Anda di halaman 1dari 22

REMAJA SEHAT

TANPA ANEMIA
Masalah Gizi pada Remaja

Anemia
Defisiensi Zat Besi. Stunting
 32% (3 – 4 dari 10
remaja)  25,7% usia 13 – 15 tahun
 12% pada laki-laki
 23 % pada perempuan.
1 2  26,9% usia 16 – 18 tahun

Kurang Energi 3 4
Kronis Kegemukan

 8,7% usia 13 – 15 tahun  16,0% usia 13 – 15 tahun


 8,1% usia 16 – 18 tahun  13,5% usia 16 -18 tahun

Riskesdas, 2018
MASAL AHAN GIZI
PER
DI INDONESIA
ANEMIA Stunting Balita
Usia 15-24 tahun : 32% (pendek)
Usia 5-14 tahun : 26% 30,8%
Ibu Hamil Anemia
48,9% TARGET TH 2024 : 14 %
98% belum
minum tablet
tambah darah
Ibu Hamil KEK Wasting Balita
dalam jumlah (gizi kurang)
yang cukup 17,3% 10,2%

1 dari 4 remaja Overweight


Obesitas 18+ Balita
mengalami stunting
21,8% 8%
1 dari 7 remaja
mengalami overweigh R IS K E S D A S , 2 0 1 8 ; GS H S , 2 0 1 5 ; S DT, 2 1 0 4 ; S D K I, 2 0 1 7 ; H a r d in sya h , 2 0 1 4
Penyebab Masalah Gizi

01 Asupan Gizi
.

02 Kurang
Pengetahuan Gizi
Seimbang

Kurang Aktifitas Fisik.


03
Keinginan untuk makan
04
makanan yang praktis dan
enak – cenderung
memilih junkfood
Gambaran Asupan Makan pada Remaja
berdasarkan Hasil Penelitian

01 02 03 04 05

Sering konsumsi Kurang konsumi Makanan yang Melewatkan Melewatkan


sarapan/makan sarapan/makan
makanan tinggi lemak, serat, sayur dan rendah energi pagi pagi
gula dan garam buah dan protein
MENGAPA GIZI SEIMBANG ?
Prinsip Gizi Seimbang merupakan upaya
menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar
dan zat gizi yang masuk dengan memantau
berat badan secara teratur.

• Nafsu makan turun • Daya tahan rendah


• Metabolisme meningkat, • Mudah terkena
kebutuhan meningkat infeksi
• Diare: kehilangan langsung
Upaya Pemenuhan Asupan Gizi

Asupan
Gizi

Mendorong dan
Mikronutrien
meningkatkan
ketersediaan, akses
Diet Fortifikas (zat besi, asam
i folat, iodium, vit
dan konsumsi baik
A, vit B)
jumlah, kualitas dan Suplementasi
variasi pangan Gizi

Pemberian Tablet
Tambah Darah dan
Asam Folat untuk
Remaja Putri
INTERVENSI GIZI BAGI REMAJA
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
GIZI SEIMBANG pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
memantau berat badan secara teratur dalam rangka
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi  penerapan “TUMPENG GIZI
SEIMBANG” dan “ISI PIRINGKU”
Sasaran remaja perempuan usia 12 – 18 tahun, dengan dosis 1
SUPLEMENTASI TTD tablet 1 minggu sepanjang tahun, untuk memenuhi kebutuhan zat
besi dan asam folat remaja sebagai upaya penanggulangan anemia.

Menyasar secara umum pada masyarakat termasuk remaja melalui


penambahan zat gizi tertentu (besi, iodium, vit A,dll) dalam
produk pangan, seperti tepung terigu (zat besi), minyak goreng
FORTIFIKASI
(vitamin A), garam konsumsi (iodium), beras (multivitamin dan mineral)
TUMPENG GIZI SEIMBANG DAN ISI PIRINGKU
Penerapan 10 PESAN GIZI SEIMBANG

Sarapan Pagi setiap hari


Makan beraneka ragam • Sarapan sebelum jam 9 pagi untuk memenuhi 15-30%
kebutuhan gizi sehari

Banyak makan SAYUR dan cukup BUAH


• 150 gram buah (cth : 3 buah pisang / 3 buah jeruk sehari )
• 250 gram sayuran (sekitar 2 ½ porsi / gelas sayuran matang)
Cukup minum air putih
• Minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan
• Pilih sayuran & buah berwarna cerah (hijau, orange, ungu,
sekitar 1,5 liter atau setara 8 gelas sehari
kuning)  menandakan tinggi antioksidan, vitamin & mineral

