Nama : Ny. N
Usia : 64 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah Tangga
Jenis kelamin :Perempuan
Agama : Islam
Keluhan Utama
ULKUS DIABETIKUM
DIABETES MILETUS TIPE II
TATALAKSANA
Glimperid 1 x 1 mg
Metformin 1 x 500 mg
Rujuk dokter spesialis bedah
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
LATAR BELAKANG
Menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF),
terdapat sekitar 40 juta orang dengan
diabetes di India pada tahun 2007 dan jumlah
ini diperkirakan meningkat menjadi hampir 70
juta orang pada tahun 2025.
2. Mikroangiopati
Penebalan membrana basalis arteri kecil, arteriola,
kapiler dan venula penyempitan lumen
pembuluh darah
Patogenesis Ulkus
Diabetikum
Sistem Saraf
Neuropati diabetikum kurang atau tidak
merasakan adanya trauma, mekanis maupun termis
Pemeriksaan rutin: penurunan sensasi, nyeri
radikuler, hilang refleks tendon, anhidrosis,
pembentukan callus, perubahan tulang dan sendi
Sistem Imun
Hiperglikemi dapat mengganggu berbagai fungsi
netrofil dan monosit (makrofag) yang penting untuk
membatasi invasi bakteri piogenik dan bakteri
lainnya
Disebabkan polineuropati (rusaknya komponen
saraf motorik, sensibel dan ontonom).
Ditambah dengan faktor metabolik dan vaskuler.
Neuropati motorik menyebabkan hipotrofi otot
kecil intrinsik kaki menyebabkan pes planus dan
jari kaki seperti cakar rajawali.
Gangguan sensibel menyebabkan anestesia
Gangguan saraf otonom menghilangkan tonus
saraf simpatik, meningkatkan pintasan arter-vena.
Kulit kering akibat anhidrosis (de jong, 2010)
Proses Pembentukan Ulkus
hiperglikemi + tekanan mekanik
kavitas membesar
Pemeriksaan penunjang
o Tes vaskuler noninvasif: pengukuran
oksigen transkutaneus, ankle-brachial
index (ABI), dan absolute toe systolic
pressure, arteriography
o Darah rutin: peningkatan leukosit bila ada
infeksi, KGD puasa, KGD 2 jam PP,
albumin
Diagnosis Ulkus Diabetikum
Pemeriksaan Sensorik
Klasifikasi Ulkus Diabetikum
Farmakologis
3. Pemberian Insulin
2. Pembalutan
-. Menjaga dan melindungi kelembaban jaringan -. Merangsang penyembuhan
luka
-. Melindungi dari suhu luar -. Melindungi dari trauma mekanis
-. Tidak memerlukan penggantian sering -. Aman digunakan, tidak toksik, tidak
mensensitisasi dan hipoalergik
-. Bebas dari zat yang mengotori -. Tidak melekat di luka
-. Mudah dibuka tanpa nyeri dan merusak luka -. Mempunyai daya serap
terhadap eksudat
-. Mudah untuk melakukan monitor luka -. Memudahkan pertukaran udara
-. Tidak tembus mikroorganisme -. Nyaman untuk pasien
-. Mudah penggunaannya -. Biaya yang terjangkau
Penatalaksanaan Ulkus
Diabetikum
3. Kontrol Infeksi
-. Kultur pada setelah/sewaktu dilakukan
debridemen
-. Pemberian antibiotik topikal/ oral sesuai hasil
kultur. Bila hasil kultur belum ada, diberikan jenis
antibiotika berdasarkan data kultur dari kasus
sebelumnya.
4. Perbaikan Vaskularisasi
Revaskularisasi hanya dikerjakan pada pasien yang
mempunyai keluhan baik berupa intermittent claudicatio,
ischemic rest pain maupun ulkus
Penatalaksanaan Ulkus
Diabetikum