Anda di halaman 1dari 123

METODOLOGI PENELITIAN

R. Theresia
- BEM divisi Pendidikan
dan Profesi
- Asisten departemen
research and
development UKRIDA 1
SUSUNAN MATERI

 KONSEP DASAR PENELITIAN


 STRATEGI PENELITIAN ILMIAH
 KERANGKA PENELITIAN ILMIAH
 SARANA PENELITIAN ILMIAH
 TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
 KORELASI DAN REGRESI
 PENELITIAN EKONOMETRIS

2
PENDAHULUAN

 Penelitian ilmiah merupakan bagian tak


terpisahkan dari ilmu pengetahuan
 Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan
merupakan dua sejoli yang tidak mungkin
terpisahkan satu dari lainnya.
 Penelitian ilmiah merupakan mesin yang
memproses produk ilmu pengetahuan

3
Meneliti untuk apa ?
 Untuk mendapatkan kredit point
 Kenaikan pangkat
 Memperoleh penghasilan tambahan
 Agar temasyur
 Mendapatkan gelar tambahan
 TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

4
Motivasi Utama Penelitian :

 Mendapatkan kebenaran ilmiah


 Bagi seorang peneliti profesional insentif yang
paling berharga dari semua karyanya adalah
menemukan kebenaran ilmiah.
 Mungkin yang tidak sama adalah tingkat
kebenaran ilmiah yang ingin atau berhasil
dicapainya.

5
Penemuan Kebenaran Ilmiah
Dimaksudkan Untuk :
 Scientific objective : yang bermaksud
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dengan
teori-teori baru yang lebih sahih dan terandalkan.

 Practical objective : yang bertujuan untuk


memecahkan problem praktikal yang mendesak.

6
Kebenaran Ilmiah :
 Untuk memperoleh kebenaran ilmiah
seperti itu, dikembangkan metode ilmiah
yang memiliki pola umum yaitu :

KERANGKA PENELITIAN ILMIAH

7
Model Umum Kerangka Penelitian
Ilmiah :
 Penelitian ilmiah merupakan serangkaian
kegiatan sistematis yang didasarkan pada
metode ilmiah
 Tujuannya mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan atau pertanyaan
penelitian yang diajukan sebelumnya.

8
Garis Besar Kerangka Penelitian Ilmiah :

 Dimulai dengan adanya permasalahan yang perlu


dicari jawaban atau pemecahannya secara ilmiah.
 Pertemuan antara aspek objective (permasalahan)
dan aspek subjective (dorongan mencari jawaban)
ini merupakan titik tolak dari semua penelitian.

9
Jawaban Secara Ilmiah Terhadap
Permasalahan:
 Peneliti mencoba menggali khasanah pustaka
untuk mencari teori atau konsep yang relevan
dengan permasalahan yang diajukan
 Peneliti mulai membaca dan membaca hasil
bacaannya, menelaah dan kemudian
membandingkan, mempersoalkan, mencari-cari
alternatif jawaban yang paling sesuai.

10
MEKANISMENYA :

 Penalaran deduktif maupun induktif (*)


 Analisis-sintesis-spesifikasi-generalisasi
 Setiap saat dilakukan pengujian secara logik maupun
empirik
 Apriori (anggapan umum yang subyektif) dan aposteori
(anggapan yang didasari teori)
 Apriori bermula dari konsep atau batasan yang telah
dikembangkan (oleh peneliti) dan aposteori berdasarkan
hasil penelitian (dijustifikasi teori)

11
SIFAT JAWABAN PENELITIAN

 Sebagai jawaban final terhadap permasalahan


penelitian
 Jawaban tadi walaupun dianggap sebagai
jawaban yang paling benar namun masih akan
dibuktikan lagi pada tahap lain.
 Jawaban pertama di atas merupakan conclusi
dan diperlakukan sebagai tesis, sedangkan
jawaban yang kedua dipandang sebagai konklusi
sementara dan diperlakukan sebagai hipotesis.
 Jika jawaban itu diperlakukan sebagai
hipotesis, maka masih ada satu tahap lagi yang
harus dilewati, yaitu pembuktiannya.
12
Contoh Model Riset Manaj. Kesehatan

PENYAMPAIAN
JASA

CITRA
RUMAH
SAKIT

KEPUASAN LOYALITAS
PASIEN PASIEN

13
Contoh Model Penelitian Strategik
Faktor
Manajerial
Intensitas
Perencanaan
Strategik
Faktor
Lingkunga
n

Faktor Kinerja
Organisa Keuangan

sional

14
Dari mana kita dapat mengembangkan
model ?
 Research Gap (Penelitian Murni)

 Permasalahan dalam Kehidupan Sehari-


Hari (penelitian Aplikasi)

15
Tujuan Riset
1. Penemuan
2. Pembuktian
3. Pengembangan

16
Jenis-jenis Penelitian
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA

 PENELITIAN MURNI
Penelitian untuk memahami permasalahan
secara lebih mendalam atau untuk
mengembangkan teori yang sudah ada.
 PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.

17
Penelitian Tingkat Eksplanasi
 PENELITIAN DESKRIPTIF
 PENELITIAN KOMPARATIF
 PENELITIAN ASOSIATIF
 Korelasional
 Kausal

Penelitian Jenis Dan Analisis Data


 PENELITIAN KUANTITATIF
 PENELITIAN KUALITATIF
 PENELITIAN CAMPURAN

18
Riset Ilmiah yang Baik

 Kualitas riset tidak hanya dilihat dari


hasil akhir riset saja akan tetapi
tergantung pada tiga faktor utama
yaitu:
 Input
 Proses
 Output

19
Untuk menilai kualitas
penelitian yang baik ada
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan
beberapa
yang tepat. kriteria:
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian
yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset
yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan
reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus
benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat
diterapkan pada lingkup yang lebih luas

20
BAB. II
PENDEFINISIAN DAN
PERUMUSAN MASALAH

21
PERMASALAHAN PENELITIAN
 Masalah penelitian sebagai dasar mengapa
penelitian dilakukan
 Permasalahan dituangkan dalam latar
belakang penelitian
 Latar belakang dimulai dari hal yang
bersifat umum kemudian mengerucut ke
permasalahan yang lebih spesifik

22
Hubungan Antara Ketepatan Masalah Dan
Pemecahannya
KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH

1. MASALAH BENAR PEMECAHAN BENAR


2. MASALAH BENAR PEMECAHAN SALAH
3. MASALAH SALAH PEMECAHAN BENAR
4. MASALAH SALAH PEMECAHAN SALAH

23
Sumber Permasalahan
Dalam Penelitian:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
 Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
 Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
 Terdapat pengaduan
 Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
 Untuk penyempurnaan
 Untuk verivikasi
 Untuk pengembangan

24
Permasalahan yang baik:

1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang

25
Judul Penelitian

Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya


adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
 Jenis Penelitian
 Obyek yang diteliti
 Subyek penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank
Pemerintah di Surabaya tahun 2007

26
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan
masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan
dalam kalimat tanya

27
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:

 Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar


masalah yang sesungguhnya
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan kemampuan peneliti, baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

28
PEMBATASAN MASALAH:
 Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah
Permasalahan secara
yang sesungguhnya maka umum
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga Pembatasan
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan Inti
tajam Masalah

29
BAB. III
STUDI PENDAHULUAN

30
CARA DALAM MELAKUKAN STUDI
PENDAHULUAN
A. KAJIAN TEORITIS
B. PENELITIAN EMPIRIS
C. PENELITIAN KECIL
D. KONSULTASI

31
KAJIAN TEORITIS
Permasalahan
Teori

Riset

Kesimpulan

32
PROSES TERBENTUKNYA
Pendapat
TEORI Pendapat Pendapat Pendapat
Pendapat

Diuji Diuji Diuji Diuji Diuji

Benar

Teori

33
FUNGSI TEORI DALAM
PENELITIAN
 Sebagai penjelas
 Sebagai prediksi
 Sebagai kontrol

34
CONTOH TELAAH TEORI
PENGARUH PENYAMPAIAN JASA DALAM MEMBENTUK CITRA
RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PASIEN UNTUK MENCAPAI
LOYALITAS PASIEN PADA RSUD “XXX” KABUPATEN XXX

1.Tetapkan nama variabel yang diteliti


2.Cari sumber bacaan yang relevan
3.Lihat daftar isi buku
4.Baca seluruh isi topik
5.Deskripsikan teori

35
CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN
LANDASAN TEORI
Definisi Jasa dan Karakteristik Jasa

Service Quality Pada Jasa Rumah Sakit

Kepuasan Pelanggan

Loyalitas
Pelanggan

36
PENELITIAN EMPIRIS

Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk:

1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya


2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian
sebelumnya
3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya

37
PENYAJIAN PENELITIAN EMPIRIS DALAM LAPORAN
PENELITIAN
A. Bentuk Paragraf
B. Bentuk matrik
Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Alat Analisis Hasil Penelitian
(th) Penelitian

38
PENELITIAN KECIL
(SMALL RESEARCH)

 Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian


dengan mengambil sampel kecil untuk memperoleh
gambaran tentang apa yang akan kita teliti.

39
KONSULTASI

 Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan


meminta informasi tentang apa yang akan kita
teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli
dalam bidangnya.
 Keberhasilan teknik ini akan sangat
tergantung kepada ketepatan peneliti dalam
mememilih nara sumber
 Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki
keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.

40
KERANGKA PEMIKIRAN
 Kerangka pemikiran merupakan miniatur
keseluruhan dari proses penelitian
 Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian
tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?

41
SALAH KAPRAH !!!

Sub struktur penelitian  kerangka teoritis 


Kerangka pemikiran

42
Sub Struktur Penelitian

Tangible
(nyata)

Reliability
(handal)

Responsiveness
(mau mendengarkan) Satisfaction
(kepuasan)

Assurance
(jaminan/kepastian)

Emphaty

43
Kerangka Teoritis

Perusahaan Konsumen

Produk Kebutuhan

Kenerja Harapan

Kepuasan

44
Kerangka Pemikiran Apakah terdapat Pengaruh
Pelayanan, Harga, Kelengkapan
Barang dan Promosi terhadap
Permasalahan Stratetegi
keputusan pembelian?
Krisis ekonomi Pemasaran Variabel manakah yang memiliki
Persaingan yang Pelayanan, Harga, pengaruh terbesar terhadap
ketat Kelengkapan keputusan pembelian?
Selera konsumen Barang dan
yang senatiasa Promosi
berubah

Analisis Data
Regresi
Uji F dan uji T

Pengaruh Pelayanan, Harga,


Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian
Variabel yang paling berpe garuh
Umpan Balik
terhadap penjualan

45
BAB. IV
PERUMUSAN HIPOTESIS

46
PENGERTIAN HIPOTESIS

 Hipotesis merupakan jawaban sementara yang


hendak diuji kebenarannya.
 Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan
deskriptif tidak memerlukan hipotesis

47
MANFAAT HIPOTESIS

1. Menjelaskan masalah penelitian


2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

48
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan
kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT. Astra
International

HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:


 MASALAH PENELITIAN
 VARIABEL PENELITIAN
 METODE ANALISIS DATA
 KESIMPULAN

49
DASAR MERUMUSKAN
HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti

50
KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis

Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat

Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian
Variabel, Data

Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan
Implikasi

51
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
 Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
 Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
 Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
 Rumah sakit enggal sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah
sakit enggal waras
 Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank CNB
 Semangat kerja karyawan PT.BUKOPIN lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. PAKOPIN
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
 Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
 Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
 Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan

52
Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat
Dinyatakan Dalam Beberapa Bentuk
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar
variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat
perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan
kebalikan dari hipotesis alternatif)

53
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan
(tidak jelas)

2. Dapat diuji secara alamiah


 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data
tentang batu yang belum terlihat manusia)

3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat


 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori
permintaan dan penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki
dasar kuat)

54
BAB. V
DESAIN PENELITIAN

55
MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
 Digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan proses penelitian.
 Desain penelitian akan berguna bagi semua
pihak yang terlibat dalam proses
penelitian.

