menyusu lahir, ASI eksklusif perawatan bayi baru lahir, ASI
dini • Vit K1 & Hep B baru lahir, ASI eksklusif
injeksi (utk bayi eksklusif •Penanganan dan
•Cegah hipotermi
•Cegah infeksi
lahir bkn dg nakes) • Penanganan rujukan kasus
• Penanganan dan dan rujukan •AMP
•Vit K1 injeksi kasus
rujukan kasus
•Hep B 1 injeksi • AMP
• AMP
•Salep mata
antibiotika
•Penanganan gawat
darurat
Keluarga:
•Rujukan kasus Keluarga:
Keluarga: Buku KIA Buku KIA
•AMP Buku KIA
Perawatan neonatus Perawatan
Keluarga: Bk KIA Perawatan
neonatus
neonatus
Cakupan Pelayanan Neonatus
Pertama (KN1)
• Adalah prosentase neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar pada 6 - 48 jam setelah lahir di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
• Rumus :
Jumlah neonatus yg telah memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal minimal 1 kali pada masa 6-48
jam setelah lahir sesuai standar
X 100 %
Seluruh sasaran bayi di satu wilayah kerja dalam satu
tahun yang sama

• Dengan indikator ini dapat di ketahui akses / Jangkauan pelayanan


kesehatan neonatal
Cakupan Pelayanan Neonatus Lengkap
• Adalah prosentase neonatus yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali
dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 – 48 jam, 1
kali pada hari ke 3 – hari ke 7 dan 1 kali pada hari
ke 8 – hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
• Rumus :
Jumlah neonatus yg telah memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal minimal 3 kali yaitu 1 kali pada
masa 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28
hari setelah lahir sesuai standar
X 100 %
Seluruh sasaran bayi di satu wilayah kerja dalam satu
tahun yang sama

• Menggambarkan efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal


Cakupan Neonatus dengan
Komplikasi yang ditangani
• Adalah prosentase neonatus dengan komplikasi yang
ditangani oleh tenaga kesehatan yang terlatih sesuai
standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
• Rumus :
Jumlah neonatus dgn komplikasi yg tertangani sesuai X 100 %
standar

15% X sasaran bayi dalam satu tahun

• Indikator ini menunjukkan kemampuan Sarana pelayanan kesehatan


dalam menangani kasus kegawat daruratan Neonatal, yang
kemudian ditindak lanjuti sesuai dengan kewenangannya atau di
rujuk Ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
Neonatus dengan komplikasi :
 Neonatus yang mengalami : Asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR (bayi berat lahir rendah < 2500 gr
), sindroma gangguan pernapasan, kelainan
kongenital
 Masuk dalam klasifikasi kuning dan merah dengan
pemeriksaan algoritme MTBM pada saat
kunjungan neonatal
- Infeksi bakteri lokal
- Diare dehidrasi ringan/sedang
- Ikterus
- Berat badan rendah menurut umur dan/atau
masalah pemberian ASI.
Cakupan Kunjungan Bayi
Pengertian
Cakupan kunjungan bayi adalah prosentase bayi
post neonatal yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter,
bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis
kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.

Jumlah bayi post neonatal memperoleh pelayanan


kesehatan sesuai standar disatu wilayah kerja pd kurun
waktu satu tahun
K By = x 100%
Jumlah seluruh sasaran bayi disatu wilayah dalam kurun
waktu satu tahun
Pelayanan Kesehatan bayi meliputi :

Pelayanan Pemantauan pertumbuhan minimal 8 x dalam setahun


dan tercatat dalam Buku KIA dan Kohort
SDIDTK Minimal 4 kali dalam setahun dan tercatat dalam Buku KIA
dan Kohort
Pemberian Vit A 100.000 IU , 1 x dalam setahun dan tercatat dalam
Buku KIA dan Kohort
Kepemilikan dan pemantauan buku KIA oleh setiap anak balita
Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan
pendekatan MTBS

Waktu pemberian pelayanan kesehatan bayi :


 Satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan,
 Satu kali pada umur 3-5 bulan,
 Satu kali pada umur 6-8 bulan,
 Satu kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan dalam Upaya Penurunan Angka Kematian dan Peningkatan
Kualitas Hidup Bayi & Balita

Bayi 1 – 11 bulan Anak balita 1 – 4 tahun

Petugas: Petugas:
•Vaksinasi lengkap • Vit A setahun 2 kali
•Vit A 1 x umur 6 bln • MTBS
•MTBS • SDIDTK
•SDIDTK • AMP
•AMP • Penanganan dan rujukan
•Penanganan dan rujukan kasus kasus
•Pembinaan posyandu • Pembinaan posyandu

Keluarga: • Pembinaan anak prasekolah

Buku KIA, ASI eksklusif 6 bln Keluarga:


ASI + MPASI 6 - 11 bulan Buku KIA, ASI sampai 2 tahun
Perawatan & stimulasi tumbang Makanan gizi seimbang
Perawatan & stimulasi tumbang
Pelayanan Kesehatan Anak
Balita sesuai standar meliputi :
 Pelayanan Pemantauan pertumbuhan minimal 4 x
dalam setahun dan tercatat dalam Buku KIA dan
Kohort
 SDIDTK Minimal 2 kali dalam setahun dan tercatat
dalam Buku KIA dan Kohort
 Pemberian Vit A 200.000 IU , 2 x dalam setahun dan
tercatat dalam Buku KIA dan Kohort
 Kepemilikan dan pemantauan buku KIA oleh setiap
anak balita
 Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan
menggunakan pendekatan MTBS
Pemanfaatan Kohort
 Kohor telah digunakan sejak tahun 1980-an
bahkan sebelumnya. Belum dapat ditelusuri
siapa yang mendesign dan kapan pertama
kalinya kohor disebarluaskan sebagai alat
pencatatan pelayanan KIA
 Seluruh provinsi pernah atau masih
menggunakan kohor dengan cara dan
kondisinya masing-masing
 Tahun 2014 telah dilakukan revisi kohor
sesuai perkembangan kebutuhan lintas
program
Konsep Manajemen Data
Kesehatan Anak
 Tingkat Puskesmas :
 Pengelolaan dan analisis data yang diperoleh
dari kohor dan pencatatan kesehatan anak lain
 status kesehatan anak di puskesmas
 Kohor PWS  capaian indikator kinerja
pelayanan kesehatan

 Tingkat kab/kota :
 Surveilans kesehatan anak  data kesakitan
dan kematian
 Capaian indikator kinerja pelayanan kesehatan
anak
Kohor Kesehatan Anak
Merupakan alat bantu :
 Memantau kesehatan individu  surveilans kesehatan
bayi dan anak balita  kewaspadaan kesehatan
individu
 Memantau kinerja pelayanan kesehatan wilayah 
PWS kewaspadaan wilayah
 Mengetahui status kesehatan suatu wilayah  lap
kematian dan kesakitan bayi dan anak balita 
kewaspadaan wilayah
 Menyamakan data sasaran bayi antar program terkait
 Menginterasikan semua pelayanan kesehatan bayi dan
anak balita oleh program terkait
Regester kohort
Perencanaan :
 Kebutuhan berdasar sasaran
diperhitungkan ( antara desa satu
dengan yang lain, posyandu satu
dengan yang lain )
 Direncanakan untuk satu tahun, dua
tahun apa 4 tahun sekaligus
Regester kohort
 Desaign format jangan sampai salah pesan,
salah cetak, salah kolom , sehingga
menghambat pekerjaan, menurukan
motivasi karena format salah
 Inovasi boleh boleh saja yang penting dalam
rangka memenuhi kebutuhan program misal
di tambah kolom untuk DDTK, termasuk
kolom imunisasi untuk campak ulangan
 Data di register kohort harus di up date
minimal satu bulan sekali, satu minggu ,
atau setiap ada kebutuhan misalnya saat
ada ibu hamil melahirkan, ada pindahan
bayi atau balita
Harapan Ke Depan
 Kohor dapat dimanfaat sebagai alat
manajemen kesehatan untuk
meningkatkan status kesehatan anak
dalam mencapai target lokal, nasional,
dan global
o Rumusan
 Rumusan kebijakan
kebijakan pemanfaatan
pemanfaatan kohor
kohor
o Legalitas
 Legalitas kohor
kohor dan
dan PWS
PWS ada
ada Permenkes
Permenkes nya,
nya,edaran
atau atau edaran
Ego kepemilikan
o Ego
 kepemilikan dari
dari kohor
kohor KIA.
KIA.
 Rumusan kebijakan pemanfaatan kohor
 Legalitas kohor dan PWS ada Permenkes
nya, atau edaran
Petunjuk Pengisian Kohor Bayi:
 Pada sampul
 Tuliskan Nama Posyandu, Desa/Kelurahan,
Puskesmas, Kecamatan [kode],
Kabupaten/Kota [kode], Provinsi [kode]
Pada halaman register kohor
 Isilah data bayi perempuan dengan tulisan
tinta merah dan bayi laki-laki dengan tinta
hitam.
 Jika bayi meninggal, diberi tanda pada
kolom bulan saat bayi meninggal
 kolom jadwal SDIDTK diberi garis horizontal
tebal sampai
Contoh Kasus
Tanggal 6 April 2019:
Bidan Rani menolong persalinan
di wilayah kerjanya an/ bayi
Emi. BL 2100 gr, PB 50 cm
dengan usia kandungan 36
minggu, tanpa penyulit. Asuhan
bayi yang sudah dilakukan IMD
& diberikan vit K1, salep mata
serta imunisasi HB0 dan
konseling PMK.
Contoh Kasus
Tanggal 7 April 2019:
 dilakukan SHK pada bayi Emi,
kemudian di bulan januari 2020
imunisasi sudah lengkap
 Pelayanan lain lengkap
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai