HYGIENE SANITASI

DEPOT AIR MINUM

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PATI
 Latar Belakang
• Goal 7 “Menjamin Kelestarian Lingkungan”
• Target 10 “Menurunkan hingga separohnya proporsi
rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum
MDGs yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi
dasar pada tahun 2015”

• Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010

tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
• Permenkes RI No. 736/Menkes/Per/IV/2010
Permenkes tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air
Minum
• Pilar 3 “Pengolahan Air Minum dan Makanan
Rumah Tangga (PAMMRT)”
Cara Mengolah Air Supaya Aman di Minum;
STBM Wadah Air Minum Yang Aman; Cara Mendapatkan
Makanan Yang Sehat
Penyediaaan Air Minum Masyarakat

• Kebutuhan penduduk terhadap air minum

dapat dipenuhi melalui air yang dilayani oleh
sistem perpipaan (PAM), air minum dalam
kemasan (AMDK) maupun depot air minum

• Kecenderungan penduduk untuk

mengkonsumsi air minum siap pakai
demikian besar, sehingga usaha depot
pengisian air minum tumbuh subur dimana-
mana yang perlu diawasi, dibina dan diawasi
kualitasnya agar selalu am an dan sehat
untuk dikonsumsi masyarakat.
3
 Kebutuhan Air Minum
Negara Maju Negara berkembang
• Kebutuhan air minum lebih • Kebutuhan air minum lebih
banyak banyak
• air minum khusus hanya
• Semua keperluan air dipergunakan untuk makan
dipenuhi dengan air dan minum saja, untuk
minum keperluan mencuci dan
keperluan lainnya dipenuhi
oleh air bersih biasa
• di Indonesia (kota besar)
• WHO: air yang dibutuhkan sebanyak 200 - 400 It/or/hr
lebih kurang 500 liter dan di daerah pedesaan
seorang tiap hari (It/or/hr) hanya 60 It/or/hr.
Faktor Penyebab Peningkatan/Penurunan
Kebutuhan Air

• Tersedianya air (faktor kemudahan)

• Harga air (faktor ekonomi)
• Jarak (jauh/dekat) dari sumber air
• Kualitas air
• Budaya dan agama

5
 Faktor-Faktor Penyebab Pencemaran
Air Minum

DepotAir06 Universitas Indonesia 6

Rachmadhi P
 Mengapa Air Perlu
Pengawasan ??
1. Water borne diseases : penyakit yg ditularkan
langsung melalui air minum, air yg diminum
mengandung kuman pathogen sehingga
menyebabkan yang bersangkutan menjadi sakit.
Penyakit-penyakit yang tergolong water borne
diseases adalah: kolera, typhus, desentri , dll.
2. Water washed diseases : penyakit yg berkaitan dgn
kekurangan air higiene perorangan. Penyakit yg
tergolong di sini adalah: skabies, infeksi kulit, dan
selaput lendir, trakhoma, lepra, dll.
3. Water based diseases : penyakit yg disebabkan
oleh bibit penyakit yg sebagian siklus
kehidupannya berhubungan dengan air.
Penyakit yg tergolong di sini dan ada di
Indonesia adalah Schistosomiasis.

4. Water Related Vectors, adalah penyakit yang

ditularkan oleh vektor penyakit yg sebagian
atau seluruhnya perindukannya berada di air.
Penyakit yang tergolong di sini adalah malaria,
demam berdarah dengue, filariasis dsb.
 Persyaratan Kualitas Air
Minum
Persyaratan air minum Dam
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air

“Setiap penyelenggara air minum wajib

menjamin air minum yang diproduksinya
aman bagi kesehatan”
Identifikasi Parameter Kualitas Air

1. Parameter Fisik

2. Parameter Kimia

3. Parameter Biologi

4. Parameter Radioaktivitas
Tata Laksana Pemeriksaan
 PerMenKes RI No 736/MENKES/PER/VI/2010
Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum

Pasal 23
Dalam rangka pengawasan kualitas air minum,
Pemerintah Provinsi bertanggung jawab
melakukan pembinaan dalam pelaksanaan
pengawasan kualitas air minum kepada Kab/Kota.
 PerMenKes RI No 736/MENKES/PER/VI/2010
Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum

Pasal 24
Dalam rangka pengawasan kualitas air minum,
Pemerintah Kabupaten/Kota bertanggung jawab :
1. Menetapkan laboratorium penguji kualitas air minum.
2. Menetapkan parameter tambahan persyaratan kualitas
air minum
3. Menyelenggarakan pengawasan kualitas air minum di
wilayahnya.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pengawasan
kualitas air minum di wilayahnya.
5. Dalam kondisi khusus dan darurat mengambil langkah
antisipasi/pengamanan terhadap air minum di
wilayahnya.
 PERMENKES
736/MENKES/PER/VI/2010
Ruang lingkup pengawasan
Pengawasan eksternal, oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan KKP

Pengawasan internal oleh

penyelenggara air minum
Pasal 7

(1)Pengawasan eksternal berkala untuk air

minum dengan sistem jaringan perpipaan
dilakukan di titik terjauh pada unit
distribusi
(2)Pengawasan eksternal berkala untuk
depot air minum dilakukan di unit
pengisian galon/wadah air minum
(3)Pengawasan eksternal berkala untuk air
minum bukan jaringan perpipaan pada
setiap sarana air minum
Pasal 8
(1)Pengawasan internal berkala untuk air
minum dengan sistem jaringan perpipaan
di setiap unit produksi dan unit distribusi
(2)Pengawasan internal berkala untuk
depot air minum dilakukan di unit
produksi dan unit pengisian galon/wadah
air minum
(3)Pengawasan internal berkala untuk air
minum bukan jaringan perpipaan
dilakukan di sarana air minum

16
 Pengambilan Dan Pemeriksaan
Sampel Air Minum

Bukan Jaringan Perpipaan

Frekuensi
Parameter Jumlah Sampel
Pengujian

Fisik 1 bulan sekali 1

Mikro biologi 1 bulan sekali 1
Kimia Wajib 6 bulan sekali 1
Kimia Tambahan 6 bulan sekali 1

Sumber : Permenkes No. 736/Menkes/Per/VI/2010

DEPOT AIR MINUM

Adalah usaha industri yang melakukan

proses pengolahan air baku menjadi
air minum dan menjual langsung
kepada konsumen
(PERMENKES 736/MENKES/PER/VI/2010)
Lokasi

• Lokasi depot air minum harus berada di daerah

yang bebas dari pencemaran lingkungan
• Tidak pada daerah:
– tergenang air dan rawa,
– tempat pembuangan kotoran dan sampah,
penumpukkan barang-barang bekas atau
bahan berbahaya dan beracun (B3) dan
– daerah lain yang diduga dapat menimbulkan
pencemaran terhadap air minum.
 Bangunan
• Bangunan harus kuat, aman, mudah dibersihkan dan
mudah pemeliharaannya.
• Tata ruang usaha depot air minum paling sedikit
terdiri dari :
– Ruangan proses pengolahan.
– Ruangan tempat penyimpanan.
– Ruangan tempat pembagian/penyediaan.
– Ruang tunggu pengunjung.
 Lantai
Memenuhi syarat:
• Bahan kedap air.
• Permukaan rata, halus tetapi tidak licin, tidak
menyerap debu dan mudah dibersihkan.
• Kemiringannya cukup untuk memudahkan
pembersihan.
• Selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu
 Dinding
Memenuhi syarat:
• Bahan kedap air.
• Permukaan rata, halus, tidak menyerap debu dan
mudah dibersihkan.
• Warna dinding terang dan cerah.
• Selalu dalam keadaan bersih, tidak berdebu dan
bebas dari pakaian tergantung.
 Atap dan langit-langit
• Atap bangunan harus halus, menutup
sempurna dan tahan terhadap air dan tidak
bocor.
• Konstruksi atap dibuat anti tikus (rodent
proof).
• Bahan langit-langit, mudah dibersihkan, dan
tidak menyerap debu.
• Permukaan langit-langit harus rata dan
berwarna terang.
• Tinggi langit-langit minimal 2,4 meter dari
lantai.
 Pintu

Bahan pintu harus kuat, tahan lama

• Permukaan rata, halus, berwarna terang dan
mudah dibersihkan.
• Pemasangannya rapih sehingga dapat
menutup dengan baik.
 Pencahayaan

• Ruangan pengolahan dan penyimpanan

mendapat penyinaran cahaya dengan minimal
10 – 20 foot candle atau 100 – 200 lux.
Ventilasi
Untuk kenyamanan depot air minum harus diatur
ventilasi yang dapat menjaga suhu yang nyaman
dengan cara :

 Menjamin terjadi peredaran udara dengan baik.

 Tidak mencemari proses pengolahan dan atau air
minum.
 Menjaga suhu tetap nyaman dan sesuai kebutuhan
 Akses Fasilitas Sanitasi

Depot air minum sedikitnya harus memiliki

akses terhadap fasilitas sanitasi sebagai
berikut:
 Tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan
sabun pembersih dan saluran limbah.
 Fasilitas sanitasi (jamban dan peturasan)
 Tempat sampah yang memenuhi persyaratan.
 Menyimpan contoh air minum yang dihasilkan
sebagai sampel setiap pengisian air baku.
ALUR MEMPEROLEH SERTIFIKAT LAIK
REKOMENDASI
ASOSIASI

PENGUSAHA DINKES KAB/KOTA

KURSUS

SERTIKAT LAIK HS

IZIN USAHA DARI

PEMDA
PENGENDALIAN MUTU
KUALITAS AIR DAM
 OZONISASI
ULTRA RO
UV

PENYARINGAN SOFTENER PENYARINGAN PROSES

PENGENDAPAN MULTIMEDIA PELUNAKAN MICRO DESINFEKTAN

PERALATAN
BAHAN BAKU LAYAK KONSUMSI

PENGOLAHAN AIR
DAM
TIDAK LAYAK
TEMPAT KONSUMSI

PENJAMAH/
OPERATOR
Proses Pembilasan
dan Pengisian
Terima kasih …