56
Kita dapat mengelompkan desain penelitian
dilihat dari berbagai sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Peneltian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh
peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif

57
5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu

1. Penelitian Time Series


2. Penelitian Cross Section

58
6. Desain penelitian dilihat dari
lingkungan studi dapat
Studi lapanganmenjadi 3 yaitu:
1.dikelompokan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium

59
Berkaitan dengan perumusan
masalah ?
 Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan
penelitian?
 Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian?
 Apakah datanya dapat diperoleh?
 Apakah mampu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya,
tenaga, waktu dan latar belakang teori?
 Apakah dapat mempeoleh ijin penelitian?
 Berapa banyak informasi yang sudah diperoleh?
 Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan?

60
Berkaitan dengan tinjauan
teoritis

 Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian?


 Dari mana dapat diperoleh teori-teori pendukung
penelitian?
 Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan?
 Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian?

61
Berkaitan dengan perumusan
hipotesis
 Apakah penelitian memerlukan hipotesis?
 Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis?
 Bagaimana bentuk hipotesis yang akan
dirumuskan?

62
Berkaitan dengan desain
penelitian
 Bagaimana desain perumusan masalahnya?
 Bagaimana desain landasan teoritisnya?
 Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
 Bagaimana skala pengukurannya?
 Berapa jumlah sampel yang diperlukan?
 Bagaimana teknik pengambilan sampel?
 Instrumen apa yang akan digunakan dalam
penelitian?

63
Berkaitan dengan penentuan
variabel dan sumber data
1. Variabel apa saja yang akan diteliti?
2. Dari mana data akan diperoleh?

64
Berkaitan dengan pengumpulan
data
1. Data apa saja yang harus dikumpulkan?
2. Bagaimana instrumen untuk
mengumpulkan data?
3. Siapa yang akan mengumpulkan data?
4. Berapa biaya untuk mengumpulkan
data?
5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk
mengumpulkan data?
6. Bagaimana prosedur yang harus
dipenuhi untuk mengumpulkan data?

65
1. Bagaimana format untuk tabulasi data?
2. Siapa yang akan melaksanakan tabulasi data?
3. Berapa lama proses tabulasi data?
4. Alat analisis apa yang akan digunakan?
5. Software apa yang akan digunakan untuk analisis data?

Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data

66
Berkaitan dengan pembuatan kesimpulan dan
saran

 Bagaimana cara penyampaian kesimpulan?


 Untuk siapa saja saran yang akan diberikan?
 Apakah saran dalam bentuk umum atau
spesifik?

67
Berkaitan dengan penyusunan laporan
 Bagaimana format laporan penelitian?
 Siapa saja yang akan membaca laporan?
 Berapa banyak laporan akan digandakan?
 Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan?
 Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan?

68
DESAIN VARIABEL PENELITIAN

 Variabel penelitian: gejala yang nilainya


bervariasi.
 Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat
diguanakan sebagai variabel penelitian.

69
Pembagian variabel berdasarkan
sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling
berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel
tertentu.
Berat badan Didi : 50 Kg
Berat badan Dodo: 62,75 Kg

70
Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar
variabel:
1. Variabel Bebas 3. Variabel Moderator
L. Kerja
Upah Semangat
Kerja

Upah Semangat
Kerja
2. Variabel Tergantung
4. Variabel Intervening
Upah Semangat
Kerja
Nasib

Prestasi
Karir
Akademik

71
5. Variabel Kontrol

Karyawan Karyawan

Tidak
Dilatih Dilatih

72
Desain Pengukuran

1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating

73
Skala Likert

 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,


pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang
saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1

74
Skala Gudman
 Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua
alternatif.
 Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya

75
Skala Semamtik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda
atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai
yang sangat negatif terletak disebelah kiri, sedangkan nilai yang sangat

positif terletak disebelah kanan .


 Contoh:
Bagaimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah
sakit ini ?

1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik

76
Skala Rating

 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif,


kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif
tersebut menjadi data kualitatif .
 Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank CBA:


5 4 3 2 1

77
DESAIN SKALA

Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:


1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio

78
Skala Nominal

 Skala nominal adalah skala yang hanya


digunakan untuk memberikan kategori
saja
 Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2

79
Skala Ordinal
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum jelas.
 Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas
pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6

80
Skala Interval

 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk


menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol)
.
yang mutlak

 Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal

81
Skala Rasio
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat
digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan
sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .
 Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan

82
Ringkasan Tentang Skala

Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya

83
Desain Sampling

Alasan Menggunakan Sampel


1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar, maka akan ada yang
terlewati
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan
populasi

84
ILustrasi Sampel Yang Baik

Populasi Sampel

Populasi sampel

85
PERMASALAHAN DALAM
SAMPEL

1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil?


2. Bagaimana teknik pengambilan sampel?

86
Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel

1. Seberapa besar keragaman populasi?


2. Berapa besar tingkat keyakinan yang
diperlukan?
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan yang
dapat diterima?
4. Apa tujuan penelitian yang akan
dilakukan?
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.
87
Prosedur Penentuan Sampel

Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel

Menentukan Metode Pemilihan


Sampel

Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel

Menentukan ukuran Sampel

Menentukan unit sampel

Pelaksanaan Kerja Lapangan

88
Populasi Kerangka sampel
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed No Nama
Angkatan 1992 01 Suli
02 Rofiq
03 Prio ….
95 Malik

Prosedur Teknik sampling


Setelah populasi ditetapkan, Probablitas: Simple random
kerangka sampling dibuat, teknik Sampling
sampling simple random sampling
maka dilakukan pengundian

Menentukan ukuran sampel Unit sampel


Misal sampel yang ditetapkan 20 Berdasarkan undian diperoleh sampe:
02,05,01,08,65,85,92,
orang 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,

89
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel

1. Pendapat Slovin
n
N
1  Ne 2
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n  98,11
1  130(0,05) 2

90
2. Interval Penaksiran
 Untuk menaksir parameter rata-rata 
Z  
2

n   /2 
 e 
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen adalah 2,7.
dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi
ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,?
2
 (1,96)(0,25) 
n     96,04
 (0,05) 

91
 Untuk menaksir parameter proporsi P
 Z 2 / 2 pq 
n   2

 e 
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?

 1,962 
n   2
  96,04
 4( 0,10) 

92
3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata 
NZ 2 S 2
n
Nd 2  Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30
sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi 
kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n  62
(175)(0,05)  (1,96) (0,25)
2 2 2

93
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P

NZ 2 pq
n
Nd 2  Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen


unsoed yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian
pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa manajemen
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa
sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan
derajat penyimpangan sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n  60,38
(175)(0,1)  (1,96) (0,4)(0,6)
2 2

94
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability


Sampling

 Simple Random Convenience


Sampling Sampling
 Stratified Purposive sampling
Sampling Judgement Sampling
 Propotional Quota Sampling
 Disproportional Snowball Sampling
 Cluster Sampling
 Double Sampling

95
Simple Random Sampling

 Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang


memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen
populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

Populasi
Sampel

96
Sistematis Random Sampling

 Merupakan cara pengambilan sampel


dimana sampel pertama ditentukan secara
acak,sedangkan sampel berikutnya diambil
berdasarkan satu interval tertentu

97
Stratified Random Sampling
 Adakalanya populasi
yang ada memiliki Strata Anggota Persentase Sampel
strata atau Populasi (%)

tingkatan dan setiap


1 2 3 4 = (3 x
tingkatan memiliki 50)
karakteristik SD 150 37,5 19
sendiri
SMP 125 31,25 16

SMU 75 18,75 9

Sarjana 50 12,5 6

Jumlah 400 100 50

98
Disproposional Random Sampling

Strata Anggota Populasi Persentase Sampel Sampel Non


(%) proporsional proporsional

1 2 3 4 = (3 x 50) 5

SD 150 37,5 19 18

SMP 125 31,25 16 15

SMU 122 30,5 15 14

Sarjana 3 0,75 0 3

Jumlah 400 100 50 50

99
Cluster Sampling

 Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik


stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota
populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling
anggota dalam satu cluster bersifat heterogen

Surabaya
Surabaya Barat Surabaya
Surabaya Timur Surabaya Selatan
•Surabaya Utara Sidoarjo
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Gresik
Bangkalan
Lamongan

100
Double Sampng/Multyphase
Sampling
 Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan
istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-
sampling/ sampel multi tahap).

Surabaya Surabaya Selatan Margorejo


Surabaya Utara Wonocolo RW 1
Surabaya Barat Margorejo RW 2
Surabaya Timur Menanggal RW 3
Surabaya Selatan RW 4

101
Convenience Sampling

 Sampel convenience adalah teknik penentuan


sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.

Purposive Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel dengan
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

102
Quota Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan
quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok,
sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi, maka
peneltian belum dianggap selesai.

Snow Ball Sampling


 Adalah teknik pengambilan sampel
yang pada mulanya jumlahnya kecil A

tetapi makin lama makin banyak;


berhenti sampai informasi yang B B B
1 2 3
didapatkan dinilai telah cukup.
Teknik ini baik untuk diterapkan jika
calon responden sulit untuk
C C C C C C
identifikasi. 1 2 3 4 5 6

103
BAB. VI
INSTRUMEN PENELITIAN

104
Transformasi Data Menjadi
Informasi
Diolah
Data Informasi/
Kesimpulan

Syarat-syarat data yang baik adalah:


 Data harus Akurat
 Data harus relevan
 Data harus up-to date
105
Pembagian data menurut
cara memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya

106
Pembagian data menurut
sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal
dari dalam instansi mengenai kegiatan
lembaga dan untuk kepentingan instansi
itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang
berasal dari luar instansi.

107
Pembagian data menurut waktu
pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan
pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan

108
Data menurut sifatnya dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak
berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
 Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
 Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
 Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan

109
Beberapa teknik yang dapat
digunakan dalam penelitian bisnis
adalah
1. sebagai berikut:
Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan
untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal
dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti
langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi
dari responden.

110
Matrik wawancara dalam penelitian
tentang potensi gula kelapa di
Banyumas.

111
3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan indra; jadi tidak hanya dengan pengamatan
menggunakan mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap
meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan
pengamatan dan lembar pengamatan.

112
Indeks Kesepakatan Observasi

2S
KK 
N1  N 2

2 x7
KK   0,7
10  10

Karena indek kesesuaian 


0,6 maka dikatakan hasil
observasi tersebut valid.

113
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket
ini?……………………………………………………
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup

114
Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai
dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar

115
Langkah-langkah dalam penyusunan
kuesioner agar kuesioner tersebut
efesien dan efektif yaitu:
1. Menentukan variabel yang diteliti
2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner

116
117
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER

 Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur


tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
 Nilai Sig.  
118

Uji Reliabilitas Instrumen
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas,
yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang
saudara terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
 Pada minggu I ditanyakan:
 Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
 Pada minggu III ditanyakan:
 Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.
119
 Reliabilitas Internal (Internal
Consistensy)
 Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada
uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
120
Langkah dalam melakukan uji
validitas dan reliabilitas internal
adalah
1. Cobalahsebagai berikut:
item di lapangan kepada paling sedikit 30
orang responden (batas sampel besar dalam statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan
skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh
adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data
interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment.
Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji,
Alpha, Hoyt dan Spearman Brown

121
122
 Deduktif→ penarikan kesimpulan dari
keadaan yang umum.

 Induktif → penarikan kesimpulan


berdasarkan keadaan-keadaan yang khusus
untuk diperlakukan secara umum.

123

Anda mungkin juga menyukai