Anda di halaman 1dari 29

Konsep – Konsep Dasar

Posisi, kecepatan dan percepatan


Diagram kinematik
 Dalam mempelajari gerakan -gerakan dari bagian
-bagian mesin, digambarkan bagian-bagian
tersebut dalam bentuk sketsa sehingga hanya
bagian-bagian yang akan memberi efek pada
gerakan yang diperhatikan.
 Gambar sketa yang menyatakan suatu mesin
sehingga hanya dimensi yang memberi efek pada
gerakannya disebut diagram kinematis.

2
Gambar 1.1 Diagram kinematis

3
Elemen-elemen utama dalam sebuah mesin diesel.
 Bagian -bagian yang diam, terdiri dari :
 Bantalan-bantalan kruk as dan dinding silinder diberi label 1.
 Engkol dan kruk as adalah batang penghubung 2,
 Batang penghubung 3, dan
 Torak atau peluncur adalah penghubung 4.
 Batang penghubung (link 0) adalah suatu nama yang diberikan
pada setiap benda yang mempunyai gerakan relatif terhadap
yang lainnya.
 Posisi, kecepatan dan percepatan sudut dari batang
tergantung hanya pada panjang dari engkol dan batang
hubung dan tidak dipenguruhi oleh lebar atau ketebalan dari
batang

4
Mekanisme
1. Sebuah rantai kinematis adalah sebuah system
dari batang batang penghubung yang berupa
benda benda kaku yang apakah digabungkan
bersama atau dalam keadaan saling
bersinggungan sehingga memungkinkan mereka
untuk bergerak relatif satu terhadap yang lain .

5
2. Jika salah satu dari batang penghubungnya tetap
dan gerakan dari sembarang batang penghubung
yang lain ke posisinya yang baru akan
menyebabkan setiap batang penghubung yang
lain bergerak ke posisi posisi tertentu yang telah
diramalkan system tersebut adalah sebuah
rantai kinematis yang dibatasi.

6
3. Jika salah satu dari batang penghubung ditahan
tetap gerakan dari batang penghubung yang lain
ke posisinya yang baru tidak akan menyebabkan
setiap batang batang penghubung yang lain
bergerak ke posisi tertentu yang telah
diramalkan maka system tersebut adalah suatu
rantai kinematis tak terbatas.

7
Inversi
 Dengan membuat suatu batang penghubung yang
berbeda dalam rantai kinematis sebagai bagian
yang tidak bergerak, kita memperoleh mekanisme
yang berbeda.
 Inverse dari suatu mekanisme tidak akan
mengubah gerakan antara batang-batang
penghubungnya.

8
Contoh,
Mengacu pada gambar, jika batang penghubung 2 berputar ? °
searah jarum jam relatif terhadap batang penghubung 1,
batang penghubung 4 akan bergerak kekanan sepanjang garis
lurus pada penghubung 1.
Hal ini akan selalu demikian tidak peduli batang penghubung
mana yang ditahan tetap.

9
Pasangan
 Dua benda yang saling kontak akan membentuk suatu
pasangan.
 Pasangan lebih rendah (lower pairing) terjadi jika dua
permukaan saling kontak.
 Contohnya dari pasangan lebih rendah adalah sebuah
torak dengan dinding silindernya.

10
 Pasangan lebih tinggi (higher pairing) menyatakan suatu
kontak yang berupa titik atau garis.
 Contohnya dari pasangan lebih tinggi adalah torak
dengan silindernya tetapi toraknya dibuat seperti bola,
maka toraknya akan kontak dengan dinding silinder
sepanjang suatu lingkaran.

11
Bidang gerakan
 Sebuah benda mempunyai bidang gerakan jika semua
titik-titiknya bergerak dalam bidang-bidang parallel
terhadap bidang referensinya.
 Bidang referensi tersebut disebut bidang gerakan
(plane motion).
 Bidang gerakan dapat merupakan salah satu dari 3
tipe:
1. Gerakan menurut garis lurus (translasi),
2. Putaran atau kombinasi dari translasi dan
3. Rotasi.

12
Translasi
 Sebuah benda mempunyai gerakan berupa translasi, jika
ia bergerak sedemikian hingga semua garis-garis lurus
dalam benda tersebut bergerak mengikuti posisi-posisi
yang sejajar.
 Translasi garis lurus (rectilinear translation) adalah suatu
gerakan dimana semua titik dari suatu benda bergerak
dalam jalur garis lurus.
 Suatu translasi dimana titik- titik dalam suatu benda
bergerak sepanjang jalur yang berupa kurva disebut
translasi menurut kurva (curvilinear translation).

13
Putaran
 Dalam putaran (rotasi) semua titik dalam sebuah
benda selalu mempunyai jarak yang tetap dari
sebuah garis yang tegak lurus terhadap bidang
geraknya.
 Garis ini adalah sumbu putaran (axis of rotation)
dan titik-titik dalam benda tersebut membuat
lintasan menurut jalur berupa lingkaran terhadap
garis tersebut.

14
Translasi dan rotasi
 Kebanyakan bagian -bagian mesin mempunyai gerakan yang
merupakan kombinasi dari rotasi dan translasi.
 Dalam gambar (a) perhatikan gerakan dari batang hubung sewaktu
ia bergerak dari posisi BC ke B’C’.
 Posisi -posisi ini ditunjukkan dalam gambar (b).
 Disini kita lihat bahwa gerakannya ekivalen terhadap suatu translasi
dari BC ke B’’C’’ yang diikuti oleh sutu rotasi dari B’’C’’ ke B’C’.
 Gerakan ekivalen yang lain diilukiskan dalam gambar (c).
 Disini ditunjukkan suatu putaran dari suatu batang terhadap C dari
posisi BC ke B’’C’’, diikuti dengan suatu translasi dari B’’C’’ ke
B’C’.
 Jadi gerakan dari batang hubung dapat dianggap sebagai suatu
putaran terhadap beberapa titik ditambah suatu translasi.

15
16
17
Vektor-vektor
 Ada dua tipe besaran yang harus diperhatikan dalam
mekanika:
1. Besaran scalar adalah yang hanya mempenyai besar saja.
Contohnya : jarak, luas, isi dan waktu.
2. Besaran vector mempunyai besar dan arah.
Contohnya : lintasan, kecepatan , percepatan dan gaya.
 Sebuah besaran vector dapat dinyatakan dengan sebuah
garis lurus dengan anak panah.
 Besar dari vector dinyatakan dengan panjangnya yang
digambarkan dengan skala tertentu.

18
Penjumlahan dan Pengurangan dari
vector-vektor
 Vektor-vektor A dan B dalam gambar dibawah dapat ditambahkan
dengan meletakkan mereka dalam suatu cara seperti pada gambar.
 Titik O adalah titik awal yang disebut kutub, dari kutub ini vector
A dan vector B diletakkan dengan ekor dari salah satunya
diletakkan pada ujung vector lainnya.
 Jumlah dari kedua vector disebut resultante dan dalam gambar
ditunjukkan dengan garis putus-putus.

19
 Pada waktu meletakkan vector-vektor untuk tujuan
menentukan resultante nya, besar dan arahnya yang
diberikan harus dipertahankan tetapi urutannya
meletakkan tidak akan memberikan efek terhadap
resultante nya.
 Resultante selalu berarah keluar dari kutubnya dan
merupakan penutup dari suatu polygon.

20
Penggabungan dan Penguraian dari
vector-vektor
 Penggabungan menyatakan penambahan bersama -sama
dari sejumlah vector-vektor.
 Jumlahnya disebut resultante dan vector-vector tersebut
disebut komponen dari resultante.

21
22
 Penguraian menyatakan pemecahan dari vector ke dalam
sejumlah komponen-komponen.
 Setiap vector dapat diuraokan ke dalam sejumlah komponen
yang tak terbatas.
 Seringkali diinginkan untuk menguraikan sebuah vector
kedalam dua komponen.
 Jika sebuah vector diuraikan ke dalam dua komponen, tiap
komponen mempunyai besar dan arah.
 Jika dua dari empat besarannya diketahui, dua yang lain dapat
ditentukan.

23
24
Latihan:
1. Untuk setiap polygon vector dalam gambar dibawah,
tuliskan persamaan vector yang memberikan resultan R.

25
2. Uraikan sebuah vector A yang mempunyai besar 20 unit
dan arah 130° kedalam dua vector B dan C. B mempunyai
arah 80° dan C mempunyai arah 210°. Tentukan besar dari
B dan C.
3. Uraikan sebuah vector T yang mempunyai besar 50 unit dan
arah 120° kedalam dua vector R dan S. Besar R harus 30
unit dan besar S adalah 66 unit.
4. Uraikan sebuah vector A yang mempunyai besar 50 unit
dan arah 210° kedalam dua vector B dan C. Besar C harus
37.5 unit dan berarah 75° . Tentukan besar dari B dan
arahnya dalam derajat.

26
5. Uraikan sebuah vector A yang mempunyai besar 60 unit
dan arah 345° kedalam dua vector B dan C. C mempunyai
arah 315° . Besar dari B = 32.5 unit. Nyatakan dalam
gambar besar dari C.

27
Terimakasih

28
29

Anda mungkin juga menyukai