Makan lauk mengandung tinggi Membaca Label Gizi


• Biasakan membaca label gizi pada kemasan,
protein
• perhatikan tanggal kadaluwarsa.
Sumber hewani 2-4 porsi per hari (cth 2-4 potong ikan)
• Sumber nabati 2-4 porsi per hari (cth 2-4 potong tempe)

Mencuci tangan dengan


Makan aneka ragam makanan pokok
• Sekitar 3-4 porsi/hari atau setara 100 g nasi atau ¾ sabun di air mengalir
gelas sekali makan; sergantian dengan jenis makanan
pokok lainnya seperti umbi-umbian, jagung, dsb
Batasi 4 sdm GULA
makanan Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
1 sdt GARAM
manis, asin, & 5 sdm MINYAK
jaga berat badan
berlemak
Bahan Makanan yang dihindari untuk
anemia

Mengandung Mengandung Tanin


Tanin, Polipenol

Teh Anggur Kalsium

Kopi Kacang2an
Mengandung Mengandung
polipenol, Asam Fitat
kafein
PENGEMBANGAN MAKANAN/MINUMAN KEKINIAN YANG
SEHAT BERBASIS PANGAN LOKAL

SOYMILK MINUMAN NUGGET NUGGET


BENGKOANG HEALTHY KACANG TEMPE +
BOBA DARI MERAH DAN IKAN TERI
UMBI HATI AYAM TAWAR
PORANG DAN
BUAH NAGA
Hambatan dalam membentuk Pola Makan Sehat :
1. Keterbatasan pengetahuan tentang makanan
bergizi
2. Pengaruh preferensi dan persepsi tentang
makanan siap saji dianggap lebih keren dan
mengikuti trend
3. Keterbatasan ketersediaan pilihan makanan
sehat di rumah / sekolah
4. Kurangnya konseling kesehatan dan gizi untuk
remaja
5. Belum adanya pendidikan gizi remaja dalam
kurikulum sekolah
Cara Menjaga Kesehatan dan Asupan Gizi
Remaja :

JANGKA PENDEK
1. Pantau asupan gizi pd remaja
2. Memperbaiki pola makan
3. Memberikan suplemen
4. Berikan lingkungan yang sehat
5. Berikan contoh pola makan yg sehat di
rumah
PERAN MASYARAKAT/KELUARGA
DALAM MENERAPKAN GIZI SEIMBANG

●Menerapkan konsumsi makanan


berbasis pangan lokal di keluarga MENERAPKAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
●Memantau berat badan anggota
MELAPOR KE PETUGAS KESEHATAN BILA
keluarga secara rutin
MENDAPATI MASALAH GIZI DAN
●Keluarga makan bergizi seimbang KESEHATAN DISEKITARNYA

AKTIF MELAKSANAKAN DAN MENGIKUTI


●Memanfaatkan pekarangan untuk KELAS-KELAS PENYULUHAN GIZI DAN
menghasilkan bahan makanan KESEHATAN YANG ADA DI WILAYAH
MASING-MASING, SERTA BEKERJASAMA
DENGAN PETUGAS KESEHATAN
MODIFIKASI UPAYA PERBAIKAN GIZI DI MASA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU

MENJAGA MODIFIKASI PROGRAM


DAYA TAHAN PENDIDIKAN PERBAIKAN
TUBUH GIZI & GIZI TETAP
KESEHATAN BERJALAN
SECARA DENGAN
LURING DAN PROTOKOL
DARING KESEHATAN
Cara Menjaga Kesehatan dan
Asupan Gizi Remaja :
JANGKA PANJANG

1. Tanam dan tumbuhkan kesadaran akan pentingnya


gizi bagi remaja
2. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan sekolah
3. Libatkan media massa dalam menggalakkan pola
hidup sehat.
4. Bentuk satgas/ kader Gizi Remaja
5. Duta Remaja Bergizi dari public figure
Kesimpulan

 Pola/ kebiasaan makan pd milenial dipengaruhi oleh faktor internal dan


eksternal.
 Milenial membutuhkan edukasi, role model, dan lingkungan yang
mendukung gaya hidup sehat.
 Dibutuhkan perhatian banyak pihak untuk membentuk gaya hidup
sehat pd milenial.
Sekian
& Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai